You are on page 1of 7

SKENARIO PEMBELAJARAN

Guru : Selamat pagi anak-anak Siswa : Selamat pagi bu guru Guru : Bagaimana keadaan kalian pagi ini? Siswa : Baik, bu.. Guru : Siapa yang tidak berangkat sekolah hari ini? Siswa : Rina, bu.. Guru : Rina? Ada yang tau mengapa rina tidak berangkat hari ini? Siswa : Sakit, bu.. Guru : Sebelum ibu mulai pelajaran hari ini, silahkan mas harso dipimpin doa temantemanmu.. Harso : Berdoa mulai.. selesai.. Guru : Siapa yang tadi pagi berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki? Novi : Saya, bu.. Guru : Okeh. Lalu apa saja yang kalian lihat sepanjang perjalanan? Novi : Saya melihat mobil mogok, bu.. Guru : Melihat mobil mogok. Ada yang tau tidak mengapa mba novi dapat melihat mobil mogok? Ayu : Saya, bu.. karena kita memiliki indera penglihatan yaitu mata, sehingga kita dapat

melihat peristiwa di sekitar kita, bu.. Guru : Benar sekali, ayu.. Siapa yang tahu bagaimana proses mata dapat melihat? Siswa : (menggeleng) Guru : Nah.. kalau begitu mari kita mulai pelajaran pada hari ini mengenai mata sebagai alat optik.. (buka ppt) Guru : kita dapat membaca standar kompetensinya yaitu memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari dengan kompetensi dasarnya yaitu mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. (jeda) Seperti yang telah kita ketahui bahwa mata tergolong sebagai alat optik, mengapa demikian? Siapa yang dapat menjawab pertanyaan ibu? Alfu : karena mata memiliki lensa mata ibu..

Guru : benar sekali.. Mata termasuk alat optik karena di dalamnya terdapat lensa mata yang digunakan untuk menerima cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang kita lihat. Dalam

hal ini, mata dapat melihat suatu benda jika ada cahaya dan benda tersebut dapat memantulkan cahaya. Sampai sini ada pertanyaan? Iva : Saya, bu..

Guru : Silahkan mba iva.. Iva : Terimakasih, bu.. begini, bu.. jika tidak ada cahaya, bagaimana bu? Apakah mata

kita masih bisa melihat? Guru : Jelas tidak, mba iva. Jika tidak ada cahaya, mata kita tidak dapat melihat benda. Hal ini disebabkan karena tidak adanya cahaya yang masuk ke mata. Sampai sini jelas, anakanak? Siswa : Jelas, ibu.. Guru : Baik, ibu akan melanjutkan ke materi selanjutnya yaitu mengenai bagian-bagian mata. Pada bagian yang ditunjukkan no. 1 dinamakan kornea, kornea merupakan lapisan terluar dari mata yang bersifat kuat dan tembus cahaya serta berfungsi menerima dan meneruskan cahaya. Kemudian untuk bagian no.2 dinamakan aqueous humor yang merupakan cairan yang berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terfokus ke lenasa mata. No. 3 itu Lensa kristalin atau yang biasa kita sebut dengan lensa mata. Nah, lensa mata ini berperan penting untuk mengatur letak bayangan agar tepat jatuh pada retina. Untuk bagian no 4. Itu Iris, iris merupakan selaput yang membentuk celah lingkaran dan memberikan warna pada mata. Iris berfungsi untuk mengatur besar-kecil pupil dan membatasi jumlah cahaya yang masuk. Ini dia yang dinamakan pupil yang ditunjukkan no 5, yaitu celah yang dibentuk oleh iris berfungsi sebagai tempat masuk cahaya. Kemudian untuk no 6 ini dinamakan otot mata yaitu otot yang menyangga lensa kristalin atau lensa mata dan mengatur besar kecilnya lensa. Bagian ini no. 7, Vitreus humor yaitu cairan bening yang mengisi rongga mata. Lalu untuk no. 8 ada retina yang merupakan lapisan pada dinding belakang bola mata tempat bayangan dibentuk. Pada no. 9, itu tempat bintik kuning berada, yang merupakan lengkungan pada retina dan merupakan bagian yang paling peka pada retina. Yang terakhir no. 10 yaitu syaraf optik yang meneruskan rangsangan cahaya dari retina ke otak. (jeda) Selanjutnya, bagaimana sih pembentukan bayangan pada retina sehingga kita dapat melihat? Coba perhatikan ilustrasi di depan. Di sana terlihat bagaimana proses pembentukan bayangan pada retina. Siapa yang ingin mengemukakan pendapatnya mengenai ilustrasi tersebut? Ayu : Saya, bu..

