You are on page 1of 90

Mikroskop

Drh Azmunir M.Yc,M.Sc Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

MIKROSKOP ADALAH

Alat yang terdiri dari beberapa macam lensa yang berguna untuk memperbesar bayangan dari benda yg diamati. Suatu alat untuk memperjelas bendabenda yang kecil (bakteri, jamur, sel ).

SELAIN DARI LENSA

Juga mempunyai bagian-bagian lain (komponen) yang keseluruhannya saling mempunyai arti dalam menghasilkan bayangan benda. Seandainya kombinasi bagian-bagian tersebut tidak sempurna mustahil akan menciptakan bayangan yang baik.

BAGIAN-BAGIAN DARI MIKROSKOP :


STATIF, yang terdiri dari : 1. Kaki : bagian yang sebelah bawah, yg fungsinya untuk menahan berdirinya mikroskop. Bentuknya satu sama lainnya berbeda-beda (biasanya berbentuk seperti ladam kuda).
A.

LANJUTAN
2. Tiang : bagian mikroskop yang menghubungkan kaki dengan tangkai. Pada tiang ada engsel yang menautkan tiang dengan kaki, sehingga tangkai mikroskop mudah untuk digerak-gerakkan (tergantung dari jenis mikroskop).

Lanjutan
3. Tangkai : bagian yang terletak antara tiang dengan tubus, sebagai penghubung kaki dengan tubus. 4. Skrup : ada yang kasar (macro meter) dan ada yang halus (micro meter). Macro meter letak dibagian atas dari tungkai (menaikan dan menurunkan).

Lanjutan
Sedangkan micrometer terletak pada tangkai mikroskop yg juga fungsinya menaikkan dan menurunkan tubus dalam rangka memperjelas bayangan dari benda yang diamati (gerakan lambat sekali).

Lanjutan
5. Meja Benda : tempat meletakkan preparat, meja ini mempunyai bentuk papan empat segi dan ada lobang ditengahnya, yg berfungsi untuk menerangi preparat yang akan diamati.

Lanjutan
6. Skrup Penggerak Preparat : yang fungsinya untuk menggerakkan preparat baik kekanan, kekiri atau keatas dan kebawah. Preparat letaknya tepat di atas lubang meja benda atau tepat dibawah lensa objektif.

Lanjutan
7. Penjepit Preparat : letaknya pada meja preparat ada 2 buah (tergantung jenis mikroskop) yang berguna untuk menjepit preparat agar mudah waktu preparat digerakkan.

Lanjutan
8. Buluh Teropong : pada bagian atas ada lensa okuler dengan cara memasukkan tanpa diputar kedalam buluh teropong. Pada bagian bawah terdapat sejumlah lensa objektif yang menghadap ke arah preparat. Cara pasang lensa tersebut dg memasukkan ke lobang pada revolver putar arah jarum jam.

B. ALAT PENERANGAN
1. Cermin : berbentuk lingkaran bulat, dengan permukaan cekung dan datar. Berfungsi untuk mengembil cahaya dari luar (sumber matahari) atau sumber lain (lampu). Cermin cekung dapat mengambil cahaya lebih banyak dari cermin datar.

Lanjutan
2. Diapragma : yang berguna untuk mengatur cahaya yang masuk. Kalau cahaya yang masuk banyak atau terang berakibat bayangan benda menjadi silau, jadi aturlah diapragma sesuai kebutuhan.

Lanjutan
3. Filter : biasanya dipakai apabila sumber cahaya yang diambil dari listrik, hal ini untuk mengatasi agar cahaya masuk serasi dengan penglihatan kita (pakailah filter biru).

Lanjutan
4. Kondensor : berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk untuk menerangi preparat yang akan diamati. Kondensor dapat digerakkan ke atas atau ke bawah, bila digerakkan ke atas artinya cahaya banyak masuk, kalau ke bawah artinya cahaya sedikit masuk.

