You are on page 1of 32

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah, berkat limpahan rahmat dan karunian-NYA kami kelompok

lima dapat menyelesaikan pekerjaan praktek batu dan beton. Dan kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan pengajaran teori dan praktek kepada kelompok kami, yang kiranya ilmu praktek dan teori tersebut dapat bermanfaat kepeda kami kelak ketika kami memasukki dunia pekerjaan yang sesungguhnya. Serta dapat juga menjawab segala pertanyaan kami tentang pekerjaan batu dan beton. Dari yang tidak tau menjadi tau, dari yang tidak tarampil menjadi terampil. Kami dapat juga menyelesaikan laporan akhir praktek batu dan beton kami. Yang pekerjaan dimulai dari pertemuan pertama hingga selesai. Serta tidak juga mudah bagi kami mengerjakannya pekerjaan tersebut hingga kami banyak tanyak kepada dosen mata kuliah praktek batu dan beton, mengenai kesulitan yang dialami oleh pekerjaan batu dan beton dilapangan yang sesungguhnya. Dan tidak bosanbosanya saya selaku ketua kelompok lima, menguucapkan terima kasih kepada teman teman yang telah berperan aktif dalam proses praktek ini. Pekerjaan praktek ini kiranya tidak dapat diselesaikan apabila tidak ada peran paran kehadiran teman teman dalam mata kuliah praktek batu dan beton. Karena dalam pekerjaan praktek ini di tuntut kerjasa sama antara teman yang satu ke teman yang lainnya hingga pekerjaan praktek ini tercapai sebuah kata selesai.

Medan, 15 Desember 2011

Penyusun,

KELOMPOK LIMA

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ DAFTAR ISI .............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1. LATAR BELAKANG .............................................................................. 2. TUJUAN ................................................................................................... BAB II DASAR TEORI ............................................................................................. BAB III BAHAN DAN PERALATAN ...................................................................... 1. PERALATAN ........................................................................................... 2. BAHAN .................................................................................................... BAB IV TAHAPAN PEKERJAAN ........................................................................... 1. PEMBAGIAN KELOMPOK.................................................................... 2. PEMBERSIHAN ...................................................................................... 3. PEKERJAAN LANJUTAN PEMBERSIHAN......................................... 4. PEMBUATAN BOWPLANK .................................................................. 5. PEMBUATAN GALIAN PONDASI BATU KALI................................. 6. PEKERJAAN PONDASI BATU KALI ................................................... 7. PONDASI BATU BATA ......................................................................... 8. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA ............................................. 9. PEKERJAAN PLESTERAN .................................................................... 10. PEMBUATAN RELIEF ........................................................................... 11. PEKERJAAN FINISHING ....................................................................... KESIMPULAN ........................................................................................................... SARAN ....................................................................................................................... 1 2 3 3 3 4 5 5 8 14 14 15 17 19 21 23 25 27 29 31 32 32 32

BAB I
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada zaman yang serba maju ini,banyak sekali tempat-tempat yang akan digunakan untuk pembangunan sehingga banyak membutuhkan tenaga professional. Maka dari itu sejak sekarang para mahasiswa dilatih untuk menjadi seorang konstruksi bangunan yang professional dan handal. Dengan melalui peraktek dibengkel ini lah para mahasiswa diajarkan untuk tujuan melatih keterampilan para mahasiswa.

2. .Tujuan peraktek 1. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa kerja di lapangan. 2. Mengetahui dan menggunakan alat dengan baik dan benar. 3. Memberi pengajaran tentang kerja di lapangan 4. Mengetahui keselamatan kerja 5.Manfaat praktek

Banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dalam praktek batu ini: 1. 2. 3. 4. Dapat mengetahui nama alat dan cara memakainya. Mengetahui cara pemasangan batu bata,plesteran,pasang keramik dengan baik dan benar. Dapat mengetahui cara memilih bahan bangunan yang baik dan bermutu. Mengetahui cara membuat bangunan yang baik,benar dan kuat.

BAB II
DASAR TEORI

Dalam pekerjaan dibengkel ini kita gunakan dasar teori tentang keselamatan kerja adalah bagaimana caranya kita dapat menjaga keselamatan diri kita dari kecelakaan-kecelakaan yang tak terduga. Banyak peralatan banyak peralatan yang dapat kita gunakan untuk melindungi pada saat bekerja,antara lain: 1. 2. 3. 4. Sarung tangan yang digunakan untuk melindungi dari bahan semen dan kapur. Sepatu boot digunakan untuk melindungi kaki dari benda-benda tajam yang ada dibawah Helm digunakan untuk melindungi kepala. Masker digunakan untuk menutup hidung dari debu pada saat semen.

Apabila sewaktu-waktu terjadi kecelakaan yang dapat kita lakukan yaitu :

Menolong dengan p3k dan melaporkan pada instruktur , terus apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran yang dapat kita lakukan yaitu :

1. Padamkan dengan karung basah. 2. Dengan tabung pemadam kebakaran. 3. Dengan pasir.

Dan dengan cara inilah kita dapat mengantisipasi terjadinya kecelakaan maupun kebakaran pada saat kita bekerja.