Guru : iya, silahkan mba ayu..

Ayu

: Mula-mula cahaya masuk ke mata dan difokuskan oleh lensa mata ke retina. Bentuk

bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Guru : Betul sekali. Ketika kita melihat suatu benda, benda tersebut akan memantulkan cahayanya sehingga cahaya tersebut akan masuk ke mata melalui kornea, dan dibiaskan oleh cairan dibelakang kornea atau aqueous humor agar jatuh pada lensa mata. Oleh lensa mata diatur sedemikian sehingga bayangnnya jatuh di retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda terbentuk tepat di retina. (jeda) Kemudian, bagaimana bentuk bayangan yang tedapat pada retina? Siapa lagi yang mau menjawab? Novi : Nyata, terbalik, diperkecil, bu.. Guru : Ya, benar sekali. Bayangan yang dibentuk pada retina, bersifat nyata, terbalik dan diperkecil. (jeda) Perhatikan ilustrasi ini.. Siapa yang dapat menyimpulkan ilustrasi tersebut? Novi : Saya, bu Guru : Iya mba novi.. Silahkan.. Novi : Begini, ketika ada sebuah objek yang mendekati mata, maka lensa mata akan menjadi lebih cembung, sebaliknya ketika ada sebuah objek yang menjauh, maka lensa mata tersebut akan menjadi lebih pipih, bu.. Guru : Benar sekali, ilustrasi tadi menggambarkan daya akomodasi mata, daya akomodasi mata merupakan kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis. Ketika mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih cembung. Sebaliknya, ketika mata melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan bayangan tepat di retina. (jeda) Selanjutnya Titik Dekat Mata (puncum remotum) merupakan jarak terdekat suatu benda yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas. Benda dikatakan berakomodasi maksimum apabila benda berada di titik terdekat mata. Kemudian ada Titik jauh mata (puncum proximum) yang merupakan jarak terjauh suatu benda yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas. Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya, mata berada dalam kondisi tidak berakomodasi. (jeda) Selanjutnya cacat mata, ada empat, yang pertama miopi atau rabun jauh, kemudian ada hipermetropi atau rabun dekat, presbiopi atau mata tua dan yang terakhir ada astigmatisme. (jeda) Selanjutnya mari diskusi. Kemarin ibu sudah membentuk kelompok untuk diskusi kalian hari ini, sudah ibu tempel di mading kelas. Apakah kalian sudah melihatnya?

Siswa : Belum, bu.. Guru : bagi yang belum melihat, ibu persilahkan untuk melihat. Dalam kelompok diskusi, masing-masing kelompok terdiri dari empat orang yaa.. Siapa yang belum mendapatkan kelompok? Sudah semua? Siswa : Sudah, bu.. Guru : Sudah berkumpul dengan kelompoknya masing-masing? Siswa : Sudah, bu.. Guru : Siiipp. Sekarang kita mulai diskusi kita hari ini. Untuk topik diskusi dapat dilihat bersama pada layar lcd, yang pertama jelaskan perbedaan di antara cacat mata miopi, hipermetropi, presbiopi dan astigmatisma? Untuk permasalahan yang kedua bagaimana cara menolong seseorang yang terkena cacat mata tersebut? Sudah kalian catat dua topik

