You are on page 1of 8

METODE ILMIAH

a) Merumuskan masalah
Sebelum melakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan masalah yang akan diteliti. Secara umum masalah diartikan sebagai suatu kondisi yang memerlukan pembahasan, pemecahan, informasi atau keputusan. Masalah selalu ada disekitar kita. Masalah dapat timbul karena telah terjadi suatu hal kemudian menimbulkan masalah. Masalah juga dapat timbul akibat munculnya keinginan peneliti untuk mendapatkan sesuatu yang baru. Menurut Pariata Westra (1981 : 263) bahwa Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga berhasil. Menurut Sutrisno Hadi (1973 : 3) Masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa dan kenapa. Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat. Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi. Rumusan masalah ini pada hakikatnya adalah deskripsi tentang ruang lingkup masalah, pembatasan dimensi dan analisis variabel yang tercakup didalamnya. Dengan

demikian rumusan masalah tersebut sekaligus menunjukkan fokus pengamatan di dalam proses penelitian nantinya. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam buku IA Filsafat Ilmu, perumusan masalah merupakan pertanyaan mengenai obyek empiris yang jelas batasbatasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya. 1) Masalah timbul akibat telah terjadi suatu hal. Misalnya : a) Luruhnya bunga sebelum waktunya pada tanaman tertentu. b) Hilangnya populasi katak pada suatu kawasan. c) Untuk mencari tahu penyebanya kedua contoh diatas perlu dilakukan penelitian. 2) Masalah timbul akibat keinginan untuk menemukan sesuatu yang baru. Contohnya : Kendaraan bermotor sangat diperlukan pada zaman modern ini. Mesin kendaraan tersebut memerlukan bahan bakar bensin atau dapatkah bensin dibuat tidak dari minyak bumi?

b) Melakukan Pengamatan
Pengamatan dalam bahasa Indonesia diartikan dengan pengawasan; penelitian, juga diartikan sebagai sebuah istilah psikologi yang bermakna kesadaran yang tertuju pada peristiwa atau fakta tertentu sebagai metode dalam penelitian. Kemudian kata ilmiah berarti secara ilmu pengetahuan; sesuai dengan syarat dan hukum ilmu pengetahuan. Pengamatan memiliki sinonim dengan kata penelitian, namun tetap memiliki sisi perbedaan antara keduanya. Pengamatan atau observasi Menurut Patton (1990: 201 dalam Poerwandari, 1998: 63) merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan pendekatan kualitatif. Agar memberikan data yang akurat dan bermanfaat, observasi sebagai metode ilmiah harus dilakukan oleh peneliti yang sudah melewati latihan-latihan yang memadai, serta telah mengadakan persiapan yang teliti dan lengkap.

Pengamatan ilmiah adalah proses sistematik dari pencatatan pola-pola perilaku manusia, obyek, dan peristiwa tanpa bertanya atau berkomunikasi dengan mereka. Merupakan kegiatan yang dilakukan sendiri oleh pengamat, tanpa mesti mengikutsertakan partisipasi langsung obyek pengamatan. Standar yang digunakan mengukur keilmiahan sebuah pengamatan, terletak pada sifat-sifat pengamatan itu sendiri. Sebuah pengamatan barulah bisa bernilai ilmiah apabila mencakup hal-hal berikut. 1. Melayani tujuan penelitian yang telah dirumuskan. 2. Direncanakan secara sistematik. 3. Dihubungkan dengan dalil-dalil yang lebih umum daripada hanya dipaparkan sematamata sebagai refleksi atas seperangkat rasa ingin tahu. 4. Dapat diuji kebenarannya (validity) dan keterandalannya (reliability). Pada hal yang berhubungan dengan pengamatan, bisa berbentuk terbuka maupun tertutup. Dalam hal ini, terbuka dalam arti kehadiran pengamat diketahui dan disadari oleh pihak yang diamati. Begitupula tertutup berarti tersembunyi, tidak disadari atau tidak diketahui oleh pihak yang diamati. Pengamatan ada yang bersifat langsung, yaitu upaya langsung untuk mengamati dan mencatat apa yang sebenarnya terjadi tanpa membuat-membuat kondisi yang ada di lapangan. Betul-betul mengamati sesuai dengan keadaan sebenarnya, tanpa ada rekayasa buatan sebelumnya. Bentuk pengamatan seperti ini, adalah sistem yang dilakukan oleh peneliti pasif. Pengamat yang semata-mata mencatat apa yang terjadi sebagaimana adanya. Sebaliknya, ada pula pengamatan yang bersifat buatan. Pengamatan yang dilakukan seorang peneliti terhadap satu keadaan atau situasi yang telah di atur terlebih dahulu. Bertujuan untuk menguji sebuah hipotesis yang diajukan sebelumnya.

