You are on page 1of 5

HIPOSPADIA PENGERTIAN Hipospadia sendiri berasal dari dua kata yaitu hypo yang berarti di bawah dan spadon

yang berarti keratan yang panjang. Hipospadia adalah suatu keadaan dimana lubang uretra terdapat di penis bagian bawah, bukan di ujung penis. Hipospadia bawaan sejak lahir. Hipospadia merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada 3 diantara 1.000 bayi baru lahir. Beratnya hipospadia bervariasi, kebanyakan lubang uretra terletak di dekat ujung penis, yaitu pada glans penis. Bentuk hipospadia yang lebih berat terjadi jika lubang uretra terdapat di tengah batang penis atau pada pangkal penis, dan kadang pada skrotum(kantung zakar) atau di bawah skrotum. Kelainan ini seringkali berhubungan dengan kordi, yaitu suatu jaringan fibrosa yang kencang, yang menyebabkan penis melengkung ke bawah pada saat ereksi. SEJARAH merupakan kelainan kelamin

dari bagian penis distal dari meatus. Selanjutnya cara ini diikuti oleh Galen dan Paulus dari Agentia pada tahun 200 dan tahun 400.12 Duplay memulai era modern pada bidang ini pada tahun 1874 dengan memperkenalkan secara detail rekonstruksi uretra. Sekarang, lebih dari 200 teknik telah dibuat dan sebagian besar merupakan multi-stage reconstruction; yang terdiri darifirst emergency stage untuk mengoreksi stenotic meatus jika diperlukan dansecond stage untuk kemudian menghilangkan chordee dan padathird recurvatum, stage yaitu

urehtroplasty.1,8,11 Beberapa masalah yang berhubungan dengan teknik multi-stage yaitu; membutuhkan operasi yang multiple; sering terjadi meatus tidak mencapai ujung glands penis; sering terjadi striktur atau fistel uretra; dan dari segi estetika dianggap kurang baik.8 Pada tahun 1960, Hinderer memperkenalkan teknik one-stage repair untuk mengurangi komplikasi dari teknik multi-stage repair. Cara ini dianggap sebagai rekonstruksi uretra yang ideal dari segi anatomi dan fungsionalnya, dari segi estetik dianggap lebih baik, komplikasi minimal, dan mengurangi social cost.8 ETIOLOGI Penyebabnya sebenarnya sangat multifaktor dan sampai sekarang belum diketahui penyebab pasti dari hipospadia. Namun, ada beberapa factor yang oleh para ahli dianggap paling berpengaruh antara lain : 1. Gangguan dan ketidakseimbangan hormone Hormone yang dimaksud di sini adalah hormone androgen yang mengatur organogenesis kelamin (pria). Atau biasa juga karena reseptor hormone androgennya sendiri di dalam tubuh yang kurang atau tidak ada. Sehingga walaupun hormone androgen sendiri telah terbentuk cukup akan tetapi apabila reseptornya tidak ada tetap saja tidak akan memberikan suatu efek yang

Pada abad pertama, ahli bedah dari Yunani Heliodorus dan Antilius, pertama-tama yang melakukan penanggulangan untuk hipospadia. Dilakukan amputasi

semestinya. Atau enzim yang berperan dalam sintesis hormone androgen tidak mencukupi pun akan berdampak sama.

2.

Genetika Terjadi karena gagalnya sintesis androgen. Hal ini biasanya terjadi karena mutasi pada gen yang mengode sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi.

