You are on page 1of 10

Model Pembelajaran STAD

|1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Mata pelajaran Biologi perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekalah menengah atas (SMA) untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan biologi kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran biologi cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan biologi kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat

perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada. B. Permasalahan Bagaimana cara menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dalam pembelajaran biologi di SMA? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari makalah ini untuk memecahkan permasalahan biologi di sekolah menengah atas (SMA) dan untuk meningkatkan pemahaman model pembelajaran kooperatif STAD. D. Manfaat Penulisan Dapat memberikan gambaran kepada guru, bagaimana metode yang tepat untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

Model Pembelajaran STAD

|2

BAB II PEMBAHASAN

A. Model Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Divisions (STAD) Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama. Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani (2005), model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru adalah model pembelajaran kooperatif. Apakah model pembelajaran kooperatif itu? Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbedabeda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan gender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan

keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nur (2000), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran yang lain. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar

Model Pembelajaran STAD

|3

akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial. Metode atau Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Sedangkan menurut kamus Purwadarminta (1976), secara umum metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baikbaik untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal dari bahasa Inggris yaitu Method artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memperoleh sesuatu. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Pada mulanya istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Misalnya seorang manajer atau pimpinan perusahaan yang menginginkan keuntungan dan kesuksesan yang besar akan menerapkan suatu strategi dalam mencapai tujuannya itu, seorang pelatih tim Sepakbola akan menentukan strategi yang dianggap tepat untuk dapat memenangkan suatu pertandingan. Begitu juga seorang guru yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran juga akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang terbaik. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

Model Pembelajaran STAD

|4

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh seorang instruktur, guru, widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni: (a) strategi pengorganisasian pembelajaran (b) strategi penyampaian pembelajaran (c) strategi pengelolaan pembelajaran. Metode Pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat dikatakan metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional. Tetapi tidak semua metode pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Penulisan mengenai metode di bawah ini tidak mengikuti suatu urutan tertentu, tetapi dilakukan secara acak. Diungkapkan pula kapan baiknya metode tersebut dilaksanakan serta keunggulan dan kekurangan metode tersebut. Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektik. Model Student Teams Achievment Divisions (STAD) atau tim belajar siswa berprestasi dikembangkan oleh Slavin tahun 1995. Di dalam kelompok

Model Pembelajaran STAD

|5

belajar, pasti ada murid pandai dan kurang pandai atau siswa berprestasi dan kurang berprestasi. Menyadari kondisi seperti itu, Slavin kemudian mengembangkan model pembelajaran, dimana tiap-tiap kelompok tim belajar terdapatsiswa yang memiliki prestasi lebih dibanding dengan teman sejawatnya. Pembelajaran kooperatif tehnik STAD adalah model

pembelajaran kooperatif, dimana proses pembelajaran siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil ( 4 6 ) dimana didalam kelompok siswa harus ada yang memiliki prestasi lebih. Sehingga dalam kelompok belajar di antara temannya saling bertukar pendapat, siswa yang merasa kurang, akan bisa belajar melalui teman sebaya dalam kelompok tersebut. Tujuan pembelajaran STAD adalah untuk memberikan pengetahuan dan

keterampilan dari siswa yang memiliki kemampuan lebih pada siswa yang memiliki kemampuan kurang. Sehingga timbul interaksi pembelajaran antar siswa dalam satu kelompok atau tutorial sebaya.

B. Cara Mengimplementasikan Model Pembelajaran Kooperatif Students Teams Achievement Division (STAD). Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model STAD adalah sebagai berikut : 1. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok sebelum menyajikan, guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan

lembar jawaban yang akan dipelajari siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif. Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4 - 6 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada: a).Kemampuan akademik (pandai, sedang dan rendah) yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu diingat pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan siswa dengan tingkat prestasi seimbang. b). Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat (pendiam dan aktif), dll.

Model Pembelajaran STAD

|6

2.

Penyajian materi pelajaran pendahuluan. Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsepkonsep yang akan mereka pelajari. Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya. Pengembangan dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan-pertanyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain. Selanjutnya, Praktek terkendali. Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas jangan menyita waktu lama.

3.

Kegiatan kelompok Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif. Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab pertanyaan. Dalam kegiatan kelompok ini, para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran.

4.

Evaluasi dilakukan selama 45 - 60 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa diberikan tes secara individual. Dalam menjawab tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok.

Model Pembelajaran STAD

|7

5.

Penghargaan kelompok setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok. Darihasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super.

6.

Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok satu periode penilaian (34 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru. Kemudian dilakukan perubahan kelompok agar siswa dapat bekerja dengan teman yang lain. Maka dalam hal ini, model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat di

implementasikan dalam pembelajaran Biologi dalam kelas, karena ilmu Biologi tidak hanya menekankan kepada teori melainkan lebih kepada praktik dan pengamatan dengan melihat langsung objek yang akan dipelajari.

C. Kelemahan dan Keunggulan Metode Pembelajaran STAD 1. Keunggulan Mudahnya pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan karena menggunakan bahasa sehari-hari. Mengurangi rasa jenuh dalam proses belajar

2. Kelemahan Kurangnya kemampuan siswa dalam menjelaskan materi saat berdiskusi

Model Pembelajaran STAD

|8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 1. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. 2. Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dalam seting pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student centered. 3. Pada intinya konsep dari model pembelajaran tipe STAD adalah Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut.

B. Saran 1. Diharapkan guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan keterampilan kooperatif sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. 2. Agar pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses berorientasi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat berjalan, sebaiknya guru membuat perencanaan mengajar materi pelajaran, dan menentukan semua konsep-konsep yang akan dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan digunakan serta keterampilan proses yang akan dikembangkan.

Model Pembelajaran STAD

|9

Daftar Pustaka
Tim Penatar. 2008. Model Pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Model Pembelajaran STAD

| 10

Moderator Pemateri Penjawab

: Okta Dian Noor : Evi Violita :Sinta Sutejo Vera Arianti

Notulis Operator

: Berlian Nur : Sri Lestari

PERTANYAAN 1. Bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran Biologi? ( Ima Nurani kelompok 1) Jawab : Cara mengimplementasikan dalam kelas sebagai contoh, dapat kita ambil salah satu pokok bahasan seperti SEL, Guru membagi kelompok lalu menjelaskan bagaimana pengertian sel itu sendiri. Lalu memberikan waktu untuk masingmasing kelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan LKS, dan memberikan tes pada masing-masing individu. (Sinta Sutejo kelompok 3) 2. Apa hubungan ras, jenis kelamin dan status sosial pada proses pembagian kelompok dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD? (Tika Aryanti Ningrum kelompok 2) Jawab : Dalam kelompok biasanya ada siswa yang aktif dan tidak aktif,maka dengan mengetahui ras,jenis kelamin dan status sosial,maka guru tahu mana siswa yang aktif dan tidak aktif,sehingga pada proses pembagian kelompok dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD bisa berjalan optimal. Kelompok 3) 3. Bagaimana cara mengoptimalkan model pembelajaran tipe STAD jika pembagian murid yang pintar dan kurang pintar tidak merata? ( Marliono kelompok 4 ) Jawab : Dalam model pembelajaran STAD setiap kelompok di bagi berdasarkan pemerataan kemampuan akademik (pandai, sedang dan rendah) yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu di ingatkan pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan siswa dengan tingkat prestasi seimbang. ( Okta D.N Kelompok 3 ) (Vera Arianti

You might also like