BAB III
PERALATAN DAN BAHAN

Dalam pemasangan bata, plesteran dan pemasangan ubin banyak sekali peralatan yang kita gunakan antara lain: 1. Sendok spesi

Fungsi : kegunaan dari sendok spesi adalah untuk mengambil spesi dari tempat spesi pada saat pemasangan bata. Terbuat dari : alat ini terbuat dari plat baja tipis dengan tangkai dari kayu Banyak sekali macam-macam sendok spesi. Ada yang berbentuk segitiga dan ada juga yang berbentuk oval.

2. Waterpas

Fungsi : waterpas berfungsi untuk mengukur kedataran dan ketegakan pasangan. Terbuat dari : alat ini terbuat dari aluminium. Dalam waterpas terdapat cairan ether yang ada gelembung udara didalamnya. Apabila pasangan sudah datar dan tegak maka gelembung udara tepat berada di tengah-tengah.

3. Siku-siku besi

Fungsi : siku-siku besi digunakan untuk mengukur kesikuan pertemuan dinding dalam pemasangan bata. Terbuat dari : alat ini terbuat dari plat baja atau besi dengan membentuk sudut siku-siku dan dilengkapi dengan garis-garis ukuran dalam satuan cm.

4. Line bobbyn

Fungsi : alat ini digunakan untuk garis penunjuk pemasangan bata. Pemakaian alat ini dianggap lebih efisien bila dibandingkan dengan paku karena kududukan alat ini mudah diatur.
5

Terbuat dari : alat ini terbuat dari plat baja tipis yang dibentuk segitiga. Alat ini terdiri dari dua buah plat baja yang dihubungkan dengan benang

5. Unting-unting

Fungsi : alat ini sebgai pengganti waterpas vertical yaitu untuk mengukur ketegakan pada pasangan bata. Terbuat dari : unting-unting terbuat dari kuningan, timah maupun besi.

6. Kotak spesi

Fungsi : kegunaannya untuk meletakan spesi yang selesai diaduk dan siap dipasang. Terbuat dari : kotak spesi terbuat dari plat besi yang berbentuk trepesium.

7. Ember

Fungsi : kegunaanya untuk mengambil air, menakar pasir atau semen, membawa adukan dan lail-lain. Terbuat dari : ember ada yang terbuat dari plat baja tipis dan adajuga yang terbuat dari plastic.

8. Sekop

Fungsi : gunanya untuk mengaduk spesi, menggali tanah ,dan sebagainya Terbuat dari : plat baja yang diberi tangkai kayu.

9. Tongkat ukur

Fungsi : kegunaan alat ini adalah untuk menentukan panjang pasangan dan berguna untuk membantu waterpas dalam melevel pasangan. Terbuat dari : kayu yang berbentuk empat persegi panjang yang sisinya datar dan lurus.

10. Straight edge

Fungsi : untuk mendatarkan plesteran. Terbuat dari : kayu yang berbebtuk empat persegi panjang.

11. Meteran

Fungsi : untuk mengukur panjang, lebar, tebal dan tinggi. Terbuat dari : plat baja tipis, kayu yang disebut meteran lipat. Pada meteran tercantum garis ukuran dalam millimeter, centimeter dan inchi

12. Pensil

Fungsi : untuk menandai suatu tempat yang diperlukan dalam pengukuran Terbuat dari : kayu.

13. Jointer

Fungsi : untuk membersihkan siar pada pasangan bata. Terbuat dari : besi

14. Ruskam kayu dan besi

Fungsi : untuk meratakan plesteran dinding dengan cara menggosok-gosokannya pada plesteran. Terbuat dari : kayu dan besi yang diberi tangkai pada belakangnya.

15. Ayakan pasir

Fungsi : untuk menyaring pasir,semen,kapur, dan lainnya Terbuat dari : kawat yang diberi kerangka kayu dan berbentuk empat persegi panjang.

16. Sikat

Fungsi : untuk membersihkan permukaan pasangan sebelum diplester.

17. Gerobak dorong

Fungsi : untuk mengangkut bata, semen, pasir, kapur dan lainnya.

BAHAN - BAHAN Macam-macam bahan yang kita gunakan dalam pemasangan bata, plesteran, dan pasangan ubin. Bahan tersebut antara lain : 1. Batu bata a. bata terbuat dari : 1. Tanah liat 2. Sekam 3. Air

b. ciri-ciri bata yang baik adalah : pembakaran matang ukuran tepat (27x13x6 atau 23x12x5) mempunyai warna yang seragam saat dipukul Suaranya nyaring pada saat dijatuhkan nilai kehancuran minimum

c. cara penyimpanan bata : Sebelum bata ditumpuk sebaiknya diberi alas agar air pada tanah tidak terserap oleh bata tersebut, sebab bata mempunyai daya serap tinggi. Kemudian bata disusun bersilang seling agar tidak pecah atau retak. Dan penyusunannya juga tidak terlalu tinggi, kira-kira 2m, ini bertujuan agar mudah mengambil bata, kemudian pada bagian atas sebaiknya diberi tutup plastik atau terpal agar terlindung dari cuaca yang dapat mengurangi mutunya.