DIAGNOSIS Diagnosis hipospadia biasanya jelas pada pemeriksaan inspeksi. Kadang-kadang hipospadia dapat didiagnosis pada pemeriksaan ultrasound prenatal. Jika tidak teridentifikasi sebelum kelahiran, maka biasanya dapat teridentifikasi pada pemeriksaan setelah bayi lahir.3 Pada orang dewasa yang menderita hipospadia faktor lingkungan yang menjadi dapat mengeluhkan kesulitan untuk mengarahkan pancaran urine. Chordee dapat menyebabkan batang penis melengkung ke ventral yang dapat mengganggu hubungan seksual. Hipospadia tipe perineal ini dan penoscrotal menyebabkan menyebabkan penderita harus miksi dalam posisi duduk, dan hipospadia jenis dapat infertilitas. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu urethtroscopy dan cystoscopy untuk memastikan organ-organ seks internal terbentuk secara normal. Excretory urography dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya abnormalitas kongenital pada ginjal dan ureter. Diagnosis bias juga ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik.Jika hipospadia terdapat di pangkal penis, mungkin perlu dilakukan pemeriksaan radiologis untuk memeriksa kelainan bawaan lainnya.Bayi yang menderita hipospadia sebaiknya tidak disunat. Kulit depan penis dibiarkan untuk digunakan pada pembedahan. Rangkaian pembedahan biasanya telah selesai dilakukan sebelum anak mulai sekolah. Pada saat ini, perbaikan hipospadia dianjurkan dilakukan sebelum anak berumur 18 bulan. Jika tidak diobati, mungkin akan terjadi kesulitan dalam pelatihan buang air pada anak dan pada saat dewasa nanti, mungkin akan terjadi gangguan dalam melakukan hubungan seksual. KLASIFIKASI HIPOSPADIA 1. Tipe hipospadia yang lubang uretranya didepan atau di anterior

3.

Lingkungan Biasanya penyebab adalah polutan dan zat yang bersifat teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi

PATOFISIOLOGI

Hipospadia terjadi

karena

tidak

lengkapnya

perkembngan uretra dalam utero. Hipospadia dimana lubang uretra terletak pada perbatasan penis dan skrotum. Hipospadia adalah lubang uretra bermuara pada lubang frenum, sedang lubang frenumnya tidak terbentuk, tempat normalnya meatus urinarius ditandai pada glans penis sebagai celah buntu. GEJALA HIPOSPADIA 1. Lubang penis tidak terdapat di ujung penis, tetapi berada di bawah penis 2. Penis melengkung ke bawah 3. Penis tampak seperti berkerudung karena kelainan pada kulit depan penis 4. Jika berkemih, anak harus duduk.

Hipospadia

Glandular

Hipospadia Perineal

KOMPLIKASI HipospadiaSubcoronal infeksi, jahitan yang terlepas, nekrosis flap, dan edema.

1. Stenosis sementara karena edema atau hipertropi scar pada tempat 2. Tipe hipospadia yang lubang uretranya berada di tengah Hipospadia Mediopenean anastomosis. 2. Kebocoran traktus urinaria karena penyembuhan yang lama. 3. Fistula uretrocutaneus 4. Striktur uretra 5. Adanya rambut dalam uretra PENATALAKSANAAN Untuk saat ini penanganan hipospadia adalah dengan cara operasi. Operasi ini bertujuan untuk merekonstruksi penis Hipospadia Peneescrotal agar lurus dengan orifisium uretra pada tempat yang normal atau diusahakan untuk senormal mungkin. Operasi sebaiknya dilaksanakan pada saat usia anak yaitu enam bulan sampai usia prasekolah. Hal ini dimaksudkan bahwa pada usia ini anak diharapkan belum sadar bahwa ia begitu spesial, dan berbeda dengan teman-temannya 3. Tipe hipospadia yang lubang uretranya berada di belakang atau posterior yang lain yaitu dimana anak yang lain biasanya miksi (buang air seni) dengan berdiri sedangkan ia sendiri harus melakukannya dengan jongkok aga urin tidak mbleber ke mana-mana. Anak yang menderita hipospadia hendaknya jangan dulu dikhitan, hal ini berkaitan dengan tindakan operasi rekonstruksi yang akan mengambil kulit preputium penis untuk menutup lubang dari sulcus uretra yang tidak menyatu pada penderita hipospadia.

