You are on page 1of 44

MENYUSUN

ALINEA (PARAGRAF)
DALAM KARANGAN

Definisi Paragraf/Alinea
Paragraf adalah bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf merupakan serapan dari bahasa Inggris paragraph. Kata Inggris paragraf terbentuk dari kata Yunani para yang berartisebelum dan grafeinmenulis atau menggores. Sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Alinea berarti mulai dari baris baru (Adjad Sakri, 1992). Paragraf atau alinea tidak dapat dipisah- pisahkan, tetapi disambung menjadi satu. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

Isi Faragraf
Setiap paragraf berisi satu gagasan pokok.

Paragraf berisi beberapa gagasan penjelas. Setiap paragraf berisi satu kalimat utama. Setiap paragraf berisi beberapa kalimat penjelas.

Syarat-Syarat Paragraf

Kesatuan Memiliki uraian yang terpusat satu pokok pikiran saja. Kepaduan Seluruh uraiannya memiliki hubungan antar kalimat sehingga membentuk paragraf yang logis dan mudah dipahami. Tidak ada satupun kalimat yang sumbang. Kepaduan tersebut dapat dibentuk dengan cara: a)pengulangan kata kunci b)penggunaan kata ganti c)penggunaan kata penghubung Kelengkapan Gagasan penjelas menguaraikan informasi secara lengkap pokok gagasan/fokus gagasan.

Macam-Macam Paragraf Ditinjau dari Segi Jenisnya


Deskripsi Eksposisi Argumentasi Persuasi Narasi

Macam-Macam Paragraf Ditinjau dari Letak Kalimat Utamanya


Paragraf deduktif
Paragraf induktif Paragraf campuran

Macam-Macam Paragraf Ditinjau dari Pengembangannya


1. Paragraf analogi 2. Paragraf generalisasi 3. Paragraf sebab-akibat 4. Paragraf akibat-sebab 5. Paragraf rincian - nomor 1,2,3,4 tersebut masuk klasifikasi paragraf induktif. - nomor 5 tersebut masuk klasifikasi paragraf deduktif.

Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat,mendengar, atau merasakan objek yang digambarkan. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya.
Cirinya: bersifat menjelaskan.

Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Ciri-cirinya: - berisi pendapat - dilengkapi alasan/argumen.

Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya: terdapat bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.

Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
Ciri-cirinya: terdapat kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian.

Contoh paragraf deskripsi


Tepat pukul 06.00 saya terbangun, diiringi dengan suara - suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang - orang yang masih tidur. Serta saya dapat melihat burung - burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan.

Contoh paragraf eksposisi


Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjaan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum didalamnya.

Contoh paragraf argumentasi


Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan,karena dengan jiwa kepahlawanan pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

Contoh paragraf persuasi


Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA , kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga, karena semua itu perlu proses dan cara yang berlanjut.

Contoh paragraf narasi


Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?

Contoh paragraf rincian


Ada empat cara mengatasi banjir di Kota Bontang. Pertama, pemerintah Kota Bontang harus melakukan penataan dan perbaikan sungai. Kedua, masyarakat Bontang tidak membuang sampah di sungai. Ketiga, harus diadakan penampungan air atau semacam bendungan sebelum air masuk wilayah perkotaan. Keempat perlu diadakan reboisasi terhadap lahan gundul di sekitar kota Bontang.

Contoh paragraf analogi


Perubahan alam semesta yang mengembang dapat dijelaskan dan disimpulkan dari apa yang terjadi pada balon karet yang dikembungkan. Sebelumnya, balon karet itu diwarnai. Ketika dikembungkan, warna pada balon karet itu ikut mengembang. Semakin besar balon itu mengembang, semakin pudar warnanya. Warna itu memudar karena warna makin berkurang dan mengembang. Cahaya bintang-bintang di angkasa juga semakin berkurang intensitasnya. Para ahli menyimpulkan bahwa bintang-bintang itu makin menjauh dari kita dan alam semesta pun mengembang

Contoh paragraf sebab akibat


Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

Contoh paragraf akibat sebab


Bukan itu saja, pengairan pun tidak berjalan dengan lancar dan penataan letak tanaman tidak sesuai dengan aturannya. Semua itu disebabkan dari kurangnya pengetahuan para petani dalam pengolahan pertanian.