2. Pasir a. Cara mendapatkan pasir Pasir dapat kita peroleh dari sungai atau gunung. b. Ciri-ciri pasir yang baik : 1. Bersih 2. Keras 3. Susunan besar butir harus tidak baik 4. besar butiran maximum 5mm 5. Kandungan lumpur/ tanah liat max 5% c. cara menentukan mutu pasir yang baik :

1. Ambil pasir digenggaman kita kemudian lepaskan. apabila banyak pasir yang masih ada ditangan kita maka pasir tersebut mengandung banyak lumpur dan tidak layak digunakan.

2. Ambil beberapa contoh pasir lalu dipanaskan apabila menimbulkan bau yang menyengat berarti mengandung bahan organik maka pasir tidak baik. Fungsi pasir : sebagai bahan pengisi

Cara penyimpanan pasir

Pasir sebaiknya diletakkan pad abak khusus. Jika tidak ada kita dapat memberi alas terlebih dahulu agar pasir tidak tercampur dengan tanah dan waktu pengambilannya juga mudah. Dan supaya pasir tidak berantakan maka disampingnya dapat kita dampingi dengan bata.

3. Semen a. Bahan dasar semen : CaO (60-70%) SiO2 (20-30%) Al2O3 (5-10%) Fe2O3 (5%)

b. Fungsi semen : sebgai bahan perekat c. Sifat-sifat semen : 1. Mudah mengeras bila terkena udara lembab/ air 2. Mudah dikerjakan (work ability). 3. kuat (strength)

d. Ciri-ciri semen yang baik :

1. tidak menggumpal/ tidak membatu/ mengeras 2. kering serta kantong zak tidak rusak. 3. butiran masih halus.

e. Cara menentukan mutu semen

1. periksa kantong-kantong semen apakah masih utuh dan baik 2. periksa isinya masih halus atau menggumpal 3. bila semen telah berumur lebih dari 3bulan mutunya harus diperiksa dengan car membuat lempengan kue adukan semen, setelah lempengan kue berumur 24jam lalu direbus selama 3jam bila lempengan kue tersebut tidak retak maka semen masih bagus dan bisa digunakan.

f. cara penyimapanan semen : Supaya semen tidak mengeras maka harus disimpan pada ruangan khusus. Dindingnya dilapisi dengan kertas aspal. Serta dipasang lantai yang tingginya 30cm dari permukaan tanah agar udara di dalam ruangan tidak lembab. Sebaiknya semen yang jenisnya berbeda dipisah. Begitu pula dengan semen yang baru datang tidak boleh ditumpuk diatas semen yang telah lama disimpan.
10

4. Kapur

a. Cara memperoleh kapur : kapur dapat kita peroleh dari gunung kapur .

b. Fungsi kapur :

1. sebagai bahan pengikat 2. memudahkan pekerjaan 3. memperlambat peroses pengerasan semen 4. mengurangi penyusutan air .

c. Ciri-ciri kapur yang baik:

1. Harus dipadamkan dengan baik 2. Membentuk tepung halus 3. Dalam keadaan kering kadar air <10% 4. Kadar bagian aktif tidak kurang dari 90% 5. Butiran kasar <5% d. Cara penyimpanan kapur Kapur harus disimpan dalam ruangan tertutup untuk mencegah terserapnya air oleh kapur. Penyimpanan kapur hendaknya tinggi dari permukaan banjir.

5. Air a. fungsi air : untuk menghomogem bahan untuk pembuatan spesi. b. Air yang digunakan sebaiknya air bersih, tidak berwarna dan tidak berbau. Air yang berminyak maupun air laut tidak dapat dipakai kerana dapat mengurangi kekuatan ikatan bata.