JENIS MIKROSKOP
mikroskop polarisasi, mikroskop fase kontras, mikroskop interferens, mikroskop lapangan gelap - mikroskop elektron

Mikroskop dengan sumber cahaya terlihat

Mikroskop Mikroskop Mikroskop Mikroskop Mikroskop Gelap Mikroskop

Cahaya (atau Optik) Polarisasi Fase kontras Interferens Lapangan (medan)


Electron

Mikroskop cahaya

Pd dasarnya mikroskop cahaya bekerja sbg suatu alat pembesar dua tingkat. Suatu lensa objektif melakukan pembesaran awal, dan suatu lensa okuler ditempatkan sedemikian rupa shg memperbesar bayangan pertama untuk kedua kalinya. Pembesaran seluruhnya diperoleh dng mengalikan kekuatan pembesaran lensa objektif dan lensa okuler.

Gambar skematik :mikroskop cahaya yang memperlihatkan komponenkomponen utamanya dan lintasan cahaya dari sumber (substage lamp = lampu di bawah mikroskop) ke mata pengamat.

Gambar suatu lensa benda dng sifat-sifat sbb : Pembesaran x 25, NA = 0,45, planakromatik, dikoreksi untuk panjang tabung 160 mm dan untuk kaca penutup setebal 0,17 mm.

Gambar berkas cahaya yang memasuki lensa benda untuk memperlihatkan semiangel apertura () dari mana dapat dihitung apertura numerik

BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP CAHAYA


1.
2. 3. 4. 5.

6.
7.

Tutup Okuler Lensa Okuler Tubus/buluh teropong Macro meter Micrometer Revolver Lengan mikroskop

LANJUTAN
8. Lensa Objectif 9. Meja benda 10. Penjepit preparat 11. Penggerak preparat 12. Condensor 13. Micro condensor 14. Cermin 15. Kaki

MACAM-MACAM UKURAN OKULER


1.
2. 3. 4.

Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran

5 kali 10 kali 12,5 kali 15 kali

MACAM-MACAM UKURAN LENSA OBJEKTIF


1.
2. 3. 4. 5.

Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran

4 kali 10 kali 40 kali 100 kali 200 kali

CARA MENCARI BAYANGAN MIKROSKOP


1.

2.
3.

Letak lensa objectif harus sejajar dengan tubus atau tegak lurus dengan meja benda. Letak cermin harus disesuaikan Diapragma disetel sesuai kebutuhan

KEGUNAAN BAGIAN2 MIKROSKOP


1.

2. 3.

Macro meter untuk melihat/ mencari gambar pertama kali dengan cara menaikkan dan menurunkan macro meter Micro meter untuk melihat gambar supaya jelas kelihatan. Micro condensor untuk menaikkan/ menurunkan meja benda.

LARANGAN PADA PENGGUNAAN MIKROSKOP

Apabila melihat gambar menggunakan pembesaran besar (kuat) atau ukuran lensa objectif 40 kali, dilarang memutar/ memainkan macro meter, karena berakibat sangan fatal

TERIMA KASIH

SELAMAT MENCOBA KEBOLEHANNYA SAMPAI KETEMU DI LABORATORIUM PADA WAKTU DAN KESEMPATAN YANG LAIN.

TIDAK MENGIKUTI PRAKTIKUM ARTINYA UJIAN BLOK TIDAK BOLEH IKUT.

Fotomikrograf dari lapangan mikroskopik dan pembesaran yang sama (x350) Ttp dng apertura numerik objektif yg berbeda. A NA = 0,22 ; b NA = 1,0 : B memperlihatkan detail yg lebih banyak dan lebih tajam dibanding A

c. Sinusoidal (discontinous) capillaries

S, sinusoid

Mikroskop fase kontras

Cahaya yg melintasi media dng indeks bias yg berbeda-beda, kecepatannya berkurang dan arahnya berubah. Di dlm sel, berbagai organel : - nukleus - mitokondria - granula sekresi ------ menunjukkan berbagai indeks bias mengubah sinar yg melintasinya. Membentuk perbedaan fase di antara 2 daerah yg berdekatan ----- memakai suatu sistem optik khusus shg bayangan tsb menjadi dapat dilihat.

Mikroskop fase kontras

Pemeriksaan jaringan segar atau sel hidup

Sel-sel deskuamasi dari mukosa mulut, (Preparat segar yang tidak diwarnai). Fotomikrograf atas dibuat dng mikroskop fase kontras; Fotomikrograf bawah dibuat dng mikroskop cahaya standar, x 300.

