You are on page 1of 6

Radiasi

1 Perpindahan Kalor
FAKTOR BENTUK RADIASI DAN OBJEK RADIASI
Oleh Viona, 1006773345, Kelompok 4

A. Faktor Bentuk Radiasi
Bila terdapat dua benda permukaan hitam A
1
dan A
2
yang berlainan suhu terjadi
pertukaran kalor diantara keduanya. Untuk menetukan jumlah energi yang dipindahkan dapat
digunakan faktor bentuk radiasi (radiation shape factor).
Nama lain untuk faktor-bentuk radiasi ialah faktor pandangan (view factor), faktor
sudut (angle factor), dan faktor konfigurasi (configuration factor). Energi yang
meninggalkan permukaan 1 dan sampai di permukaan 2 ialah E
b1
A
1
F
12
dan energi yang
meninggalkan permukaan 2 dan sampai di permukaan 1 ialah E
b2
A
2
F
21.
Oleh karena semua
permukaan itu hitam, seluruh radiasi yang menimpanya akan diserap, dan pertukaran energi
netto ialah:




Jika kedua permukaan itu mempunyai suhu yang sama, maka tidak terjadi
pertukaran kalor, artinya Q
1-2
= 0. Maka:


Persamaan (2) disebut hubungan resiprositas atau kebalasan (reciprocity relation), dan
secara umum berlaku untuk dua permukaan m dan n:


Walaupun hubungan itu diturunkan untuk permukaan hitam, namun persamaan tersebut
berlaku juga untuk permukaan lain, selama terdapat radiasi baur.

Gambar 1. Unsur bidang yang digunakan untuk menurunkan faktor-bentuk radiasi


Radiasi

2 Perpindahan Kalor

Persamaan Umum untuk F
12
(atau F
21
)
Pada gambar 1, sudut
1
dan
2
diukur antara garis normal (tegak-lurus) terhadap
bidang itu dengan garis yang menghubungkan kedua unsur luas itu, r. dA
1
dan dA
2
merupakan unsur luas. Asumsikan kedua permukaan itu bersifat baur, artinya intensitas
radiasi sama ke segala arah. Intensitas ialah radiasi yang dipancarkan per satuan luas per
satuan sudut padat pada suatu arah tertentu. Jadi, untuk mendapatkan energi yang
dipancarkan unsur luas dA
1
ke suatu arah tertentu, kita harus mengalikan intensitas itu
dengan proyeksi dA
1
di arah tertentu.
Energi yang meninggalkan dA
2
dan sampai di dA
1
adalah


Sehingga pertukaran energi netto adalah:


Untuk mengevaluasi integral itu, geometri spesifik permukaan A
1
dan A
2
harus
diketahui.

Perhatikanlah radiasi dan bidang kecil dA
1
ke
piring rata A
2
, seperti pada Gambar 2. Sebagai
unsur luas dA
2
cincin lingkaran dengan jari-jari x.
Jadi

1
=
2
dengan menerapkan persamaan (5)
dan diintegrasi untuk luas A
2
.


Dengan subtitusi

dan

, didapatkan:



Gambar 2. Radiasi dari unsur bidang kecil
ke suatu piring



Radiasi

3 Perpindahan Kalor
Setelah diintegrasi didapatkan



Hubungan antara Berbagai Faktor Bentuk
Beberapa persamaan yang
menghubungkan faktor-faktor bentuk dapat
diperoleh dengan memperhatikan sistem yang
digambarkan pada gambar 3. Faktor bentuk untuk
radiasi dari bidang A
3
ke bidang gabungan A
1,2
:


Faktor-bentuk total ialah jumlah dari faktor-faktor
bentuk yang membentuknya. Dengan
menggunakan hubungan resiprositas, berlaku:


Persamaan (11) menyatakan bahwa radiasi
total yang mencapai permukaan 3 ialah jumlah
dari radiasi dari permukaan 1 dan 2.


B. Obyek Radiasi
1. Benda Kelabu
Benda kelabu adalah benda yang mempunyai emisivitas monokromatik

yang
tidak bergantung dari panjang gelombang. Emisivitas Monokromatik didefinisikan
sebagai perbandingan antara daya emisi-monokromatik benda itu dengan daya emisi
monokromatik benda-hitam pada panjang gelombang dan suhu yang sama.


