Professional Documents
Culture Documents
Setiap kali kita tiba pada perayaan Pentakosta maka yang terbersit dalam benak kita adalah pencurahan Roh Kudus. Benar, Pentakosta adalah peristiwa turunnya Roh Kudus, secara khusus kepada para murid Tuhan Yesus. Semua orang percaya sesungguhnya telah dicurahi Roh Kudus. Saya, Anda dan kita telah diberikan Roh Kudus dalam hidup kita oleh Allah sendiri. Roh Kudus bukanlah hasil usaha dan upaya pencarian manusia. Oleh sebab itu, Roh Kudus bukan milik manusia. Dengan demikian manusia tidak dapat mengatur Roh Kudus, memerintahNya dan menyuruhNya berbuat ini dan itu, melakukan begini dan begitu sekehendak hati kita. Justru, sebaliknya kitalah yang harus dimiliki oleh Roh Kudus, dengan demikian segenap hidup kita, perbuatan dan tindak-tanduk kita, perkataan dan pikiran kita, rencana dan keinginan hati kita harus tunduk pada tuntunan Roh Kudus. Hanya dengan beginilah hidup kita berkenan bagi Tuhan, kudus dan sesuai dengan firman dan hukumNya.
Dalam kitab Kisaha Para Rasul, para murid yang telah menerima Roh Kudus pada peristiwa Pentakosta, hidupnya dituntun oleh Roh Kudus sehingga mereka berkata-kata sesuai dengan keinginan Roh Kudus. Para murid disanggupkan untuk berbuat baik dan bertindak benar lewat kesaksian mereka yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus yang mati dan bangkit serta naik ke sorga adalah Tuhan dan Juruselamat. Dia tidak meninggalkan umatNya yang percaya, tetapi memberikan Roh Kudus menyertainya selama hidup di dunia ini. Selain itu juga memurnikan hidup mereka dan memberikan semangat pelayanan yang berkobar-kobar tanpa takut sedikit pun mengatakan yang benar dan menegur yang salah. Juga dalam Filipi ditampilkan orang percaya yang dituntun oleh Roh Kudus, hidupnya penuh dengan sukacita, selalu bersikap baik bagi semua orang, tidak kuatir, hidup dalam doa dan ucapan syukur kepada Tuhan. Juga memberikan damai sejahtera, memelihara hati dan pikiran umat percaya. Sehingga ia akan sanggup menampilkan hidup benar, mulia, adil, suci, manis, yang sedap didengar, kebajikan dan sikap terpuji. (SP)
KEHIDUPANKITABERSANDAR PADAKUASAALLAH
dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran."
[Rm. 4:21-22].
(Disadur oleh FBL dari buku The PB karya Stp.Ab.)
Orville Yates, pekerja jaringan listrik Ohio Power Co, dipanggil untuk mencari penye-bab gangguan di jaringan listrik setelah badai. Sementara dia dan pekerja lainnya sedang memeriksa kerusakan, seutas kabel tegangan tinggi terlepas dan meng-hantam Orville di pinggul kanan. Ia pun langsung tergantung pada satu kaki dengan kepala di bawah, lumpuh total. Ia kemudian menulis, Tergantung di sana di antara langit dan bumi, tubuh saya terbakar dan tersontak oleh arus tegangan tinggi; saya berteriak pada Tenaga Lebih Tinggi. Jatung-nya mulai berdenyut kembali, paru-parunya bernapas. Regu penolong menurunkannya ke atas tanah dan melepaskan sabuk pengamannya. Dokter di rumah sakit mengatakan, ia tidak akan hidup lebih lama. Diagnosanya kelihatan-nya benar. Tetapi orang-orang berdoa. Sementara para dokter dan perawat setuju dan me-ngatakan, Kami beri dia kirakira 24 jam, para pengikut Kristus memohon dalam doa waktu jauh lebih lama. Operasi demi operasi Orville jalankan, sepertiga dari pinggul kanannya harus dikeluarkan. Tangannya direkonstruksi. Walaupun prediksi kesembuhannya pesimis, Orville memperoleh kembali kesanggupan berjalan dan memakai jari-jarinya. Ia kemudian menulis, Allah menyelamatkan suara saya sehingga saya dapat menyanyi dan melayani untuk Dia; kaki-kaki saya untuk mengikuti jejak-Nya; mata saya untuk membaca Firman-Nya; telinga sa-ya untuk mendengar suara-Nya dan tangan saya, apa pun yang tertinggal, untuk menolong orang lain. Di mana pun saya pergi, saya menyanyi pujian bagi Tuhan Yesus Kristus, karena Dia sendirilah Penguasa Tertinggi. Hal yang perlu dicamkan Kuasa Tuhan memberi lebih banyak dari segala sumber kekuatan ketika kita lemah. Ketika kita akui kekuatan Tuhan, kita melihat bahwa Dia adalah sumber kehidupan. Alkitab menceriterakan bahwa Kekuatan yang membangkitkan Yesus dari kematian dapat mengalir dalam tubuh raga kita. Ia membuat Kekuatan-Nya tersedia bagi kita melalui doa dan penyerahan diri kita pada-Nya. Dia datang supaya kita dapat mempunyai kehidupan kehidupan-Nya dalam kita.