You are on page 1of 6

MAKALAH SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

Posted by fitri on September - 28 - undefined 0 komentar

Prasarana pendidikan adalah semua benda atau fasilitas yang mempermudah dan memperlacar proses pendidikan dan pengajaran, tetapi sifatnya tidak langsung, misalnya ruang kelas/gedung, meja kursi, jalan-jalan yang ada di lembaga pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang mempermudah dan memperlancar proses pendidikan dan pengajaran dan sifatnya langsung, misalnya papan tulis, buku, transparan, OHP, dan sebagainya. Secara garis besar fasilitas atau sarana dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik dan fasilitas uang/non fisik. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibedakan, yang mempunyai peranan dalam memudahkan dan mempelancar suatu kegiatan. Fasilitas fisik juga sering disebut fasilitas materiil. Misalnya alat tulis-menulis, buku, komputer, OHP, kendaraan dan sebagainya. Fasilitas pendidikan yang termasuk fasilitas fisik antara lain ruang kelas, perabot ruang kelas, perabot ruang laboratorium, perabot ruang perpustakaan. Fasilitas non fisik adalah segala sesuatu yang bersifat mempermudah dan memperlancar kegiatan sebagai akibat berkerjanya nilai-nilai non fisik misalnya uang, waktu, kepercayaan dan sebagainya. Ada beberapa pengertian yang berkaitan dengan sarana pendidikan, yaitu: a. alat pelajaran; b. alat peraga; dan c. media pendidikan. Alat peraga adalah benda yang dipergunakan secara langsung oleh guru atau murid dalam proses belajar mengajar, misalnya: buku, alat tulis, penggaris, alat pratikum, bahan praktikum. Alat peraga adalah semua semua alat bantu proses pendidikan dan pengajaran yang dapat berupa benda atau perbuatan dari yang konkrit sampai dengan yang abstrak yang dapat mempermudah dalam pemberian pengertian kepada siswa. Misalnya konsep kereta api, kapal selam, hariamu, unta. Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara di dalam pembelajaran. Media pendidikan d klasifikasikan menurut indera: a. Media audio adalah media yang mengeluarkan suara yang dapat didengar. b. Media visual adalah media yang menghasilkan sesuatu yang dapat dilihat. c. Media audiovisual adalah media tersebut dapat menghasilkan suara dan sesuatu yang dapat dilihat.
Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar Sarana dan Prasarana. a. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).

c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Luar Biasa. A. Perencanaan Sarana Pendidikan Salah satu usaha meningkatkan kualita pendidikan dan pengajaran adalah tersedianya sarana yang memadai. Langkah pertama dalam penyediaan saran pendidikan adalah mengadakan perencanaan kebutuhan sarana pendidikan. Hal-hal yang perlu diperhatiankan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan sarana pendidikan harus dipandang sebagai bagian integral dari usaha peninghkatan kualitas proses pembelajaran. b. Mengikuti pedoman jenis, sifat, kualitas dan kuantitas sarana. c. Mengadakan sarana pendidikan yang sesuai dengan plafon anggaran dan memperhatikan skala prioritas. d. Merencanakan sarana pendidikan sesuai dengan kurikulum yang disusun. e. Merencanakan kebutuhan sarana pendidikan dengan memperhatikan perkembangan teknologi. Langkah-langkah dalama perencanaan sarana pendidikan adalah sebagai berikut: a. Menganalisis kebutuhan sarana pendidikan yang disesuaikan dengan kurikulum yang telah disusun sebelumnya. b. Apabila kebutuhan sarana pendidikan melebihi daya beli sekolah atau daya pembuatan, maka harus diadakan seleksi menurut skala prioritas. c. Mengadakan inventarisasi terhadap sarana pendidikan yang dimiliki. d. Mencari data. Dalam tahap ini menentukan dana dari mana yang harus dipakai untuk pengadaan sarana pendidikan. e. Menunjuk orang yang akan bertanggung jawab dalam melaksanakan pengadaan sarana pendidikan. B. Pengadaan Sarana Pendidikan Pengadaan sarana pendidikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh sarana pendidikan yang diperlukan guna kelancaran proses pendidikan dan pengajaran. Pengadaan saran pendidikan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Pembeliaan artinya sarana pendidikan tersebut harus dibeli sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Membuat sendiri artinya sarana pendidikan dapat dibuat sendiri oleh sekolah. c. Menerima hibah atau bantuan atau sumbangan dari pihak lain. d. Menyewa atau meminjam artinya sarana pendidikan yang diperlukan disewa atau dipinjam dari pihak lain dalam jangka waktu tertentu. e. Gunasusun (kanibalisme) artinya suatu pengadaan barang dengan menggunakan barangbarang yang sudah tidak bisa dipakai kemudian disusun kembali sehingga menjadi sarana pendidikan. C. Penyimpangan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan Kegiatan setelah proses pengadaan adalah pencatatan, penyimpanan, dan pemeliharaan sarana pendidikan. Pencataan atau yang lebih dikenal dengan inventarisasi harus dilaksanakan secara terperinci.Tujuan dari inventarisasi adalah sebagai berikut: a. Tertib administrasidan tertib sarana pendidikan. b. Pendaftaran, pengendalian dan pengawasan setiap sarana. c. Usaha untuk memanfaatkan penggunaan setiap sarana. d. Menunjang proses belajar mengajar. Barang yang telah diinventarisir selanjutnya selanjutnya harus disimpan dan dipelihara. Dalam penyimpanan barang perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Syarat-syarat penyimpanan barang yang baik, artinya barang tersebut disimpan ditempat yang sesuai dengan barang yang disimpan.

