You are on page 1of 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada siswa jurusan teknik mekanik otomotif SMK Negeri 3 Pinrang mengenai hubungan minat belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil analisis data diperoleh dengan menggunakan dua metode statistik, yaitu hasil analisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif dan metode statistik parametrik. Metode statistik deskriptif menyajikan karesteristik distribusi skor antara variabel X 1, X2 sebagai variabel terikat yang diperoleh dari hasil penyebaran angket dengan variabel Y sebagai variabel terikat yang diperoleh dari hasil dokumentasi pada bagian kurikulummengenai prestasi belajar siswa SMK Negeri 3 Pinrang dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, presentase dan nilai rata-rata serta standar deviasi (SD) dari masing-masing variabel. Metode statistik parametrik menyajikan hasil analisis uji korelasi. 1. Analisis Gambaran Minat Belajar Siswa Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 3 Pinrang (X1) Hasil analisis data penelitian mengenai minat belajar siswa yang terbagi menjadi 2 indikator utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang jumlah angket sebanyak 20 item. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai minat belajar siswa diperoleh harga (X) rata-rata sebesar 62.29 dan simpangan baku atau standar deviasi (SD) sebesar 3.77 distribusi frekuensi variabel X1 dapat

diklasifikasikan menjadi empat kategori dengan interval 20 yang disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.1. Distribusi frekuensi data variabel X1 minat belajar siswa Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori 81 100 0 0 Sangat Baik 62 80 56 58 Baik 43 61 40 42 Cukup 25 42 0 0 Kurang Jumlah 96 100 Sumber data: Hasil analisis data tahun 2012

Gambar 1. Grafik Minat Belajar Siswa (X1) Berdasarkan analisis di atas dapat diketahui gambaran minat belajar siswa ialah dari 96 siswa jumlah yang menjadi sampel dalam penelitian ini pada interval 81-100 terdapat 0 orang atau (0%) yang menyatakan bahwa minat belajar siswa dikategorikan sangat baik, pada interval 62-80 terdapat 56 orang atau (58%) yang menyatakan bahwa minat belajar siswa dikategorikan baik, pada interval 43-61 terdapat 40 orang atau (42%) yang menyatakan bahwa minat belajar siswa

dikategorikan cukup dan pada interval 25-42 terdapat 0 orang atau (0%) yang

menyatakan bahwa minat belajar siswa dikategorikan kurang. Frekuensi tertinggi atau dominan pada tabel ketegori menunjukkan 56 orang atau (58%) yang berada pada kategori baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa pada umumnya minat belajar siswa baik. 2. Analisis Gambaran Keaktifan Belajar Siswa Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 3 Pinrang (X2) Hasil analisis data penelitian mengenai keaktifan belajar siswa yang terbagi menjadi 11 indikator yang jumlah angketnya sebanyak 15 item. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai keaktifan belajar siswa diperoleh harga (X) rata-rata sebesar 47.48 dan simpangan baku atau standar deviasi (SD) sebesar 3.45 distribusi frekuensi variabel X2 dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori dengan interval 15 yang disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.2. Distribusi frekuensi data variabel X2 atau keaktifan belajar siswa Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori 65 80 0 0 Sangat Baik 50 64 35 36 Baik 35 49 61 64 Cukup 20 - 34 0 0 Kurang Baik Jumlah 96 100 Sumber: Hasil analisis data tahun 2012

Gambar 2. Grafik Gambaran Keaktifan Belajar Siswa (X2) Berdasarkan analisis di atas dapat diketahui gambaran keaktifan belajar siswa ialah dari 96 siswa jumlah yang menjadi sampel dalam penelitian ini pada interval 65-80 terdapat 0 orang atau (0%) yang menyatakan bahwa keaktifan belajar siswa dikategorikan sangat baik, pada interval 50-64 terdapat 35 orang atau (36%) yang menyatakan bahwa keaktifan belajar siswa dikategorikan baik, pada interval 35-49 terdapat 61 orang atau (64%) yang menyatakan bahwa keaktifan belajar siswa dikategorikan cukup dan pada interval 20-34 terdapat 0 orang atau (0%) yang menyatakan bahwa keaktifan belajar siswa dikategorikan kurang. Frekuensi tertinggi atau dominan pada tabel ketegori menunjukkan 61 orang atau (74%) yang berada pada kategori baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa pada umumnya keaktifan belajar siswa cukup.

