You are on page 1of 12

MODEL-MODEL UNTUK MERAMALKAN PERILAKU PREVENTIF

MODEL-MODEL UNTUK MERAMALKAN PERILAKU PREVENTIF


1. Health Belief Model

HBM suatu usaha untuk mencari cara menerangkan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan, mulai dari pertimbangan sampai pada suatu tindakan kesehatan Digunakan untuk meramalkan perilaku peningkatan kesehatan

Health Belief Model


HBM merupakan model kognitif artinya ada proses kognitif dipengaruhi oleh informasi

dari lingkungan termasuk perkiraan dan hitungan


Menurut HBM individu melakukan tindakan pencegahan akan sangat tergantung dari dua (2) keyakinan/penilaian kesehatan/Health belief

Health Belief Model


1.

2.

Ancaman yang dirasakan dari sakit/luka (perceived threat of injury or illness) Pertimbangan tentang keuntungan dan kerugian (benefits and costs)

Ad. 1. Ancaman terhadap resiko Mengacu pada sejauh mana seorang berfikir tentang penyakit/kesakitan yang dirasakan betul-betul merupakan ancaman bagi dirinya Asumsinya jika ancaman meningkat maka perilaku pencegahanpun juga meningkat

Health Belief Model


Penilaian ancaman berdasar pada :
Kerentanan terhadap kesehatan yang dirasakan

artinya nilai kesehatan menurut kondisi individu Keseriusan yang dirasakan artinya jika membiarkan penyakit tidak ditangani akan menjadi serius-bahaya.

Health Belief Model


Ad 2. Keuntungan dan kerugian Dipengaruhi oleh : Variabel demografis usia, jenis kelamin, latar belakang budaya Variabel psikososial kepribadian, kelas sosial, tekanan sosial Variabel struktural pengetahuan, pengalaman tetantang masalah yang dihadapi

Health Belief Model


Orangtua dan anak dalam melihat sesuatu

secara berbeda
Resiko dari kanker dan jantung

Orang dengan pengalaman menderita

kanker, diabetes melitus bersikap lain terhadap rokok, makanan dan pola hidup

Perilaku Preventif
2. Theory of Reasoned Action
Teori ini menghubungkan keyakinan (beliefs), sikap (attitude),

kehendak (intention) dan perilaku (behavior) Intensi merupakan prediktor terbaik bagi perilaku, jika ingin mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang. Intensi ditentukan olehsikap dan norma subjektif Sikap merupakan hasil pertimbangan untung dan rugi dari perilaku tersebut (outcomes of the behavior). Juga dipertimbangkan pentingnya konsekuensi yang akan terjadi bagi individu (evaluation of regarding the outcomes)

Perilaku preventif
Komponen kedua (sikap) mencerminkan dampak dari norma-norma subjektif

Norma sosial mengacu pada keyakinan seseoprang terhadap bagimana dan apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggapnya penting (referent person) dan motivasi seseorang untuk mengikuti fikiran tersebut

Perilaku preventif
Contoh : Orangtua ingin ikut program imunisasi bagi anaknya Imunisasi sehat/terlindungi keuntungan Sakit kerugian Pertimbangan
Perlindungan dari sakit/penyakit Sakit tangisan

Perilaku preventif
Keyakinan, evaluasi dan norma sosial
Variabel eksternal Demografis Jenis kelamin Usia

Model kontrol dan Atribusi


Gaya atribusi pencarian penyebab merupakan

topik teori atribusi


Teori ketidakberdayaan dan model atribusi

Perilaku preventif
Ketidak berdayaan yang dipelajari Seligman anjing kotak dan mengalami shock tidak

berdaya Hubungan dengan kesehatan atribusi

Motivasi untuk melakukan perilaku pencegahan

(primary prevention) Motivasi perilaku langsung penyembuhan/pemeliharaan kesehatan (secondary prevention) Proses kognitif mencakup interpretasi gejala-gejala penyakit

You might also like