b. Sifat barang yang disimpan, barang yang mudah pecah atau rusak dipisahkan dengan barang yang tahan terhadap kerusakan. c. Perencanaan penggunaan barang, barang yang sering digunakan dipisahkan dengan barang yang jarang digunakan. d. Persediaan dan bahan pemeliharaan, memisahkan barang yang memerlukan perawatan khusus dengan barang yang tidak memerlukan perawatan khusus. e. Biaya yang harus disediakan. f. Tenaga yang diperlukan, masing-masing alat memerlukan tenaga yang berbeda beda dalam pemeliharaan dan penyimpanan. g. Prosedur kerja dan tata kerja organisasi, penanggung jawab harus disesuai dengan prosedur dan tata kerja organisasi. Contoh : Format Buku Induk Barang Inventaris Identitas Sekolah Nama dan alamat sekolah Format VI. 8A BUKU INDUK BARANG INVENTARIS No 1 Tgl Pebl 2 Kode Brg 3 Nama brg 4 Ket Brg 5 Jml 6 Sat 7 Th. Pemb 8 Asal Brg 9 Dok Brg 10 Kds Brg 11 Hrg 12 Ket 13

Contoh: Format Buku Golongan Barang Inventaris Identifikasi Sekolah Nama dan Alamat Sekolah Format VI. 8A BUKU GOLONGAN BARANG INVENTARIS Golongan Barang:.. Angka Sandi Jenis Barang:.. No 1 NUBI 2 Kode Brg 3 Nama Brg 4 Ket Brg 5 Jml 6 Sat 7 Th. Pemb 8 Kds Brg 9 Hrg 10 Lokasi 11 Ket 12

Contoh: Format Buku Catatan Barang Non Inventaris Identitas Sekolah Nama dan Alamat Sekolah Format VI. 8C BUKU CATATAN BARANG NON INVENTARIS No Nama Brg 2 No. Kartu Stok 3 Ket. Brg 4 Jml Brg. 5 Sat Th. Pemb. 7 Asal Brg. 8 Tgl. Penr 9 Kds Brg. 10 Harga Sat. 11 Jml Hrg 12 Ket.

13

D. Penggunaan Sarana Pendidikan

a. b.

a. b. c. d. e.

a. b. c. d. e. a. b. c. d.

