You are on page 1of 9

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KLASTER INDUSTRI KECIL KNALPOT DI PURBALINGGA

Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang Semarang
Abstrak Bertambahnya jumlah dan jenis kendaraan bermotor yang diproduksi akan bertambahnya penyediaan suku cadang. Hal ini akan membuka peluang industri-industri kecil yang bergerak dalam bidang suku cadang dan acessori kendaraan bermotor ikut merebut pangsa pasar. Kabupaten Purbalingga telah mengembangkan industry kecil yang bergerak dalam bidang suku cadang kendaraan, antara lain suku cadang knalpot dan acessori. Pemilihan teknologi atau sentuhan teknologi menjadi sangat penting dalam meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk. Di kabupaten Purbalingga terdapat 2 (dua) UKM knalpot yang cukup potensial bergerak di bidang elektroplating dan anodizing serta press tool yaitu UKM Dwi Karya Mandiri, Nirwana Knalpot. Banyak cara untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas tetap terjaga atau terjamin yaitu dengan proses pembentukan cetak tekan (press tools)(1). Cetak tekan menggunakan punch dan die sebagai alat pembentuk produk. Keunggulan cetak tekan mempunyai ukuran yang tepat dan proses sangat cepat(3). Untuk mendapatkan tampilan yang menarik dan tahan karat maka diperlukan proses pelapisan (elektroplating). Inovasi produk harus selalu di berdayakan supaya usaha tetap eksis dan mengikuti perkembangan teknologi. Pengembangan desain produk yang baik adalah disamping aspek fungsi juga tidak kalah pentingnya yaitu aspek seni. Desain-desain yang mengandung seni diperlukan pada produk asesori kendaraan bermotor. Hasil menunjukan bahwa sentuhan teknologi dapat meningkatkan produksi knalpot 25%, elektroplating 20%, Anodizing 20% dan pemasaran 10%. Pengembangan proses produksi harus tetap dilakukan evaluasi dengan perbaikan dan pengembangan teknologi terus menerus agar produk laku di pasaran. Kata kunci : knalpot, pelapisan, desain.

A. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesatnya seiring dengan semakin meningkatnya tingkat akan kepuasan kebutuhan manusia terutama kebutuhan akan sarana transportasi. Berbagai desain alat-alat transportasi beragam mulai dari kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Berbagai jenis produk-produk kendaraan bermotor diproduksi maka bermunculan industri-industri kecil yang bergerak dalam bidang suku cadang kendaraan bermotor, antara lain suku cadang knalpot. Pemilihan teknologi dengan industri logam khususnya knalpot di Purbalingga bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri berbasis kompetensi inti daerah yaitu revitalisasi sektor industri agar tetap eksis dan mampu berkembang, dan dapat mentransfer 86
Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso

Iptek bagi Masyarakat Klaster Industri Kecil Knalpot di Purbalingga teknologi tentang peningkatan mutu knalpot yang berdampak pada peningkatan pendapatan industri knalpot. Produk knalpot dari UKM mempunyai keunikan pada bagian pipa akhir pembuangan gas buang dielektroplating ataupun diwarnai dengan proses anodizing, sehingga menambah tampilan dan mutu knalpot. Tetapi produk knalpot dengan variasi bagian yang dielektroplating maupun dianodizing ternyata tidak sesuai dengan standart industri SNI.09-0425-1989, yang akibatnya mutu hasil proses elektroplating kusam, mudah mengelupas dan warna pada plat pipa akhir pembuangan gas buang knalpot mudah luntur. Disamping itu mutu tutup knalpot bergelombang, tidak simetri, karena dikerjakan hanya menggunakan palu tidak menggunakan dies dan matras. Di kabupaten Purbalingga terdapat 2 (dua) UKM knalpot yang cukup potensial bergerak di bidang elektroplating dan anodizing serta pembuatan tutup knalpot yaitu UKM Dwi Karya Mandiri, Nirwana Knalpot.

