Professional Documents
Culture Documents
cara tinggal di rumah rumah penduduk ( orang tua asuh) dan mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan oleh keluarga yang merepa tempati itu serta mengenal penduduk dan keadaan masyarakat sekitar.
Kudus Kota Wisata. Peserta Live In itu sendiri adalah para siswa / siswi kelas XI baik dari program jurusan IPA maupun Program jurusan IPS. Kegiatan Live In SMA Bunda Hati Kudus biasanya mengambil lokasi di daerah Yogyakarta, daerah yang jauh dari pusat kota Yogyakarta dan jauh dari hiruk pikuk masyarakat perkotaan disana, kegiatan ini
di
Yogyakarta.
Pada
Live
In
kali
ini,
sekolah
SMA
lokasi di diadakan
berlangsung di lingkungan sekitar Perilaku kita akan menjadi lebih sopan dan lebih baik disbanding sebelumnya Kita akan menjadi mandiri
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kegiatan Live in Kegiatan hari pertama
Setelah menempuh perjalanan panjang dari sekolah hingga mencapai lokasi tujuan, pada akhirnya pada
pukul 05.30 wib rombongan siswa / siswi live in sampai di Gereja Paroki Santa Maria Tak Bercela di Nanggulan Yogyakarta. Kemudian perjalanan dilanjutkan deng an
menempuh jalan menanjak dan berbatu serta ditemani panorama alam yang indah di sudut kanan dan kiri jalan menuju Gereja Santa Maria Fatima Stasi Pelem Dukuh. Di gereja ini dilakukan sambutan pembukaan oleh dewan stasi serta oleh wakil pendamping yang ik ut serta di kegiatan Live In ini. Setelah penyambutan siswa dan selesai, yang serta
dilanjutkan menempati
dengan rumah
pembagian mereka
siswi
masing
masing
mempertemukan para siswa dan siswi tersebut dengan para orang tua asuh mereka saat mengikuti kegia tan live in di Nanggulan ini. Dari gereja tadi, kegiatan menuju
3
dilanjutkan orang
melakukan
perjalanan
rumah
masing masing. Lokasi yang saya tempati berlokasi di rumah ibu Y. Martijah di lingkungan FX. Patihombo. Sesampainya disana, saya dan teman 1 rumah disini
yaitu Benito Jovian berbincang bincang dan melakukan perkenalan dengan ibu Martijah ini. Seusai berbincang bincang kami menata barang dikamar yang disediakan pemilik rumah tersebut. Karena kondisi diluar hujan, kamipun melihat tidak kondisi dapat keluar untuk itu, berjalan maka jalan
sekitar
rumah
kamipun
beristirahat dan tidur sejenak untuk menunggu hujan itu berhenti. Kamipun terbangun ketika jam menunjukan
kami untuk menyantap makanan yang sebelumnya t elah dia sediakan, kamipun makan sambil menonton tv.
Seusai makan kamipun berjalan jalan melihat kondisi di sekitar rumah ibu Martijah tersebut. Tanpa disadari ternyata letak rumah kami dan teman kami yang bernama Victor serta Reno berdekatan, ke dua rumah kaki dapat saja.
ditempuh
hanya
dengan
beberapa
langkah
Kamipun berbincang bincang dan menghabiskan waktu untuk mengobrol satu sama lain. Pada jam 7 malam
kamipun kembali kerumah masing masing. Di rumah, saya dan Benito menghabiskan waktu menonton tv
coklat yang hangat. Selanjutnya kami b erpamitan kepada pemilik rumah tersebut untuk pergi jalan jalan melihat lingkungan sekitar. Kami mengajak Victor dan Reno untuk ikut bersama kami menelusuri jalan jalan di sekitar rumah kami tersebut. Tidak beberapa lama kemudian, kami sampai pada suatu rumah, ternyata di dalam rumah tersebut terdapat rumah kedua teman kami yang bernama JA dan Rofano. dalam
Kamipun berbincang
bincang dengan
mereka di
perbincangan itu kami mengetahui bahwa ada lagi rumah teman kami yang letaknya agak sedikit berjauhan d ari lokasi yang kami tempati tadi. Teman yang menempati rumah
tersebut yaitu Elvan dan Axel. Awalnya kami berniat untuk berkunjung kesana, namun tidak jadi karena lokasi yang lumayan jauh. Akhirnya sisa waktu pun kami habiskan di rumah ibu Martijah untuk mengobrol sembari menunggu
siang. Saat jam makan siang tiba, kami pun bergegas pulang ke rumah masing masing untuk makan siang. Seusai makan
siang, saya dan Benito lalu berbincang bincang dengan ibu Martijah dan ke 2 anaknya. Seusai berbincang
bincang kami lalu beristirahat dengan tidur siang hingga pukul 4 sore. Pada pukul 4 sore ada teman teman kami lainnya yang menghampiri kami selain JA, Rofano, Victor, Reno, Elvan, Axel, saya dan Benito diajak untuk pergi
berdekatan dengan jalan raya besar. Capek berjalan jalan kamipun lalu pulang ke rumah masing masing pada pukul setengah 6 sore, saya dan Benito lalu beristirahat sejenak di kamar untuk melepas lelah. Pada pukul 7 malam, kami lalu menyantap hidangan makan malam yang disediakan pemilik rumah. Kami makan sambil menonton tv diselingi dengan berbincang bincang dengan anggota rumah dimana kami tinggal. Seusai makan dan berbincang bincang, kamipun beranjak pergi tempat tidur untuk tidur.