11

Langkah-langkah pembuatan spesi adalah sebagai berikut : 1. Ayaklah pasir dan kapur terlebih dahulu. 2. ukurlah pasir dengan perbandingan : 1. pada pasangan bata 1 kapur : 5 pasir 2. pada plesteran lapisan pertama 1 kapur : 3 pasir 3. pada plesteran lapisan kedua 1 kapur : 2 semen merah : 3 pasir 3. kemudian masukan satu persatu bahan-bahan kedalam tempat pembuatan spesi. 4. kemudian tambahkan air, jangan terlalu encer dan jangan terlalu kental (plastis) 5. aduk dengan cangkul atau sekop sampai merata 6. kemudian pindahkan bak spesi dan siap digunakan. Langkah-langkah pemasangan bata adalah sebagai berikut: 1. ambil satu bata dan satu sendok spesi, pasang bata dengan posisi tegak 2. ukur kelurusan bata tersebut dengan waterpas 3. ambil satu sendok spesi dan satu bata, pasang pada posisi tegak dengan jarak 150cm dari bata pertama 4. pasang tongkat ukur diatas bata tersebut dan taruh waterpas diatasnya 5. kemudiabn ukur kelurusannya 6. setelah kedua bata tersebut datar pasngkan line bobbyn pada masing-masing kepala bata tersebut dengan benang yang renggang. 7. letakkan spesi pada sebelah bata pertama (diantara kedua ujung bata ) 8. kemudian letakkan bata diatas spesi tadi dengan posisi tegak sejajar benang. 9. pasang bata selanjutnya sama dengan pemasangan bata sebelumnya 10. tebal diantara bata satu dengan bata berikutnya kurang lebih 1cm 11. pasang bata sampai ujung yang satunya. Langkah-langkah plesteran adalah : 1. Bersihkan permukaan dinding dengan sikat ijuk dari kotoran yang mudah lepas, siapkan Peralatan, Bahan dan Ukur Ruangan terhadap ketepatan ruangan (siku-siku => diagonal) dengan meteran. (lihat denah ruangan dibawah ini)

2. Periksa ketegakan pasangan dinding dengan unting-unting (lot / plumb bob) dan tandai dengan memasang benang lurus (ujung-ujungnya dipasang paku). 3. Pasang kepala plesteran dengan permukaan tegak lurus benang unting-unting selebar 2 - 5 ( umumnya 3 cm), setebal 1 - 2 cm, setinggi dari lantai (boleh dari plint) hingga setinggi dinding yang dipasang, bila untuk ruangan, kepala plesteran dari sudut dinding dengan jarak 20 cm, dan jarak interval 1 - 1,5 m.

4. Periksa kepala plesteran 3 selurus kepala plesteran 1 & 2 dengan menarik benang lurus.

5. Perciki permukaan dinding yang akan diplester dengan air, isikan bahan plesteran (adukan)
12

dengan komposisi adukan yang dikehendaki, pada permukaan dinding dengan ketebalan lebih sedikit dari pada kepala plesteran.

6. Ratakan dan potong permukaan plesteran dengan menggunakan jidar atau tongkat kayu yang lurus dengan berpedoman pada permukaan kepala plesteran 1 & 3.

13

BAB IV
TAHAPAN PEKERJAAN

JADWAL PELAKSANAAN PRAKTEK BATU DAN BETON KLOMPOK LIMA ( 5 )

SEPTEMBER

OKTOBER KAMIS KE

NEVEMBER KAMIS KE

DESEMBER KAMIS KE

NO.

KEGIATAN

KAMIS KE

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Pembagian kelompok Pekerjaan pembersihan Pekerjaan lanjutan pembersihan Pembuatan bowplank Pembuatan galian pondasi batu kali Pekerjaan pondasi batu kali Pondasi batu bata Pekerjaan pasangan batu bata Pekerjaan plesteran Pembuatan relief Pekerjaan finishing

KET : Pekerjaan selesai pada tanggal 15 Desember 2011, tepatnya pada Kamis ke- 3 bulan Desember. Pada bulan Desember 2011 tepatnya Kamis ke 4 5. Itu merupakan akhir dari perkulihaan. 1. PEMBAGIAN KELOMPOK Pembagian kelompok ini dilaksanakan agar mempermudah proses pekerjaan mata kuliah praktek batu dan beton. Yang masing masing kelompok ini terdiri dari 10 orang beserta di pimpin oleh ketua kelompok. Ketua kelompok tersebut bertanggung jawab pada anggota kelompok yaitu :

14

1. Mendengarkan himbauan dari dosen instruktur mengenai cara cara peraktek, beserta menyebarkan himbauan tersebut kepada anggota anggota kelompok agar mengikuti himbauan tesebut. 2. Mengambil alat di workshop PTB. 3. Mengatur pembagian pekerjaan anggota kelompok, agar pekerjaan selesai sampai pada waktu yang telah ditentukan. Setelah di bagi kelompok maka pada Minggu kedua yaitu pada tanggal 8 September 2011 dilanjutkan pada pembagian lahan praktek, kelompok kami mendapatkan lahan nomor ke- 10 dan pada saat itu juga dimulai pekerjaan praktek batu dan beton. Dimulai dari Pekerjaan Pembersihan sampai pada pekerjaan Minggu Minggu selanjutnya hingga pekerjaan akhir yaitu Pekerjaan Finishing.

2. PEMBERSIHAN ( 8 September 2011) Pembersihan lahan adalah salah satu jenis pengerjaan persiapan dalam pengerjaan peraktek pengerjaan batu dan beton. Pengerjaan ini di lakukan sampai lahan tersebut bersih dari rumput, timbunan berbatuan, dan tumpukkan tanah yang tidak rata. Jenis Alat : 1. 2. 3. 4. Cangkul Skop Pacul Goni

TUJUAN 1. Untuk membersihkan lahan dari benda benda yang menggangu dalam proses pengerjaan batu dan beton seperti rumput, timbunan batu dalm tanah. 2. Mempermudah proses pengerjaan galian, seperti pembuatan pondasi dll. 3. Mempercepat proses pengerjaan diatas lahan seperti, pekerjaan pembutan Bowplank, pondasi, dan pasangan batu bata. Yang proses pengerjaannya dilakukan diatas lahan tersebut. 4. Agar tidak menghambat proses pengerjaan penggalian lahan disebabkan karena keadaan lahan yang tidak datar / rata. 5. Meratakan permukaan tanah. Agar tanah menjadi rata serta datar.

