Professional Documents
Culture Documents
Organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis, perbedaan itu terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Yaitu dari para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Dari karakteristik tersebut makan mengakibatkan dalam organisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang terjadi dalam organisasi bisnis yaitu misalnya penerimaan sumbangan. Dalam praktiknya sering tampil dalam berbagai bentuk, sehingga sering sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya. Meskipun organisasi nirlaba tidak aa kepemilikan, organisasi tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan keburuhan operasinya dari pendapatan atas jasa yang diberikan kepada pihak publik. Hal ini mengakibatkan, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian aliran pemasukan kas menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan. Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba mempunyai kepentingan yang sama dengan organisasi bisnis yaitu untuk : a. Jasa yang doberikan organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut. Kepentingan ini meliputi memberikan jasa dikomunikasikan melalui laporan posisi keuanganyang menyediakan informasi mengenai asset, kewajiban, aset bersih dan informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut. Laporan yang disajikan harus terpisah asset bersih baik yang terikat maupun yang tidak terikat penggunaannya. b. Cara manajer melakukan tanggung jawabnya dan aspek kinerja manajer. Hal ini mencakup kemampuan mengelola sumber daya organisasi yang diterima dari para penyumbang disajikan melalui melalui laporan aktivitas yang harus menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok asset bersih. Jenis pemisahan asset bersih dijelaskan dalam pembatasan permanen dan temporer serta sumbangan terikat dan tidak terikat. Dan laporan arus kas. Pembatasan permanen merupakan pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi organisasi diijinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut. Pembatasan temporer merupakanpembatasan pengguna sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan agar sumberdaya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu, atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.
Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang. Sedangkan sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang. PSAK No.45 mengatur tentang pelaporan keuangan organisasi nirlaba yang menyatakan bahwa tujuan adanya standar tersebut adalah untuk menatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba, dengan harapan organisasi nirlaba dapat membuat laporan keuangan organisasi nirlaba yang lebih mudah dipahami, memiliki relevansi dan memiliki daya banding yang tinggi. Karakteristik yang berlaku bagi laporan keuangan organisasi nirlaba yang ditentukan oleh PSAK No.45 sebagai berikut : a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayarankembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tnpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghassilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut. c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas. Laporan keuangan organisasi nirlaba terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut berbeda dengan laporan keuangan organisai bisnis pada umumnya.
3.
4.
5. 6.
7.
pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuan untuk melanjutkan memberikan pelayanan tersebut. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumberdaya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam meniali kinerja manajer organisasi nonbisnis atau pelaksanaan tanggung jawab pengelola serta aspek kinerja lainnya. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingansumber daya tersebut. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, mengenai faktor-faktor lain yang dapat menmpengaruhi likuidasi organisasi. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.
Tujuan utama menurut PSAK No.45 yaitu menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang dapat menyediakan sumber daya organisasi nirlaba. Pihak pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai : 1. Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut. 2. Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lainnya dari kinerja mereka. Tujuan laporan keuangan, termasuk laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai : 1. Jumlah dan sifat asset, kewajiban, dan aset bersih suatu organisasi. 2. Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aset bersih. 3. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan antara keduanya. 4. Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya. 5. Usaha jasa suatu organisasi.
Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas : a. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset bersih b. Hubungan antar transaksi dan peristiwa lain c. Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa
Informasi laporan aktivitas digunakan untuk : 1. Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode 2. Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa 3. Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer Informasi yang disajikan dalam laporan aktivitas adalah : 1. Laporan aktivitass mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aset bersih selama suatu periode. 2. Laopran aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaanya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aset bersih tidak terikat. 3. Sumbangan disajikan sebagai penambah aset bersih tidak terikat, trikat permanen, atau terikat temporer tergantung pada ada tidaknya pembatasan. 4. Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investassi dan aset lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aset bersih tidak terikat, kecuali penggunaannya dibatasi. 5. Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. 6. Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi insidental atau peristiwa lain yang berada diluar pengendalian organisasi dan manajemen. 7. Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikaninformasi mengenai beban menurut klasifikaasi fugnsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung..