MIKROSKOP FASE KONTRAS

Merupakan cara yg menciptakan kontras hanya melalui cara optik Indeks refraksi suatu ukuran densitas optik suatu objek atau kecepatan penerobosan oleh gelombang cahaya yg melaluinya. Misalnya: * Udara indeks refraksi sekitar 1,0, * Air kira-kira 1,3 * Kaca kira-kira 1,5 Cahaya merambat paling cepat :udara lebih lambat : air

Gelombang cahaya yg menempuh jarak yg sama melalui udara, air, dan kaca tidak akan muncul pada saat yg sama; mereka akan muncul diluar fase satu sama lain.
Alat kontras fase terdiri atas lempeng-lempeng optik yg terletak diatas kondensor dan lensa-lensa objektif, yg mengubah perbedaan-perbedaan fase menjadi perbedaan-perbedaan amplitudo. Singkatnya, perbedaan indeksi refraksi jadi langsung terlihat. Objek yg biasanya transparan menjadi terlihat melalui perbedaan-perbedaan kontras. Mikroskop fase kontras tidak banyak membantu dalam mempelajari sajian-sajian yg difiksasi dan dipulas, karena perbedaan transparansi di situ tidak penting. Alat ini dipakai terutama untuk mempelajari

Mikroskop polarisasi

Mikroskop Polarisasi

Dikembangkan oleh para ahli mineralogi untuk digunakan dlm penelitian bahan-bahan kristal. Banyak obyek alam, termasuk kristal dan serat, menunjukkan suatu sifat optik yg dikenal sbg pembias ganda atau birefringen. Pd bahan histologi, birefringen disebabkan oleh cara orientasi partikel-partikel asimetrik, yg terlampau kecil untuk dapat dipisahkan bahkan oleh lensa yg terbaik sekalipun. Jadi suatu pengamatan terhadap

MIKROSKOP

INTERFERENS

Seperti halnya mikroskop fase kontras, mikroskop interferens bergantung pd kemampuan suatu objek menghambat cahaya. Tetapi berbeda dari mikroskop fase kontras, yg tergantung pada cahaya yg diuraikan oleh sajian

MIKROSKOP INTERFERENS

Mikroskop interferens mengirimkan dua berkas cahaya terpisah melalui sajian. Berkas-berkas ini kemudian bergabung dalam bidang bayangan. Setelah penggabungan kembali, perbedaan dalam perlambatan cahaya menghasilkan interferens yg dapat dipakai untuk mengukur ketebalan atau indeks refraksi objek yg diamati.

MIKROSKOP

LAPANGAN GELAP

MIKROSKOP LAPANGAN GELAP Menggunakan cahaya serong yg kuat, yg tidak


memasuki lensa objektif.

Digunakan suatu kondensor lapangan gelap khusus, yg pusat lensanya tidak dilalui cahaya. Jadi cahaya sampai pd objek yg akan dilihat dng sudut sedemikian miringnya sehingga tak ada cahaya yg dapat masuk lensa objektif.
Jadi lapangan pandang menjadi gelap. Partikelpartikel kecil yg terdapat dlm lapangan pandang akan memantulkan sebagian cahaya ke arah lensa objektif dan tampak sebagai bntik-bintik berkilauan. Jadi disini dimungkinkan melihat partikel-partikel jauh di bawah batas daya pemisah cahaya terang. Peristiwa ini menyerupai peristiwa terlihatnya partikel-partikel debu dlm suatu berkas cahaya matahari yg memasuki ruangan gelap.

Mikroskop dengan cahaya tak terlihat

Mikroskop dengan cahaya tak terlihat

Mikroskop ultraviolet

Mikroskop elektron

Mikroskop dengan cahaya tak terlihat

Bayangan dapat dibentuk oleh sinar-sinar selain cahaya yg terlihat, Dlm hal ini, krn bayangan2/ tak dapat dilihat secara langsung, mereka dibuat dapat dilihat dng bantuan suatu film fotografi yg peka. Pada umumnya sinar-sinar yg dipakai pd mikroskop khusus ini semuanya mempunyai panjang gelombang yg lebih pendek drpd cahaya terlihat, dng demikian memungkinkan resolusi yg lebih tinggi.