LANGKAH KERJA Cabut rumput dengan menggunakan alat cangkul, kemudian kumpulkan rumput tersebut kedalam goni. Apabila goni tersebut telah penuh maka rumput tersebut dapat dibuang seta ratakan tanah agar menjadi rata dan kemudian buang tanah bekas galain tersebut dengan menggunakan skop dan masukkan ke dalam ember. Jauhkan pembuangan tanah tesebut dari
15

lokasi lahan pengerjaan. Dan apabila bekas tanah rataan tersebut berada dekat dengan lahan maka akan di prediksikan apabila terjadi hujan timbun hasil tanah bekas rataan akan menjadi longsor kelahan yang akan kita kerjakan. Bersihkan lahan dari timbunan berbatuan yang akan mengambat proses pengerjaan galian yaitu dengan menggunakan pacul. Alat semacam linggis ini berfungsi untuk mengancurkan, mengali berbatuan dari lahan yang akan kita kerjaan.

16

3. PEKERJAAN LANJUTAN PEMBERSIHAN ( 15 September 2011) Pekerjaan lanjutan pembersihan merupakan pekerjaan tahapan dari pembersihan lahan yang terjadi karena lahan pekerjaan telampau banyak mengandung berbatuan. Jadi pengerjaan tersebut menjadi pengerjaan lanjutan. Jenis Alat : 1. 2. 3. 4. Cangkul Skop Pacul Goni

TUJUAN 1. Untuk membersihkan lahan dari benda benda yang menggangu dalam proses pengerjaan batu dan beton seperti rumput, timbunan batu dalm tanah. 2. Mempermudah proses pengerjaan galian, seperti pembuatan pondasi dll. 3. Mempercepat proses pengerjaan diatas lahan seperti, pekerjaan pembutan Bowplank, pondasi, dan pasangan batu bata. Yang proses pengerjaannya dilakukan diatas lahan tersebut. 4. Agar tidak menghambat proses pengerjaan penggalian lahan disebabkan karena keadaan lahan yang tidak datar / rata. 5. Meratakan permukaan tanah. Agar tanah menjadi rata dan datar.

LANGKAH KERJA Cabut rumput dengan menggunakan alat cangkul, kemudian kumpulkan rumput tersebut kedalam goni. Apabila goni tersebut telah penuh maka rumput tersebut dapat dibuang seta ratakan tanah agar menjadi rata dan kemudian buang tanah bekas galain tersebut dengan menggunakan skop dan masukkan ke dalam ember. Jauhkan pembuangan tanah tesebut dari lokasi lahan pengerjaan. Dan apabila bekas tanah rataan tersebut berada dekat dengan lahan maka akan di prediksikan apabila terjadi hujan timbuna hasil tanah bekas rataan akan menjadi longsor kelahan yang akan kita kerjakan. Bersihkan lahan dari timbunan berbatuan yang akan mengambat proses pengerjaan galian yaitu dengan menggunakan pacul. Alat semacam linggis ini berfungsi untuk mengancurkan, mengali berbatuan dari lahan yang akan kita kerjaan.

17

18

4. PEMBUATAN BOWPLANK ( 22 September 2011) Pembuatan bowplank merupakan salah satu pengerjaan perangaian kayu dan benang dengan menggunakan paku sebagai alat sambungnya, berdasarkan ukuran yang telah ditentukan sebagai acuan pondasi. Pengerjaan ini di lakukan diatas lahan tanah pengerjaan. Paku dipakai sabagai penanda ukuran dikarenakan paku memiliki ukuran yang akurat. Semakin kecil paku yang dipakai sebagai penanda ukuran yang ditarik dengan benang, maka membuat ukuran tersebut menjadi lebih akurat. Jenis Alat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Meteran Gulung Benang Paku Kayu ukuran 2 x 3 cm dan 1 x 3 cm Palu Pensil Selang Air

TUJUAN 1. 2. 3. 4. 5. Sebagai acuan ukuran pondasi. Mempermudah proses pembuatan pondasi yang telah ditentukan ukurannya. Mempercepat pekerjaan galian pondasi. Memberikan keakuratan pada ukuran galian pondasi. Membuat siku pada podasi, Agar pondasi tetap kelihatan simetris.