Akuntansi Yayasan
Yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu dibidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Tujuan yayasan adalah melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat sosial keagamaan dan kemanusiaan . sumber pembiayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau barang. Selain itu juga berasal dari sumbangan atau bantuan. Pola pertanggung jawaban yayasan bersifat vertikal yang merupakan pertanggung jawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, dan pertanggung jawaban horizontal yang merupakan pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada masyarakat luas sebagai salah satu elemen penting dalam proses akuntabilitas publik. Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari pembina, pengurus dan pengawas. Rencana anggaran yayasan bersifat terbuka yaitu harus dipublikasikan kepada masyarakat agar dapat dikritisi dan didiskusikan. Yayasan juga menyusun laporan keuangan sesui PSAK No. 45. Pihak pemakai laporan keuangan yayasan memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai : a. Jasa yang diberikan oleh yayasan dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut. b. Cara pengelola melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain dari kinerja yayasan. Tujuan laporan keuangan yayasan adalah untuk menyajikan informasi mengenai : a. Jumlah dan sifat aset, kewajiban,serta aset bersih lainnya suatu yayasan. b. Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah nilai serta sifat aset bersih. c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya selama 1 periode dan hubungan diantara keduanya. d. Cara seuatu yayasan mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, serta faktor lain yang berpengaruh terhadap likuiditasnya. e. Usaha jasa suatu yayasan.
Akuntansi LSM
Ciri-ciri LSM : 1. Formal, yaitu secara organisasi bersifat permanen serta mempunyai kantor dengan seperangkat aturan dan prosedur. 2. Swasta, yaitu kelembagaan yang berada diluar atau terpisah dari pemerintah. 3. Tidak mencari keuntungan. 4. Menjalankan organisasinya sendiri dan tidak dikontrol oleh pihak luar. 5. Suka rela
6. Nonreligius 7. Non politik Penerapan akuntansi dalam LSM sedikit berbeda apabila dibandingakan dengan lembaga publik lainnya. Perbedaan sifat dan karakteristik LSM yang tergolong dalam organisasi nirlaba dapat dilihat dari : 1. 2. 3. 4. 5. Tujuan organisai Sumber oendanaan Pola pertanggung jawaban Sturktur organisasi Anggaran
Akuntansi LSM terkait dengan tiga hal pokok yaitu penyediaan informasi, pengendalian pengelolaan, dan akuntabilitas. Tujuan akuntansi LSM adalah : 1. Memberikan informasi yang diperlukan dalam mengelola secara tepat , efisien, dan ekonomis atas suatu kegiatan serta alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. 2. Memberikan informasi yang memeungkinkan pengelola organisasi untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawabnya mengelola secara tepat dan efektif program berserta penggunaan sumberdaya yang menjadi wewenangnya. Standar pelaporan keuangan LSM mengacu pada PSAK NO. 45. Para pengguna laporan keuangan LSM memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, antara lain : 1. Jasa yang diberikan oleh LSM dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut. 2. Cara pengelola pelaksanaan dan pertanggungjawaban. 3. Aspek kinerja pengelola. Disamping untuk pengambilan keputusan, laporan keungan LSM juga untuk menunjukkan akuntabilitas organisasi terhadap sumber daya terpercaya dengan : 1. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan. 2. Menyediakan informasi mengenai bagaimana organisasi LSM mendanai aktivitasnya dan memenuhi persyaratan kasnya. 3. Menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan organisasi LSM untuk mendanai aktivitasnya dan untuk memenuhi kewajiban serta komitmennya. 4. Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu organisasi LSM dan perubahan di dalamnya. 5. Menyediakan informasi menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja organisasi LSM dari segi biaya jasa,efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Laporan keuangan yang dihasilkan LSM sesuai dengan PSAK No. 45 yaitu : 1. Laporan posisi keuangan 2. Laporan aktivitas 3. Laporan arus kas
