Professional Documents
Culture Documents
i. f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S;
ii. f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S;
iii. f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimum atau minimum.
Teorema A
(Teorema eksistensi maks-Min) Jika f kontinu pada selang tertutup [a,b], maka f mencapai nilai
maksimum dan nilai minimum.
Teorema B
(Teorema titik kritis). Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika f (c) adalah
titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis; yakni c berupa salah satu:
1
= 12x2-4x = 0 untuk x diperoleh 0 dan . Tidak terdapat titik-titik singular. Jadi, titik-
3
1
titik kritis adalah 0, , 2, 4.
3
Nilai Ekstrim
Contoh : Carilah nilai-nilai maksimum dan minimum dari f(x) = x3+3x2-6 pada [-1, 3].
Penyelesaian : Untuk mencari titik kritis, kita pecahkan
f’(x) = 3x2+6x = 3x(x + 2) = 0 untuk x diperoleh 0 dan -2.
Maka, titik-titik kritis adalah -2, -1, 0, 3.
f(−1) = −12, f(0) = −6, f(−2) = −2, dan f(3) = −6. Jadi nilai maksimum adalah −2
(dicapai pada −2) dan nilai minimum adalah −12 (dicapai pada −1).
ii. f adalah turun pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I,
x1 < x2 ⇒ f(x1) > f(x2)
iii. f monoton murni pada I jika ia naik pada I atau turun pada I.
Teorema A
(Teorema Kemonotonan). Andaikan f kontinu pada selang I dan dapat didiferensialkan pada setiap
titik dalam dari I.
i. Jika f’(x) > 0 untuk semua titik dalam x dari I, maka f naik pada I.
ii. Jika f’(x) < 0 untuk semua titik dalam x dari I, maka f turun pada I.
Definisi
Andaikan f terdefinisi pada selang terbuka I = (a, b). Jika f’ naik pada I, f (dan grafiknya) cekung ke
atas di sana;jika f’ turun pada I, f cekung ke bawah pada I.
Teorema B
(Teorema Kecekungan). Andaikan f terdiferensial dua kali pada selang terbuka (a, b).
i. Jika f”(x) > 0 untuk semua x dalam (a, b), maka f cekung ke atas pada (a, b).
ii. Jika f”(x) < 0 untuk semua x dalam (a, b), maka f cekung ke bawah pada (a, b).
1 3 3 2
Contoh: Jika f(x) = x - x – 4x + 10, cari dimana naik dan turun.
3 2
Penyelesaian: Kita mulai dengan mencari turunan f
1 3
f’(x) = (3)( )x2 – (2)( )x – 4 = x2 – 3x – 4 = (x+1)(x-4)
3 2
Kita perlu menentukan dimana (x+1)(x-4) > 0 dan (x+1)(x-4) < 0
Titik-titik pemisah adalah −1 dan 4;mereka membagi sumbu-x atas tiga selang;
(−∞, −1), (−1, 4), dan (4, ∞). Dengan memakai titik-titik uji −3, 1, dan 6, kita simpulkan
bahwa f’(x) > 0 pada yang pertama dan terakhir dari selang-selang ini dan bahwa f’(x) <
0 pada selang tengah. Jadi, menurut Teorema A, f naik pada (−∞, −1] dan (4, ∞) ia turun
pada [−1, 4].
Teorema B
(Uji Turunan Kedua Untuk Ekstrim Lokal). Andaikan f’ dan f” ada pada setiap titik dalam selang
terbuka (a, b) yang memuat c, dan andaikan f’(c) = 0.
i. Jika f”(c) < 0, f(c) adalah nilai maksimum lokal f.
ii. Jika f”(c) > 0, f(c) adalah nilai minimum lokal f.
8 3
Contoh: Cari nilai ekstrim lokal dari f(x) = x − 3x2 − 2x + 7 pada (−∞, ∞)
3
1
Penyelesaian: Karena f’(x) = 8x2 − 6x − 2 = (8x + 2)(x − 1) = 0. Titik kritis f hanyalah − dan 1.