Dimana

ialah daya emisi benda-hitam per satuan panjang gelombang. Jika terdapat
kondisi benda kelabu, artinya

= konstan maka

. Hubungan fungsi untuk



Gambar 3. Hubungan antara faktor bentuk



Radiasi

4 Perpindahan Kalor
diturunkan oleh Planck dengan menggunakan kuantum untuk energi elektromagnetik
sebagai :


dimana : C
1
= 3,743 x 10
8
W. m
4
/m
2

C
2
= 1,4387 x 10
4
m. K
Jika persamaan (13) dibagi kedua ruas dengan T
5
dan diintegralkan untuk setiap suhu
tertentu, diperoleh energi radiasi yang dipancarkan antara panjang gelombang
1
dan
2.


dimana

ialah radiasi total yang dipancarkan pada keseluruhan panjang gelombang.



2. Benda Hitam
Benda hitam adalah permukaan ideal dan berfungsi sebagai standar untuk
dibandingkan dengan kemampuan radiasi suatu benda. Pada kenyataannya, tidak ada
benda yang mampu memenuhi sifat dari benda hitam secara sempurna. Yang paling
mendekati adalah lubang pada permukaan dalam pada temperatur yang sama.
Distribusi Planck
Distribusi spektrum dari intensitas radiasi diasosiasikan dengan emisi benda hitam
pertama kali diungkapkan oleh Planck:
( )
( ) | | 1 / exp
2
,
0
5
2
0
,

=
kT hc
hc
T I
b

(15)
Dimana: h = 6,625610
-34
J s
k = konstanta Planck dan Boltzmann (1,380510
-23
J/K)
c
0
= kecepatan cahaya pada ruang vakum (2,99810
8
m/s)
T = temperatur absolut dari benda hitam
Karena benda hitam adalah penghambur emisi, maka energi dari spektrum emisi dalam
bentuk:


Radiasi

5 Perpindahan Kalor
( ) ( )
( ) | | 1 / exp
, ,
2
5
1
, ,

= =
T C
C
T I T E
b b

t

(16)
dengan
2 4 8 2
0 1
/ 10 742 , 3 2 m m W hc C t = =

K m k hc C = =
4
0 2
10 439 , 1 /
Hukum Penggantian Wien
Dengan menurunkan persamaan sebelumnya terhadap dan mengatur agar
hasilnya bernilai nol, didapat:
3 max
C T = (17)
dengan K m C = 6 , 2897
3

Sehingga energi dari pancaran spektrum emisi maksimum adalah pemindahan ke panjang
gelombang terpendek dengan pertambahan temperatur.
Hukum Stefan-Boltzman
Energi total dari pancaran suatu benda hitam adalah:
( ) | |
4
0
2
5
1
1 / exp
T d
T C
C
E
b
o

=

=
}

(18)
Dimana: o = konstanta Stefan-Boltzman (5,67010
-8
W/m
2
K
4
)
Dengan adanya rumus ini, tidak perlu menghitung jumlah dari radiasi yang
dipancarkan dari segala arah dan berbagai panjang gelombang melainkan cukup dengan
mengetahui suhu dari benda hitam tersebut. Karena pancaran tersebut dihamburkan,
maka intensitas total dari pancaran benda hitam adalah:
I
b
= E
b
/ (19)

3. Benda Tak-Hitam
Untuk benda tak-hitam (nonblackbodies), situasinya menjadi lebih rumit karena
tidak seluruhnya energi yang jatuh di permukaan itu akan diserap, sebagian akan
dipantulkan kembali ke permukaan lainnya dan sebagian akan dipantulkan ke luar sistem.
Energi radiasi tersebut bahkan mungkin dipantulkan bolak-balik berkali-kali di antara
permukaan-permukaan. Analisis keadaan demikian itu harus memperhatikan refleksi
rangkap tersebut.


Radiasi

6 Perpindahan Kalor
DAFTAR PUSTAKA

Holman, J.P.1986. Perpindahan Kalor, Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Incropera, Frank P. 1996. Fundamentals of Heat and Mass Transfer. USA: John Wiley & Sons,
Inc.

You might also like