You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar belakang Mengkudu atau pace (Morinda citrifolia) merupakan salah satu tanaman obat yang dalam beberapa tahun terakhir banyak peminatnya baik dari kalangan pangusaha agribisnis, maupun dari kalangan pengusaha industri obat tradisional, bahkan dari kalangan ilmuwan diberbagai negara. Hal ini disebabkan karena baik secara empiris maupun hasil penelitian medis membuktikan bahwa dalam semua bagian tanaman mengkudu terkandung berbagai macam senyawa kimia yang berguna bagi kesehatan manusia. Peran mengkudu dalam pengobatan tradisional mendorong para peneliti diberbagai belahan dunia melakukan berbagai penelitian mengenai khasiat mengkudu. Popularitas tanaman tersebut terus menyebar ke negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Australia, Jepang, dan Singapura. Industri pengolahan berbahan baku mengkudu terus tumbuh diberbagai negara. Perusahaan industri minuman di wilayah kepulauan Pasifik Timur yang telah mengolah buah mengkudu untuk minuman sehat, terus memperluas perkebunan mengkudu untuk memenuhi pasar di Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara di Benua Eropa (Waha, 2001). Di Indonesia tanaman mengkudu sudah dimanfaatkan sejak jaman dahulu kala. Menurut silsilahnya bahwa mengkudu merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mengkudu tumbuh hampir diseluruh kepulauan di Indonesia, umumnya tumbuh liar di pantai laut, di pinggir hutan, ladang, pinggir jalan dan aliran air, serta pinggir kampung. Tanaman ini sengaja ditanam sebagai batas kepemilikan tanah dan untuk kebutuhan obat keluarga. Penggunaan mengkudu sebagai obat di Indonesia tercatat dalam cerita pewayangan yang ditulis dalam pemerintahan raja-raja dan para Sunan. Bukti sejarah pemanfaatan mengkudu pada masa itu dapat dilihat dari terdapatnya tanaman mengkudu yang tumbuh di museum koleksi tanaman obat di keraton bekas kerajaan dan di mesjid-mesjid para sunan. Di Keraton Surakarta misalnya terdapat pohon mengkudu yang umurnya diperkirakan sudah ratusan tahun (Sudiarto et al., 2003).

Dalam pengobatan tradisional, mengkudu digunakan untuk obat batuk, radang amandel, sariawan, tekanan darah tinggi, beri-beri, melancarkan kencing, radang ginjal, radang empedu, radang usus, sembelit, limpa, lever, kencing manis, cacingan, cacar air, sakit pinggang, sakit perut, masuk angin, dan kegemukan (Wijayakusuma et al., 1992). 1.2. Tujuan Tujuan pembuatan paper ini yaitu untuk mengenal lebih banyak tentang tanaman mengkudu sebagai tanaman obat-obatan tradisional masyarakat

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Tanaman Mengkudu Mengkudu adalah merupakan tanaman tahunan, yang tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon mengkudu mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-binti hitam. Filum Sub filum Divisi Famili Genus Spesies : Angiospermae, : Dycotiledones, : Lignosae, : Rubiaceae, : Morinda, : citrifolia.

Nama ilmiah : Morinda citrifolia.

2.2. Syarat Tumbuh Mengkudu Tanaman mengkudu adalah dapat tumbuh baik pada daerah dataran rendah dengan kondisi lahan cukup terbuka oleh sinar matahari dan ketinggian tempat 0 - 500 m dpl, tekstur tanah liat, liat berpasir, tanah agak lembab, dekat dengan sumber air, subur, gembur, banyak mengandung bahan organic dan drainasinya cukup baik. Curah hujan 1.5000 3.5000 mm/ tahun, merat sepanjang tahun, dengan bulan kering 3<3 bulan pH tanah 5-7.

2.3.

Budidaya Mengkudu

Penyiapan Bibit Tanaman Bibit mengkudu dapat diperoleh dari perbanyakan generative dan vegetative. Pohon

induk memiliki persyaratan sebagai berikiut: memeiliki pertumbuhan yang subur dan normal, berumur 3-5 tahun, dan produktif berbuah. Secara generative yaitu dengan menggunakan biji , sedangkan dengan vegetative dapat denagan menggunkan stek batang atau cabang.

