You are on page 1of 15

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL

ANALISIS DAN PERENCANAAN STRATEGIS


D I S U S U N OLEH :

KELOMPOK 2

BORRIS POWER MANIK DANIEL SIDABALOK DEDI HERMAWAN EVI NOVITA SARI HAIRANI HRP MAHMUD SIAHAAN RYAN ANGGA DINATA

A REGULER PEND. TATA NIAGA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2013

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya kita masih diberikan-Nya kenikmatan, baik kenikmatan jasmani dan kenikmatan rohani. Terima kasih juga kepada Bapak Dosen dan teman-teman yang turut bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini. Dan atas dasar bantuan kita semua jugalah penulis dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Manajerial ini dengan baik. Penulis sadar bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, atas dasar itu penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan pengajuan pendapat dan kesempurnaan makalah ini nantinya.

Medan , Maret 2013

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

Sejarah kebangkitan industri modern dimulai pada tahun 1820-1830 atau sering disebut dengan revolusi industri. Kebangkitan ini mengakibatkan berkembangnya penemuan-penemuan baru dibidang teknologi, seperti pembangunan proses produksi sampai penggunaan computer. Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini adalah perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis di tahun 1990-an. Dengan demikian konsep persaingan juga ikut berubah. Sementara pada periode sebelum 1990-an persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk sebanyak-banyaknya atau lebih dikenal dengan periode produksi massal, strategi kegiatan produksi lebih ditunjukan kearah internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi produksi. Baik preferensi manajerial, perilaku maupun persepsi, semuanya berorentasi ke mental produksi. Dari asfek politik, strategi bisnis seperti ini memerlukan proteksi secara ketat terhadap serangan dari luar. Pada abad 21 dimana masing-masing Negara di planet bumi ini sudah tidak memiliki batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah. Jika sebelumnya produsen dapat memaksakan kehendaknya kepada konsumen, maka yang terjadi selanjutnya adalah kebalikannya: konsumenlah yang justru memaksakan kehendaknya kepada produsen. Investasi mengalir ketempat yang paling menguntungkan. produsen dipaksa untuk membuat produk yang sesuai dengan nilai dan keinginan konsumen.Dengan demikian, reorentasi konsep perncanaan strategis sangat diperlukan. Analisis perencanaan strategis merupakan salah satu bidangstudi yang banyak dipelajari secara serius dibidang akademis. Hal ini disebabkan karena setiap saat terjadi perubahan, seperti persaingan yang semakin ketat, perubahan teknologi yang semakin canggih, dan perubahan kondisi demografis, yang mengakibatkan berubahnya selera konsumen secara lebih cepat.

BAB II PEMBAHASAN A. ANALISIS DAN PERENCANAAN STRATEGIS Untuk memenuhi tantangan, perusahaan membutuhkan analisis perencanaan

strategis.yang bertujuan untuk memperoleh keunggulan bersaing, dan juga perusahaan mempunyai pengamatan berbagai konsep atau literature, teknik analisis, temuan-temuan empiris serta paradigma yang dapat dipakai sebagai landasan untuk menyusun perencanaan strategis. Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis. Tujuannya adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing, dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Bagaimana kekuatan inti pasar dan produk suatu perusahaan? Bisnis atau produk baru apa yang harus dimasuki oleh perusahaan? Apakah suatu perusahaan harus tetap mempertahankan lini produknya atau tidak? Bisnis atau produk apa yang harus ditarik atau ditinjau kembali positioningnya? Bagaimana caranya mencapai posisi memimpin? Bagaimana semua sumber daya dapat dialokasikan untuk menciptakan keunggulan bersaing? Jawaban semua pertanyaan diatas memerlukan pengamatan berbagai konsep atau literatur, teknik analisis, temuan-temuan empiris, serta paradigma yang dapat dipakai sebagai landasan untuk menyusun perencanaan strategis. Defenisi Perencanaan Strategis Proses analisis, perumusan, dan evaluasi strategi-strategi oleh perusahaan dalam mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada disebut dengan perencanaan strategis. Tujuan utama perencanaan strategis ialah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi eksternal dan internal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas, fungsi manajemen, konsumen, distributor, dan pesaing. Jadi perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.

Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategis terus berkembang. Beberapa pengertian menurut para ahli : o Chandler (1962): strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumberdaya. o Porter (1985): strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. o Hamel dan Prahalad (1995): strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) yang dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa datang. Pemahaman mengenai konsep strategi sangat menentukan keberhasilan strategi yang digunakan. Beberapa konsep strategi: o Distinctive Competence, tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat melakukan kegiatan lebih baik dari pesaingnya. o Competitive Advantage, kegiatan spesifik yang dikembangkan dan dilakukanoleh perusahaan agar lebih unggul dari pesaingnya. Distinctive Competence Perusahaan yang memiliki distictive competence adalah perusahaan yang kekuatannya tidak mudah ditiru oleh perusahaan lain. Distinctive Competence menjelaskan kemampuan spesifik suatu organisasi. Menurut Day dan Wensley (1988) identifikasi Distinctive Competence dalam suatu organisasi meliputi : o Keahlian tenaga kerja o Kemampuan sumber daya Dua faktor tersebut menyebabkan perusahaan ini dapat lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Keahlian sumber daya manusia yang tinggi muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang lebih efektif dibangdingkan dengan pesaing. Misalnya menghasilkan produk yang kualitasnya lebih baik dibangdingkan dengan produk pesaing dengan memahami secara detail keinginan konsumen, serta membuat program pemasaran yang lebih baik daripada program pesaing.

Competitive Advantage Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluan pasar. Menurut Porter, ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu : o Cost Leadership o Differensiasi o Fokus Perusahaan dapat memperoleh keuntungan bersaing yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai/kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan tersebut karena dia memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku dan sebagainya. Perusahaan juga dapat melakukan strategi diferensiasi dengan menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya. Misalnya, persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayanan yang lebih baik, dan brand image yang lebih unggul. Selain itu, strategi fokus juga dapat diterapkan untuk memperoleh kaunggulan bersaing sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang diharapkan. Tipe-tipe Strategi 1. Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Contoh: strategi pengembangan produk, penerapan harga, akuisisi, pengembangan pasar, dan sebagainya. 2. Strategi Investasi merupakan strategi kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya: strategi penetrasi pasar, strategi divestasi, dll. 3. Strategi Bisnis merupakan strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen. Misalnya: strategi pemasaran, produksi, operasional, distribusi, organisasi, yang berhubungan dengan keuangan, dll.

B. KERANGKA ANALISIS STRATEGIS Perencanaan strategis merupakan proses penyusunan perencanaan jangka panjang. Jadi di dalam perencanaan strategis ini analisis-analisis baik pada tingkat korporat maupun pada tingkat bisnis sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk menyusun strategi sehingga sesuai dengan misi, sasaran serta kebijakan perusahaan. Oleh sebab itu, sebelum menyusun rencana strategis, beberapa pertanyaan berikut perlu dijawab. 1. Bagaimana perusahaan tersebut menentukan alternatif strategis? 2. Metode dan alat apa yang dipergunakan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi alternatif strategis dalam lingkungan perusahaan? 3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pilihan strategis tersebut?

1. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS Proses analisis dan pilihan strategis tersebut ada lima tahap baik itu pada tingkat korporat maupun pada tingkat unit bisnis. Hal ini disebabkan karena pilihan strategis berasal dari proses analitis untuk mengetahui dampaknya di masa yang akan datang terhadap kinerja perusahaan.

Proses Analisis Strategis STRATEGI DI TINGKAT KORPORAT STRATEGI DI TINGKAT UNIT BISNIS

1. Analisis portofolio perusahaan keseluruhan dalam 1.Analisis hubungan antara posisi strategis kaitannya dengan kekuatan dan daya tarik industri. bisnis saat ini, dengan kemungkinan strategis berikut ancamannya, sesuai dengan periode waktu perencanaan. 2.Identifikasi kinerja perusahaan, apabila portofolio 2.Menguji kemungkinan hasilnya. dikelola secara tepat. 3.Bandingkan kinerja yang diproyeksikan dengan 3.Bandingkan hasilnya dengan alternatif tujuan kinerja yang ada saat ini. Sehingga dapat dikenali untuk mengetahui kesenjangan yang ada. kesenjangannya. 4.Identifikasi alternatif portofolio dengan berbagai 4.Identifikasi alternatif strategi, kombinasi strategi pada tingkat unit bisnis kesenjangan dapat dikurangi sehingga

5.Evaluasi berbagai alternatif dan pilihan strategis

5.Evaluasi berbagai alternatif dan pilihan strategis

Strategi Tingkat Korporasi ( corporate level strategy) Strategi ini ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di antara bisnis tersebut. Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung. Strategi korporat merupakan strategi bersaing yang dilakukan di tingkat korporat dengan cara mengubah distinctive competence menjadi comparative advantage . Setidaknya strategi ini berusaha untuk menjawab dua pertanyaan berikut: 1. Kegiatan apa saja yang diunggulkan untuk dapat bersaing? 2. Bagaimana agar semua kegiatan itu dapat dilakukan secara terintegrasi? Menurut Kenichi Ohmae, penetapan strategi korporat harus didasarkan pada keinginan konsumen. Berdasarkan hal ini perusahaan membuat produk yang sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen tersebut. Sedangkan Porter menyarankan untuk menyusun strategi korporat, kita perlu mengetahui terlebih dahulu keunggulan bersaing yang dimiliki, dan menempatkannya pada masing-masing unit bisnis. **Strategi korporat adalah mengenai keberadaan di tengah-tengah bauran bisnis yang tepat. Strategi korporat lebih berkenaan dengan pertanyaan di mana sebaiknya bersaing dan bukannya bagaimana bersaing dalam industri tertentu; yang merupakan strategi unit bisnis.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram kekuatan persaingan dalam suatu industri berikut : Kekuatan Persaingan Dalam Industri (MichaelE.Porter)
PEMAIN BARU

