You are on page 1of 13

ANALISA STRUKTUR BAJA 2 DIMENSI Diketahui: Suatu struktur baja, fungsi bangunan untuk gudang, mempunyai data-data perencanaan

sebagai berikut:

Data material: Mutu Baja yang digunakan BJ-37 Tegangan leleh baja (fy) = 240 MPa Tegangan putus baja (fu) = 370 MPa Data dimensi penampang balok kolom: Profil balok atap: WF 350 x 175 x 7 x 11 Profil balok lantai: WF 500 x 200 x 9 x 14 Profil kolom: WF 350 x 250 x 9 x 14 Data beban: Beban balok atap: - beban merata mati = 250 kg/m - beban merata hidup = 100 kg/m Beban balok lantai 1: - beban segitiga mati = 800 kg/m - beban segitiga hidup = 300 kg/m Beban balok lantai 2: - beban terpusat mati = 500 kg - beban terpusat hidup = 250 kg

Langkah penyelesaian: A. Pemodelan struktur sesuai dengan dimensi, geometri bangunan dan tipe Perletakan 1. Buka program SAP 2000 v 9 2. Ubah satuan dalam kgf, m, C yang terletak di pojok kanan bawah. 3. Klik menu File klik New Model pilih Grid Only selanjutnya akan keluar kotak seperti pada gambar 2.1. Isi Number of Grid Lines: x = 5, y = 1, z = 5, selanjutnya isi grid spacing x = 5, y = 1, z = 4, klik OK.

Gambar 2.1 Sistem Grid

4. Ubah grid sesuai dengan ukuran bangunan, klik kanan Edit Grid Data Modify/Show System pada gambar 2.2. lalu akan tampil menu seperti

Gambar 2.2 Koordinat global grid 5. Definisikan dimensi profil balok dan kolom. Ubah dulu satuan dalam kgf, mm, C, selanjutnya klik menu Define Frame Sections Add I/Wide Flange klik add New Property, maka akan keluar kotak seperti pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Mendefinisikan dimensi profil


3

6.

Untuk menggambar model struktur, klik menu Draw Draw Frame/Cable/Tendon lalu tampak kotak seperti gambar 2.4, pada Section pilih nama elemen struktur yang telah didefinisikan sebelumnya.

7.

Gambar 2.4 Menggambar model struktur Definisikan perletakan dengan memilih joint yang akan diberi perletakan, klik
menu Assign Joint Restraint selanjutnya tampil kotak seperti

gambar 2.5, pilih tumpuan jepit.

Gambar 2.5 Tipe perletakan B. Mendefinisikan dan memasukkan properti material, jenis pembebanan dan kombinasi beban 1. Ubah satuan menjadi N, mm, C. 2. Masukkan property material, klik Define Materials Steel Modify /Show Material masukkan nilai E, fy dan fu.

Gambar 2.6 Property material

3. Definisikan tipe pembebanan, klik Define Load Cases ubah Load Name menjadi Mati, type = DEAD, Self Weight Multiplier = 1 klik Modify Load . Selanjutnya isi lagi Load Name = Hidup, type = LIVE, Self Weight Multiplier = 0 klik Add New Load OK.

Gambar 2.7 Mendefinisikan Beban 4. Definisikan kombinasi pembebanan, klik Define Combinations Add New Combo masukkan Combo 1 dengan Case name = Mati, Scale factor = 1,4 klik Add OK. Berikutnya masukkan Combo 2 dengan kombinasi beban 1,2 beban mati + 1,6 beban hidup.

