You are on page 1of 32

Disusun oleh:

1. Mukhsinin (0402512021) 2. Fitra Handi Kusuma (0402512022)

SEKAPUR SIRIH
Untuk mengajarkan fisika sebagai produk, proses dan sikap, serta untuk memperoleh ketuntasan hasil belajar siswa, juga dalam upaya memberikan contoh langsung implementasi pembelajaran pada guru-guru fisika maka dibutuhkan pemahaman teoriteori pembelajaran yang melandasi pengajaran fisika.

Hal-hal yang perlu diketahui dalam teori belajar :


Konsep dasar teori tersebut beserta ciri-ciri dan persyaratan yang melingkupinya Bagaimana sikap dan peran guru dalam proses pembelajaran jika teori tersebut diterapkan Faktor-faktor lingkungan (fasilitas, alat, suasana) apa yang perlu diupayakan untuk mendorong proses pembelajaran Tahapan apa saja yang harus dilakukan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran Apa yang harus dilakukan siswa dalam proses belajarnya

TEORI PEMBELAJARAN BEHAVIORIS

Classic Routine Theory


I.P PAVLOV (1849-1936) Eksperimen gerak seekor anjing terhadap makanan. (1972) Hubungan antara reflek dan rangsang Stimulus (S) Respon (R). Terdiri dari 3 konsep: 1. Generalisasi
ketakutan dalam satu mapel tertentu (cth. kimia) telah digeneralisasikan kepada mapel lain (cth. fisika)

Classic Conditioning Theory


ASPEK EKSPERIMEN FOKUS J.B WATSON (1878-1958) Eksperimen anak kecil Albert dengan tikus putih. (1920) Guru boleh mempengaruhi pengalaman pembelajaran siswa dengan stimulus yg menyenangkan (dikondisikan
pembelajaran menyenangkan)

2. Diskriminasi
Siswa tidak akan takut jika ada ujian bahasa Inggris atau sejarah, karena pelajaran tersebut berbeda dari sains.

3. Penghapusan
Berlaku jika stimulus tidak memberikan respon yang diharapkan

OPERANT CONDITIONING THEORY


E.L THORNDIKE (1874-1949) Eksperimen kotak ajaib seekor kucing berusaha keluar dari kurungan untuk mendapatkan makanan. (1906) Teori Koneksionisme (S-R Bond) Hukum pembelajaran Thorndike: i) Law of readiness: Kesiapan/ kesedian sebelum belajar ii) Law of Excercise: latihan berulang utuk tingkatkan kemahiran iii) Law of Effect: jika efek/ kesan S-R memuaskan, membuat hubungan S-R semakin kuat ASPEK
EKSPERIMEN

B.F SKINNER (1904-1990) Eksperimen Peti Skinner seekor tikus berusaha keluar dari kurungan untuk mendapatkan makanan. (nyalaan lampu- dapat makanan) Reinforcement/Penguatan : something that is done to
encourage repetition of actions

FOKUS

Jenis-jenis penguatan : i) Positif : pemberian reward/ (hadiah, pujian, ganjaran) ii) Negatif : rangsangan yang tdk menyenangkan atau menyakitkan (teguran hukuman)

(Transfer of knowledge) dari guru ke siswa


Menitik beratkan pada aspek eksternal belajar (S R) dan Reinforcement Pembelajaran mengikuti kurikulum dan ditekankan pada ketrampilan mengungkapakan kembali apa yang dipelajari

IMPLIKASI

Startegi pembelajaran ditekankan pada pengulangan (latihan)

Evaluasi ditekankan pada hasil bukan proses atau sintesis keduanya . Dituntut satu jawaban yang benar (sistem paper and pecil test)

Aplikasi : Guru
Menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap (modul, instruksi dll) Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat diikuti contoh-contoh (dilakukan sendiri / simulasi) Bahan pelajaran disusun dari sederhana menuju kompleks. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagianbagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu keterampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penguatan negatif (Carin, 1993 : 40).

Aplikasi : Siswa
Berlaku (doing) sesuai instruksi Meniru perilaku yang dicontohkan Mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan (positifdiulangi, negatifdihilangkan) Berlatih melalui pengulangan dan pembiasaan Menguasai ketrampilan dasar sebagai persyaratan penguasaan ketrampilan selanjutnya

KESIMPULAN TEORI PERILAKU


Teori pembelajaran perilaku (behavior) menitik beratkan pada aspek-aspek eksternal belajar, termasuk stimulus eksternal, respon perilaku siswa, dan penguatan yang mengikuti respon yang sesuai (Carin, 1993 : 46). Prinsip yang paling penting dari teori perilaku adalah perilaku berubah menurut konsekuensikonsekuensi langsung (Woolfolk, 1995 : 203). Konsekuensi yang menyenangkan (Reinforcement) akan memperkuat perilaku, sedangkan konsekuensi yang tidak menyenangkan (Punishment) akan melemahkan perilaku (Slavin, 1994 : 158).

TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIF & KONSTRUKTIVIS

TEORI KOGNITIF

KOHLER

AUSUBEL Bermakna

BRUNER

GAGNE Pemprosesan Informasi

Gestalt/ Insight

Penemuan (Discovery)

Psikologi Gestalt Wolfgang KOHLER

Insight : pengamatan atau pemahaman mendadak terhadap hubungan antar bagian di dlm suatu situasi permasalahan.

1887-1967

JEROME

BRUNER

PEMBELAJARAN PENEMUAN
1. Belajar adalah upaya membebaskan siswa untuk belajar sendiri : discovery (belajar dengan cara menemukan) 2. Murid-murid lebih mudah memahami pengetahuan apabila mereka menemukannya sendiri. 3. Tahapan Perkembangan Mental ada 3 :
ENAKTIF Berasakan tindakan 0 3 th IKONIK Berasaskan gambar/visual 3 8 th SIMBOLIK Berasaskan bahasa & logika >8 th

TEORI AUSUBEL
Belajar : proses asimilasi pengetahuan baru dg pengetahuan lama yang telah terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Advance organizers adalah satu unit pengajaran yang digunakan sebelum pengajaran berlangsung atau sebelum mengajar satu topik baru. Ia memudahkan pembelajaran khususnya bagi aspek pemahaman dan mengingat kembali. Advance organizers juga diklasifikasikan sebagai satu kaedah deduktif yang bermaksud ia bermula dengan sesuatu yang umum kemudian berakhir dengan yang khusus. Pembelajaran ekspositori

TEORI GAGNE
8 fase proses pembelajaran :

HIERARKI PEMBELAJARAN GAGNE


(a) Pembelajaran Isyarat (signal) Belajar melalui pengalaman menerima suatu isyarat. Ct. Aba-aba Siap mrpkn isyarat utk mengambil sikap tertentu.

(b) Pembelajaran S R Melalui pengalaman (stimulus yg berulang-ulang), seseorang akan memberikan respon yg semakin cepat
(c) Pembelajaran Rangkaian (chaining) Terbentuk dari hubungan beberapa rangkaian S-R, Cocok untuk pembelajaran ketrampilan seperti musik, elektronik, mekanikal dan lain-lain.

(d) Pembelajaran Asosiasi Verbal Untuk menyatakan sesuatu prinsip, pelajar memerlukan kemahiran bahasa untuk mengaitkan fakta, data dan konsep. Ia memerlukan kemahiran berbahasa yang telah dipelajari sebelumnya.

(e) Pembelajaran Diskriminasi Belajar membedakan benda-benda yang dipelajari mengikut ciri-ciri tertentu
(f) Pembelajaran Konsep Pembentukan konsep bermula dengan asosiasi berbahasa dan diskriminasi, yaitu mengenali ciriciri sesuatu konsep secara tepat

(g) Pembelajaran Aturan (Rule) Pembelajaran ini melibatkan gabungan dua atau lebih konsep yang berkaitan dalam sesuatu urutan atau rangkaian. Pembelajaran ini melibatkan penggunaan rumus, prinsip dan generalisasi. (h) Pembelajaran Penyelesaian Masalah Pembelajaran ini melibatkan penggunaan prinsip, rumus, generalisasi, konsep dan hukum untuk menyelesaikan masalah dalam sesuatu situasi baru.

John Dewey (1856-1952)


Belajar harus bersifat aktif, langsung terlibat, berpusat pada siswa (SCL= Student-Centered Learning) Learning by doing Guru bertindak sebagai fasilitator Mendorong siswa menghubungkan yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, pengalaman sesungguhnya dan penerapannya / manfaatnya (dunia nyata). Landasan pembelajaran CTL Strategi : authentic, inkuiri, praktek kerja, pemecahan masalah

Kesimpulan Teori Kognitif


1. Teori kognitif tidak hanya menitik beratkan pada faktor eksternal yang dapat diamati selama belajar, namun juga apa yang ada di dalam diri (faktor internal) siswa, antara lain bagaimana pengetahuan diperoleh, diorganisasi dan disimpan di dalam ingatan. 2. Kegiatan penyelidikan sains (fisika) tergantung pada pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumnya. (Carin, 1993 : 400) 3. Pada umumnya pengetahuan digolongkan ke dalam pengetahuan dekleratif (pengetahuan tentang fakta, konsep, rumus dan prinsip) dan pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan pengetahuan dekleratif (Carin, 1993 : 41).

