Professional Documents
Culture Documents
tingkat kebudayaan dan peradaban suatu bangsa. Bangsa yang maju (peradaban dan
kebudayaannya) adalah bangsa yang tinggi tingkat ilmu pengetahuannya yang tercermin
dari banyaknya karya tulis yang dihasilkan para ilmuwan. Karya tulis tersebut diabadikan
dan sekaligus mencerminkan perkembangan peradaban dan budaya suatu bangsa. Itulah
macam ilmu pengetahuan dan ketrampilan sehingga timbul dan tertanam dalam diri
pribadi (yang pada gilirannya dalam masyarakat) sikap untuk terus menerus belajar,
mencari informasi sepanjang hayat. Sebab misi utama perpustakaan adalah menyediakan
dan melayani kebutuhan informasi agar rakyat menjadi cerdas. Apabila rakyat/bangsa
Rompas (1998) menyatakan bahwa apabila suatu bangsa ingin dinilai tinggi
budayanya, maka mereka harus memiliki perpustakaan yang berkualitas tinggi pula
sebagai wujud dari perkembangan budaya mereka. Oleh karena itu, secara tegas dapat
1
dikatakan bahwa keberadaan perpustakaan menjadi keniscayaan dalam masyarakat yang
berbudaya.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh
pemimpin atau mantan pemimpin negara kita sendiri seperti Presiden Soeharto
SK Menteri, Instruksi Menteri, sampai kepada yang terakhir sekali disahkan – meskipun
43/2007).
pembangunan yang hendak dicapai adalah program pengembangan budaya baca dan
pembinaan perpustakaan.
2
terbentuknya pemeratan layanan informasi kepada masyarakat menuju pendidikan
terhadap semua komponen – tidak hanya peraturan perundangan sebagai payung hukum
isinya adalah gagasan, konsep, nilai dan ide dan segala sesuatu yang berkaitan dengan
perpustakaan. Peraturan perundangan tersebut dibuat dan disahkan oleh lembaga yang
kemajuan dan pemberdayaan perpustakaan di Indonesia dan baru saja disahkan adalah
wilayah negara sebagai suatu sistem nasional. Sistem nasional perpustakaan juga
serta melestarikan warisan budaya tulis bangsa. Semuanya itu dikembangkan dalam
berkompeten di bidangnya sehingga visi, misi, dan tujuan perpustakaan sebagai pelayan
3
Disamping itu kondisi fisik perpustakaan adalah salah satu faktor yang sangat
penting karena merupakan daya tarik terhadap pengunjung, membuat mereka merasa
Menurut Rimbarawa (2006) ada beberapa ciri fisik yang perlu diperhatikan dalam
(1). Gedung dan bangunan yang megah atau mewah dengan sejumlah ruang yang
menjiwai serta loyal kepada pekerjaan. (3). Lokasi yang strategis, mudah diketahui
masyarakat, dan mudah dijangkau disertai sejumlah papan penunjuk. (4). Sarana dan
prasarana yang memadai, perlengkapan kantor yang baik dan standar. (5). Koleksi bahan
pengetahuan dan teknologi. (6). Tersedia dan dilengkapi penerapan teknologi, terutama
teknologi informasi dan komunikasi. (7). Sistem, prosedur, dan mekanisme kerja yang
baik.
Ciri-ciri fisik perpustakaan seperti di atas dapat dijadikan sebagai kerangka acuan
dalam merancang sebuah model perpustakaan. Berikut ini adalah salah satu contoh dari
model perpustakaan umum yang memuat koleksi (bahan bacaan), fasilitas, dan
pelayanan:
A. Koleksi-koleksi.
1. Koleksi Umum.
meliputi buku-buku text (monographic text), hasil penelitian, dan bahan bacaan
4
2. Koleksi referensi.
Koleksi ini terdiri dari kamus, ensiklopedia, direktori, biografi, kumpulan data
numerik, handbooks, manual, bibliografi, yearbook, gazetter, atlas, index dan abstrak.
Koleksi ini terdiri dari materi yang sering digunakan pemakai seperti tesis,
4. Koleksi serial/jurnal.
Koleksi ini terdiri dari jurnal, surat kabar, buletin dan majalah populer baik yang
Koleksi ini terdiri dari audio dan video kaset, mikrofilm, mikrofiche, slides,
journal, website, dan pangkalan data terpasang (online database) yang dapat juga
6. Koleksi spesial.
Koleksi ini adalah material yang dianggap ”unik”, bertopik khusus, dan dianggap
”bernilai tinggi.” Contohnya seperti koleksi sastra Melayu, sastra Jawa, sastra
adalah:
5
- Pintu pemeriksaan keluar masuk pengunjung.
- Ruang diskusi.
- Ruang riset.
- Mini teater.
- Penerangan dan pencahayaan yang cukup, serta sirkulasi udara yang lancar.
- Lokasi yang strategis, bebas banjir, mudah dikenal dan dicapai alat ransportasi.
C. Pelayanan.
Adalah pelayanan peminjaman bahan pustaka yang tidak terdapat dalam koleksi
pelatihan tersebut seperti pencarian informasi yang terdapat di dalam abstrak, indeks,
database, internet, mesin pencari (search engine), dan sumber-sumber informasi lain.
6
3. Pemesanan peminjaman buku (reservation).
Yaitu pelayanan pemesanan buku yang sedang dalam peminjaman orang lain,
dimana pengguna dapat segera meminjam buku tersebut segera setelah buku
dikembalikan.
yang mereka butuhkan. Mereka ditempatkan di meja informasi tertentu sesuai dengan
jenis koleksi.
berisikan indeks, abstrak, atau full articles tentang berbagai macam topik untuk
6. Bantuan pencarian.
Apabila buku yang dicari tidak ada di raknya, pengguna dapat meminta petugas
memuat indeks, abstrak, dan full-text article dengan berbagai macam subjek.
7
Bookdrop terdapat di beberapa tempat menempel di dinding luar gedung
kaunter sirkulasi.
ciri-ciri sebagai berikut: (1). Dikenal luas oleh masyarakat pemakainya. (2). Dibutuhkan
oleh masyarakat, karena masyarakat merasakan ada manfaat yang dapat diperoleh atas
keberadaan perpustakaan. (3). Mempunyai citra atau image yang baik dan positif di
tengah masyarakat pemakainya. (4). Dekat dengan pemakainya, dalam pengertian saling
membutuhkan dan saling melengkapi. (5). Sebagai lembaga yang berfungsi melayani,
Lebih spesifik lagi Saeteren (2000) menegaskan bahwa perpustakaan masa depan
selayaknya memenuhi kriteria sebagai berikut (1). Memberikan cukup kemungkinan bagi
sumberdaya dan informasi yang dapat diakses oleh kelompok maupun perorangan, dan
bertindak sebagai gerbang menuju jasa dan sumberdaya pihak lain. (3). Menyediakan
sarana untuk bertemu, bekerja dan belajar. (4). Berfungsi sebagai tempat bertemu bagi
interaksi dari keanekaragaman pribadi, dan merupakan pusat bagi kota besar. (5).
Merupakan salah satu simpul jaringan budaya dan pengetahuan dari kehidupan kota.
8
pemberdayaannya. Pemberdayaan perpustakaan harus dilakukan bersama-sama oleh
yang sebesar-besarnya terhadap informasi dan pengetahuan. Untuk itu ke depan perlu
dirancang suatu model perpustakaan masa depan yang benar-benar memenuhi kriteria