Contoh paragraf generalisasi


Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat nilai 7. Hanya Maman yang mendapat nilai 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang dari 6. Boleh dikatakan, anak kelas tiga cukup pandai mengarang.

MENULIS SURAT

DINAS

Pengertian Surat Dinas


Surat dinas adalah surat yang dikeluarkan oleh instansi, lembaga, organisai, atau perusahaan yang dikirimkan kepada instansi,lembaga,organisasi, perusahaan lain, dan perorangan untuk kepentingan kedinasan. Ciri umum surat dinas adalah menggunakan nomor surat, dikeluarkan atas nama (lembaga/organisasi/instansi), dan menggunakan kop surat.
Semua surat dinas termasuk surat resmi. Tidak semua surat resmi termasuk surat dinas. Surat pribadi bukan termasuk surat dinas. Surat pribadi ada yang termasuk surat resmi.

Bahasa dalam Surat Dinas


Bahasa surat dinas memiliki beberapa syarat:
1. Bahasa dalam surat dinas harus bahasa baku. 2. Bahasanya harus jelas dan lugas. 3. Kemasan bahasa dalam surat dinas harus menarik.

Fungsi Surat Dinas


1. 2. 3. 4. Sebagai alat bukti atau dokumen. Sebagai alat pengingat. Sebagai bukti sejarah (Supersemar) Sebagai pedoman kerja(surat keputusan, surat tugas,surat pernyataan)

Langkah-langkah Menyusun Surat Dinas


1.Pengirim surat harus memahami persoalan yang akan disampaikan kepada pihak penerima surat. 2. Pengirim surat harus memahami penerima surat (misalnya jabatan, perseorangan). 3. Pengirim surat memahami hubungan dengan penerima surat. 4. Pengirim harus menetapka jenis surat yang dikirim. 5. Pengirim surat memperhatikan kelengkapan tata persuratan.

Bagian-Bagian Surat Dinas


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Kepala surat. Tanggal surat. Nomor surat. Lampiran (jika ada). Hal surat. Alamat yang dituju surat. Salam pembuka. Isi surat (Kalimat pembuka, isi, Kalimat penutup. Salam penutup. Nama pengirim dan tanda tangan. Tembusan (jika perlu)

Bentuk-Bentuk Surat Dinas


Pemberitahuan Panggilan Undangan Balasan surat Surat keputusan Perintah Pengantar Piagam

KUTIPAN CATATAN KAKI DAN

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Rujukan Menulis Karya Ilmiah


Penulis ilmiah sebelum memulai menulis harus mengumpulkan bahan-bahan rujukan yang berkaitan dengan masalah yang akan ditulis. Bahan rujukan itu berupa: buku, majalah, surat kabar, artikel. Penulis dapat mengambil keterangan dari bahan rujukan tersebut untuk mengembangkan karya tulisnya. Keterangan yang diambil adalah keterangan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Pengambilan keterangan tersebut dikenal dengan istilah mengutib.

Pengutipan Dilakukan dengan Dua Cara


Kutipan langsung Kutipan yang dilakukan dengan cara mengambil keseluruhan teks yang dikutip. Kutipan tak langsung Kutipan yang dilakukan mengambil inti sarinya saja dari teks yang dikutip.

Cara Menampilkan kutipan dalam Teks

1.Jika nama pengarang dituliskan sebelum isi kutipan, buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai dengan isi kutipan. Kemudian, tulislah nama akhir pengarang, tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung.

