You are on page 1of 4

TATA TERTIB MUSYAWARAH DAERAH X IAI JAKARTA BAB I MAKSUD DAN TUJUAN

Tata Tertib dimaksudkan sebagai ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang disepakati bersama dalam pelaksanaan Musyawarah Daerah X IAI Jakarta, dan selanjutnya disebut sebagai MUSDA. Tujuannya adalah agar persidangan dapat dilaksanakan dengan tertib dan lancar untuk mencapai hasil yang optimal.

Pasal 1

BAB II DASAR HUKUM


Dasar hukum pelaksanaan MUSDA adalah : a. Anggaran Dasar IAI yang diatur pada Pasal 20, 21, 28, 29 b. Anggaran Rumah Tangga IAI yang diatur pada Pasal 17, 18, 19, 20, 21, 22

Pasal 2

MUSDA diselenggarakan oleh panitia penyelenggara, untuk seterusnya disebut Panitia MUSDA, dibentuk oleh Pengurus IAI Jakarta.

Pasal 3

Panitia penyelenggara bertanggung jawab atas terselenggaranya setiap acara dalam MUSDA.

Pasal 4

BAB III AGENDA


Mengingat Anggaran Dasar Pasal 21 ayat 3, maka agenda MUSDA adalah : a. Menerima atau menolak pertanggung jawaban pengurus daerah IAI Jakarta 2009 2012 b. Menetapkan program dan keputusan-keputusan penting berkaitan dengan operasional organisasi pada lingkup daerah IAI Jakarta c. Memilih ketua baru selaku formatur pengurus daerah IAI Jakarta d. Memberi penghargaan kepada mereka yang berjasa pada dunia arsitektur pada lingkup daerah IAI Jakarta e. Menetapkan waktu penyelenggaraan Musyawarah Daerah berikutnya f. Mengesahkan anggota Dewan Kehormatan (DKD) IAI Jakarta

Pasal 5

BAB IV PESERTA DAN PENINJAU


MUSDA dihadiri oleh Peserta dan Peninjau. 1. Peserta adalah seluruh anggota IAI Jakarta yang hadir di dalam MUSDA 2. Peninjau adalah : a. Para Undangan b. Hadirin yang bukan peserta yang telah mendaftarkan diri secara tertulis sebagai peninjau, atas persetujuan Panitia MUSDA

Pasal 6

1. Peserta berhak : a. Mengikuti seluruh rangkaian acara MUSDA yang meliputi antara lain ; Sidang Pleno, dan Sidang Komisi b. Menggunakan hak bicara, hak suara, hak memilih, dan hak dipilih c. Menggunakan pendapat baik secara lisan maupun tulisan 2. Peserta berkewajiban : a. Mengikuti dan mematuhi Tata Tertib MUSDA b. Mengisi daftar peserta dan menggunakan Tanda Peserta

Pasal 7 Hak dan Kewajiban Peserta

1. Peninjau berhak : a. Mengikuti seluruh rangkaian acara MUSDA, atas persetujuan Pimpinan Sidang b. Menggunakan pendapat baik secara lisan maupun tulisan, atas persetujuan Pimpinan Sidang 2. Peninjau wajib mengikuti dan mematuhi Tata Tertib MUSDA

Pasal 8 Hak dan Kewajiban Peninjau

1. Satu Anggota memiliki hak pilih satu suara 2. Pemilihan dilakukan dengan system pemungutan suara melalui online www.iai-jakarta.org yang telah dipersiapan oleh Panitia MUSDA dengan batas waktu hingga 22 Desember 2012 pukul 12.00 wib 3. Hasil pemungutan suara akan disahkan oleh Pimpinan Sidang Pleno

BAB V TATA CARA PEMILIHAN KETUA FORMATUR IAI JAKARTA Pasal 9

BAB VI PERANGKAT PERSIDANGAN


Perangkat Sidang terdiri dari : 1. Pimpinan Sidang 2. Sekertariat Sidang 3. Anggota / Peserta MUSDA

Pasal 10

Pasal 11
Definisi Perangkat sidang 1. Pimpinan Sidang adalah Anggota Profesional yang dipilih di antara peserta oleh peserta sidang. 2. Pimpinan Sidang berhak menunjuk 2 orang atau lebih (genap) yang terdiri Wakil Pimpinan Sidang dan seorang Sekretaris Sidang 3. Sekretariat sidang adalah perangkat persidangan yang disiapkan oleh Panitia MUSDA 4. Anggota/ peserta MUSDA sesuai ART pasal 7(2) adalah setiap anggota anggota IAI Jakarta yang sudah meyelesaikan iuran pada tahun berjalan.

Pimpinan Sidang bertanggung jawab dan bertugas untuk : 1. Memimpin jalannya sidang dalam suasana kebersamaan untuk mencapai mufakat 2. Berusaha mempertemukan pendapat yang berbeda, menyimpulkan pembicaraan, mendudukan permasalahan yang sebenarnya dan mengembalikan jalannya sidang kepada pokok permasalahan 3. Menyusun dan melaporkan hasil persidangan yang dibantu oleh Sekertariat Sidang 4. Terciptanya suasana kebersamaan di dalam MUSDA

Pasal 12

Sekretariat Sidang bertugas untuk : 1. Membantu Pimpinan Sidang dalam menyelenggarakan persidangan 2. Membantu catatan hasil persidangan dan menyusun laporan sidang bersama Pimpinan Sidang

Pasal 13

Persidangan dalam MUSDA : 1. Sidang Pleno 2. Sidang Komisi

BAB VII PERSIDANGAN Pasal 14

1. Anggota Sidang Pleno adalah seluruh peserta MUSDA 2. Menyelenggarakan Sidang Pleno sesuai Agenda MUSDA yang tercantum di pasal 5 3. Sidang Pleno menentukan Ketua Sidang Komisi dari peserta MUSDA

Pasal 15 Sidang Pleno

1. Sidang Komisi merupakan bagian Sidang Pleno yang dibentuk menurut kebutuhan 2. Tujuan Sidang Komisi adalah memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai bidang/materi yang menjadi lingkup tugasnya 3. Ketua Sidang komisi memilih perangkat sidang komisi yang terdiri dari wakil dan sekertaris sidang komisi 4. Laporan Sidang disusun oleh Ketua Sidang Komisi dan perangkat sidang dengan memperhatikan aspirasi dari anggota Sidang 5. Hasil Sidang Komisi didalam MUSDA ditandatangani oleh Ketua Sidang komisi dan disampaikan kepada Sidang Pleno untuk disahkan

Pasal 16 Sidang Komisi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Pembacaan Tata Tertib MUSDA dilakukan oleh salah seorang dari Panitia Pengarah MUSDA Pemilihan Pimpinan dan Sekretaris Sidang Pembukaan Sidang dilakukan oleh Pimpinan Sidang Tata cara pembicaraan diatur oleh Pimpinan Sidang Interupsi hanya bisa dilaksanakan atas persetujuan Pimpinan Sidang Sidang dinyatakan sah apabila memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh AD/ART IAI Pengambilan keputusan ditempuh secara musyawarah untuk mencapai mufakat, namun bila hal ini tidak memungkinkan maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara

Pasal 17 Prosedur Persidangan

BAB VIII PELAPORAN


Panitia MUSDA melaporkan pertanggung jawaban penyelenggaraan MUSDA paling lambat 30 hari setelah MUSDA kepada Pengurus Daerah IAI Jakarta.

Pasal 18

BAB IX PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur oleh Tata Tertib ini dapat diputuskan dan disahkan oleh MUSDA. Tata Tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Desember 2012

Pasal 19

You might also like