B. SUMBER INSPIRASI Produk knalpot yang dihasilkan oleh industri pengrajin kualitasnya belum dapat menyamai produk pabrikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa aspek yaitu dari segi penyediaan bahan baku, drum bekas sebagai bahan utama pembuatan knalpot mempunyai karakteristik material yang bebeda-beda. Proses produksi Belum tertata dengan baik, pada proses pembuatan knalpot urutan proses belum sesuai, sehingga waktu proses lebih lama. Ataupun letak peralatan untuk digunakan bekerja kurang sesuai dengan agronomi. Peralatan masih sangat sederhana (tradisional), sehingga perlu inovasi teknologi. Kualitas produk pelapisan knalpot diharapakan tetap kuat dan mengkilap, brontok mudah

mengelupas, kusam. Hasil pembentukan Tutup knalpot tidak simetris, tidak seragam, karena pengerjaan knalpot menggunakan palu. Manajemen masih bersifat kekeluargaan sehingga belum tertata dengan baik. Manajemen sumber daya manusia, belum ada kaderisasi masih ditangani oleh pemilik, Untuk organisasi biasanya pemilik merangkap direktur. Manajemen produksi belum baik karena belum adanya kompetensi keahlian khusus dalam proses desain, proses produksi
Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso 87

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

mulai dari desain, pengelasan dan proses finishing yang berupa proses elektroplating dan pewarnaan logam. Manajemen keuangan dilakukan seeara sederhana belum terinci dan belum menggunakan fasilitas komputer. Pembukuan dilakukan campur aduk dengan keuangan rumah tangga, untuk job discription dan poia pencatatan administrasi masih seadanya Manajemen pemasaran belum ada strategi pemasaran yang bagus sehingga pemasaran dari bulan ke bulan relative konstan, maka perlu dilakukan IPTEKS bagi produk ekspor(6). Kondisi pemasaran belum memiliki pasar yang tetap. Selama ini pesanan yang masuk hanya dari pameran-pameran yang diikutnya. Akan tetapi sebenarnya Dwi Karya Mandiri sudah memiliki nama dan pasar di luar kota dan propinsi, hanya karena keterbatasan kemampuan pemasaran dan komunikasi sehingga buyer yang sudah pernah membeli tidak ditindak lanjuti kondisi pemasaran UD Nirwana belum memiliki pasar yang tetap. Selama ini pesanan yang masuk hanya dari perusahaan-perusahaan besar sekitar Semarang. C. METODE Solusi penyedian bahan baku adalah dengan cara pembentukan forum kelembagaan paguyuban klaster knalpot purbalingga atau kelompok usaha bersama klaster knalpot Purbalingga dalam rangka akses ke produsen bahan baku. Proses produksi diperlukan inovasi dan rekayasa peralatan produksi (dies dan matras)(2), teknik pelapisan logam, teknik pewarnaan logam, bak pelapisan logam. Pembuatan punch dan die matras untuk menyelesaikan permasalahan tekukan plat untuk tutup knalpot tidak simetris dan lubang sarangan yang tidak seragam agar proses produksi pembentukan bahan baku knalpot memenuhi usulan yang standar sesuai dengan SKI 09-0425-1989. Pengaturan layout (alur produksi) dengan menata secara total mulai dari pemotongan, pembentukan, pengerolan, proses elektroplating sampai dengan proses pengemasan. Perbaikan proses pelapisan tembaga- nikel- khrom dengan benar dengan urutan proses seperti pada industri pabrikan(4). Sehingga proses finishing knalpot yaitu pelapisan selongsong knalpot menjadi mengkilat, halus, rata, tidak mudah mengelupas dan tidak berontok.

