You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

PERCOBAAN I IMITASI PERBANDINGAN GENETIS

NAMA NIM

: ABDI KHALIK DJ : H41112252

HARI/TANGGAL : SELASA, 2 APRIL 2013 KELOMPOK ASISTEN : 2 (DUA) : RR. DYAH RORO A.W

LABORATORIUM GENETIKA JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Gen dominan biasanya memperlihatkan pengaruhnya pada individu lakilaki/jantan maupun perempuan/betina. Baru dalam keadaan homozigotik resesif, pengaruh dominan itu tidak akan menempatkan diri dalam fenotip. Disisni adapun gen-gen yang dominansinya bergantung dari jenis kelamin individu. Salah satunya adalah panjang jari telunjuk. Apabila kita meletakkan tangan kanan atau kiri kita pada suatu alas dimana terdapat seuah garis mendatar demikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat kita ketahui, apakah jari telunjuk kita akan lebih panjang atu lebih pendek dari pada jari manis (Anonim,2011). Gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin adalah gen autosomal yang membedakan antara laki-laki dan perempuan karena dipengaruhi factor lingkungan internal yakni perbedaan kadar hormon kelamin antara laki-laki dan perumpuan. Sifat yang ditunkan oleh gen dikenal sebagai sifat (karakter) menurun yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Salah satu contoh sifat menurun pada manusia yang dipengaruhi oleh jenis kelamin adalah panjang jari telunjuk (Agus dan Sjafaraenan, 2013). Apakah sebenarnya yang diberikan pada anak-anak itu sehingga merekapun mempunyai beberapa sifat seperti orang tuanya, Yang diwariskam adalah berupa gen, gen lah yang bertanggung jawab atas turunnnya sifat-sifat tersebut. Gen-gen yang berhubungan langsung dengan kromosom ini bisa diturunkan melalui gen autosom maupun gen gonosom (Nio,1990).

I.2 Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan ini adalah Untuk mengetahui frekuensi fenotip dan genotip panjang jari telunjuk.

I.3 Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 2 April 2013, Pada pukul 15.00-16.30 WITA, bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar.

BAB II LATAR BELAKANG

Apabila gen itu terletak pada atutosom, maka laki-laki dan perempuan dapat diharapkan akan menerima gen itu dengan frekuensi yang sama., sehinga masing-masing seks mmpunyai peluang yang sangat besar untuk menunjukkan diwariskannay gen tertenntu. Tetapi apabila gen itu terletak pada kromosom-X maka gen tiu akan diwariskan menurut pola bersilang. Artinya gen yagn terletak pada kromosom-X itu tidak mungkin diwariskan oleh seorang ayah langsung kepada anak laki-laki (Suryo, 2010). Jenis kelamin (seks) kita merupakan salah satu karakter fenotipik kita yang lebih nyata. Meskipun perbedaan antomis dan fisiologis antara pria dan wanita banyak, dasar kromosom seksnya sedeikit lebih sederhana. Pada manusia dan manusia lain, seperti pada lalat buah, ada dua varietas kromosom seks, dilambangkan dengan X dan Y. Seseorang yang mewarisi dua kromosom X, satu dari masing-masing orang tuanya, biasanya berkembang menjadi perempuan. Seorang Pria biasanya berkembang dari sebuah zigot yang mengandung satu kromosom X dan satu kromosom Y. Ketika meiosis terjadi di dalam testis, kromosom X dan Y berperilaku sama seperti kromosom homolog, meskipun kromosom-kromosom tersbut hanya homolog sebagian dan hanya mengalami sedikit pindah silang satu dengan yang lainnya (Campbell,dkk., 1999). Apabila kita meletakkan tangan kita pada suatu alas dimana terdapat sebuah garis mendatar sedemikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat diketahui apakah jari telunjuk lebih panjang ataukah lebih pendek daripada jari manis. Pada kebanyakan orang ujung jari telunjuk tidak

akan mencapai garis tersebut. Berarti bahwa jari telunjuk lebih pendek dari jari manis. Jari telunjuk pendek disebabkan oleh gen yang dominan pada orang lakilaki, tetapi resesif pada perempuan. Ekspresi gen itu sebagai berikut (Suryo, 2010): Genotip TT Tt tt Laki-laki Telunjuk Pendek Telunjuk Pendek Telunjuk Panjang Perempuan Telunjuk Pendek Telunjuk Panjang Telunjuk Panjang