Sarana pendidikan yang disediakan dimaksudkan untuk digunakan memperlancar proses belajar mengajar. Sarana pendidikan ditinjau dari fungsinya dapat digolongkan menjadi: Sarana pendidikan yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti alat pelajaran, alat peraga, dan media pendidikan. Sarana pendidikan yang tidak langsung terlihat dalam proses pendidikan dan pengajaran, seperti gedung, perabot kantor, kamar mandi dan sebagainya. Pengaturan penggunaan sarana pendidikan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: Banyaknya sarana pendidikan untuk tiap-tiap macam. Banyaknya kelas masing-masing tingkat. Banyaknya siswa dalam tiap-tiap kelas. Banyaknya ruang atau kelas yang ada di sekolah. Banyaknya guru atau karyawan yang terlihat dalam penggunaan sarana pendidikan. Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas penggunaan sarana pendidikan dapat diatur sebagai berikut: a. sarana pendidikan untukm kelas tertentu, b. sarana pendidikan untuk beberapa kelas, c. sarana pendidikan untuk semua kelas, d. sarana pendidikan yang dapat digunakan oleh umum.sarana pendidikan yang digunakan untuk beberapa kelas dan semua murid, murid yang akan membutuhkannya akan dibawa ke ruang atau kelas tersebut disebut kelas berjalan. Pengaturan penggunaan sarana pendidikan dengan kelas berjalan mempunyai keuntungan dan kelemahan. Adapun keuntungan dengan kelas jalan adalah sebagai berikut (Suharsimi, 1979): Sarana pendidikan lebih terawat dan tidak lekas rusak. Jika siswa sedang mengadakan percobaan yang menunggu proses beberapahari tidak akan terganggu. Guru dan petugas dapat lebih matang dalam mengadakan persiapan Tanggung jawab terhadap sarana pendidikan akan diberikan kepada petugas khusus Dapat untuk mengatasi kekurangan sarana pendidikan. Sedangkan kelemahan atau kesulitan kelas berjalan adalah sebagai berikut: Waktu siswa banyak terbuang karena harus pindah kelas. Percobaan yang dilakukan siswa kelas tertentu akan terganggu oleh siswa lain jika sarana yang digunakan sama. Pengaturan waktu akan lebih sulit. Kerusakan sarana pendidikan akan sulit diketahui siapa penanggung jawab atas kerusakannya.

E. Penghapusan Sarana Pendidikan Kerusakan kecil pada sarana pendidikan masih mungkin diperbaiki tetapi apabila kerusakan besar diperbaiki sudah tidak ekonomis, efektif dan efisien, sarana tersebut sebaiknya dihapuskan. Penghapusan sarana dari daftar inventaris berfungsi sebagai berikut: a. Mencegah atau mengurangi kerugian yang lebih besar. b. Mengurangi pemborosan biaya. c. Meringankan beban kerja inventarisasi. d. Membebaskan tanggung jawab satuan organisasi terhadap suatu barang atau sarana pendidikan. Beberapa pertimbangan yang dapat dipakai sebagai alsan penghapusan sarana pendidikan adalah sebagai berikut: a. Dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat dipergunakan atau diperbaiki lagi. b. Perbaikan memerlukan biaya yang yang besar sehingga tidak ekonomis.

c. d. e. f. g. h.

a. b. c. d. F.
1.

Kegunaan sarana pendidikan tidak sebanding dengan biaya pemeliharaan dan perbaikannya. Penyusutan sarana di luar kekuasaan pengurus sarana. Tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini. Barang kelebihan, jika disimpan lebih lama akan rusak dan tidak terpakai lagi. Adanya penurunamn efektifitas kerja. Barang atau sarana pendidikan sudah tidak ada, karena dicuri, terbakar atau hilang. Penghapusan barang atau sarana pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai macam antara lain: Penjualan, barang atau sarana pendidikan dijual. Tukar menukar barang, barang yang tidak dipakai ditukarkan dengan barang baru atau sarana baru. Dihibahkan, barang atau sarana pendidikan yang tidak dipakai dihibahkan kepada lembaga lain yang membutuhkan. Dibakar, barang yang tidak mungkin dijual atau dihibahkan bisa dibakar. Kesimpulan

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.( bafadal,2003). 2. Tujuan daripada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien. 3. Prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam meliputi: 1) prinsip pencapaian tujuan, 2) prinsip efisiensi, 3) prinsip administratif, 4) prinsip kejelasan tanggung jawab, 5) prinsip kekohesifan. 4. Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam yang akan dibahas disini berkaitan erat dengan : 1. perencanaan sarana dan prasarana pendidikan islam. 2. pengadaan sarana dan prasarana pendidikan islam. 3. inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan islam. 4. pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan islam. 5. pengahapusan sarana dan prasarana sekolah.

DAFTAR PUSTAKA Fattah, Nanang. 2003. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya http://www.google.com/search/ Optimalisasi Sarana-Prasarana Dan Peninggkatan Kapasitas Laboratorium oleh Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia http://www.google.com/search/ Pedoman Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia oleh Tim Penyusun Universitas Indonesia http://www.google.com/search/ Manajemen Berbasis Sekolah oleh Suprapto http://www.google.com/search/ Manajemen Sekolah Dalam Pendidikan oleh Direktorat PLB 2004 http://www.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/200006/artikel3.htm

http://www.google.com/search/ Manajemen Pendidikan, Problematika dan Tantangannya Oleh : Choirul Ihwan Mulyasa. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya Nata, abuddin. 2003. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Sulistiyorini. 2006. Manajemen Pendidikan Islam. Surabaya: Elkaf

You might also like