Contoh:
Penghijauan sering disebut dengan istilah reboisasi, yakni penanaman kembali areal yang gundul. Secara lebih lengkap, Setiawan (2002:17) mengatakan, penghijauan adalah suatu usaha yang meliputi kegiatan-kegiatan penanaman tanaman keras, rerumputan, serta pembuatan teras,dan bangunan pencegah erosi lainnya. Kegiatan ini dilakukan di areal yang tidak termasuk areal hutan negara atau di areal lain, berdasarkan rencana tata guna tanah yang tidak diperuntukkan sebagai hutan .

2. Jika nama pengarang dicantumka setelah bunyi kutipan, buatlah dahulu pengantar kalimat yang seuai denga isi kutipan. Setelah itu, tampilkan kutipannya. Kemudian, tulislah nama akhir pengarang, tanda koma, tahun terbit, titik dua, nomor halaman semua di dalam kurung, lalu akhiri dengan tanda titik. Contoh: Peristiwa banjir bandang dan tanah longsor yang sering terjadi memang merupakan peristiwa mengerikan. Peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba disaat orang tidur lelap. Salah satu cara efektif yang harus dilakukan adalah dengan melakukan penghijauan, yakni suatu usaha yang meliputi kegiatan-kegiatan penanaman tanaman keras, rerumputan, serta pembuatan teras dan bangunan pencegah erosi lainnya di areal yang tidak termasuk areal hutan negara atau di areal lain, berdasarkan rencana tata guna tanah yang tidak diperuntukkan sebagai hutan (Setiawan, 2002:17).

3. Jika pengarang lebih dari dua orang, yang disebutkan hanya nama pengarang pertama dengan menambahkan et, al, atau dkk. Contoh:
Jika dirumuskan bagaimana hubungan arsitektur dan arsitek, Sulardo, dkk., (2002:10-11) mengatakan bahwa arsitektur adalah perpaduan ilmu dan seni, sedangkan arsitek adalah orang yang menciptakan ruang sehingga melahirkan bentuk-bentuk arsitektur yang beraneka ragam.

4. Jika kutipan ditulis kurang dari lima baris, penulisannya masuk ke dalam teks dengan jarak dua spasi , yakni seperti contoh 1,2,dan 3 di atas. Jika kutipan ditulis lima baris ke atas kutipan dicantumkan di bawah kalimat pengantar dengan spasi satu dan jarak dari tepi kiri maupun kanan sekitar lima huruf.
Contoh: Tidak semua jenis tanaman cocok digunakan untuk penghijauan. Pemilihan tanaman disesuaikan dengan jenis tanah yang ada. Seperti dikatakan oleh Setiawan (2002:24) sebagai berikut.
Bagi tanah - tanah yang sudah kritis, tentunya aspek penghijaunnya lebih dominan daripada aspek produksinya. Untuk jenis tanah seperti ini, penanaman bibit dari biji merupakan pilihan yang paling baik. Hal ini disebabkan bibit dari biji mempunyai akar yang lebih dalam dan batang yang lebih kokoh dibandingkan bibit cangkokan. Selain di tanah yang kritis sekali, bibit dari biji juga baik digunakan untuk tanaman peneduh yang tidak memperhatikan aspek produksi sama sekali.

Membuat Catatan kaki


Catatan kaki disebut juga footnote adalah catatan di kaki halaman untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, pernyataan, atau ikhtisar. Catatan kaki berfungsi untuk mempermudah menelusuri semua sumber yang dipakai oleh penulisnya.

Hal-Hal Penting dalam Membuat Catatan Kaki


Catatan kaki memuat nomor, nama pengarang, judul buku, penerbit, nama kota, tahun, halaman buku. Nomor catatan kaki diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak sampai setinggi satu spasi. Jaraknya tujuh huruf dari margin kiri teks atau sejajar alinea. Jika catatan kaki terdiri lebih dari dua baris, baris kedua dan seterusnya dimulai dari tepi teks biasa. Nama pengarang di tulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar tidak perlu dicantumkan. Judul buku dicetak miring. Jika buku ditulis oleh dua atau tiga orang, nama pengarang dicantumkan semua. Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang pertama, lalu di belakangnya ditulis et, al, atau dkk. Tanda baca yang digunakan untuk menandai antar bagian adalah tanda koma.

