Professional Documents
Culture Documents
SEKAPUR SIRIH
Untuk mengajarkan fisika sebagai produk, proses dan sikap, serta untuk memperoleh ketuntasan hasil belajar siswa, juga dalam upaya memberikan contoh langsung implementasi pembelajaran pada guru-guru fisika maka dibutuhkan pemahaman teoriteori pembelajaran yang melandasi pengajaran fisika.
2. Diskriminasi
Siswa tidak akan takut jika ada ujian bahasa Inggris atau sejarah, karena pelajaran tersebut berbeda dari sains.
3. Penghapusan
Berlaku jika stimulus tidak memberikan respon yang diharapkan
B.F SKINNER (1904-1990) Eksperimen Peti Skinner seekor tikus berusaha keluar dari kurungan untuk mendapatkan makanan. (nyalaan lampu- dapat makanan) Reinforcement/Penguatan : something that is done to
encourage repetition of actions
FOKUS
Jenis-jenis penguatan : i) Positif : pemberian reward/ (hadiah, pujian, ganjaran) ii) Negatif : rangsangan yang tdk menyenangkan atau menyakitkan (teguran hukuman)
IMPLIKASI
Evaluasi ditekankan pada hasil bukan proses atau sintesis keduanya . Dituntut satu jawaban yang benar (sistem paper and pecil test)
Aplikasi : Guru
Menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap (modul, instruksi dll) Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat diikuti contoh-contoh (dilakukan sendiri / simulasi) Bahan pelajaran disusun dari sederhana menuju kompleks. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagianbagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu keterampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penguatan negatif (Carin, 1993 : 40).
Aplikasi : Siswa
Berlaku (doing) sesuai instruksi Meniru perilaku yang dicontohkan Mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan (positifdiulangi, negatifdihilangkan) Berlatih melalui pengulangan dan pembiasaan Menguasai ketrampilan dasar sebagai persyaratan penguasaan ketrampilan selanjutnya
TEORI KOGNITIF
KOHLER
AUSUBEL Bermakna
BRUNER
Gestalt/ Insight
Penemuan (Discovery)
Insight : pengamatan atau pemahaman mendadak terhadap hubungan antar bagian di dlm suatu situasi permasalahan.
1887-1967
JEROME
BRUNER
PEMBELAJARAN PENEMUAN
1. Belajar adalah upaya membebaskan siswa untuk belajar sendiri : discovery (belajar dengan cara menemukan) 2. Murid-murid lebih mudah memahami pengetahuan apabila mereka menemukannya sendiri. 3. Tahapan Perkembangan Mental ada 3 :
ENAKTIF Berasakan tindakan 0 3 th IKONIK Berasaskan gambar/visual 3 8 th SIMBOLIK Berasaskan bahasa & logika >8 th
TEORI AUSUBEL
Belajar : proses asimilasi pengetahuan baru dg pengetahuan lama yang telah terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Advance organizers adalah satu unit pengajaran yang digunakan sebelum pengajaran berlangsung atau sebelum mengajar satu topik baru. Ia memudahkan pembelajaran khususnya bagi aspek pemahaman dan mengingat kembali. Advance organizers juga diklasifikasikan sebagai satu kaedah deduktif yang bermaksud ia bermula dengan sesuatu yang umum kemudian berakhir dengan yang khusus. Pembelajaran ekspositori
TEORI GAGNE
8 fase proses pembelajaran :
(b) Pembelajaran S R Melalui pengalaman (stimulus yg berulang-ulang), seseorang akan memberikan respon yg semakin cepat
(c) Pembelajaran Rangkaian (chaining) Terbentuk dari hubungan beberapa rangkaian S-R, Cocok untuk pembelajaran ketrampilan seperti musik, elektronik, mekanikal dan lain-lain.
(d) Pembelajaran Asosiasi Verbal Untuk menyatakan sesuatu prinsip, pelajar memerlukan kemahiran bahasa untuk mengaitkan fakta, data dan konsep. Ia memerlukan kemahiran berbahasa yang telah dipelajari sebelumnya.
(e) Pembelajaran Diskriminasi Belajar membedakan benda-benda yang dipelajari mengikut ciri-ciri tertentu
(f) Pembelajaran Konsep Pembentukan konsep bermula dengan asosiasi berbahasa dan diskriminasi, yaitu mengenali ciriciri sesuatu konsep secara tepat
(g) Pembelajaran Aturan (Rule) Pembelajaran ini melibatkan gabungan dua atau lebih konsep yang berkaitan dalam sesuatu urutan atau rangkaian. Pembelajaran ini melibatkan penggunaan rumus, prinsip dan generalisasi. (h) Pembelajaran Penyelesaian Masalah Pembelajaran ini melibatkan penggunaan prinsip, rumus, generalisasi, konsep dan hukum untuk menyelesaikan masalah dalam sesuatu situasi baru.
Teori Konstruktivisme
Belajar merupakan proses aktif siswa mengkonstruksi pengetahuan. Proses tersebut dicirikan :
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2. Pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke murid 3. Siswa aktif mengkontruksi terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah 4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses bejalar kontruksi berjalan
Teori Piaget berasaskan kepada pemikiran bahwa anak-anak yang sedang membesar sering membina struktur kognitif (SKEMA). Sehingga struktur kognitif anak-anak semakin bertambah kompleks selaras dengan perkembangan yang dilalui. Belajar mendasari pd pengamatan yg melibatkan seluruh indra, menyimpan kesan lebih lama dan menimbulkan sensasi yang membekas pada siswa
Proses belajar terdiri dari 3 tahapan, yaitu asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi (penyeimbangan)
Guru memfasilitasi proses terjadinya ketidakseimbangan (disequilibrium)
KETERANGAN
Penyesuain persepsi, konsep, pengalaman & pengetahuan baru ke dalam skema yg telah dimiliki siswa Perubahan skema yang sudah ada dalam siswa ke dalam skema yang baru. Dengan cara bentuk skema baru atau memodifikasi skema yang telah ada agar cocok dengan pengetahuan yg baru.
PRINSIP PENGAJARAN
Dapatkan masalah dari siswa dan gunakan sebagai stimulus. Berikan motivasi sehingga siswa menyadari aktivitas pembelajaran penting untuk penyelesaian masalah. Buat pembelajaran yang mendorong dan menantang siswa untuk berpikir aktif. Provokasi siswa agar mengeluarkan ide pemikiran lain yang benar.
2. AKOMODASI
3. EQUILIBRASI Proses pengaturan diri agar (Keseimbangan) terjadi keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi
Bentuk suatu tugas yang autentik. Berikan dukungan atau refleksi pada hasil dan proses pembelajaran
(SCAFFOLDING)
Pada ZPD seorang pembelajar membutuhkan bimbingan, bantuan dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih kompeten agar dapat mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi. Proses membimbing dan membantu ini disebut scaffolding atau topangan.