KEKUATAN PEMASOK

PERSAINGAN INDUSTRI

KEKUATAN PEMBELI

PRODUK PENGGANTI

Kesimpulannya adalah strategi pada tingkat korporat ini merupakan landasan dan acuan untuk penyusunan strategi-strategi ditingkat yang lebih rendah ( strategi unit bisnis dan strategi fungsional ). Dengan demikian strategi yang telah disusun di ketiga tingkatan strategi ( korporat, unit bisnis dan fungsional ) merupakan satu kesatuan strategi yang saling mendukung dan terkait untuk menciptakan sinergi bagi performance perusahaan. Strategi Tingkat Unit Bisnis (Business level strategy) Strategi ini ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business Unit=SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang ada. Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi. Strategi tingkat bisnis adalah serangkaian strategi alternatif yang dipilih organisasi pada saat organisasi tersebut berbisnis dalam suatu industri atau pasar tertentu. Alternatif semacam itu membantu organisasi untuk memfokuskan usaha persaingannya dalam setiap industri atau pasar pada suatu target. Perusahaan ini menghasilkan berbagai jenis produk yang akan bersaing di berbagai tingkatan bisnis atau pasar.

Pada prinsipnya, SBU memiliki karakteristik sebagai berikut (Hall, 1978: Abell dan Hammond, 1979) : o Memiliki misi dan strategi o Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi o Menghasilkan produk atau jasa secara spesifik o Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas. Menjelang akhir abad ke-20, konsep strategi berubah menjadi pemahaman keinginan konsumen di masa yang akan datang dengan memperhatikan konsep yang dinamik dan pengembangan perencanaan yang strategis untuk merebut peluang dengan menggunakan konsep kompetensi inti. Konsep kompetensi inti adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi dan bukan satu keterampilan atau teknologi yang berdiri sendiri (Hamel :1995). Untuk memiliki kompetensi inti perusahaan harus memiliki tiga kriteria : o Nilai bagi pelanggan (Customer perceived value) yaitu keterampilan yang

memungkinkan suatu perusahaan menyampaikan manfaat yang fundamental kepada pelanggan. o Differensiasi bersaing (Competitor differentiation) yaitu kemampuan yang unik dari segi daya saing. o Dapat diperluas (extendability) yaitu kompetensi inti harus dapat diperluas sesuai dengan keinginan konsumen masa depan. Dengan demikian kompetensi tidak menjadi usang meskipun kompetensi inti mungkin saja kehilangan nilainya sepanjang waktu. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy) Strategi ini mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi bisnis. Dtrategi fungsional berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D). Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya.

2. PROSES ANALISIS Kegiatan paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang ada, melakukan analisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah. Perumusan strategi seringkali ditujukan sebagai perencanaan strategis atau jangka panjang. Analisis situasi adalah awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluangpeluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Pada umumnya, proses analisis situasi terdiri dari analisis situasi internal dan analisis situasi eksternal. Analisis situasi internal merupakan tinjauan ulang secara menyeluruh terhadap persepsi dan tindakan organisasi. Jenis dari analisis situasi internal adalah hubungan personal (personal contact), informasi kunci (key informan), Internet, bdan pengawas (advisory board), ombudsman, dan penelitian lapangan (field research). Analisis situasi eksternal merupakan tinjauan ulang secara sistematis latar belakang masalah yang berada di luar organisasi. Jenis dari analisis situasi eksternal mencakup data sekunder (studi pustaka), survei, pengamatan, dan analisis isi. Untuk menganalisis situasi, digunakan cara yang sistematis, yaitu analisis SWOT.

