You are on page 1of 17

Pap smear adalah pengambilan usapan servikovaginal (mulut leher rahim) untuk pemeriksaan sitologi

Tujuan dilakukannya pemeriksaan pap smear adalah untuk deteksi dini dan follow up terapi kanker leher rahim

Riwayat

keputihan Riwayat perdarahan kontak Tumor pelvik Pemeriksaan rutin untuk deteksi dini

Perawan Sedang

hamil Sedang haid

Menikah pada usia muda (dibawah 20 tahun) Pernah melakukan senggama sebelum usia 20 tahun Pernah melahirkan lebih dari 3 kali Pemakaian alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama IUD atau kontrsepsi hormonal Mengalami perdarahan setiap hubungan seksual Mengalami keputihan atau gatal pada vagina Sudah menopause dan mengeluarkan darah pervagina Berganti-ganti pasangan dalam senggama

Pada saat pengambilan lendir, usahakan otot-otot vagina rileks Tidak melakukan hubungan suami-istri 48 jam sebelum pengambilan lendir mulut rahim Waktu yang paling baik untuk pengambilan lendir adalah 2 minggu setelah selesai haid Jangan menggunakan pembasuh antiseptic atau sabun antiseptic di sekitar vagina selama 72 jam sebelum pengambilan lendir Jika sudah menopause, papsmear dapat dilakukan kapan saja, tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy) atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim tidak perlu lagi melakukan papsmear karena sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim

Speculum cocor bebek Ayre scraper Object glass Larutan alkohol 96% sarung tangan Lampu sorot Bak larutan Klorin 0.5%

Dokter menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan Pasien dalam posisi litotomi pada meja pemeriksaan ginekologi Dokter memakai sarung tangan lalu melakukan preparasi vulva & vagina Pisahkan labia minora, lalu dokter memasang speculum cocor bebek dengan hati-hati sampai serviks uteri tampak

Dengan mempergunakan salah satu ujung Ayre Scraper diambil lendir yang terdapat pada bagian forniks posterior vagina. Oleskan lendir tersebut pada object glass.

Kemudian ujung yang lain (berbentuk khusus) diambil lendir yang berasal dari serviks dengan cara memasukkan ujung yang menonjol dari Ayre Scraper ke dalam canalis servicalis, sedangkan ujung yang tidak menonjol menempel pada dinding luar serviks, kemudian spatula diputar 3600. Oleskan hasil usapan ini pada object glass yang lain

Masukkan kedua object glass ke dalam cairan fiksasi (larutan alkohol 96%) Alat-alat habis pakai dimasukkan ke dalam bak larutan klorin 0.5% Isi blangko/formulir pemeriksaan paps smear Keluarga pasien mengirim bahan pemeriksaan beserta blangko pemeriksaan Paps Smear ke bagian Patologi Anatomi

Normal
Sel bersisik atipikal tidak terdeterminasi signifikan (Atypical squamous cells of undetermined significance) Lesi intraepitelial sel bersisik (Squamous intraepithelial lesion)

Tes anda negatif (tidak ada sel abnormal terdeteksi). Sel bersisik tipis dan datar, tumbuh di permukaan serviks yang sehat. Pada kasus ini, Pap smear mengungkap adanya sedikit sel bersisik abnormal, namun perubahan ini belum jelas memperlihatkan apakah ada sel prakanker. mengindikasi bahwa sel yang diperoleh dari Pap smear mungkin sel prakanker. Jika perubahan masih tingkat rendah, ukuran, bentuk dan karakteristik lain dari sel memperlihatkan adanya lesi prakanker yang dalam beberapa tahun akan menjadi kanker. Sel glandular memproduksi lendir dan tumbuh pada permulaan serviks dan dalam uterus. Sel glandular atipikal mungkin menjadi abnormal, namun tidak jelas apakah mereka bersifat kanker. memperlihatkan abnormal, sehingga patologis hampir yakin ada kanker dalam vagina, serviks atau uterus. Sel bersisik menunjukkan kanker timbul di permukaan datar sel pada serviks. Adenokarsinoma menunjukkan kanker timbul di

Sel glandular atipikal (Atypical glandular cells)

Kanker sel bersisik atau sel adenokarsinoma (Squamous cancer or adenocarcinoma cells)

a. CIN I merupakan displasia ringan dimana ditemukan sel neoplasma pada kurang dari sepertiga lapisan epitelium. b. CIN II merupakan displasia sedang dimana melibatkan dua pertiga epitelium. c. CIN III merupakan displasia berat atau karsinoma in situ yang dimana telah melibatkan sampai ke basement membrane dari epitelium.

1. Squamous cell Atypical squamous cells (ASC) of undetermined significance (ASC-US) or atypical squamous cells that cannot exclude HSIL (ASC-H) Low-grade squamous intraepithelial lesions (LSIL), includes human papillomavirus (HPV), mild dysplasia, and CIN 1 High-grade squamous intraepithelial lesions (HSIL), includes moderate to severe dysplasia, carcinoma in situ, CIN 2, and CIN 3 Squamous cell carcinoma

2. Sel glandular a. Atypical Endocervical Cells b. Atypical Endometrial Cells c. Atypical Glandular Cells d. Adenokarsinoma Endoservikal In situ e. Adenokarsinoma Endoserviks

Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks atau jika pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker Biopsi serviks dilakukan dengan cara mengambil sejumlah contoh jaringan serviks untuk kemudian diperiksa di bawah mikroskop.

Biopsi dilakukan untuk mengetahui kelainan yang ada pada serviks.Jaringan yang diambil dari daerah bawah kanal servikal. Hasil biopsi akan memperjelas apakah yang terjadi itu kanker invasif atau hanya tumor saja

You might also like