mengenai kegiatan apa yang akan kami lakukan hari ini. Ternyata sama kegiatan kami dan mereka, yaitu membantu orang tua asuh kami masing masing untuk pergi ke ladang
dan membantu mereka disana. Selanjutnya saya dan Benito kembali ke rumah kami untuk bersiap siap untuk pergi ke ladang. memakan merupakan Lokasi waktu ladang ternyata sekitar 15 tidak cukup jauh, hanya ladang dengan
menit.
Jalan
menuju ditemani
jalanan
pohon pohon yang rindang dan besar yang berada di kanan kiri jalan setapak tersebut. Di ladang, kami membantu ibu Martijah menanam pohon kopi. Saya dan Benito bergantian mencangkul untuk menggali lubang guna ditanami tanaman kopi tersebut. Setelah 30 menit kira kira kami
menghabiskan waktu diladang, kamipun bergegas kembali ke rumah untuk beristirahat. Sesampainya dirumah, saya dan Benito mandi terlebih dahulu, setelah mandi, kami bersama sama membersihkan lumpur dan tanah yang sejak tadi menempel sejenak di di sandal kami. Setelah itu kami beristirahat 11 siang.
pukul
Karena saya memiliki keluarga nenek disini, tepatnya di daerah Gedong, yang hanya berjarak dekat dengan lokasi tempat live in tersebut, saya pun berinisiatif untuk pergi mengunjungi rumah nenek saya itu. Perjalanan saya tempuh dengan berjalan kaki dan memerlukan waktu sekitar 45
menit hingga sampai ke lokasi itu. Di perjalanan, saya kira saya nyasar, namun setelah berjalan agak lama di saya Goa
menemukan
Goa
Maria
Lawangsih.
Sesampainya
tersebut, saya mengunjungi goa itu dan berdoa serta ber doa
disana, setelah puas melihat lihat saya lalu melanjutkan perjalanan nenek ke rumah saya nenek saya. Sesampainya untuk di rumah lelah.
saya,
lalu
beristirahat
melepas
Terbangun dari istirahat, saya bertemu nenek dan sanak saudara saya yang berada di r umah nenek saya tersebut, saya makan dan berbincang bincang disana. Setelah lama berbincang bincang, saya bersama pakde saya pergi
sebentar untuk mencari rumput untuk makan ternak. Saya pun ikut memotong rumput dan mengumpulkannya. Setelah dirasa cukup, saya lalu kembali ke rumah untuk member makan ternak. Di rumah nenek saya itu juga terdapat alat alat yang dibutuhkan untuk membuat gas dari kotoran sapi. Saya lalu menanyakan saudara sedikit saya hal yang untuk lainnya. membuat Seu sai gas dari
tersebut
kepada
rumah nenek, saya kembali ke rumah orang tua asuh saya di Lingkungan Patihombo tadi, sebelum pulang saya diberikan beberapa buah naga dari nenek saya untuk oleh oleh untuk orang tua asuh serta keluarga saya di Jakarta. Perjalanan pulang ke tempat orang tua asuh diantar oleh pakde
menggunakan motor. Sesampainya disana saya mandi dan bersiap siap, karena 1 jam kemudian, tepatnya pukul
16.00 akan diadakan misa penutupan di gereja ST Maria Fatimah. Pada jam 3 sore, saya, Benito, Victor, Reno, JA, Rofano, Elvan, Axel berangkat menuju gereja. Perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki, sekitar 20 menit sampailah
kami di gereja, disana kami bertemu dengan teman teman kami lainnya dan mulai berbincang bincang sebelum misa dimulai. Pukul 16.00 misapun dimulai. Pada pukul 18.00 misa selesai. Seusai misa, HP dan alat elektronik dibagikan, setelah pembagian itu para murid pun kembali ke rumah para orang tua asuh mereka. Sesampainya dirumah, saya dan Benito lalu tidur tiduran dan beristirahat dikamar sambi l mendengarkan musik, tak berapa lama kemudian kamipun lalu makan, setelah itu Victor dan Reno datang berkunjung ke rumah kami. Kami berempat lalu berbincang bincang hingga waktu menunjukan pukul 20.30. Pada jam itu Victor
dan Reno lalu kembali ke rumah mereka. Pada pukul 20.45 tanpa diduga ada seorang anak yang takut untuk pulang ke rumah orang tua asuhnya dan juga ada 2 orang anak yang tidak bisa masuk ke rumahnya, karena orang tua asuhnya pergi melayat dan mengunci pintu rumahnya. Orang yang takut pulang ke rumah itu bernama Alfan, dan ke 2 orang kurang beruntung itu tidak lain bernama Elvan dan Axel. Pada akhirnya kami mendorong Alfan untuk memberanikan diri berjalan menyusuri gelapnya malam untuk pergi ke
rumah induk semangnya, yang memang letaknya a gak sedikit jauh dari rumah saya dan Benito itu, dia pun memberanikan diri untuk pergi dan akhirnya selamat sampai ditujuan.