c) Menyusun hipotesis
Menurut Prof. Dr. S. Nasution definisi hipotesis ialah pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.

Zikmund (1997:112) mendefinisikan hipotesis sebagai: Unproven proposition or supposition that tentatively explains certain facts or phenomena; a probable answer to a research question. Menurut Zimund hipotesis merupakan proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentative menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah berdasarkan teori dan fakta. Hipotesis bisa benar dan bisa juga salah, tergantung pada hasil penelitian. Contoh hipotesis yang dapat disusun pada penelitian hilangnya populasi katak disuatu kawasan diduga disebabkan adanya predator. Dengan telah ditetapkan hipotesis tersebut, peneliti selanjutnya akan mengumpulkan data untuk menguji kebenarannya. Peneliti memiliki 2 (dua) kemungkinan sikap terhadap hasil uji hipotesisnya yaitu : Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya pada akhir penelitian hipotesisnya tidak terbukti. Mengganti hipotesis seandainya terlihat tanda-tanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung hipotesis pada saat penelitian berlangsung.

d) Menguji hipotesis
Hipotesis yang telah disusun selanjutnya diuji dengan mengumpulkan data yang relevan. Data itu diperoleh dengan jalan melakukan percobaan atau pengamatan kemudian melakukan analisis terhadap data tersebut. Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam metode ilmiah, karena selain digunakan untuk menguji hipotesis juga sebagai penelitian yang bersifat eksploratif. Data yang digunakan harus cukup valid untuk digunakan. Validitas data yang diperoleh ditentukan oleh beberapa hal : 1. Metode pengumpulan data. Data diperoleh dengan melakukan eksperimen atau percobaan ataukah tidak dengan eksperimen.

2. Penentuan variabel dan sumber data. Variabel adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam penelitian dan mempunyai nilai yang bervariasi. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007) Variabel dibedakan menjadi 3 yaitu : Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi penyebab terjadinya perubahan terhadap faktor yang lain. Variabel terikat yaitu faktor-faktor yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel kontrol yaitu faktor-faktor yang ikut berpengaruh terhadap hasil penelitian,tetapi tidak termasuk variable bebas. Variable control bukan merupakan variable yang diteliti, tetapi akan berpengaruh terhadap variable terikat apa bila tidak dikendalikan. Oleh karena itu variable kontrol harus dibuat sama untuk setiap jenis perlakuan.

Perhatikan contoh dibawah ini.

Variabel penelitian No Rumusan permasalahan


Adakah pengaruh umur mata tunas terhadap keberhasilan okulasi tanaman karet ? Apakah pemberian vitamin B1 dengan kadar yang berbeda akan berpengaruh terhadap keberhasilan stek ?

Variabel bebas
Umur mata tunas 6,8 dan 10 bulan

Variabel terikat
Tinggi tunas. Jumlah daun. Lingkaran batang

Variabel kontrol
Suhu. Kelembaban. Cahaya.

1.

2.