Mikroskop Ultraviolet

Karena lensa-lensa optik biasa hampir tidak dapat ditembusi sinar ultraviolet, maka dipakai lensa-lensa kuarts diseluruh sistem lensa Pada dasarnya sistem ini memungkinkan peningkatan resolusi kira-kira dua kali lipat yg terdapat pd mikroskop biasa (0,1 mikron, atau mikrometer,m). Sinar ultraviolet juga digunakan dalam mikroskop fluoresens. Banyak substansi mempunyai sifat memancarkan cahaya terlihat apabila disinar dengan cahaya tak terlihat. Jika sinar ultraviolet difokuskan pada sajian tersebut, ia berpendar dan fluoresensi yg dipancarkan dapat diamati. Fluoresensi dapat terjadi secara alami di dalam sajian itu atau terjadi disebabkan oleh pemberian zat warna fluoresen yg terikat pd unsur

Mikroskop Elektron

Perbandingan diagram sistem optik suatu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Untuk memudahkan perbandingan, sistem mikroskop cahaya telah dibalikkan dan diberi tambahan alat pelengkap kamera.

Lintasan berkas elektron di dalam mikroskop elektron. Potongan yg sangat tipis diletakkan tepat di atas lensa benda elektromagnit. Bayangan tersebut diproyeksikan pada suatu tabir pendarfluor dan diamati secara langsung atau melalui sistem optis dengan perbesaran x 10.

Mikroskop elektron

Mikroskop elektron berfungsi berdasarkan prinsip bahwa: * Suatu berkas elektron dpt disimpangkan oleh medan elektromagnit spt penyimpangan lensa pd sinar di dlm lensa kaca. * Elektron-elektron dihasilkan dng pemanasan suhu tinggi suatu kawat pijar logam (Katoda) di dlm suatu ruangan hampa. Elektron yg dipancarkan kmd disampaikan ke suatu perbedaan potensial sebesar kira-kira 60 100 kV atau lebih di antara katoda dan anoda Anoda berbentuk suatu pelat logam dng sebuah lubang kecil di tengahnya. Elektron-elektron dipercepat dr katoda ke anoda. Bbrp di antara partikel ini melewati bag. lubang tengah di anoda, shg membentuk suatu arus (atau berkas)

Beberapa aspek yang dapat diperlihatkan oleh suatu organ berbentuk pipa bila dipotong. Tanda panah menunjukkan apa yang terlihat di bawah mikroskop dalam tiap bidang pemotongan tertentu.

Gambar mikroskop elektron EM 9 A model Zeiss

Cell membrane
A. Intestinal cells; B & C: Hypothalamus

The EM showed, that all cells are surrounded by a plasma membrane 6 to 10 nm

Mikroskop elektron

Mikroskop elektron transmisi (TEM) menggunakan suatu sistem yg pd dasarnya analog dng mikroskop cahaya. Sumber cahaya pd ME suatu berkas elektron berkecepatan tinggi yg dipercepat lagi dlm ruang hampa. Berkas ini menembus sajian itu dan difokuskan pd suatu layar fluoresen atau lempeng fotografi oleh serangkaian medan-medan elektromagnit atau elektrostatik. Panjang gelombang elektron-elektron ini tergantung pd tegangan percepatan yg dipakai secara rutin, panjang gelombang elektron kurang lebih 0,05 angstrom (). Medan listrik atau medan magnit yg dipergunakan sbg lensa belum sempurna dan tidak mempunyai apertura

Mikroskop elektron

Memungkinkan pengamatan struktur sel dan jaringan yg tidak terlihat dng mikroskop cahaya. Struktur yg lebih kecil dr suatu makrometer sekarang dapat diamati. Istilah : Struktur halus struktur yg menunjukkan unsur-unsur struktur yg hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Istilah Ultrastruktur sebaiknya

Mikroskop elektron Berbeda dng mikroskop elektron transmisi, tidak skening (SEM) yg menembus sajian tergantung pd elektron-elektron
yg diperiksa. Mikroskop ini menembaki permukaan sajian dng berkas elektron yg terfokus secara teliti. Bila berkas itu mengenai suatu titik pd sajian, elektron-elektron primer yg dibiaskan dan pancaranpancaran elektron-elektron sekunder, yg berasal dr permukaan, dikumpulkan oleh suatu detektor. Tanda-tanda yg dihasilkan oleh banyak titik dikumpulkan membentuk suatu tabung sinar katode. SEM mempunyai variasi jarak fokus yg besar, mk alat ini memungkinkan pengamatan langsung terhadap sajian dng permukaan yg mempunyai berbagai bangunan dng ketringgian yg berbeda.