3. Analisis Gambaran Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 3 Pinrang (Y) Hasil analisis penelitian mengenai prestasi belajar siswa akan digambar secara deskriptif untuk mengetahui prestasi belajar siswa jurusan teknik mekanik otomotif SMK Negeri 3 Pinrang. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai

prestasi belajar siswa diperoleh harga X rata-rata sebesar 75.83 dan simpangan baku atau standar deviasi (SD) sebesar 5.26 distribusi frekuensi variabel Y dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori dengan interval 10 yang disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.3. Distribusi frekuensi data variabel (Y) prestasi belajar siswa No. Nilai interval Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 9,00 10,00 8,00 8,99 7,00 7,99 0,00 6,99 Lulus Istimewa Lulus Amat Baik Lulus Baik 0 30 66 0 31 69

Belum Lulus 0 0 Jumlah 96 100% Sumber data: Hasil analisis data tahun 2012

Gambar 3. Grafik Gambaran Prestasi Belajar Siswa (Y) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prestasi belajar siswa ialah dari 96 siswa yang menjadi sampel penelitian pada interval 9,0-10,00 terdapat 0 (0%) memiliki nilai prestasi belajar siswa yang dikategorikan lulus istimewa, pada interval 8,0-8,9 terdapat 30 (31%) siswa memiliki nilai prestasi belajar siswa yang

dikategorikan lulus amat baik, pada interval 7,0-7,9 terdapat 66 (69%) siswa memiliki nilai prestasi belajar siswa yang dikategorikan lulus baik, dan pada interval 0-6,9 terdapat 0 (0%) siswa memiliki nilai prestasi belajar siswa yang dikategorikan belum lulus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa jurusan teknik mekanik otomotif SMK Negeri 3 Pinrang berada pada kategori lulus baik.

4. Hubungan Minat Belajar dan Keaktifan siswa dalam Proses Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 3 Pinrang Syarat pengujian hipotesis yang menggunakan rumus korelasi parsial dan ganda adalah data harus terdistribusi normal dan linier. Dengan demikian sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan uji normalitas dan uji linieritas data. a. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan terhadap masing-masing variabel. 1) Uji Normalitas Data Variabel Minat Belajar Siswa (X1) Hasil perhitungan uji normalitas data untuk variabel minat belajar didapatkan dengan Xh2 Xh2
tabel hitung

= 0,122 harga tersebut selanjutnya dibandingkan

= 113,1 pada taraf signifikan = 0,05 dengan derajat


hitung

kebebasan (dk) = 5, ternyata Xh2

lebih kecil dari Xh2

tabel

(0,122 <

113,1) sehingga dapat disimpulkan bahwa data minat belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang berasal dari

sampel yang berdistribusi tersebut normal hal ini dapat dilihat pada tabel disamping: Tabel 4.4. Uji normalitas data variabel minat belajar siswa (X1) Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Df Sig. Variabel Minat Belajar Siswa (X1) .112 96 .005 a. Chi Square Significance Correction 2) Uji Normalitas Data Variabel Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran (X2) Dari hasil uji normalitas data untuk variabel keaktifan siswa dalam pembelajaran didapatkan Xh2
hitung

= 0,131 harga tersebut selanjutnya

dibandingkan dengan Xh2 tabel = 113,1 pada taraf signifikan = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = 5, ternyata Xh2 hitung lebih kecil dari Xh2 tabel (0,131 < 113,1) sehingga dapat disimpulkan bahwa data keaktifan siswa dalam pembelajaran pada mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang berasal dari sampel yang berdistribusi tersebut normal hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.5. Uji normalitas keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Df Sig. Keaktifan Siswa (X2) .131 96 .000 a. Chi Square Significance Correction 3) Uji Normalitas Data Variabel Prestasi Belajar Siswa (Y) Dari hasil uji normalitas data untuk variabel prestasi belajar dengan menggunakan pengujian chi kuadrat melalui program SPSS 16 for windows diperoleh harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi

kuadrat tabel atau 0,189 < 131,1, pada nilai alpha () yaitu 0,05 dengan dk = 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa data prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang berasal dari populasi yang berdistribusi normal hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.6. Uji normalitas data variabel prestasi belajar siswa (Y) Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Df Sig. Variabel Prestasi Belajar Siswa (Y) a. Chi Square Significance Correction b. Uji Linieritas Data Persyaratan yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus cocok dengan keadaan atau linier. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linier atau tidaknya suatu data yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan uji linieritas dengan menggunakan program SPSS 16 for windows diperoleh nilainilai seperti pada tabel berikut: .189 96 .000

1) Uji Linieritas variabel minat belajar (X1) dengan variabel prestasi belajar (Y) Tabel 4.7. Uji Linieritas Data X1 dan Y