Keuntungan partai politik menyusun akuntansi dan membuat laporan keuangan dan mendapat opini dari KAP yaitu : 1. Menunjukkan pada stakeholder bahwa corporate governance telah berjalan baik dalam partai politik tersebut. 2. Stakeholder yang ragu memilih diantara beberapa partai yang disukainya menjadi mantap dan memilih partai yang telah berhasil mencapai butir pertama tadi. 3. Partai menjadi lahan latihan bagi para kader partai,untuk membiasakan diri ber-corporate governance, sehingga bila suatu hari nanti menjadi birokrat, dapat diharapkan menjadi agen pembaharuan menuju Indonesia Baru. 4. Partai apapun yang menang pemilu tertarik untuk berkolaborasi dalam kabinet baru dengan partai-partai yang telah berhasil menjalankan partainya. 5. Dukungan nasional dan internasional, sponsor dan donatur tidak ragu mengalirkan dana kepartai tersebut. 6. Tak ada kasus- kasus keuangan dalam partai yang dikelola dengan baik. 7. Perpecahan pengurus partai secara teoritis dapat pula disebabkan oleh kegusaran finansial sebagai pengurus partai yang hengkang dan mendirikan partai baru, dilatarbelakangi aroma KKn dalam partai. 8. Tak ada bukti statistik, namun boleh diduga ada koreksi kuat kualitas par simpatisan partai dengan kualitas manajemen dan corporate governance partai tersebut. Keuangan paarti politik dapat bersumber dari banyak dana : 1. Iuran anggota 2. Sumbangan yang sah menurut hukum 3. Bantuan dari anggaran negara. Beberapa larangan bagi partai politik terkait secara khusus dengan pengelolaan keuangan yaitu : 1. Partai politik dilarang menerima dari atau memberikan kepada pihak asing sumbangan dalam bentuk apapun, yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 2. Menerima sumbangan, baik berupa uang maupun barang, dari pihak manapun tanpa mencantumkan identitas yang jelas. 3. Menerima sumbangan dari perorangn dan/atau perusahaan/ badan usaha melebihi batas yang ditetapkan. 4. Meminta dan menerima dana dari badan usaha milik negara,badan usaha milik daerah, badan usaha milik desamatau dengana sebutanlainnya. 5. Mendirikan badan usaha dan/atau memiliki saham suatau badan usaha. Laporan Keuangan Parpol Susunan lengkap dari laporan keuangan partai politik terdiri dari :
1. 2. 3. 4. 5.
Laporan posisi keuangan. Laporan aktivitas Laporan perubahan dalam asset neto/ekuitas Laporan arus kas Catatan atas laopran keuangan.
Hal-hal khusus akuntansi parpol adalah sebagai berikut : 1. Unit laporan adalah tunggal. 2. Laporan keuangan terdiri dari laopran posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas,dan catatan atas laporan keuangan. 3. Laporan keuangan parpol adalah laporan keuangn gabungan dari stuktur kepengurusan parpol. 4. Akuntansi parpol tidak bertujuan untuk mengukur laba/profit, 5. Asumsi dasar : basis akrual 6. Sistem pencatatan double entry sistem 7. Sudah diperkenalkan segregation of function dimana unit-unit pencatatan,dan pembukuan sudah dipisahkan dalam fungsi-fungsi di parpol. 8. Dll Jenis Laporan dana kampanye : 1. Laporan dana kampanye peserta pemilu 2. Catatan atas laporan dana kampanye peserta pemilu 3. Informasi tambahan Peran dan fungsi akuntansi dalam lingkungan partai. 1. Pihak internal a. Ketua partai politik b. Staf 2. Pihak eksternal a. Donatur b. Supplier/pemasok c. Konstituen/basis masa
Bayu Faqikhudin 14210002788 Whylda Pramita Dikma 142100290 Annas Fauzan Hakim 142110118