Mikroskop elektron
Filamen metal dipanaskan dalam tabung hampa elektron diperkuat dng potensial elektrik Berkas elektron dibiaskan medan elektromagnjt (sifat = cahaya) e = 0,05 100.000 x c = 5500 3 kumparan magnetik ~ lensa : - kondensor Layar fluoresensi : foto : 1.000.000 x De Broglie = 12,2 v Jadi v = 50.000 volt = 0,0535

Mikroskop elektron

e L

= 0,04 = 4400

r = 0,02 r L = 2200 = 0,22

Mikroskop fluoresens

Imunositokimia mrpk cabang histokimia . Pada tingkat mikroskop cahaya, teknik antibodifluoresen mrpk metode yg peka untuk menentukan letak polisakarida atau protein spesifik. Dasar teknik tubuh bereaksi thdp substansi protein asing, antigen, dng menghasilkan substansi spesifik, antibodi, yg bersenyawa dng dan menonaktifkan antigen itu. Molekul2 zat warna fluoresen terikat secara

Methods of antibody labeling : Direct and indirect

Direct immunocytochemistry Cultured neuron from rat superior cervical ganglion were immuno-stained with fluorescent-labeled antibody spesific for the insulin receptor.

Antibody + receptor insulin

Indirect immunochemistry.
Fluorecent antibodies were prepared against primary type IV collagen, to demonstrate the presence of continous basal lamina at the interface between malignant clusters of cells and the surrounding connective tissue.

Asam nukleat : Jingga akridin Metode fluoresensi untuk menetapkan DNA & RNA

DNA (hijaukuning)

RNA (merahjingga)

Aparat Golgi : Giemsa Sel plasma (apus sumsum tulang): sel ini berfungsi zat menghasilkan antibodi

Sitoplasma RE granulosum protein (zat antibodi)

Aparat golgi (membungkus zat antibodi sebelum disekresikan)

Pars Endocrin Pancreas (Victoriablue)

Pars endokrin (Insula pankreatica)

Sel beta (biru)

Pars eksokrin

Granula sekresi : Hematoksilin besi Kelenjar pankreas

Nukleus dari sel2 sekresi,kromati n tersebar

Sel-sel sekresi berkelompok di saluran kecil di pusat dan granula sekresi (hitam)

Gambar A & B sel pankreas dengan pewarnaanantibodi monoclonal anti-insulin, A adalah gambar sel pankreas normal dan B gambaran sel pankreas pada hiperglikemia (Portha, 2001),

C D Gambar C & D sediaan imunofloresen warna merah menunjukkan insulin dan warna hijau menunjukkan glukagon. Gambar C berasal dari pankreas normal dan gambar D sama berasal dari pankreas tikus Px hiperglikmia (Laybutt, 2002).

Lain-lain

Komponen Sel
1.

Membran sel Sitoplasma Nukleus

2.

3.

Binatang

Struktur Sel

Hepar

Sitoskeleton

Sel saraf : Pewarna basofilik : Cresylviolet Reticulum endoplasmicum granulosum

Reticulum endoplasmicum granulosum

Ultrastructure of anterior pituitary cells (PAS orange-G hematoxylin)

A, acidophils stain bright yellow; B, basophils stain darkly; C, chromophobes

Enteroendocrine cells (Immunoperoxidase)

Enteroendocrine cells

Bangunan khusus pada epithelium

Apical

Lateral

Basal

Cilia

Apical

Gambar 11. Gambar A & B sel pankreas dengan pewarnaanantibodi monoclonal anti-insulin, A adalah gambar sel pankreas normal dan B gambaran sel pankreas pada hiperglikemia (Portha, 2001), gambar C & D sediaan imunofloresen warna merah menunjukkan insulin dan warna hijau menunjukkan glukagon. Gambar C berasal dari pankreas normal dan gambar D sama berasal dari pankreas tikus Px hiperglikmia (Laybutt, 2002).

Gambar mikroskop elektron modern.

Mikroskop fluoresens.

Fotomikrograf sajian biakan jaringan otak janin tikus. Kiri Sel-sel biakan primer memperlihatkan populasi sel heterogen, yg membentuk latar belakang berupa selapis sel-sel gepeng yg kebanyakan berasal dari sel glia (penyokong)

You might also like