ANOVA Table Sum of Squares Minat Between (Combined) Belajar Groups Linearity Prestasi Deviation from Belajar Linearity Within Groups Total 2569.303 2199.625 369.679 60.030 2629.333 Df 16 1 15 79 95 Mean Square 160.581 2199.625 24.645 .760 F 211.327 2.895E3 32.433 Sig.
.000 .000 .000

Bahwa kriteria kelinieran adalah jika

nilai r (probability

value/critical value) lebih kecil dari nilai dari pada tingkat yang digunakan yaitu (0.000 < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel minat belajar (X1) dan variabel prestasi belajar (Y) terdapat pola atau hubungan yang linier. 2) Uji Linieritas variabel keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) dengan variabel prestasi belajar (Y) Tabel 4.8. Uji Linieritas Data X2 dan Y ANOVA Table Sum of Squares Keaktifan Siswa Prestasi Belajar Between Groups (Combined) Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total 2292.678 Df 1 Mean Square F Sig. .000 .000 .000

2561.683 13

197.053 238.849 2292.678 2.7793 22.417 27.172 .825

67.651 12 2629.333 82 95

Bahwa kriteria kelinieran adalah jika

nilai r (probability

value/critical value) lebih kecil dari nilai dari pada tingkat yang

digunakan yaitu (0.000 < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) dan variabel prestasi belajar (Y) terdapat pola atau hubungan yang linier. 5. Uji Hipotesis a. Uji Korelasi Parsial Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji keberartian korelasi dari masing-masing variabel bebas, yaitu minat belajar (X1), keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y). Berdasarkan hasil pengujian korelasi parsial melalui program SPSS 16 for windows dengan hasilnya sebagai berikut: Tabel 4.9. Uji korelasi antar variabel (X1), (X2) dan (Y) Correlations Prestasi Belajar Pearson Correlation Prestasi Belajar Minat Belajar Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Prestasi Belajar Minat Belajar Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Prestasi Belajar Minat Belajar Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran 1.000 .915 .909 . .000 .000 96 96 96 Minat Keaktifan Siswa Belajar dalam Pembelajaran .915 1.000 .934 .000 . .000 96 96 96 .909 .934 1.000 .000 .000 . 96 96 96

Sig. (1-tailed)

Tabel 4.10. Uji koefisien korelasi

Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Minat Belajar Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran B 11.485 .459 1.720 Std. Error 4.334 .212 .332 .373 1.131 Standardized Coefficients Beta t 2.650 2.120 5.174 Sig. .002 .003 .000

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar a) Hubungan Minat belajar (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y) Berdasarkan hasil perhitungan yang terangkum pada tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi parsial untuk variabel lingkungan belajar siswa (0,915), melalui uji keberartian koefisien korelasi dengan uji t diperoleh nilai thitung = 2,120 lebih besar daripada nilai ttabel = 1,667 (2,120 > 1,667) dengan signifikansi 0,002. Hal ini berarti bahwa minat belajar siswa (X1) memiliki hubungan secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa (Y). b) Hubungan keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y) Berdasarkan hasil perhitungan yang terangkum pada tabel dibawah ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi parsial untuk variabel keaktifan siswa dalam pembelajaran siswa (0,909), melalui uji keberartian koefisien korelasi dengan uji t diperoleh nilai t hitung = 5,174 lebih besar daripada nilai t tabel = 1,667 (5,174 < 1,667) dengan signifikansi 0,003. Hal ini berarti bahwa keaktifan

siswa dalam pembelajaran (X2) memiliki hubungan secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa (Y). c) Hubungan antara minat belajar (X1), keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y) Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien korelasi parsial untuk variabel minat belajar, keaktifan siswa dalam pembelajaran (0,934), melalui uji keberartian koefisien korelasi dengan uji t diperoleh nilai thitung = 2,650 lebih besar daripada nilai ttabel = 1,667 (2,650 > 1,667) dengan signifikansi 0.002. Hal ini berarti bahwa minat belajar (X 1), keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) memiliki hubungan secara signifikan dengan prestasi belajar siswa (Y). b. Uji Koefisien Korelasi Berganda Dalam analisis ini akan digambarkan seberapa besar hubungan antara minat belajar, keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang, hal ini akan dijelaskan melalui tabel di bawah ini: Tabel. 4.11. Uji koefisien korelasi ganda (R Square) Model Summaryb Model 1 R .934
a

