Professional Documents
Culture Documents
Jaringan epidermis merupakan lapisan terluar dari daun, bunga, biji, batang dan akar sebelum mengalami penebalan sekunder. Secara fungsi dan morfologi a. sel epidermis tidak seragam b. ada yang mengalami modifikasi Secara topografi dan ontogeni a. epidermis merupakan jaringan yang seragam.
Melindungi
tumbuhan dari pengeluaran air yang berlebihan. Melindungi tumbuhan terhadap kerusakan mekanis Menjaga dan mengatur suhu tumbuhan
Perkembangan
awal epidermis berawal dari protoderm yang berasal dari jaringan meristematis. Pada tumbuhan monokotil, epidermis digantikan oleh jaringan gabus. Pada Acer striatum, periderm berkembang setelah perkembangan sekunder. Pada suatu kasus, sel epidermis terusmenerus membelah secara antiklin dan membesar ke arah tangensial.
Epidermis
terdiri atas selapis sel tunggal. Epidermis berasal dari dua meristem berbeda, yaitu meristem jaringan dasar dan protoderm. Meristem jaringan dasar membentuk hipodermis. Protoderm membentuk epidermis multiseriata.
Figures 18-25. Midrib structure in cross-section. Figs. 18, 19 show basal and apical regions of P. dahlstedtii midrib. Figs. 20-22 show basal, middle and apical regions of O. martiana; midrib. Figs. 23-25 show basal, middle and apical regions of P. diospyrifolium midrib (AB = abaxial face epidermis, AD = adaxial face epidermis, CL = collenchyma, ME = mesophyll, MU = multiseriate epidermis, PA = parenchyma, PP = palisade parenchyma, SJ = spongy parenchyma, SC = sclerenchyma, SU = subepidermis, VB = vascular bundle).
Pada
epidermis petala, terdapat ruang udara yang ditutupi kutikula. Pada batang dan daun (terutama monokotil) , sel epidermisnya memanjang. Pada epidermis biji-bijian (Ligominoseae dan Punica), selnya relatif panjang kearah menjari dan membentuk batang. Pada beberapa jenis daun tumbuhan tertentu dan petala membentuk papila. Sel epidermis daun konifer, berdinding tebal dan berlignin Pada tangkai daun epikotil beberapa tumbuhan, dinding periklinnya lebih tebal daripada dinding antiklin.
Early Cretaceous conifer leaf under photographed under UVlight. Only the cuticle is preserved. Note the anticlinal walls, and the stoma on the lower leaf surface.
Pada
sel epidermis sering kali terdapat noktah primer dan plasmodesmata. Pada sel epidermis, organ aerial, terdapat ektodesmata.
Kutin
Lilin Garam Lignin Getah
Senyawa
berlemak, yg terdapat dibagian dending luar sel epidermis. Kutin yg membentuk lapisan khusus disebut kutikula. Ketebelan kutikula beragam. Kutikula terdiri atas 2 lapisan. Lapisan luar : dibangun oleh kutin. Lapisan dibawahnya : lapisan kutikular.
Timbunan
lilin terjadi dalam bentuk butiran, atau sebagai batang juga dalam bentuk keping atau sisik Proses pembentukan lilin : a. kutikula berkembang selama tahap awal pertumbuhan organ. b. prekusor kutin mjd tetes kecil dlm matriks dinding epidermis. Menjadi asam lemak tdk jenuh. c. bahan kutikula mengeras karena oksidasi dan polimerisasi.
Cara
pembentukan ini masih diperdebatkan. Schieferstein dan Loomis berpendapat bahwa lilindikeluarkan melalui retakan kutikula daun muda, kemudian dilindungi oleh penebalan lapisan kutikula.
Penimbunan
garam dalam bentuk kristal, misal dalam Tamarix dan Plumbago capensis Penimbunan minyak dan resin dalam Eucalyptus. Penimbunan garam silika ditemukan dalam dinding sel epidermis dari kebanyakan tumbuhan.
Jarang
ditemukan pada dinding sel epidermis. Apabila ada, hanya terdapat pada sebagian dinding atau hanya pada dinding luar.
Getah
dapat ditemui pada dinding sel epidermis ( famili dikotil tertentu) Pada biji-bijian tertentu (Linum ustatissium) dinding luar sel epidermis bergetah. Pada kelenjar madu, sel epidermisnya bergetah pada waktu sekresi nektar.
Sel
epidermis biasanya memiliki banyak vakuola. Kloroplas ditemukan pada Pteridophyta, Hydrophyta dan tumbuhan yg hidup ditempat yang teduh. Antosianin terdapat dalam vakuola sel epidermis petala beberapa bunga.