You are on page 1of 4

LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Subjek : Pengujian Berat Jenis Kayu

No. Uji : Tgl Uji : 28-11-2007 Halaman : /

I. REFERENSI 1. standar, 1982. 2. Pedoman pengujian sifat fisik dan mekanik kayu. Publikasi khusus LPHH Bogor, 1972. ASTM D 143 - 52 (Reapproved 1978), book of

II. TUJUAN 1. Tujuan umum Setelah akjir praktikum mahasiswa diharapkan dapat menentukan berat jenis dari berbagai jenis kayu. 2. Tujuan Khusus Setelah akhir praktikum mahasiswa diharapkan dapat : 1. Menentukan berat jenis kayu dari suatu contoh kayu pad keadaan kadar air. 2. Menerangkan cara pengujian berat jenis kayu. 3. Memper gunakan alat yang diperlukan dengan terampil.

III. DASAR TEORI Kita mengetahui bahwa berat sebatang kayu, banyak dipengaruhi oleh kadar airatau kelembaban kayu itu, oleh karna itu agak sukar pula bila membicarakan berat jenis kayu, yang berhubungan dengan sifat mekanik yang lainnya. Mungkin lebih baik dibicarakan bobot isi (volume weight) atau kepadatannya (density).

Kepadatan kayu adalah hasil bagi berat kering (kering oven) dan isi (volume) dari sepotong kayu. Kepadatan merupakan suatu indikator yang baik, yang berhubungan dengan kekuatan kayu, meskipun kekuatan kayu ini mad\sih dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, antara lain kadar air, arah serat mata kayu dan cacat lainnya. Kepadatan kayu tergantung pula dari banyaknya zat dinding sel pada setiap satuan isi. Kayu yang berserat kasar mengandung sedikit sel setiap satuan isi, yang berarti pula sedikit kandungan dinding selnya, sehingga kepadatannya rendah. Dengan demikian makin banyaknya sel, makin banyak dinding selnya, makin tinggi kepadatannya, makin tinggi pula, makin tinggi pula kekuatan kayunya. Sebagai contoh misalnya kayu gubal dimana susunan selnya renggana, atau kayu gelang thunnya tebal, akan lebih kurang kekuatannyaatau lebih rendah kepadatannya , dari pada kayu teras, atua kayu yang gelang tahunnya tipis.

IV. PERALATAN DAN BAHAN 1. Peralatan a. b. 2. Bahan a. Kayu diambil dari kayu borneo dan kamper yang mewkili suatau jumlah tertentu dengan ukuran 5 x 5 x 5 cm. Timbangan, dengan ketelitian 0,01 gram. Alat ukur, denagn ketelitian 0,1 mm.

c. Bejana, Tabung atau gelas ukur dengan kapasitas 500 ml atau lebih.

V. PROSEDUR PELAKSANAAN 1. Volume ditentukan dengan cara diukur. a. Timbang benda uji pada keadan kadar air aslinya, dengan ketelitian kurang lebih 0,2% ( B gram). b. Tentuakn kadar air dari contoh yang samadengan membuat benda uji yang lain.

c. Ukur panjang, lebar, tinggi benda uji dengan ketelitian 0,3% atau kurang. d. Perhitungan : Hitung berat jenis kayu denagn rumus : B Berat jenis = P L T

Dimana : B = Berat benda uji pada kadar air asli ( gram ). P = Panjang benda uji ( cm). L = Lebar benda uji ( cm ) T = Tinggi benda uji ( cm ). Apabila berat jenis diperhitungkan atas dasar benda uji pada keadaan kering oven, maka rumus yang dipakai adalah : B Berat jenis = ( 1+ M/100 ) P L T Dimana : M = Kadar air kayu ( % ) 2. Volume ditentukan dengan mencelupkan kadar air. Cara ini ditentukan untuk benda uji berbentuk tertentu atau tidak teratur. .a Timbang benda uyji pada keadaan kadar air asli, dengan ketelitian 2% ( B gram ). .b Tentukan kadar air dari contoh yn\ang sama. .c Pengukuran volume benda uji Cara I : Letakan benda uji dalam bejana yang telah diketahui volumenya, lalu dimasukan air secukupnya sehingga penuh atau sampai pada batas garis ukur tertentu. Baca volume yang terisi air penuh atau pada garis ukur tadi, misalnya ( V cm3 ).

Kemudian keluarkan benda uji dari bejana, lalu ukur volume air yang terdapat dalam bejana ( V1 cm3 ). Agar tidak mengapung tekan benda uji dengan kawat baja yang kecil. Kemudian baca volumenya pada skala misalnya V1 cm3. Volume benda ujiu sama dengan ( V1 - V ) cm3. Catatan : Agar benda uji menyerap air yang ada pada tabungh, maka bila benda uji kering perlu dicelupkan dalam air sebentar sebelum dimasukan kedalam tabung atau gelas ukur. VI. DATA HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN Setelah dilakukan pengujian diperoleh data sbb : Berat kering oven ( Bk ) Berat ( air + wadah ) Berat ( wadah + air + kayu ) =............................ =.................. =................. =................. =.................

Volume kayu Berat volume kayu

Catatan : Mutu kelas kayu dibagi berdasarkan tabel berikut : Sipat Kuat Lentur Kuat Tekan Berat Jenis I 1000 750 0,9 KELAS KEKUATAN II III IV 725 500 360 425 300 215 0,6 0,4 0,3 V < 360 < 215 < 0,3

VII. KESIMPULAN Berdasarkan data hasil pengujian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan berat jenis 0,675 gr/cm3, maka kayu jenis borneo dan kamper tersebut memiliki klelas kekuatan tingkat II, yang berada pada interval berat jenis antara 0,6 - 0,9 gr/cm3.

You might also like