R Square .873

Adjusted R Square .870

Std. Error of the Estimate 1.89412

a. Predictors: (Constant), Minat Belajar dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Berdasarkan nilai koefisien korelasi antar variabel diatas, maka nilai koefisien korelasi ganda antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran dengan prestasi belajar siswa atau R adalah = 0.934. Nilai tersebut merupakan tingkat hubungan antar variabel yang selanjutnya dapat dibandingkan dengan nilai penentuan interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi. Hal ini dapat dilihat pada tabel pedoman untuk interpretasi terhadap nilai koefisen korelasi dibawah ini: Tabel 4.8. Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi. Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.900 1.000 Sangat Baik 0.751 0.899 Baik 0.700 0.750 Cukup 0.500 0.699 Kurang 0.000 0.499 Sangat Kurang Sumber: Dikutip dari Suharsimi Arikunto (2003). Berdasarkan tabel pedoman untuk interpretasi terhadap nilai koefisen korelasi, maka diketahui bahwa hubungan minat belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar pada mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang berada pada kriteria sangat baik yaitu 0.934 (0.900-1.000). Untuk penentuan pengujian hipotesis, maka dilakukan analisis statistik uji F. Adapun nilai statistik uji F dapat dihitung yaitu F = 319.937. Untuk mendapatkan nilai Ftabel pada db1 = k, db2 = n k -1, dan = 0.05 yaitu F (0.05,2,94) = 3.15 Tabel 4.12. Uji F Anova

ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 2295.677 333.657 2629.333 Df 2 93 95 Mean Square 1147.838 3.588 F 319.937 Sig. .000a

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Belajar, Motivasi Belajar b. Dependent Variable: Hasil Belajar Berdasarkan nilai Fhitung dan nilai Ftabel yang diperoleh, diketahui bahwa nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel (319,937 > 3,15), sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai F berada pada daerah penolakan Ho. Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang ditolak dan Ha diterima. Dengan sumbangsih dalam penelitian ini sebesar 0,873 (87,3%). Dari hasil analisis ini diketahui bahwa hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar sebesar 87,3% dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini. Hipotesis penelitian: Ho : Tidak terdapat hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata [pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang Ha : Terdapat hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata [pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang

B. PEMBAHASAN 1. Minat belajar siswa di SMK Negeri 3 Pinrang (X1) Hasil analisis data yang diperoleh mengenai minat belajar siswa diperoleh harga (X) rata-rata sebesar 62.29 dan simpangan baku atau standar deviasi (SD) sebesar 3.77 distribusi frekuensi variabel X1. Frekuensi tertinggi atau dominan yang ditunjukkan pada tabel ketegori yaitu sebesar 56 orang atau (58%) yang berada pada kategori baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa pada umumnya minat belajar siswa baik. Dengan data yang diperoleh dari sampel berada pada distribusi normal. Minat belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif dipengaruhi oleh perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran kelistrikan otomotif di kelas sehingga memberikan imbas yang positif terhadap sikap dan prilakunya dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Selain itu, siswa juga sangat senang dan memiliki kemauan yang kuat dalam mengikuti proses belajar mengajar pada mata pelajaran kelistrikan otomotif. 2. Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Hasil analisis data yang diperoleh mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran diperoleh harga (X) rata-rata sebesar 47.48 dan simpangan baku atau standar deviasi (SD) sebesar 3.45 distribusi frekuensi variabel X2. Frekuensi

tertinggi atau dominan yang ditunjukkan pada tabel ketegori yaitu sebesar 61 orang atau (64%) yang berada pada kategori cukup, sehingga keaktifan siswa dalam pembalajaran berada pada kategori cukup. Hal ini memberikan gambaran bahwa pada umumnya minat belajar siswa cukup. Keaktifan siswa dalam pembelajaran diukur melalui aktivitas-aktivitas yang sering dilakukan oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran di kelas khususnya yang berkaitan dengan mata pelajaran kelistrikan otomotif diantaranya mendengarkan, memandang, meraba, menulis, membaca, mengamati, mengingat, berpikir, latihan , praktek dan membuat jadwal belajar. 3. Tingkat Prestasi Belajar Siswa Hasil analisis data yang diperoleh mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran diperoleh harga (X) rata-rata sebesar 75.83 dan simpangan baku atau standar deviasi (SD) sebesar 5.26 distribusi frekuensi variabel Y. Frekuensi tertinggi atau dominan yang ditunjukkan pada tabel penentuan prestasi belajar siswa melalui pedoman penilian dari DEPDIKNAS (2007) yaitu sebesar 66 orang atau (69%) yang berada pada kategori lulus baik. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif berada pada kategori lulus baik. Prestasi belajar ini dicapai berkat latihan dan ketekunan dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas yang ditunjang oleh minat dan aktivitasaktivitas belajar yang dilakukan. Hasil belajar ini dipengaruhi oleh beragam faktor. Menurut Muhibbin, (2010: 197) bahwa hasil belajar adalah penilaian hasil usaha/kegiatan belajar yang

dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Setiap aktifitas yang dilakukan seseorang pada dasarnya menuju kepada pencapaian suatu prestasi yang baik. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar diperlukan alat ukur. Dengan pengukuran hasil yang dicapai seseorang dapat diketahui dengan melihat kemampuan, keterampilan, kesanggupan serta penguasaan keterampilan dan pengetahuannya dalam menyelesaikan suatu pekerjaannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut menjadi alat ukur untuk melihat keberhasilan sebuah proses pembelajaran.