LANGKAH KERJA Ukuran kayu yang 2 x 3 cm, di ukur panjangnya kira kira 80 cm sebanyak 4 buah, dan runcingkan salah satu ujungnya disetiap masing masing 4 buah kayu tersebut. Agar mempermudah mentancapkan kayu tersebut ke dalam tanah. Kemudian ukur lahan tersebut 2 x 4 m, patok disetiap 4 sisi lahan yang telah ditentukan. Pukul dengan palu sampai 50 cm dari permukaan tanah, tarik selang dari patok kayu pertama yang telah diukur dari permukaan tanah dan diberi tanda dengan pensil ke patok kayu yang kedua dan juga diberi tanda, dan seturusnya sampai ke patok kayu yang ke empat. Pasang kayu ukuran 1 x 3 cm pada patok kayu yang telah diberih tanda tadi sampai kepada patok keempat dan kembali ke patok satu di satukan. Tapi ki terlebih dahulu membuat siku bagunan dengan munggunakan ukuran 3, 4, dan 5 cm. Kemudian ukur pondasi dari as ke as, diberi tanda ukuran tersebut dengan paku yang telah diberi jarak 10 cm dari patok kayu dari sisi luar patok. Tariklah benang dari patok pertama ke patok ke empat dan seterusnya hingga membentuk persegi panjang.
19

4.00

2.00
GAMBAR BOWPLANK

20

5. PEMBUATAN GALIAN PONDASI BATU KALI ( 29 13 Oktober 2011 ) Pembutan pondasi adalah suatu pengerjaan pengalian tanah. Pondasi merupakan penerimah pembebanan dari atasnya yang diteruskan kepada tanah secara merata. Jadi pondasi ini sangat penting dalam pembuatan pekerjaan batu.

Jenis Alat : 1 2 3 4 5 6 7 8 Meteran Gulung Benang Unting - unting Kayu Palu Batu kali (batu koral) Cangkul Waterpass

TUJUAN 1. Menyarulkan pembebanan kepada tanah 2. Memikul pembebanan pada bagian atasnya 3. Sebagai acuan pasangan batu

LANGKAH KERJA Putar dan Lepaskan unting unting dari sudut pada benang bowplank biarkan terlebih dahulu melayang di udara, sampai diam baru jatuhkan ujung runcingnya pada permukaan tanah. Baru di tanah akan timbul bekas ujung runcing dari pada unting unting, beritanda dengan potongan kayu tipis dan tokok kayu tersebut dengan palu, di setiap perjumpaan sudut serta tariklah benang, hingga membentuk persegi panjang sama ratanya dengan cetakan bowplank. Ambillah batu kali yang ukurannya besar besar. Galihlah permukaan tanah dengan cangkul, lalu masukkan batu batu kali yang setiap kedataran pengukuran dari atas batu kali setinggi 60 cm ke atas benang bowplank dengan menggunakan alat meteran gulung dan juga waterpas. Dan seterusnya hingga semua bagian dari pada galihan tanah tersebut membentuk persegi panjang yang telah ditentukan. Dan setiap celah batu kali ditutup dengan pasir , ratakanlah seluruh bagiannya. Hingga tidak menimbulkan celah pada setiap bagian yang berbedah.

21

22

6. PEKERJAAN PONDASI BATU KALI ( 20 Oktober 2011 ) Pekerjaan pondasi lanjutan merupakan pekerjaan podasi yang dilanjutkan dari pekerjaan Minggu sebalumnya. Minggu semalam kita telah mengerjakan bagian pondasi yaitu bagian batu kalinya, sekarang kita akan membahas tentang ukuran ukuran dari pada pondasinya. Pekerjaan yang dilakukan diatas pekerjaan sebelumnya.

Jenis Alat : 1. 2. 3. 4. Meteran Gulung Benang Batu kali Waterpass

Bahan : 1. 2. 3. 4. 5. Kayu Semen Pasir Batu kali Air

TUJUAN 1. Menyarulkan pembebanan kepada tanah 2. Memikul pembebanan pada bagian atasnya 3. Sebagai acuan pasangan batu

LANGKAH KERJA Ukur dari as pondasi letakkan kayu dengan panjang 30 cm, tokok dengan menggunakan palu kemudian kita akan menggambil tinggi pondasi 15 cm dari timbunan batu kali. Letakkakn patok kayu dari kedua sisi, penggambilan ukuran berdasarkan as pondasi kedua sisi pertama dengan ukuran 10 cm dari asnya dan kedua sisi berikutnya dengan ukuran 5 cm dari as pondasi. Kemudian tarik benang pada sisi pertama yang ukurannya 5 cm pada atas patok setinggi 15 cm ke patok yang sama, kedua sisinya. Berikutnya kedua sisi yang ukuran 10 cm tersebut pengukurannya di lakukan pada dasar permukaan batu kali. Tariklah benang di masing masing sisi, hingga membentuk pondasi batu kali , berbentuk kerucut pada kepala bangunan. Campurlah pasir dan semen dengan perbandinag campuran 10 : 2. Campuran tersebut merupakan pegikat dari pada pondasi batu kali, untuk setiap susunan antara batu kali. Susunlah batu kali yang susunanya mengikuti dari pada benang tadi yang telah di buat dan rekatkan dengan campuran semen dan pasir, serta ratakanlah hingga membentuk pondasi batu kali dengan menggunakan waterpass, upayakan semua sisi rata.
23