Teori Konstruktivisme
Belajar merupakan proses aktif siswa mengkonstruksi pengetahuan. Proses tersebut dicirikan :
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2. Pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke murid 3. Siswa aktif mengkontruksi terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah 4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses bejalar kontruksi berjalan

JEAN PIAGET (1896-1980)

Teori Piaget berasaskan kepada pemikiran bahwa anak-anak yang sedang membesar sering membina struktur kognitif (SKEMA). Sehingga struktur kognitif anak-anak semakin bertambah kompleks selaras dengan perkembangan yang dilalui. Belajar mendasari pd pengamatan yg melibatkan seluruh indra, menyimpan kesan lebih lama dan menimbulkan sensasi yang membekas pada siswa

Proses belajar terdiri dari 3 tahapan, yaitu asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi (penyeimbangan)
Guru memfasilitasi proses terjadinya ketidakseimbangan (disequilibrium)

TAHAPAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

TAHAPAN PROSES BELAJAR (PIAGET)


PROSES
1. ASIMILASI

KETERANGAN
Penyesuain persepsi, konsep, pengalaman & pengetahuan baru ke dalam skema yg telah dimiliki siswa Perubahan skema yang sudah ada dalam siswa ke dalam skema yang baru. Dengan cara bentuk skema baru atau memodifikasi skema yang telah ada agar cocok dengan pengetahuan yg baru.

PRINSIP PENGAJARAN
Dapatkan masalah dari siswa dan gunakan sebagai stimulus. Berikan motivasi sehingga siswa menyadari aktivitas pembelajaran penting untuk penyelesaian masalah. Buat pembelajaran yang mendorong dan menantang siswa untuk berpikir aktif. Provokasi siswa agar mengeluarkan ide pemikiran lain yang benar.

2. AKOMODASI

3. EQUILIBRASI Proses pengaturan diri agar (Keseimbangan) terjadi keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi

Bentuk suatu tugas yang autentik. Berikan dukungan atau refleksi pada hasil dan proses pembelajaran

LEV VYGOTSKY (1896-1934)


Dampak Sosial, Peer debrieffing : Perkembangan seseorang dipengaruh oleh interaksi sosial Scaffolding Zone Of Proximal Development (ZPD) Melandasi pembelajaran kooperatif

ZON PERKEMBANGAN PROXIMAL


Hukum Genetik dari Perkembangan Menurut Vygotsky setiap kemampuan pembelajar tumbuh dan berkembang melewati dua tataran. 1. Tataran sosial. Pada tataran ini pengetahuan dibangun melalui interaksi sosial 2. Tataran psikologis Terjadi proses internalisasi, sehingga terbangun konsep baru. ZPD dapat dipandang sebagai sejenis wilayah penyangga di mana dalam wilayah ini pembelajar dapat mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi Untuk menggalakkan ZPD di dalam pembelajaran,kita perlu menyediakan (scaffolding).

(SCAFFOLDING)
Pada ZPD seorang pembelajar membutuhkan bimbingan, bantuan dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih kompeten agar dapat mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi. Proses membimbing dan membantu ini disebut scaffolding atau topangan.

IMPLIKASI TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIF & KONSTRUKTIVIS (PROSES BELAJAR SISWA)


Belajar adalah kegiatan aktif dari siswa menemukan (insight), mengkonstruksi (membangun) pengetahuan untuk memperoleh penyelesaian masalah (problem solving), tidak sekedar mengumpulkan fakta. Siswa memasuki kelas tidak dengan kepala kosong. Siswa sudah membawa konsep awal yang bermacam-macam. Juga membawa perbedaan, bahkan kesalahan Pengetahuan siswa dibangun baik secara individual maupun sosial. Belajar memerlukan interaksi sosial dengan orang yang lebih tahu.

IMPLIKASI TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIF & KONSTRUKTIVIS (DALAM PROSES MENGAJAR)


Mengajar bukan proses memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa. Bukan berpusat pada guru tetapi Student Centered Learning Mendorong siswa menghubungkan yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, pengalaman sesungguhnya dan penerapannya/ manfaatnya Guru menjadi mediator dan fasilitator dengan fungsi : 1. menyediakan pengalaman belajar 2. menyediakan kegiatan-kegiatan yang merangsang 3. memonitor, mengevaluasi memberi topangan selama poses siswa belajar. 4. memberi umpan balik

You might also like