Sedangkan Alvan dan Axel, mereka lalu menunggu di rumah Victor dan Reno hingga pukul 9 malam untuk menunggu
kepulangan orang tua asuh mereka. Setelah jam 9, mereka pun kembali ke rumah mereka, saya dan Benito lalu tertidur pada jam 11 malam.
Hari Keempat
Kegiatan hari ini diawali dengan bangun pagi pukul 03.00 wib. Setelah mandi kami lalu menonton sisa
pertandingan Chelsea. Setelah laga tersebut berakhir, kami melanjutkan tidur hingga pukul 05.00 wib. Setelah bangun, saya lalu bergegas untuk mandi, dilanjutkan dengan Benito setelahnya. Setelah mandi, kami lalu merapikan barang
barang bawaan kami dan menata kembali kamar kami hing ga ke keadaan semula. Setelah merapikan barang, saya lalu
mengambil foto rumah dan keadaan sekitar rumah. Seusai pengambilan foto, saya dan Benito lalu pergi makan dan memberitahu orang tua asuh kami bahwa di hari itu kami akan pergi meninggalkannya dan ke mbali ke Jakarta. Setelah itu, kami pergi pamit bermain, kami bermain ke rumah Victor dan Reno, dilanjutkan dengan JA dan Rofano. Pada pukul 07.00 saya, Benito, Victor dan Reno pergi ke rumah depan rumah Dwina untuk menunggu dijemput oleh truk barang dan mobil penumpang. Sekitar pukul 10 pagi, para siswa pergi untuk menuju Malioboro. Sesampainya di Malioboro pukul
10
12.00, disana para siswa diberi kebebasan untuk berbelanja hingga pukul 14.00. Saya hanya berbelanja beberapa buah baju dan kalung disana. Seusai dari Malioboro, rombongan SMA BHK ini lalu pergi menuju pantai Glagah. Disana saya berlarian dan bercanda dengan teman mengambil tepatnya perjalanan beberapa pada foto disana. teman saya serta dari pantai itu,
Seusai
18.00 SMA
kembali Wisata.
melanjutkan DI keesokan
menuju
harinya, tepatnya pukul 08.30 rombongan live in sampai di sekolah SMA BHK Kota Wisata.
11
12
adalah Live In dilakukan bukan dengan tanpa tujuan, tetapi bertujuan positif, yakni menjalin kerjasama dan semangat gotong royong, serta semangat persaudaraan antara diri kita dengan sesama manusia yang ada di lingkungan sekitar kita. Sikap mandiri serta perilaku sopan juga ditanamkan pada kita secara tidak langsung melalui kegiatan Live In yang telah kita jalani itu.
3.2 Saran
Secara keseluruhan, lokasi tempat live in itu bagus, karena menyediakan sarana sarana yang dapat membantu kita untuk hidup mandiri dan sebagainya. Saran saya hanya
13
sedikit, yaitu tempat live in sekiranya diberi beberapa lampu penerangan jalan, supaya sewaktu malam tidak terlalu gelap dan pada kegiatan Live in selanjutnya, saya sarankan agar diberikan buku agenda kecil untuk siswa. Buku agenda
tersebut dapat membantu siswa dalam mencatat atau dapat mengarahkan siswa dalam melakukan kegiatannya sehari hari.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/79404251/Laporan-Live-In http://www.scribd.com/doc/8071780/Laporan-Live-in-Desa-Wonogiri-Desa-Pendem http://yenny16.wordpress.com/2009/05/09/live-in/
15
16