permasalahan untuk diskusi hari ini? Siswa : Sudah, bu.. Guru : Bagus. Silahkan berdiskusi, waktunya hanya tiga menit saja yaa. Setelah itu silahkan perwakilan kelompok maju ke depan untuk memaparkan diskusi kalian pada hari ini. Karena tidak semuanya maju ke depan, maka hasil diskusi kalian tulis di secarik kertas lalu dikumpulkan ke ibu. Ibu harap semuanya sudah membaca materi ini sehingga dapat berperan aktif dalam diskusi. Siswa : Iya, ibu.. Guru : silahkan berdiskusi, waktu diskusi dimulai dari sekarang (3 menit selanjutnya) Guru : Sudah selesai diskusinya? Siswa : Sudah, bu.. Guru : bagus. Silahkan yang ingin memaparkan hasil diskusinya untuk permasalahan pertama. Tunjuk tangan. Harso : saya, bu.. Guru : iya.. Kelompoknya harso, kelompok 6 ya.. Harso : iya, bu.. Guru : Silahkan maju ke depan.. Harso : Terimakasih untuk waktunya. Disini saya akan memperkenalkan anggota dari kelompok 6 ada saya sendiri harso, dan teman saya bla, bla, bla, saya akan memaparkan diskusi kelompok kami untuk permasalahan yang pertama yaitu mengenai perbedaan antara cacat mata miopi, hipermetropi, presbiopi dan astigmatisma. Untuk yang pertama yaitu cacat mata miopi yang merupakan rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda yang

jaraknya jauh. Hal ini disebabkan lensa mata tidak dapat memipih untuk memperkecil jarak fokusnya. Untuk yang kedua yaitu cacat mata hipermetropi yang merupakan cacat mata rabun dekat, pada cacat mata ini mata tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Hal ini dikarenakan fokus lensa mata mempunyai jarak yang terlalu panjang. Akibatnya bayangan akan jatuh di belakang retina. Yang ketiga cacat mata presbiopi yang banyak dialami oleh orang-orang berusia lanjut. Penderita cacat mata ini tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya jauh atau dekat. Hal ini dikarenakan menurunnya daya akomodasi lensa mata. Dan yang terakhir cacat mata astigmatisma Cacat mata ini terjadi karena kornea tidak berbentuk bola, namun lebih condong ke satu arah. Penderita astigmatisma tidak dapat melihat garisgaris vertikal dan horizontal secara bersamaan. Guru : Terimakasih harso dan teman-teman. Beri tepuk tangan yang meriah untuk kelompok 6. Selanjutnya untuk permasalahan yang kedua, kelompok berapa yang akan memaparkan hasil diskusinya ke depan? Umi : saya, bu..

Guru : Iya, baik mba umi. Silahkan maju ke depan.. Umi : saya mewakili kelompok 3 yang beranggotakan bla, bla, bla, akan memaparkan

diskusi kelompok kami mengenai permasalahan yang kedua yaitu cara menolong seseorang yang terkena cacat mata miopi, hipermetroi, presbiopi dan yang terakhir astigmatisma. Yang pertama untuk penderita rabun jauh atau miopi digunakan kacamata yang mempunyai lensa cekung. Lensa cekung ini akan membantu lensa mata sehingga bayangan yang tadinya jatuh di depan retina akan jatuh tepat di retina. Untuk penderita rabun dekat atau hipermetropi membutuhkan kacamata dengan lensa cembung. Peranan lensa kacamata cembung adalah agar bayangan yang tadinya jatuh di belakang retina dapat maju sehingga jatuh tepat pada retina. Selanjutnya cacat mata presbiopi, digunakan kacamata yang mempunyai lensa ganda yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda-benda jauh dan lensa cembung berfungsi untuk melihat benda-benda dekat. Kemudian yang terakhir cacat mata astigmatisma, penderita cacat mata ini dapat menggunakan lensa kacamata silinder. Guru : Terimakasih mba umi dan kawan-kawan untuk pemaparan hasil diskusinya. Karena waktunya terbatas, tidak semua kelompok dapat memaparkan hasil diskusinya pada hari ini, namun tetap setelah pelajaran ini selesai, lembar diskusi dapat kalian kumpulkan ke ibu. Untuk hasil diskusi yang telah dipaparkan kelompok harso dan umi sudah benar. Pemaparan yang baik, berikan tepuk tangan untuk mereka semua. (jeda) selanjutnya ibu akan memberikan kesimpulan untuk diskusi pada hari ini. (jeda) Yang pertama mengenai cacat