24

7. PODASI BATU BATA ( 27 10 November 2011 ) Merupakan pekerjaan pembuatan pondasi batu bata, yang mempunyai fungsi sama dengan pondasi batu kai. Yaitu menyarulkan pembebanan yang di terimanya kepada tanah. Dalam pekerjaan ini batu bata yang digunakan harus batu bata yang basah, apabila tidak basah maka rendamlah batu bata tersebut dalam air, hingga batu bata tersebut menjadi basah. Jika batu bata yang digunakan tidak basah maka ini membuat pekerjaan kita menjadi sia sia, karena batu bata yang kering membuat campuran semen, pasir dan air tidak dapat mengikat dengan batu bata tersebut.

Jenis Alat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Meteran Gulung Benang Semen Pasir Batu bata Waterpass Air

TUJUAN 1. Menyarulkan pembebanan kepada tanah 2. Memikul pembebanan pada bagian atasnya 3. Sebagai acuan pasangan batu.

LANGKAH KERJA Pengukuran pondasi batu bata, berpacu kepada benang awal acuan pondasi. Yang telah di sesuaikan dengan pondasi batu kali sebagai kepala bangunannya. Pondasi batu bata ini dilakukan dengan cara menyusun batu bata sesuai dengan panjang batu bata dengan di beri jarak atau spesi berkisar 0.5 1 cm. Yang jarak tersebut akan diisi dengan campuran pasir dan semen + air, yaitu dengan perbandingan 10 : 1. Batu bata yang telah disusun, yang panjangnya sudah di tentukan. Ukurlah kedatarannya batu bata yang diletakkan di atas batu kali dengan menggunakan waterpass dan ukurannya batu yang telah disesuaikan dengan tinggi benang bowplank yaitu 55 cm, agar seluruh bagian permukaan pada batu bata rata. Baru tahapan selanjutnya isi lah jarak jarak pada susunan batu bata dengan campuran pasir dan semen yang telah kita aduk sebelumnya.

25

26

8. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA ( 10 17 November 2011 ) Adalah salah satu pekerjaan pasangan batu bata yang berfungsi sebagai sekat, pembatas antara runagan yang satu dengan rungan yang lainnya. Batu bata yang digunakan adalah batu bata yang basah.

Jenis Alat : 1. 2. 3. 4. Meteran Gulung Benang Waterpass Ember

Bahan : 1. Semen 2. Pasir 3. Batu bata 4. Air

TUJUAN 1. Memisahakan rungan yang satu dengan ruang lainnya 2. Sebagai selimut pembatas ruangan 3. Menutupi rungan yang satu dengan ruangan yang lainnya.

LANGKAH KERJA Pekerjaan ini dilakuakan diatas pekerjaan pondasi yang telah kering. Pengukuran pasangan batu bata ini berpacu kepada asnya pondasi, lalu batu bata di susun mengikuti lebar dari pada batu bata yang di sesuaikan dengan as pondasi dengan as batu bata mengikuti seutas benang pada as pondasi yang telah di buat sebelumnya. Hingga pasangan batu bata benar benar berada tepat ditengah. Susun batu bata sesuai dengan lebar bata dengan dibatasi dengan spesi antar batu bata yang satu dengan yang lainnya dengan ukuran 0,5 cm 1 cm. Jarak tersebut di isi dengan campuran pasir, semen + air yang telah diaduk terlebih dahulu . penyusunan spesi atau siar harus selang seling agar ada terjadi ikatan antara pasangan batu yang satu dengan batu yang lainnya hingga pasangan batu akan menjadi kokoh. Pekerjaan ini di lakukan begitu seterusnya hingga sampai kepada ukuran yang telah di tetapkan.

27

28

9. PEKERJAAN PLESTERAN ( 24 November 2011 ) Pekerjaan plesteran adalah salah satu jenis pekerjaan membuat rata / mendempul batu bata agar keliatan rata, tidak ada bedah tinggi juga memberihkan perlindungan kepada pasangan batu bata agar tetap awet/ tahan lama. Pekerjaan plesteran ini dilakukan dengan 2 tahapan pekerjaan yaitu : 1. Plesteran kasar 2. Plesteran halus

1. Plesteran kasar Plesteran kasar adalah salah satu jenis pekerjaan awal dalam perkerjaan pelesteran yang berfungsi membuat rata antara pasangan batu bata dan membuat pasangan batu tersebut menjadi tahan lama. 2. Plesteran halus Plesteran halus adalah salah satu jenis pekerjaan finishing setelah dilakukan pengerjaan plesteran kasar. Fungsi dari pekerjaan ini adalah membuat halus plesteran kasar dengan jalan menggunakan semen + air dengan menggunakan alat sendok pasir yang terbuat dari besi.

