You are on page 1of 6

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak dengan dewasa, dimana pada masa itu terjadi perubahan biologis, intelektual, psikososial dan ekonomi. Selama remaja mampu membuat keputusan edukasi dan okupasi.remaja atau adolesens adalah periode

perkembangan selama di mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13 dan 20 tahun. Penyesuaian dan adaptasi di butuhkan untuk mengkoping perubahan simultan ini dan usaha untuk memben gtuk perasaan identitas yang matur. Di masa lalu, banyak yang

menyamakan bahwa adolesens sebagai periode yang penuh gejolak dan tekanan yang diisi dengan kekacauan dalam dalam diri, tetapi saat ini adolesens diketahui bahwa kebanyakan remaja sukses menghadapi tantangan pada periode ini. Pemahaman perawat tentang perkembangan merupakan perspektif yang unik untuk menolong remaja dan antisipasi orang tua serta koping stres pada adolesens. Aktivitas perawat, terutama pendidikan, dapat meningkatkan perkembangan yang sehat. Aktivitas ini dapat dilakukan pada lingkungan yang beragam dan dapat ditujukan pada adolesens, orang tua atau keduanya. Untuk mempelajari tentangan topik atau masalah spesifik, perawat harus mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan remaja.

Batasan masalah 1. Menggambarkan perubahan fisik normal yang terjadi selama usia sekolah dan remaja 2. Mensiskusikan perilaku yang mencerminkan perkembangan psikososial kognitif pada anak usia sekolah dan remaja 3. Membandingkan kemampuan kognitif anak usia sekolah dan remaja 4. Mengidentifikasikan faktor yang berperean membangun harga diri pada masa muda 5. Menjelaskan pengaruh lingkungan sekolah pada perkembangan anak usia sekolah dan remaja

6. Mendiskusikan cara perawat dapat membantu orang tua memenuhi kebutuhan perkembangan anak-anaknya 7. Membandingkan dan membedakan cara ank usia sekolah dan remaja mengembangkan nilai moral 8. Mendiskusikan perkembangan identitas remaja 9. Menjelaskan sinifikasi moratorium psikososial Erikson pada remaja 10. Menjelaskan intervensi keperawatan untuk meningkatkan kesehatan secara optimal pada anak usia sekolah dan remaja

PEMBAHASAN 3.Pertumbuhan Fisik Remaja(Melly Latifah) Seseorang akan mengalami pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan) yang sangat pesat pada usia remaja yang dikenal dengan istilah growth spurt. Growth spurt merupakan tahap pertama dari serangkaian perubahan yang membawa seseorang kepada kematangan fisik dan seksual. Pada usia 12 tahun, tinggi badan rata-rata remaja putra USA sekitar 150, sementara remaja putri sekitar 154 cm. Pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja putra USA sekitar 177 cm, sedangkan remaja putri hanya 163 cm. Kekepatan pertumbuhan tertinggi pada remaja putri terjadi sekitar usia 11 12 tahun, sementara pada remaja putra, dua tahun lebih lambat. Pada masa pertumbuhan maksimum ini, remaja putri bertambah tinggi badannya sekitar 3 inci, sementara remaja putra bertambah lebih dari 4 inci per tahunnya (Marshall, dalam Seifert & Hoffnung, 1987). Seperti halnya tinggi badan, pertumbuhan berat badan juga meningkat pada usia remaja. Pertumbuhan berat badan ini lebih sulit diprediksi daripada tinggi badan, dan lebih mudah dipengaruhi oleh diet, latihan fisik, dan pola hidup. Pada usia remaja, tubuh remaja putri lebih berlemak daripada remaja putra. Selama masa pubertas, lemak tubuh remaja putra menurun dari sekitar 18 19 % menjadi 11 % dari bobot tubuh. Sementara pada remaja putri, justru meningkat dari sekitar 21 % menjadi sekitar 26 27 % (Sinclair, dalam Seifert & Hoffnung, 1987). Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 17 tahun, sekarang sekitar 12 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 24 tahun dan perempuan pada usia 19 20 tahun, sekarang lakilaki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 20 dan perempuan pada usia 13 14 tahun.

Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanakkanak. 4.Pubertas Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan kematangan fisik dan seksual sepenuhnya (Seifert & Hoffnung, 1987). Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan sekunder. Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya melalui wet dream). Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh. Kelenjar seks wanita (ovaries) dan pria (testes) mengandung sedikit hormon. Hormon ini berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar pituitary (yang berada di dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk memproduksi hormon yang dibutuhkan. Proses ini diatur oleh hypothalamus yang berada di atas batang otak. 5.Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah perasaan yang umumnya muncul pada saat itu. Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani (body image) dan kepercayaan dirinya (self-esteem). Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani, yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular). 6.Masalah Kesehatan pada Remaja

Remaja merupakan usia paling sehat dibanding kanak-kanak dan dewasa karena sedikitnya penyakit yang dialami kelompok usia ini. Akan tetapi, remaja memiliki resiko kesehatan paling tinggi karena faktor kecelakaan, alkohol, narkoba, hamil diluar nikah, kebiasaan makan (diet) dan perilaku hidup sehat yang buruk Referensi : Seifert, K.L. & Hoffnung, R.J. (1987). Child and Adolescent Development. Boston : Houghton Mifflin Co. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Usia sekolah Promosi kesehatan Fungsi a. Meningkatkan penerimaan pengetahuan dan keterampilan untuk perawatan dari yang kompetan posien dan menginformasikan pembuatan keputusan tentang kesehatan b. Memberikan penguatan positif terhadap perilaku sehat c. Pengaruh struktur lingkungan dan sosial untuk mendukung perilaku penungkatan kesehatan d. Memfasilitasi pertumbuhan dan aktualisasi dini e. Menyadarkan pelajar tehadap aspek lingkungan dan budaya barat yang merusak kesehatan dan kesejahtraan Promosi Kesehatan Usia Sekolah Masalah kesehatan Cedera tidak disengaja Intervensi promosi kesehatan Ajarkan penggunaan pencegahan cedera seperti sabuk pengaman, helm sepeda Ajarkan prinsip keamanan dasar di jalan seperti menyebrang jalan Ajarkan berenang dan boating dengan aman seperti penggunaan rompi pengaman Anjurkan orang tua memiliki detektor asap Pastikan alat olahraga memenuhi standar keamanan Orientasi anak tentang peralatan baru Ajarkan anak pentingnya menggunakan peralatan pelindung yang tepat jika berkaitan dalam

aktivitas olahraga Anjurkan orang tua mengevaluasi keamanan kembang api, pistol angin Nutrisi

untuk tentang

Berikan pendidikan nutrisi yang tepat untuk meningkatkan gaya hidup sehat Piramida pedoman makanan pembatasan masukan lemak hingga 30% kalori, masukan lemak jenuh hingga 10% kalori Berikan contoh kudapan yang rendah kariogent Higiene Oral Tinjau ulang cara higiene gigi, minyak gigi, flossina Terangkan pentingnya pemeriksaan gigi setiap 2 tahun Berikan informasi dan tindakan lanjut imunisasi Ajarkan praktik pencegahan infeksi Adakan program pencegahan penggunaan rokok Sediakan informasi tentang bahaya obat Sediakan informasi tentang menstruasi seksual dan produksi dengan cara sesuai usia Anjurkan orang tua untuk meninjau keingintahuan seksual anak sebagai bagian proses perkembangan Diskusikan dengan orang tua tentang kebutuhan belajar anakanak tentang seksualitas Sediakan pendidikan HIV sesuai usia

Infeksi

Penggunaan rokok, alkohol, dan obat

Seksualitas Manusia

Usia Remaja Promosi kesehatan Masalah Keseatan anjurka adolesens untuk mengikuti program pendidikan mengemudi dan menggunakan sabuk pengaman informasikan afolsens tentang resiko yang berkaitan dengan minum dan berkendara, penggunaan obat tingkatkan penggunaan helm oleh adolesens yang menggunakan sepeda

Penggunaan senjata api dan kekerasan Penggunaan cerutu

Penyakit menular seksual

dan sepeda motor yakinkan adolesens mendapat orientasi yang tepat untuk penggunaan semua alat olah raga ajarkan keterampilan solusi konflik penggunaan cerrikasa penggunaan cerutu, alkohol dan obat serta informasikan resiko penggunaannya berikan informasi bunuh diri ajarkan metode bertemu dengan sebaya yang mencoba bunuh diri tingkatkan altternatif bunuh diri berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk penularan, dan gejala yang berhubungan dorong pandangan terhadap aktivitas seksual atau bila aktif seksual tentang penggunaan kondom berikan informasi akurat tentang konskwensi aktivitas seksual

You might also like