Contoh Penulisan Catatan Kaki


1. Catatan kaki satu pengarang.
1Ade Iwan Setiawan, Penghijauan dengan Tanaman Potensial, Penebar Swadaya, Depok, 2002, hlm.14. Catatan kaki dua pengarang. 2Bagus Pratama dan T. Manurung, Surat Menyurat Bisnis Modern,Pustaka Setia, Bandung, 1998, hlm.50. Catatan kaki dari majalah. 4Mochtar Naim,Mengapa Orang Minang Merantau? Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36. Catatan kaki dari surat kabar. 12Suara Merdeka, 29 Agustus 2005, hlm.4.

2.

3.

4.

Penulisan catatan kaki kadang-kadang menggunakan beberapa singkatan Ibit. kependekan dari ibidem (ditempat yang sama dan belum diselingi dengan kutipan lain). Op.cit. Singkatan dari opera citato (dalam karangan yang telah disebut dan diselingi dengan sumber lain). Loc.cit. Kependekan dari loco citato (di tempat yang telah disebut). Lot.cit. Digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut.

Contoh pemakaianya seperti berikut ini


1Goris Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.1999, hlm.8. 2ibit.,hlm.15 (berarti dikutib dari buku di atas) 3Ismail Maharani, Menulis secara populer, Pustaka Jaya, Jakarata, 2001, hlm.46. 4Soedjitodan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf, Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm.23. 5Gorys Keraf,op.cit. hlm.8. ( buku yang telah desebutkan di atas). 6Ismail Maharanim, lot.cit.(buku yang telah desebutkan di atas di halaman yang sama, yakni hlm.46). 7Soedjito dan Mansur Hasan, lot.cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan yang disebut terakhir, yakni hlm.23).

Menulis Daftar Pustaka


Semua kutipan dalam karya ilmiah yang digunakan sebagai acuan (referensi), baik dari buku, makalah, artikel di majalah atau surat kabar harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Daftar rujukan itu dikenal dengan istilah daftar pustaka. Daftar pustaka terletak di bagian akhir karya ilmiah setelah bagian penutup. Daftar pustaka merupakan bentuk pertangungjawaban penulis terhadaf pendapat yang dikutip dan digunakan sebagai acuan. Penulisan daftar pustaka mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

Aturan penulisan daftar pustaka


1. 2. Urutan penulisan daftar pustaka adalah nama penulis buku, tahun terbit, judul buku, tempat terbit, dan nama penerbit. Tanda baca yang digunakan untuk menandai setiap unsur daftar pustaka adalah tanda titik (.), kecuali antara tempat terbit dan nama penerbitnya digunakan tanda titik dua(:), sedangkan tanda pemisah unsur kata nama pengarang adalah tanda koma(,). Jika penulis buku hanya satu orang dan namanya terdiri atas dua kata atau lebih, penulisan nama harus dibalik. Unsur nama yang belakang diletakkan di bagian awal. Jika penulis buku terdiri atas dua orang dan setiap orang namanya terdiri atas dua unsur kata atau lebih, unsur nama yang dibalik adalah nama penulis yang pertama. Nama penulis kedua tetap ditulis seperti aslinya. Judul buku dicetak miring. Penulisan seluruh isi daftar pustaka secara urut berdasarkan abjad.

3. 4.

5. 6.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka


Bangun, A.P. 2004. Menangkal Penyakit dengan Jus Buah dan Sayuran. Depok: Agromedia Pustaka.

Damono,Sapardi Djoko. 1983. Perahu Kertas. Jakarta: Balai Pustaka. Pratama, Bagas dan Manurung Tendean. 2004. Suarat Menyurat Bisnis Modern. Bandung: Pustaka Setia. Hasibuan, Rusli.Menanam Jengkol di Bukit Kapur. http://www.duniatani.or.id/riset/rusli/palawija_jengkol.ht ml (diakses tanggal 12 Juni 2003)

You might also like