Gambar 2.8 Mendefinisikan Kombinasi Beban C. Memasukkan beban luar yang bekerja pada elemen struktur 1. Memasukkan beban mati merata pada atap, klik balok atap klik Assign Frame/Cable/Tendon Loads Distributed (gambar 2.9) pilih Load Case Name: Mati, Units: Kgf, m, C, isi Uniform Load:
5

250 OK. Selanjutnya masukkan beban hidup merata dengan langkah seperti memasukkan beban mati merata.

Gambar 2.9 Memasukkan Beban Merata 2. Memasukkan beban segitiga pada lantai 1, klik balok lantai yang akan diberi beban klik Assign Distributed Frame/Cable/Tendon Loads pilih Load Case Name: Mati, Units: Kgf, m, C, isi

Trapezoidal Loads seperti pada gambar 2.10 OK. Untuk beban hidup segitiga caranya sama dengan memasukkan beban mati segitiga.

Gambar 2.10 Memasukkan Beban Segitiga


6

3. Memasukkan beban terpusat pada lantai 2, klik balok lantai yang akan diberi beban klik Assign Frame/Cable/Tendon Loads Point pilih Load Case Name: Mati, Units: Kgf, m, C, isi Point Load seperti pada gambar 2.11 OK. Untuk beban hidup terpusat caranya sama dengan memasukkan beban mati terpusat.

Gambar 2.11 Memasukkan Beban Terpusat D. Analisa Gaya-gaya Dalam 1. Untuk memilih Degree of Freedom (derajat kebebasan), klik menu Analyze Set Analysis Option klik Plane Frame Ok. 2. Selanjutnya proses running dapat dilakukan dengan klik menu Analyze Run Analysis Run Now, setelah proses running selesai klik Ok. 3. Untuk menampilkan gaya dalam klik menu Display Show Forces/Stresses Frames/Cables, maka akan tampak seperti pada gambar 2.12 dan lakukan pengisian sesuai dengan gambar 2.12.

Gambar 2.12. Cara Menampilkan Gaya Dalam

Dengan cara yang sama lakukan untuk shear, torsion dan moment. 4. Sedangkan cara menampilkan reaksi tumpuan klik menu Display Show Forces/Stresses Joint, selanjutnya isi seperti pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Cara Menampilkan Reaksi Tumpuan E. Disain Elemen Struktur 1. Pilih metode disain yang digunakan, misalnya menggunakan Peraturan AISC-LRFD 93 dengan cara klik menu Option Preferences Steel Frame Design pilih Design Code yang digunakan.

Gambar 2.14 Cara Memilih Design Code

2. Selanjutnya running disain elemen struktur baja dengan cara klik menu Design Steel Frame Design Start Design/Check of Structure. Untuk menampilkan hasil analisa kekuatan struktur lakukan klik kanan pada elemen struktur yang dikehendaki, kemudian klik Details.

ANALISA STRUKTUR BETON 3 DIMENSI

Diketahui: Suatu struktur beton, fungsi bangunan untuk kantor, mempunyai datadata perencanaan sebagai berikut:

y x

Data material: Kuat tekan beton (fc) = 25 MPa Tegangan leleh baja (fy) = 390 MPa Tegangan leleh sengkang (fys) = 240 MPa Data dimensi penampang balok kolom: Balok atap : 150 mm x 350 mm Balok lantai : 200 mm x 400 mm Kolom : 400 mm x 400 mm Selimut beton: 40 mm Data beban: Beban balok atap: - beban merata mati (DL) = 250 kg/m - beban merata hidup (LL) = 100 kg/m

10

Beban balok lantai: - beban segitiga mati - beban segitiga hidup (LL)

(DL) = 500 kg/m = 250 kg/m

Langkah penyelesaian: A. Pemodelan struktur sesuai dengan dimensi, geometri bangunan dan tipe Perletakan 1. Buka program SAP 2000 v 9 2. Ubah satuan dalam kgf, m, C yang terletak di pojok kanan bawah. 3. Klik menu File klik New Model pilih Grid Only. Isi Number of Grid Lines: x = 3, y = 3, z = 3, selanjutnya isi grid spacing x = 5, y = 5, z = 4, klik OK. 4. Definisikan dimensi dimensi balok dan kolom. Ubah dulu satuan dalam kgf, cm, C, selanjutnya klik menu Define Frame Sections Add Rectangular klik Add New Property, maka akan keluar kotak seperti pada gambar 4.1, selanjutnya sesuaikan nama dan ukurannya seperti pada gambar berikut.