Gen terpengaruh kelamin (Sex influenced genes) ialah gen yang memperlihatkan perbdaan ekspresi antara individu jantan dan betina akibat pengaruh hormon kelamin. sebagai contoh gen yang terpengaruh kelamin adalah gen autosomal B yang mengatur kebotakan pada manusia. Gen B dominan pada pria tetapi resesif pada wanita. Sebaliknya gen b dominan pada wanita tetati resesif pada pria. Akibatnya pria heterozigot akan mengalami kebotakan, sedang wanita heterozigot akan normal. Untuk dapat mengalami kebotakan seorang wanita harus mempunyai gen B dalam keadaan homozigot. Selain mempengaruhi perbedaan ekspresi gen diantara jenis kelamin jug adapt membatasi ekspresi gen pada salah satu jenis kelamin. gen yang hanya bias diekspresikan pada salah satu jenis kelamin dinamakan gen yang terbatasi (Susanto, 2011). Di samping peranannya dalam menentukan jenis kelamin, kromosom seks, terutama kromosom X, memiliki gen-gen untuk banyak karakter yang tidak berkaitan dengan seks. Pada manusia, istilah terpaut seks biasanya menunjuk pada karakter-karakter yang terpaut kromosom X. Jika suatu sifat terpaut seks kelamin (sex limited genes)

disebabkan oleh alel resesif, maka seorang anak perempuan akan memperlihatkan fenotipenya hanya jika dia merupakan homozigot. Karena anak laki-laki hanya memiliki satu lokus, istilah homozigot dan heterozigot tidak memiliki arti untuk menggambarkan gen-gen terpaut seks (Campbell,dkk., 1999). Genotip adalah sifat dasar pada individu yang tidak tampak dan tidak berubah-ubah karena 6ias6i lingkungan (misalnya gen kepala botak genotipnya adalah BB atau Bb). Fenotip adalah sifat keturunan yang dapat dilihat warna, bentuk dan ukurannya (misalnya seorang laki-laki dengan genotip Bb & BB memiliki fenotip kepala botak). Alel adalah anggota dari sepasang gen yang membawa sifat berlawanan. Misalnya alel B (huruf besar) memiliki pengaruh kepala botak, sedangkan alel b (huruf kecil) membawa sifat kepala normal. Maka B dan b adalah sepasang alel (Suryo, 2008): Genotof dan Fenotif Kepala Botak Fenotif pada Genotif Laki-laki BB Bb bb Botak Botak Normal Perempuan Botak Normal Normal Fenotif pada

Gen kepala botak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Seorang laki-laki yang memiliki pasangan gen BB dan Bb akan berkepala botak. Namun seorang perempuan baru akan botak bila memiliki pasangan gen BB. Jadi gen kepala botak (B) bersifat dominan pada laki-laki, sedangkan pada perempuan bersifat resesif (kalah dominan daripada gen b) (Suryo, 2008).

Seorang laki-laki botak dengan genotip Bb bila kawin dengan perempuan normal dengan genotip bb akan memiliki anak dengan peluang genotip Bb (50%) dan bb (50%), sehingga peluang anak laki-laki untuk botak adalah 50% dan anak perempuan botak 0 %. Peluang untuk kebotakan karena 7ias7i 7ias7ic lebih besar pada laki-laki 7ias7ic7io pada perempuan (Suryo, 2008). Pewarisan gen autosomal dominan, hadirnya sebuah gen dominan didalam genotip sesorang sudah menyebabkan sifat itu tampak padanya, banyak contoh kelainan akibat pewarisan gen autosomal dominan ini yaitu (Suryo, 2010): a. Polidaktili (Jari Lebih), adalah suatu kelainan yang diwariskan oleh gen autosomal dominan P sehingga orang mempunyai tambahan jari pada satu atau kedua tangan dan/atau pada kakinya. Tempat jari tambahan itu berbeda beda , ada yang terdapat dekat ibu jari dan ada pula yang terdapat di dekat jari kelingking. Orang normal adalah homozigotik resesif pp. Pada individu heterozigotik Pp derajat ekspresi gen dominan itu dapat bereda-beda, sehingga lokasi tambahan jari dapat bervariasi. b. Kemampuan Mengecap PTC (7ias7ic7iocarbamide). Orang yang mampu mengecap rasa pahit PTC disebut taster sedangkan yang tidak disebut non taster. Gen penentu taster adalah TT atau Tt. Diagram pewarisannya mirip dengan polidaktili. c. Thalassemia Thalassemia merupakan penyakit darah bawaan yang menyebabkan sel darah merah pecah atau hemolisis. Thalasemia sering disebut juga sebagai Cooleys anemia serta sering menyerang bayi dan anak-anak. Penyakit ini banyak menyerang di 7ias7i-negara sekitar laut Tengah, Timur Tengah dan khatulistiwa. Kelainan 7ias7ic ini ditandai dengan berkurangnya atau bahkan