88

Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso

Iptek bagi Masyarakat Klaster Industri Kecil Knalpot di Purbalingga

Dalam bidang manajemen perlu pembenahan pembukuan secara professional dengan cara pendampingan UKM dalam proses penyusunan pembukuan. Peningkatan manajemen usaha UKM dengan penerapan software manajemen admnistrasi (SOMAD) menggunakan teknologi komputer, melalui stock bahan baku, jumlah produksi, stock barang penjualan dan administrasi keuangan. Peningkatan manajemen pola pemasaran dengan teknologi e-commerce (melalui pengaksesan internet, pembuatan website, ekspor impor, administrasi perpajakan, packing produk dan memperbanyak mengikuti

pameran(6)(8). Sumber daya manusia (SDM) diperlukan Training dan pendampingan untuk meningkatkan skill SDM. 1. Training pembuatan desain dies dan matras, 2. desain pipa pembuangan akhir gas buang knalpot. 3. Training teknik pewarnaan logam (anodizing). 4. Training teknik pelapisan logam (electroplating)
5. Training pemasaran melalui media elektronik

Permodalan

dengan

cara

mencari

alternatif

sumber

modal

yang

memungkinkan untuk diusahakan adalah dengan membuka akses ke lembaga keuangan /perbankan, yami kredit lunak yang mampu menunjang perluasan usahaUKM. Pendampingan dalam pembelanjaannya, baik untuk modal kerja maupun untuk peralatan.

D. KARYA UTAMA Pengerjaan secara manual akan memakan waktu yang lebih lama dan kualitas produk tidak rapi seperti Gambar dibawah.

Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso

89

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

Gambar 1. Dari kiri kekanan a) proses pembentukan dengan palu b) press tools c) benda kerja (produk).

Gambar 2. Rancang bangun deep drawing alat cetak tekan (press tools)

Gambar 3. Rancang bangun deep drawing segi empat.

90

Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso

Iptek bagi Masyarakat Klaster Industri Kecil Knalpot di Purbalingga

b Gambar 4. Bak elektroplating a) dengan drum b) dengan desain PVC

E. ULASAN KARYA Pada gambar 1.a. proses pembuatan selonsong pipa belakang cara pengerjaannya dengan cara memukul-mukul dengan palu. Cara ini akan banyak menyita waktu dan tenaga, semakin lama pekerja akan kelelahan sehingga kualitas hasil akan berkurang dan kuantitasnya berkurang. Mengerjakan dengan memukuli dengan palu, keseragaman akan tida sama. Sedangkan pada Gambar 1. b pengerjaan dengan alat cetak tekan (press tools) mempunyai hasil yang sangat cepat dan keseragaman yang sama(2). Rancang bangun pada gambar 2. perancangan press tools dengan menggunakan alat penjepit (strippers) pegas sebagai gaya penjepit. Fungsi stripper agar benda kerja tidak bergeser pada tempatnya dan dapat terbentuk dengan sempurna (1). Alat ini mempunyai kecepatan dan ketepatan yang tinggi. Untuk mewujudkan gambar perancangan dan pengerjaan benda kerja dibutuhkan soft ware yaitu CADCAM (3). Gambar 4. memperbaiki proses pelapisan logam (elektroplating) dari bak ember atau drum dengan memggunakan desain bak elektroplating dari PVC(4). Keunggulan dengan menggunakan bak PVC lebih kuat, bayak isi benda yang akan di lapisi. Mudah menaruh benda kerja karena banyak rak-rak sebagai penempat benda kerja yang dipasang untuk di lapisi. PVC tahan terhadap unsur kimia, serta mudah dibentuk dan disambung dengan cara dilas PVC serta bersifat tidak penghantar listrik (dielektrik).

Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso

91

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

F. KESIMPULAN Ada jadwal pengiriman bahan baku yang kontinyu Pembuatan 1 (satu) unit dies bending pipa knalpot agar lekukan pipa knalpot simetri sesuai dengan standart knalpot (SNI 09-0425-1989). 1 (satu) mesin electroplating model coating dan pelapisan pasif. Pengembangan desain baru produk knalpot untuk kendaraan roda empat 10 jenis dan kendaraan roda dua 18 jenis. Keluaran Bukan Produk (KBP) atau Non Product Output (NPO) ditekan mencapai 5%. Produksi knalpot bagian pipa pembuangan akhir gas buang produksi knalpot meningkat 25% setelah ada punch dan die untuk tutup selongsong. electroplating meningkat 20% sesuai dengan SNI09-0425-1989 dengan warna mengkilap, tidak kusam, tidak mudah mengelupas, tidak berontok, rata dan ketebalan 20 um. Produksi knalpot bagian pipa pembuangan akhir gas buang yang dianodizing meningkat 20% dengan warna yang tidak luntur, mengkilap. Pemasaran meningkat 10% ke Indonesia bagian tengah dan Malaysia.

G. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN Produksi Knalpot Ketersediaan bahan baku ada jadwal pengiriman yang kontinyu ke Forum kelembagaan paguyuban klaster knalpot sudah mengakses produsen bahan baku di Semarang dan Cirebon. Produksi knalpot bagian pipa pembuangan akhir gas buang produksi knalpot meningkat 25% setelah ada punch dan die untuk tutup selongsong. electroplating meningkat 20% sesuai dengan SNI09-0425-1989 dengan warna mengkilap, tidak kusam, tidak mudah mengelupas, tidak berontok, rata dan ketebalan 20 um. Produksi knalpot bagian pipa pembuangan akhir gas buang yang dianodizing

92

Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso

Iptek bagi Masyarakat Klaster Industri Kecil Knalpot di Purbalingga

meningkat 20% dengan warna yang tidak luntur, mengkilap.


Produk knalpot dilengkapi dengan catalytic converter sejumlah 10% dari total produksi

Manajemen

1 (satu) unit software manajemen administrasi (SOMAD) 1 (satu) set neraca rugi laba dan cash flow dalam satu server. Pemasaran

1 (satu) jalur akses internet 1 (satu) SOP ekspor impor 1 (satu) SOP administrasi perpajakan 1 (satu) SOP packing produk Pemasaran meningkat 10% ke Indonesia bagian tengah dan Malaysia 1 (satu) kali pameran nasional di Jakarta Sumber Daya Manusia (SDM)

2 (dua) kali training peningkatan manajeman usaha dengan penerapan SOMAD 2 (dua) kali training administrasi keuangan 2 (dua) kali training K3 2 (dua) kali training e-commerce 1 (satu) kali training 5 R

H. Daftar Pustaka (1) ASM Hanbooks Ninth Edition, Forming and Forging. Volume 4, 1988. (2) Lange K. Hanbooks of Metal Forming. McGraw-Hill; 1985. (3) Spitler D, Lantrip J, Nee and Smith DA. Fundamental of Tool Design, Fifth Edition; May 2003. (4) Eric O. High Efficiency Anodizing (HEA) Additines That Save Power and Energy, Plus High Nickel Free Anodizing. Electrochemical Products, Inc. New Berlin, WI, USA.

Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso

93

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

(5) Robinson Z. Anodizing Your Aluminum. Jul 16, 2008. Available From: http://www.nomma.org/dev/images/stories/File/fabricator%20classics/Anodizing%20A luminum.pdf (6) David W.C and Nigel P. Strategic Marketing. May 7, 2002. (7) Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran: Edisi Ke.2. Yogyakarta. Penerbit ANDI: 1997. (8) Soekarno. Dasar-dasar Manajemen. Penerbit Miswar, Jakarta: 1986.

I.

Penghargaan Saya bersama team banyak mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan

pengabdian Ipteks Bagi Masyrakat Klaster Industri Kecil Knalpot Di Purbalingga antara lain: 1. Dra. Suparni Setyowati Rahayu, Msi. Wakil Direktur I Politeknik Negeri Semarang selaku penyandang dana dari DIPA. 2. Dwi Purnomo selaku Direktur PT UKM Dwi Karya Mandiri 3. Wigyo Haryanto selaku Direktur UKM Nirwana Knalpot. 4. Heru Sudjatmoko Selaku Bupati Pemerintah Kabupaten Purbalingga. 5. Dr. Totok Prasetyo, B.Eng, MT. Selaku Direktur Politeknik Negeri Semarang. 6. Teman-Teman yang ada dilaboratorium Bengkel Mesin Politeknik Negeri Semarang. Kami bersama team menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam Pengabdian ibM. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

menyempurnakan artikel ini. Terakhir semoga Artikel ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca. Amin

94

Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso

You might also like