4
Bilamana kita gunakan titik-titik uji −1, 0, dan 3 kita pahami bahwa (8x + 2)(x – 1) > 0
1 1
pada (−∞, − ) dan (1, ∞) dan (8x + 2)(x – 1) < 0 pada (− , 1). Menurut uji turunan
4 4
1 72
pertama, kita simpulkan bahwa f(− )= (maksimum lokal) dan bahwa f(1) = 0
4 10
(minimum lokal).
Contoh: Luas sebuah setengah lingkaran adalah fungsi dari kelilingnya. Jika keliling sebuah setengah
lingkaran adalah K, maka laju perubahan luas setengah lingkaran terhadap kelilingnya adalah
1
Penyelesaian: Luas = π r2
2
1
Keliling = . 2π r + 2 r
2
r (π + 2 ) = k
k
r=
( π + 2)
1 k2
Luas = .π
2 ( π + 2) 2
1 2k
= .π
2 ( π + 2) 2
πk
=
( π + 2) 2
Definisi
(Limit bila x → −∞). Andaikan f terdefinisi pada (−∞, c] untuk suatu bilangan c. Kita katakan bahwa
lim f(x) = L jika untuk masing-masing ε > 0, terdapat suatu
x→−∞
bilangan M yang berpadanan sedemikian sehingga
x < M ⇒ f (x) − L < ε
Definisi
(Limit-limit tak-terhingga). Kita katakan bahwa lim f(x) = ∞ jika untuk tiap bilangan positif M,
berpadanan suatu δ > 0 sedemikian sehingga
0 < x − c < δ ⇒ f(x) > M
2 x2 − x + 3
Contoh: Cari Lim
x→ ∞
5x2 + 2x − 4
Penyelesaian: Bagi pembilang dan penyebut dengan x2.
2 x2 x 3 1 3
− + 2− +
Lim 2 x − x + 3 = Lim x 2
2 2
x2 x 2 = Lim x x2 = 2− 0+ 0 2
=
x→ ∞
5x2 + 2x − 4 x→ ∞
5x 2x 4 x→ ∞ 2 4 5+ 0− 0 5
+ − 5+ −
x2 x2 x2 x x2
3 3
f(−3) = −6 dan f(3) = −6 adalah nilai minimum lokal dan f(0) = 0 adalah nilai
4 4
maksimum lokal.
Dengan mendiferensialkan kembali, kita peroleh
f”(x) =
24 x 2 − 72
=
(
24 x 2 − 3 )
24 24
Dengan mempelajari tanda f”(x), dapat kita simpulkan bahwa f cekung ke atas pada
(−∞, − 3 ) dan ( 3 ,∞).dan cekung ke bawah pada ( 3 , 0) dan (0, 3 ). Jadi terdapat
15 15
tiga titik balik, yaitu (− 3 , − ) ≈ (−1,7; −3,75), (0, 0), dan ( 3 , − ) ≈ (1,7; −3,75).
4 4
4.8. Teorema Nilai Rata-rata
Teorema A
(Teorema Nilai Rata-rata untuk Turunan). Jika f kontinu pada selang tertutup [a, b] dan
terdiferensial pada titik-titik dalam dari (a, b), maka terdapat paling sedikit satu bilangan c dalam (a, b)
di mana
f (b) − f (a )
= f’(c)
b− a
atau, secara setara, di mana
f(b) − f(a) = f’(c)(b − a)
Teorema B
Jika F’(x) = G’(x) untuk semua x dalam (a, b), maka terdapat konstanta C sedemikian sehingga
F(x) = G(x) + C
untuk semua x dalam (a, b)
Contoh: Diketahui persamaan kuadrat 3x2 − 5x − 2 = z(x). Putuskanlah apakah teorema nilai rata-rata
terterapkan terhadap fungsi tersebut yang berada pada selang [−2, 3].
Penyelesaian: z(x) = 3x2 − 5x − 2
z’(x) = 6x − 5
f (3) − f ( − 2) f (b) − f (a )
dan berasal dari
3 − (− 2) b− a
10 − 20
= = −2
5
Maka, kita harus menyelesaikan 6x − 5 = −2
6x = −2 + 5
6x =3
1
x =
2
1
Diketahui bahwa x = berada dalam selang tersebut.
2