ANALISIS SITUASI
Jelaskan situasi

ANALISIS PERUSAHAAN
Mengetahui strategi perusahaan

Evaluasi situasi

Tentukan dan evaluasi lingkungan PELUANG, ANCAMAN, KEKUATAN, dan KELEMAHAN perusahaan

Analisis masalah yang perlu mendapat perhatian Cari pemecahan masalah

Tentukan alternatif dan pilihan strategi

3. KERANGKA ANALISIS KASUS Sebelum mempelajari metode-metode analisis yang dapat diterapkan untuk analisis kasus, kita perlu mengetahui kerangka analisis kasus secara keseluruhan sebagai berikut : o Memahami situasi dan informasi yang ada; o Memahami masalah yang terjadi, baik bersifat umum maupun spesifik; o Menciptakan berbagai alternatif yang mungkin mucul maupun solusi pemecahannya; o Evaluasi alternatif solusi dan pilih yang terbaik. Caranya membahas sisi pro maupun kontra dan memberi bobotdan skor untuk masing-masing alternatif dan sebutkan kemungkinan yang akan terjadi. Menurut Alfred, kita perlu memahami hubungan sebab akibat dari semua informasi yang tersedia sebelum melakukan analisis yang lebih mendalam. Berikut ini adala petunjuk untuk memahami masalah yang ada. 1) Mengetahui tujuan analisis o Ke arah mana perusahaan ingin dibawa? o Faktor kunci apa saja yang harus diperhatikan? o Kapan tujuan tersebut harus dicapai? 2) Deskripsi mengenai bisnis o Bagaimana posisi produk yang dihasilkan di pasar? o Bagaimana posisi harganya? o Bagaimana keahlian manajemen yang dimiliki? o Bagaimana kondisi persaingan yang ada? o Siapa pemain atau pesaing yang paling kuat di industri ini? 3) Deskripsi organisasi o Bagaimana struktur organisasi yang dimiliki? o Seperti apa perencanaan, pengendalian dan sistem yang dimiliki? o Bagaimana dengan ketersediaan dan kecukupan sumberdaya yang dimiliki? o Seperti apa gaya manajemen yang ada? 4) Evaluasi secara keseluruhan Bagaimana dengan ; o Peluang yang ada? o Kekuatan yang dimiliki?

o Masalah dan tantangan yang dihadapi? o Kelemahan yang ada? 5) Alternatif kunci Bagaimana dengan ; o Prioritas ditentukan? o Cara menggunakan seluruh kekuatan untuk meraih peluang dan mengatasi ancaman? o Mengatasi kelemahan untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman? 6) Memilih alternatif Alternatif ; o Apa yang terbaik? o Apa yang dapat memperbaiki situasi? o Apa yang dapat meningkatkan kinerja karyawan? o Perubahan apa yang bersifat kritis? o Sumber daya apa yang bersifat kritis? o Bagaimana dengan penjadwalan yang bersifat kritis? Dengan menjawab semua pertanyaan di atas, kita dapat memahami perusahaan yang akan kita analisis secara menyeluruh, termasuk lingkungan eksternal serta kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan. Selain itu, misi, strategi, tujuan serta semua permasalahan yang dihadapi perusahaan juga dievaluasi. Kadang-kadang masalah yang dihadapi dalam membuat analisis adalah strategi telah berubah, manajemen sangat lemah, struktur organisasi yangtidak sesuai, perencanaan yang sangat tidak efektif, dan sebagainya. Isu yang berkaitan dengan semua permasalahan di atas perlu dirumuskan mengingat setiap saat lingkungan berubah. Dengan demikian, pengenalan terhadap pasar baru dan peluang pemasaran diperlukan. Selain itu, pemahaman mengenai perubahan internal perusahaan seperti perubahan teknologi, perubahan produk, dan perubahan terhadap struktur biaya juga diperlukan.tahap akhir analisis kasus adalah memformulasikan keputusan yang akan diambil. Keputusannya didasarkan atas justifikasi yang dibuat secara kualitatif amupun kuantitatif, terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dengan penggunaan model tercanggih maupun tradisional. Keputusan yang berbobot hanya dapt dibuktikan oleh waktu. Artinya, keputusan yang diambil benar-benar terbukti setelah periode waktu tertentu

BAB III KESIMPULAN Analisis perencanaan strategis merupakan salah satu bidangstudi yang banyak dipelajari secara serius dibidang akademis. Hal ini disebabkan karena setiap saat terjadi perubahan, seperti persaingan yang semakin ketat, perubahan teknologi yang semakin canggih, dan perubahan kondisi demografis, yang mengakibatkan berubahnya selera konsumen secara lebih cepat. Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi tersebut. Proses analisis, perumusan, dan evaluasi strategi-strategi oleh perusahaan dalam mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Oleh karena itu, dibutuhkan proses dan kerangka analisis strategi untuk menindaklanjuti perencanaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Kompas Gramedia Griffin, ricky. 2004. Manajemen. Jakarta : Erlangga HYPERLINK "http://dihin.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/24/perumusan-strategi-analisis-situasidan-strategi-perusahaan/" http://dihin.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/24/perumusan-strategi-analisis-situasi-dan-strategiperusahaan/ http://id.wikipedia.org/wiki/Analisa_situasi http://majasari31.blogspot.com/2012/06/makalah-manajemen-strategi.html

You might also like