Jenis Alat : 1. 2. 3. 4. Sendok pasir terbuat dari kayu Sendok pasir besi Ember Kayu

Bahan : 1. Semen 2. Pasir halus 3. Air

29

TUJUAN 1. Melapisi pasangan batu bata. 2. Mengawetkan pasangan bata agar tidak rusak. 3. Mertakan pasangan batu bata agar tidak timbul tonjolan yang berarti, yang membuat pasangan batu bata menjadi jelek. 4. Mempercantik pasangan batu bata.

LANGKAH KERJA Saringlah pasir dengan saringan pasir, campurkan pasir dan semen + air dengan perbandingan 10 : 3. Aduklah campuran pasir dan semen itu hingga rata. Kemudian buatlah timbunan campuran pasir dan semen tadi buat lubang di tengah timbunan campuran, baru isi lah lubang itu dengan air secukupnya menurut kekentalan yang telah diinginkan. Adiklah campuran tersebut hingga menjadi suatu adukan yang memiliki kekentalan. Kemudian isi ember dengan campuran tersebut, sementara di lahan yang akan kita kerjakan siram pasangan batu bata dengan sedikit air saja, hanya untuk membuat campuran tersebut melekat pada pasangan batu bata. Kemudian antar ember yang telah diisi dengan adukan ke lahan pekerjaan plesteran. Lakukanlah plesteran, ambil campuran pasir dan semen dalam ember dengan menggunakan sendok pasir kayu. Rekatkan campuran tersebut hingga rata pada pasangan batu bata. Ambila kayu sebagai rol dari pada pekerjaan plesteran tadi. Rol kan permukaan pasangan plesteran, agar permukaan yang di plester kasar menjadi rata. Plesteran kasar tidak jauh berbeda dengan plesteran kasar alat yang digunakan adalah sendok pasir yang terbuat dari besi. Karena alat tersebut permukaannya bersifat halus. Sedangkan campurannya hanyan menggunakan semen dan air. Permukaan plesteran halus menggunakan alat sendok pasir yang terbuat dari besi, rata kan. Hingga plesteran kasar tertutupi dengan plesteran halus. Dan apabila plesteran halus sudah menutupi permukaan plesteran yang kasar, alat yang ugu dapat digunakan adalah kuas. Penarikkan kuas ini berdasarkan satu arah saja. Agar plesteran halus menjadi rapi.

30

10. PEMBUATAN RELIEF ( 1 8 Desember 2011 ) Pembuatan relif adalah suatu pekerjaan memberikan suatu testus kepada dinding bagunan, yang bertujuan memperindah. Jenis Alat : 1 2 3 4 5 6 Semen Pasir halus Air Sendok pasir besi Ember Kayu (cetekan relief)

TUJUAN 1. 2. 3. 4. Membuat tekstur bagunan Memperindah Memberikan timbulan (tonjolan) kepada dinding Mempercantik pasangan plesteran

LANGKAH KERJA Buat terlebih dahulu cetakan relief sesuai keinginan. Kemudian rekatkan cetakan relif tersebut pada dinding yang akan di relif dengan menggunakan paku, disetiap sisinya agar tidak menganggu proses perelifan nanti. Setelah itu berih cetakan tersebut dengan minyak, disetiap sisinya, agar cetakkan ketika pasangan semen kering. Dapat dengan mudah di lepaskan cetakkan dari pasangan tersebut. Sementara itu kita buat campuran semen dan air, serta aduk hingga menjadi suatu adukan. Taruk dalam ember adukan tersebut. Kemudian isi cetakkan relif dengan menggunakan sendok pasir besi, ratakanlah.

31

11. FINISHING ( 15 Desember 2011 ) Pekerjaan finishing ini merupakan salah satu jenis pekerjaan akhir. Yang dilakukan dengan cara membuka cetakkan relief, agar terbentuk suatu tekstur yang menonjol dari dinding bangunan. Jenis Alat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Semen Pasir halus Air Sendok pasir besi Ember Kayu (cetekan relief)

TUJUAN 1. 2. 3. 4. Membuat tekstur bagunan Memperindah Memberikan timbulan (tonjolan) kepada dinding Mempercantik pasangan plesteran

KESIMPULAN Pekerjaan pemasangan merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam pembangunan gedung Oleh karena itu pemasangan yang baik dan benar sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas mutu bangunan tersebut, kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan dan perhitungan pemasangan membutuhakan ketelitian dan kesabaran yang tinggi umtuk memperoleh hasil yang lebih baik. 2. keselamatan kerja harus selalu diperhatikan dengan baik 3. pada saat pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati agar Hasilnya sesuai yang kita inginkan 4. pada saat plesteran harus diperhatikan penuh, karena dalam pekerjaan ini perlu kesabarab yang penuh 5. untuk spesi atau campuran harus selalu diperhatikan atau sesuai dengan diberikan instrukur . SARAN Dalam pemasangan pasangan batu bata dan plesteran dibutuhkan ketelitian,kejelihan dan kesabaran kerena dengan itu kita dapat menghasilkan pekerjaan yang baik dan hasil yang maksimal atau yang kita inginkan .
32

You might also like