tidak adanya sintesis hemoglobin (Hb)dan bentuk eritrosit yang tidak teratur sehingga tidak 8ias mengikat O2 secara optimal. Thalassemia dibedakan menjadi 3, yaitu Thalassemia , dan F (). d. Dentinogenesis Imperfecta, Merupakan kelainan pada gigi manusia berupa dentin putih seperti susu (opalesen). Penyebabnya adalah gen dominan D. Pada hasil rontgen, email tampak normal. Namun, ruang-ruang pulpa dan saluran akar gigi terhapus dengan dentin abnormal. Ada penambahan perbatasan pada hubungan antara mahkota dengan akar gigi molar. e. Anonychia Berupa kelainan jari tangan dan atau kaki yang pertumbuhannya tidak bagus. Biasanya kuku tidak ada pada jari telunjuk atau jari tengah. Penyebabnya adalah gen dominan An (resesifnya adalah an). f. Retinal Aplasia, Merupakan kelainan pada mata yang menyebabkan kebutaan sejak lahir. Penyebabnya adalah gen dominan Ra. Penyakit ini ditemukan 10% dari kasus kebutaan. g. Katarak Katarak juga merupakan kelainan pada mata yang memiliki resiko menimbulkan kebutaan. Gen yang berpengaruh dalam penyakit ini adalah gen dominan K. h. Lekuk pipi, lekuk dagu, tumbuhnya rambut yang tebal pada dada, lengan, tangan, serta dapat membengkokkan ibu jari dengan sudut yang tajam. i. Daun telinga yang bebas dan melekat. j. Warna rambut hitam.

BAB III METODE PERCOBAAN

III.1 Alat Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu pulpen dan mistar.

III.2 Bahan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu jari telunjuk dan jari manis kepunyaan sendiri dan kepunyaan teman, dan kertas.

III.3 Cara Kerja Adapun cara kerja dalam percobaan ini yaitu: a. Membuat garis horizontal yang jelas pada halaman lembaran kertas. b. Meletakkan tangan kanan atau tangan kiri diatas lembaran kertas tadi sehingga ujung jari telunjuk tepat menyinggung garis horizontal tersebut. c. Mencatat jari mana yang lebih panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Rosana dan Sjafaraenan, 2013. Penuntun Praktikum Genetika. Jurusan Biologi.Universitas Hasanuddin. Makassar. Anonim, 2011. Gen-Gen Yang Dipengaruhi Jenis Kelamin.http:// teachingteam. files.wordpress.com. Diakses pada tanggal 7 April 2013, Pukul 08.00 WITA. Makassar. Campbell, N.A, Reece, Jane,B., dan Mitchell, Lawrence, G., 1999. Biologi jilid 1. Erlangga. Jakarta. Nio, Tjan kwiauw, 1990.Genetika Dasar. Institut Teknologi Bandung Press. Bandung Suryo, 2008. Genetika. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta. Suryo, 2010. Genetika Manusia. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta. Susanto, Agus Hery, 2011.Genetika. Graha Ilmu. Yogyakarta.

(Hal 286-287-Kromosom-Kromosom Seks. Campbell, Neil. (1999). Biologi Campbell Jilid I. Jakarta : Erlangga) (Suryo (2008). Genetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University)

You might also like