4. Hubungan Minat belajar siswa dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 3 Pinrang Berdasarkan hasil analisis korelasi diketahui bahwa0 minat belajar (X 1) dan keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) memiliki hubungan yang sangat baik dengan prestasi belajar siswa (Y), maka nilai koefisien korelasi ganda antara minat belajar, keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar sebesar 0,934. Sumbangsih dalam penelitian ini sebesar 0.873 (87.3%) dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini. Berdasarkan nilai Fhitung dan nilai Ftabel yang diperoleh, diketahui bahwa nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel (319,937 > 3,15), sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai F berada pada daerah penolakan Ho. Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang ditolak dan Ha diterima.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan sebelumnya maka dapat disimpulkan hasil penelitian dalam skripsi ini ialah sebagai berikut: 1. Perkembangan minat belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif berada pada kategori baik yaitu sebesar 56 orang atau 58%. Minat belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif dipengaruhi oleh perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran kelistrikan otomotif di kelas sehingga memberikan imbas yang positif terhadap sikap dan prilakunya dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Selain itu, siswa juga sangat senang dan memiliki kemauan yang kuat dalam mengikuti proses belajar mengajar pada mata pelajaran kelistrikan otomotif. 2. Gambaran keaktifan siswa dalam pembelajaran pada mata pelajaran kelistrikan otomotif berada pada kategori cukup yaitu sebesar 61 orang atau

64%. Keaktifan siswa dalam pembelajaran diukur melalui aktivitas-aktivitas yang sering dilakukan oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran di kelas khususnya yang berkaitan dengan mata pelajaran kelistrikan otomotif diantaranya mendengarkan, memandang, meraba, menulis, membaca, mengamati, mengingat, berpikir, latihan , praktek dan membuat jadwal belajar. 3. Gambaran prestasi belajar siswa SMK Negeri 3 Pinrang pada mata pelajaran kelistrikan otomotif berada pada kategori lulus baik yaitu sebesar 66 orang atau 69%. Prestasi belajar ini dicapai berkat latihan dan ketekunan dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas yang ditunjang oleh minat dan aktivitas-aktivitas belajar yang dilakukan. 4. Terdapat hubungan yang sangat baik antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswadengan koefisien korelasi sebesar 0,934. Sumbangsih dalam penelitian ini sebesar 0.873 (87.3%) dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian analisis uji F, maka hipotesis penelitian berada pada daerah penolakan Ho. Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang ditolak dan Ha diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan melalui penelitian ialah: 1. Kepada Dinas Pendidikan Nasional sebagai bahan acuan dalam melakukan peningkatan kualitas pendidikan dengan mengoptimalkan seluruh potensi disetiap sekolah. 2. Kepada pihak SMK Negeri 3 Pinrang untuk selalu melakukan evaluasi mengenai minat belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan prestasi belajar siswa sebagai indikator peningkatan kualitas pendidikan. 3. Kepada para Guru Sekolah Menengah Kejuruan khususnya Jurusan teknik mekanik otomotif untuk selalu meningkatkan minat dan mengoptimalkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sehingga akan berimbas positif kepada hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran produktif. 4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya pada pengkajian masalah yang sama, agar lebih mendalam melakukan penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suyanto. 2004. Psikologi Umum. Jakarta: Aksara Baru Anni, Catharina Tri, dkk. 2004. Psikologi Belajar. Semarang : UPT UNNES Press. Djamarah, Syaiful. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik. 2001. Motivasi Belajar Dalam Perspektif Pendidikan. Bandung: Rosda Karya M. Buchori. 1991. Psikologi Umum. Bandung: Pn Tarsip Muhiddin, S. A, dkk. 2007. Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia. Muhibbin, Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada Poerwadarminta. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: CV. Rajawali Sardiman A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, dkk. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sukardi, D.K. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta: Aksara Baru Soemanto, Wasty. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Sumadi Suryabrata. 2004. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sumadi Suryabrata. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

You might also like