mata miopi atau yang biasa kita sebut dengan rabun jauh. Cacat mata ini menyebabkan mata kita tidak dapat melihat melihat benda-benda yang jaraknya jauh. Hal ini disebabkan karena lensa mata tidak dapat memipih untuk memperkecil jarak fokusnya. Sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa mata yang mengalami cacat mata rabun jauh akan jatuh berada di depan retina. Untuk membantu penderita rabun jauh digunakan kacamata yang mempunyai lensa cekung. Lensa cekung ini akan membantu lensa mata sehingga bayangan yang tadinya jatuh di depan retina akan jatuh tepat di retina. (jeda) Kemudian yang kedua ada cacat mata hipermetropi atau biasa kita sebut dengan rabun dekat, Rabun dekat terjadi jika mata tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Hal ini dikarenakan fokus lensa mata mempunyai jarak yang terlalu panjang. Akibatnya bayangan akan jatuh di belakang retina. Orang yang menderita cacat mata ini akan kesulitan melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Benda yang terlihat oleh orang yang menderitanya akan tampak buram. Untuk membantu penderita rabun dekat, lensa mata perlu diberi bantuan sedemikian rupa agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata jatuh tepat pada retina. Mereka membutuhkan kacamata dengan lensa cembung. Peranan lensa kacamata cembung adalah agar bayangan yang tadinya jatuh di belakang retina dapat maju sehingga jatuh tepat pada retina. Kemudian yang ketiga ada cacat mata presbiopi, cacat mata ini banyak dialami oleh orang-orang lanjut usia. Oleh karena itu presbiopi sering disebut juga mata tua. Penderita cacat mata ini tidak dapat melihat bendabenda yang jaraknya jauh atau dekat. Hal ini dikarenakan menurunnya daya akomodasi lensa mata. Untuk membantu penderita cacat mata ini, digunakan kacamata yang mempunyai lensa ganda yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda-benda jauh dan lensa cembung berfungsi untuk melihat benda-benda dekat. Biasanya, lensa cembung terletak di bagian bawah dan lensa cekung di bagian atas. Yang terakhir yaitu astigmatisma, cacat mata ini terjadi karena kornea tidak berbentuk bola, namun lebih condong ke satu arah. Penderita astigmatisma tidak dapat melihat garis-garis vertikal dan horizontal secara bersamaan. Astigmatisma dapat dikurangi dengan menggunakan kombinasi beberapa lensa ataupun memperkecil lensa dengan sebuah diafragma. Penderita cacat mata astigmatisma dapat memakai kacamata dengan lensa silinder. Sampai di sini ada yang masih belum jelas? Siswa : Jelas, bu.. Guru : Apakah ada yang ingin bertanya? Siswa : tidak ada, bu..

Guru : Bagus, itu tandanya kalian sudah mencerna materi yang diberikan oleh ibu dengan baik. Untuk selanjutnya, ibu akan memberi kalian tugas untuk dikerjakan di rumah. Silahkan buka halaman 313, soal penguasaan 15.1, dikerjakan, minggu depan dikumpulkan.. Siswa : Baik, bu.. Guru : Materi selanjutnya, silahkan dipelajari mengenai kamera. Besok kita adakan diskusi lagi seperti ini.. Siswa : Siap, bu.. Guru : Selamat istirahat, selamat siang anak-anak.. Siswa : Selamat siang, bu..

You might also like