Tahapan operasi rekonstruksi antara lain : 1. Meluruskan penis yaitu orifisium dan canalis uretra senormal mungkin. Hal ini dikarenakan pada penderita hipospadia biasanya terdapat suatu chorda yang merupakan jaringan fibrosa yang mengakibatkan penis penderita bengkok. Langkah selanjutnya adalah mobilisasi (memotong dan memindahkan) kulit preputium penis untuk menutup sulcus uretra. 2. Uretroplasty Tahap kedua ini dilaksanakan apabila tidak terbentuk fossa naficularis pada glans penis. Uretroplasty yaitu membuat fassa naficularis baru pada glans penis yang nantinya akan dihubungkan dengan canalis uretra yang telah terbentuk sebelumnya melalui tahap pertama. Tidak kalah pentingnya pada penanganan penderita hipospadia adalah penanganan pascabedah dimana canalis uretra belum maksimal dapat digunakan untuk lewat urin karena biasanya dokter akan memasang sonde untuk memfiksasi canalis uretra yang dibentuknya. Urin untuk sementara dikeluaskan melalui sonde yang dimasukkan pada vesica urinaria (kandung kemih) melalui lubang lain yang dibuat olleh dokter bedah sekitar daerah di bawah umbilicus (pusar) untuk mencapai kandung kemih. CONTOH GAMBAR HIPOSPADIA Menurut spesialis urologi dari Rumah Sakit Husada Balikpapan (RSBH) dr Eddy Sunarno, SpU, hipospadia adalah salah satu kelainan bawaan (kongenital) pada kelamin luar anak laki-laki. Kelainan ini, katanya, sering ditemukan dan untuk mendiagnosanya terhitung mudah dilakukan. Biasanya, didapatkan secara kebetulan saat orang tua memandikan anaknya, atau melihat anak laki-laki kencing seperti perempuan. Hipospadia sendiri berasal dari dua kata yaitu hypo yang berarti di bawah dan spadon yang berarti keratan yang panjang. Penyebabnya sangat multifaktor dan sampai sekarang belum diketahui penyebab pasti dari hipospadia, terang pria yang akrab disapa dr Eddy ini. Kendati demikian, paparnya, ada beberapa faktor penyebab yang oleh para ahli dianggap paling berpengaruh. Pertama adalah berupa gangguan dan ketidakseimbangan hormon. Hormon yang dimaksud adalah hormon androgen yang mengatur organ kelamin pria. Faktor kedua adalah penyebab genetika. Genetika, terjadi karena gagalnya sintesis androgen. Hal http://akhtyo.blogspot.com/2008/11/hipospadia.html

ini biasanya terjadi karena mutasi pada gen yang mengode sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi, jelasnya. Faktor penyebab selanjutnya adalah lingkungan. Biasanya, faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan zat yang bersifat teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi gen. Mutasi gen, bebernya, ditandai dengan tiga macam kelainan yang disebut dengan trias hypospadia yaitu muara saluran kencing ada di bagian bawah penis, terletak lebih pangkal dari yang normal, bisa di batang penis, pangkal penis atau di buah zakar bahkan ada yang di antara buah zakar dan dubur. Tanda kelainan kedua dan ketiga adalah berupa preputium (kulit luar penis bagian atas lebih panjang dari bagian bawah) dan adanya chorde atau jaringan parut di batang penis sehingga bila ereksi akan terlihat bengkok.

dikhitan, hal ini berkaitan dengan tindakan operasi rekonstruksi, tandasnya. http://winardi-andalasputro.blogspot.com/2009/05/hipospadia-pada-anak.html

Lebih lanjut dikatakan, untuk saat ini, penanganan hipospadia adalah dengan cara operasi. Operasi dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahap pertama disebut Chordectomy, yaitu membentuk penis menjadi lurus saat ereksi dengan cara menghilangkan jaringan chorde sebebas mungkin. Tahap selanjutnya disebut Uretroplasty, yaitu membuat uretra sehingga muara uretra eksterna terletak di glan penis (ujung penis). Menurut dr Eddy, operasi ini bertujuan untuk merekonstruksi penis agar lurus dengan muara uretra pada tempat yang normal atau diusahakan untuk senormal mungkin.

Disarankan, sebaiknya operasi dilaksanakan pada saat anak berusia enam bulan sampai usia prasekolah. Hal ini dimaksudkan, bahwa pada usia ini anak diharapkan belum sadar bahwa ia begitu spesial, dan berbeda dengan teman-temannya yang lain. Dimana anak yang lain biasanya kencing dengan berdiri sedangkan penderita hipospadia sendiri harus kencing dengan jongkok agar urin tidak jatuh ke mana-mana. Anak yang menderita hipospadia hendaknya jangan dulu

You might also like