Vitamin B1 5%, 10%, 15%

jumlah tunas baru. jumlah akar. Waktu kemunculan akar

umur tanaman. Jarak potong batang dari ujung. Kesuburan tanaman

e) Eksperimen
Menurut Solso & MacLin (2002), penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitanya dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan. Eksperimen atau penelitian merupakan suatu rangkaian dari pengamatan tetapi lebih spesifik, yaitu melibatkan 3 variabel sekaligus untuk menarik sebuah kesimpulan. Ketiga variabel itu adalah variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Jadi, eksperimen adalah suatu langkah/upaya untuk membuktikan apakah hipotesis yang telah disusun benar atau tidak. Menurut Prof. Dr. Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan tahun 2010, beliau membagi desain penelitian ekperimen kedalam 3 bentuk yakni preexperimental design, true experimental design, dan quasy experimental design. 1. Pre-experimental design Desain ini dikatakan sebagai pre-experimental design karena belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Rancangan ini berguna untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan yang ada dalam penelitian. 2. True Experimental Design Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random.

3. Quasi Experimental Design Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari preexperimental design. Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen misalnya, sering tidak mungkin menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan desain Quasi Experimental.

e) Menarik kesimpulan
Kesimpulan merupakan langkah terakhir dari sebuah penelitian. Dari hasil data yang diperoleh sebelumnya kemudian dilakukan generalisasi dari data-data yang ditemukan dan selanjutnya ditarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan hendaknya berkaitan dengan hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila kesimpulan sesuai dengan hipotesis berarti hipotesis diterima. Sebaliknya hipotesis ditolak bila tidak sesuai dengan kesimpulan yang diambil. Meskipun demikian peneliti harus selalu jujur menghadapi hasil penelitian. Penarikan kesimpulan merupakan penilaian terhadap pengujian hipotesis yang bermuara kepada pernyataan diterima atau ditolaknya hipotesis itu. Isi kesimpulan penelitian harus berdasarkan data yang diambil dari hasi proses penelitian yang telah dilakukan, bukan dari pembicaraan, bahasan lain, angan-angan atas keinginan atau untuk tujuan tertentu yang tidak objektif. Proses penarikan kesimpulan merupakan suatu hasil transformasi untuk menjawab masalah berdasarkan hasil analisis dan bahasan yang telah dilakukan. Kesimpulan dimaksudkan untuk menjawab tujuan penelitian yang tercermin atau ditulis pada hipotesis penelitian.

SUMBER :
http://www.sarjanaku.com/2010/10/memehami-gejala-gejala-alam-melalui.html (diakses tanggal 20 Feb 2013, pukul 19:39) http://www.referensimakalah.com/2012/08/pengertian-pengamatan-dalam-penelitian.html (diakses tanggal 20 Feb 2013, pukul 19:42) http://makalahbarataanpba.blogspot.com/2009/10/pengertian-rumusan-masalah.html (diakses tanggal 20 Feb 2013, pukul 19:46) Adityaseyawan. 2011.Variabel penelitian dan definisi operasional.http://adityasetyawan.files.wordpress.com/2009/01/variable-penelitiandan-definisi-operasional-variable2.pdf/ (diakses Oktober 07, 2011. 20.00 wib) Alimul, Azis (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data, Jakarta, Salemba Medika. Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta. Danim, S. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Faisal, S. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional Fuchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Pusat Bahasa DEPDIKNAS RI, Kamus Bahasa Indonesia, (Pusat Bahasa;Jakarta:2008). Metode Pengamatan Ilmiah, (file Pdf ) Rakim. 2011. Pengertian Variabel dan Hipotesis Penelitian. http://rakimypk.blogspot.com/2008/06/pengertian-variabel.html (diakses Oktober 10. 2011.12.00 wib) Sudrajat dan Abdurrahman, M (2000). Statistik untuk Penelitian Pendidikan. Bandung : Armico. Sugiyono, Dr. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

You might also like