Penyiapan Lahan Lahan untuk budidaya mengkudu berupa lubang tanam. Ukuran dan jarak lubang

tanam sangat bervariasi. Dapat dipilih dari 30cm x 30cm x 30cm; 40cm x 40cm x 40cm atau 60cm x 60cm x 60cm; dengan jarak 2.5m x 2m; 4m x 4m; atau 5m x 5m, tergantung tingkat kesuburan tanah. Lubang tanam dibuat 15 hari sebelum penanaman

Penanaman Pada saat penanaman dan pengembalian tanah ke dalam lubang, terlebih dulu tanah

tersebut dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 20-40 kg/lubang. Penanaman dengan membuang polibag tetapi usahakan agar tanah dalam polibag tidak hancur dan pecah. Setelah penanaman, dilakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah dan mempercepat tanah menempel pada akar mengkudu.

Pemeliharaan Pemeliharaan yang biasa dilakaukan adalah penyiangan dan penggemburan tanah,

pengairan, pemupukan, pembentukan pohon dan proteksi tanaman.

Penyiangan dan Penggemburan Tanah

Penyiangan dapat dilakaukan sebulan sekali atau tergantung intensitas gulma yang ada. Penggemburan tanah dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk menjamin perakaran tumbuh baik.

Pengairan Pengairan dilakukan secara kontinyu, terutama pada fase awal pertumbuhan.

Kemudian dikurangi secara bertahap atau disesuaikan dengan keadaan tanah.yang terpenting adalah tanaha jangan sampai kekeringan.

Pemupukan Pupuk yang diberikan berupa pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik

diberikan 6-8 kali setahun masing-masing 20-40 kg. Sedangkan pupuk anorganik diberikan 1-2 kali sebulan dengan dosis 100-300 gr/pohon campuran ure, SP-36, dan KCl; atau NPK sebanyak 300-500 gr/pohon. Pada fase pembuahan sebaiknya diberi pupuk SP-36 dosis lebih tinggi agar kontinyu berbuah.

Pembentukan Pohon Pembentukan pohon dengan memangkas cabang, ranting yang terlalu rimbun dan

tidak sehat agar C/N ratio dalam tubuh tanaman seimbang sehingga tanaman produktif berbuah.

Proteksi Tanaman Proteksi dilakukan terhadap hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang

adalah semut, kutu putih, dan kutu daun. Sedangkan penyakit yang sering muncul adalah bercak daun dan kapang jelaga

2.4.

Pasca Panen Panen pertama dilakukan pada saat tanman berumur 2 tahun. Pembuahan tarjadi

secara kontinyu sepanjang tahun. Panen dapat dilakukan sampai 8 kali sebulan, sehingga dalam setahun dapat panen 88 kali. produktivitas buah per pohon adalah 5 kg setiap kali panen. Jika populasi tanaman tiap hektarnya 400 pohon, maka produksi buah per tahun adalah 176 ton. panen yang paling baik dilakukan pagi atau sore hari. Panen dilakukan dengan petik pilih menggunakan tangan karena buah yang matang rentan rusak dan penyok. Adapun karakteristik buah tua adalah ukurannya maksimum, kulit buah berwarna keputih-putihan dan terdapat benjolan atau bekas kelopak bunga berwarna coklat atau kahitam-hitaman. Penangan pasca penen pun harus sesegera mungkin untuk menghindari kerusakan buah, karena buah tua banyak mengandung air.

2.5.

Anlisis Nilai Ekonomis Mengkudu Sejalan dengan peningkatan kesadaran konsumen dan volume permintaan

terhadap penggunaan obat alami, maka penelitian terhadap mengkudu juga difokuskan untuk penggunaan sebagai bahan obat. Beberapa khasiat lain dari mengkudu dalam bentuk sediaan jus, kapsul, lulur antara lain sebagai antibiotik, antibakteri, aterioskerosis, artrisis, sakit punggung, beri beri, kosmetik, dan antikanker. Daging buah mengkudu juga dapat diolah menjadi bahan makanan berserat tinggi ( dietary fiber). Produk dari mengkudu telah banyak di produksi oleh beberapa produsen dalam dan luar negeri dalam bentuk jus dan kapsul buah mengkudu. Dan di dalam proses produksi jus mengkudu akan dihasilkan limbah berupa biji. Jumlah biji mengkudu yang dihasilkan cukup besar yaitu 20% 25% dari total berat buah yang diperlukan. Berdasarkan hal tersebut maka telah dilakukan penelitian terhadap pemanfaatan biji mengkudu dengan mengisolasi minyak dari biji mengkudu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk studi isolasi minyak dari biji mengkudu secara ekstraksi dengan pelarut n-heksana serta uji kualitas minyak tersebut. Hasil penelitian diharapkan menjadi alternatif untuk memanfaatkan biji mengkudu.