Gambar 4.1 Mendefinisikan dimensi balok Klik Concrete Reinforcement, pada Design Type pilih Beam, lalu Concrete Cover to Rebar Center, baik Top maupun Bottom = 4 klik OK. 5. Untuk menggambar model struktur, klik menu Draw Draw Frame/Cable/Tendon pada Section pilih nama elemen struktur yang telah didefinisikan nama dan dimensinya. 6. Definisikan perletakan dengan memilih joint yang akan diberi perletakan, klik menu Assign Joint Restraint pilih tumpuan jepit.
11

B. Mendefinisikan dan memasukkan properti material, jenis pembebanan dan kombinasi beban 1. Ubah satuan menjadi N, mm, C. 2. Masukkan property material, klik Define Materials Concrete Modify /Show Material masukkan nilai fc, fy dan fys. 3. Definisikan tipe pembebanan, klik Define Load Cases ubah Load Name menjadi Mati, type = DL, Self Weight Multiplier = 1 klik Modify Load . Selanjutnya isi lagi Load Name = LL, type = LIVE, Self Weight Multiplier = 0 klik Add New Load OK. 4. Definisikan kombinasi pembebanan, klik Define Combinations Add New Combo masukkan Combo 1 dengan Case name = Mati, Scale factor = 1,4 klik Add OK. Berikutnya masukkan Combo 2 dengan kombinasi beban 1,2 beban mati + 1,6 beban hidup. C. Memasukkan beban luar yang bekerja pada elemen struktur 1. Memasukkan beban mati merata pada atap, klik balok atap klik Assign Frame/Cable/Tendon Loads Distributed pilih Load Case Name: DL, Units: Kgf, m, C, isi Uniform Load: 250 OK. Selanjutnya masukkan beban hidup merata dengan langkah seperti memasukkan beban mati merata. 2. Memasukkan beban segitiga pada balok lantai, klik balok lantai yang akan diberi beban klik Assign Frame/Cable/Tendon Loads Distributed pilih Load Case Name: DL, Units: Kgf, m, C, isi Trapezoidal Loads dengan Distance = 0 maka Load = 0, Distance = 0.5 maka Load = 500 dan Distance = 0 maka Load = 0 lagi OK. Untuk beban hidup segitiga caranya sama dengan memasukkan beban mati segitiga. D. Analisa Gaya-gaya Dalam 1. Untuk memilih Degree of Freedom (derajat kebebasan), klik menu Analyze Set Analysis Option klik Full 3D Ok. 2. Selanjutnya proses running dapat dilakukan dengan klik menu Analyze Run Analysis Run Now, setelah proses running selesai klik Ok. 3. Untuk menampilkan gaya dalam klik menu Display Show Forces/Stresses Frames/Cables, pilih Case/Combo Name dan komponen gaya dalam yang akan ditampilkan OK.

12

4. Sedangkan cara menampilkan reaksi tumpuan klik menu Display Show Forces/Stresses Joint, selanjutnya pilih Case/Combo Name yang ingin ditampilkan. E. Disain Elemen Struktur 3. Pilih metode disain yang digunakan, misalnya menggunakan Peraturan AISC-LRFD 93 dengan cara klik menu Option Preferences Concrete Frame Design pilih Design Code yang digunakan, pilih 318-99. Selanjutnya running disain elemen struktur beton dengan cara klik menu Design Concrete Frame Design Start Design/Check of Structure. Untuk menampilkan hasil analisa kekuatan struktur lakukan klik kanan pada elemen struktur yang dikehendaki, kemudian klik Details.

13

You might also like