Dari beberapa literatur didapatkan, minyak mengkudu banyak digunakan untuk bahan baku sediaan kosmetik, lilin dan massage oils. Hasil penelitian terakhir menunjukkan, minyak biji mengkudu juga berkhasiat dalam menghaluskan kulit (cleansing agent) dan membantu pada proses peremajaan kulit (rejuvenating agent). Untuk meningkatkan nilai ekonomis buah mengkudu dengan mengolah buah mengkudu menjadi keripik yang pada akhirnya bisa langsung dikonsumsi. Dalam pengolahannya, keripik buah mengkudu dapat dibuat dalam skala industri rumah tangga. Dan keripik mengkudu ini dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia tidak terbatas hanya bagi penderita penyakit saja. . Di samping itu, produk olahan buah mengkudu menjadi minuman juga memiliki nilai ekonomis tinggi. Saat ini, produk olahan buah mengkudu tidak hanya berbentuk sari buah saja, dikemas dalam kapsul, namun juga diolah menjadi jus. Bahkan minuman berbahan buah mengkudu berpeluang besar merambah pasar mancanegara, selain pasar lokal tentunya Masih tingginya potensi usaha pembuatan jus mengkudu, menurutnya, tidak terlepas dari kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, sehingga tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.) mendapat perhatian besar karena adanya fakta empiris serta bukti penelitian ilmiah yang menyatakan, buah mengkudu berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit seperti kanker, tumor, diabetes dan sebagai antioxidan.
Banyak lagi diversifikasi olahan mengkudu yang sudah dilakuan oleh agroindustri seperti pembuatan sirup mengkudu, dodol mengkudu. dan tepung mengkudu. Kebanyakan lebih banyak dijadikan bahan baku pembuatan obat-obatan karena kandungan mengkudu sangat baik untuk penyakit-penyakit yang berbahaya.

2.6.

Manfaat Mengkudu Tanaman mengkudu tergolong tanaman yang serba guna. Tanaman ini dapat

dijadikan penghias halaman atau di kebun secara khusus sepeti di lahan kering tegalan. Bagian tanamn yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari adalah daun dan buahnya. Daun mengkudu mempunyai rasa yang agaklangu atau sedikit pahit, tetapi mempunyai kandungan vitamin A yang tinggi hampir sama dengan daun kacang
7

panjang, daun katuk, daun singkong, wiortel, dan daun pepaya. Buah mengkudu stadium muda dapat digunakan sebagai rujak bebeg. Hasil penelitian menunjukan bahwa zat penting yang terkandung dalam buah mengkudu terdiri atas terpenoid, pewarna, anti bakteri, asam glukuronat, gum arab, galaktosa, arabinosa, rhamnos, nutrisi, skopoletin, zat anti kanker dan xeronine serta proxeronine. Daun mengkudu dapat dimanfaatkan sebagai sayuran, antara lain pepes daun mengkudu, gangan, urap, gilai dan lalap matang. Atau bisa juga hanya dengan direbusdan dimakn dengan sambal. Sedangkan buah mengkudu dapat diolah menjadi sari buah (juice) mengkudu dan dodol mengkudu. Selain dimanfaatkan sebagai sayuran, mengkudu dapat juga digunakan sebagi penyembuh penyakit. Daun muda mengkudu berkhasiat sebagai anti kanker, obat peluruh empedu, sakit ginjal, hipertensi, luka, masuk angin (sebagai tapal di perut), disentri, diabetes mellitus, jantung koroner, kolesterol tinggi dan meningkatkan

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Mengkudu merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki nilai ekonomi dan dapat dikembangkan di Indonesia.dengan tujuan untuk peningkatan produktivitas dan mengurangi resiko kerugian dan perlu diteliti proses pasca panen yang

menghasilkan produk setengah jadi, oleh karena itu guna menambah penghasilan petani dan mengantisipasi gejolak harga yang tidak menguntungkan. 3.2. Saran Mengkudu mempunyai potensi dikembangkan di Negara Indonesia. Diharapkan kepada pemerintah untuk mengembangkan potensi ini sehingga petani tanaman mengkudu ini dapat ditingkatkan produksinya selain itu pemerintah juga harus memberikan penyuluhan kepada petani untuk memanfaatkan potensi ini tidak hanya pada budidaya saja tetapi memberikan pengetahuan tentang pengolahan mengkudu menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi sehinggga akan meningkatkan kesejahteraan petani tanaman mengkudu.

DAFTAR PUSTAKA Anonim.2011.diakses dari http://yprawira.wordpress.com/budidaya-aneka-tanamanmengkudu/ Anonim.2010.diakses dari http://www.ekafood.com/hgf.htm Supriadi, dkk. 2001. Tumbuhan Obat Indonesia Penggunaan dan Khasiatnya.

Edisi Pertama. Pustaka Populer Obor.

10

You might also like