You are on page 1of 11

MAKALAH

KEPUTUSAN INVESTASI MODAL




DISUSUN OLEH :
VERDYANTO C. TANGHANA
09 104 21 009


FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS FAJAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi seringkali dihadapkan dengan peluang (kebutuhan) untuk melakukan
investasi dalam aktiva atau proyek yang mencerminkan komitmen jangka panjang, sistem
produksi baru, pabrik baru, peralatan baru, serta pengembangan produk baru adalah contoh
dari aktiva dan proyek untuk kategori ini.
Peluang investasi inilah yang sering dihadapi oleh seorang manajemen. Karena
manajemen sebagai puncak kepemimpinan dan merupakan otak dari suatu perusahaan atau
organisasi harus mengambil suatu keputusan baik itu keputusan jangka panjang maupun
keputusan jangka pendek untuk mencapi tujuan dari manajemen yaitu berorientasi pada
keuntungan. Khususnya pada investasi modal dalam aktiva untuk jangka panjang seperti
keputusan untuk melakukan investasi dalam pabrik baru atau keputusan akan melakukan
investasi dalam sistem manufaktur yang fleksibel atau tetap dengan sistem manufaktur
tradisional yang lama, hal hal seperti inilah yang harus diperhitungkan dan diputuskan oleh
seorang manajer.
Berkaitan dengan keputusan investasi modal, manajer dihadapkan pada masalah
utama yaitu ketidakpastian. Bagaimana manajemen bisa mengambil keputusan yang tepat
sehingga visi dan misi perusahaan khususnya orientasi pada keuntungan dapat tercapai. Hal
inilah yang mendorong penulis untuk membahas tentang bagaimana manajemen harus
mengambil keputusan untuk mencapai tujuan tersebut.

B. Tujuan
Dalam materi yang telah penulis sajikan penulis tentunya penulis memiliki tujuan.
Tujuannya adalah :
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat mengerti tentang pengganggaran modal dan berharap bisa
diimplementasikan dalam praktek sehari-hari bagi pihak yang membutuhkan.
2. Tujuan khusus
a. Sebagai salah satu syarat untuk bisa lulus dari mata kuliah Akuntansi
Manajemen.
b. Mendapatkan nilai terbaik di mata kuliah Akuntansi Manajemen.
C. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis buat untuk menyusun makalah ini adalah :
1. Apa itu investasi dan modal?
2. Apa perbedaan investasi modal ekslusif dan independen
3. Apa itu keputusan investasi modal?
4. Apa Alat-alat keputusan investasi modal?
5. Manfaat investasi modal?



























BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Investasi diartikan sebagai penanaman modal perusahaan. Penanaman modal dapat
dilakukan pada aktiva rill ataupun aktiva finansiil. Aktiva riil merupakan aktiva yang bersifat
fisik atau dapat dilihat jelas secara fisik, misalnya persediaan barang, gedung, tanah, dan
bangunan. Sedangkan aktiva finansiil merupakan aktiva berupa surat-surat berharga seperti
saham dan obligasi. Aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan akan digunakan dalam
operasinya dalam mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan Modal menunjukkan aktiva tetap
yang digunakan untuk produksi atau seluruh harta dari pengurangan aktiva dan pasiva.

B. Perbedaan modal ekslusif dan independen
Dalam penganggaran modal (capital budgeting) terdapat dua jenis proyek
penganggaran modal yaitu:
1. Proyek independen dan ;
Proyek independen adalah proyek yang diterima atau ditolak tidak akan
memperngaruhi arus kas proyek lainnya. Misalnya; keputusan General motors
untuk membangun pabrik baru guna memproduksi lini mobil Cadillac tidak
dipengaruhi oleh keputusan pembuatan pabrik baru lini saturn. Keduanya adalah
keputusan investasi modal independen atau tidak berkaitan.

2. Proyek saling eksklusif.
Proyek saling eksklusif adalah proyek-proyek yang akan diterima akan
mengalangi penerimaan proyek lain. Dari proyek penganggaran modal
mengharuskan perusahaan memilih salah satu alternatif yang saling bersaing
untuk menyediakan jasa dasar yang sama penerimaan terhadap salah satu pilihan
yang akan menghalangi proyek lainnya. Misalnya; divisi viber Monsanto
memutuskan untuk mengotomatisasi pabriknya di Pensacola, Florida. Monsanto
dihadapkan dengan pilihan meneruskan operasional produksi manual untuk
menggantinya dengan sistem otomatis. Sebagian pertimbangan perusahaan
mungkin berkenanaan dengan jenis sistem otomatisasi yang berbeda. Apabila tiga
sistem terotomatisasi yang berbeda dipertimbangkan, maka akan ada empat
alternatif-sistem yang ada sekarang ditambah tiga sistem baru yang potensial.
Setelah satu sistem dipilih, tiga sistem lainnya ditolak.
Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih
kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manfaktur standar dimasa lalu.
Bagi peralatan standar, biaya langsung diakuisi mencerminkan investasi
sebenarnya. Pada manufaktir yang terotomatisasi, biaya langsung mencerminkan
50 atau 60 persen dari total investasi; perangkat lunak, teknik, pelatihan, dan
implementasi merupakan persentase yang signifikan dari total biaya. Jadi, ketika
kita harus sangat berhati-hati dalam menilai biaya aktual dari sistem yang akan
dilakukan secara otomatis. Biaya sampingan terkadang terabaikan, padahal
jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Dari kedua jenis proyek diatas secara jelas bisa disimpulkan bahwa proyek
independen adalah proyek yang tidak berkaitan atau tidak saling mempengaruhi
dengan proyek lainnya ketika manajer memutuskan untuk mengambil suatu
proyek sedangkan proyek yang saling ekslusif adalah proyek yang saling
berkaitan atau mempengaruhi proyek lainnya jika salah satu proyek diambil.

C. Keputusan investasi modal
Merupakan tanggungjawab seorang manajer untuk mengambil keputusan terutama
untuk investasi atau keputusan pendanaan (financial Decision). Beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain :
1. Keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai
investasi tersebut dapat berupa hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan
modal sendiri.
2. Penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut
struktur modal yang optimum. Struktur modal optimum merupakan perimbangan
hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan biaya modal rata-rata minimum.
Dengan demikian investasi modal meliputi perencanaan, penetapan tujuan, dan
prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva
jangka panjang. Karena keputusan investasi modal menempatkan sumber daya perusahaan
pada resiko, sehingga keputusan investasi modal adalah keputusan yang amat penting yang
diambil oleh manajer.
Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam
aktiva modal jangka panjang. Pada umumnya investasi modal yang baik akan menghasilkan
kembali modal awal sepanjang umurnya dan pada saat yang sama menghasilkan
pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi salah satu tugas manajer adalah
memutuskan apakah investasi modal akan menghasilkan kembali sumber daya awalnya atau
tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Dengan membuat penilaian ini, seorang
manajer dapat memutuskan diterima tidaknya proyek-proyek yang tidak berkaitan dengan
proyek lainnya dan membandingkan proyek-proyek yang saling bersaing berdasarkan
keunggulan ekonomisnya.
Keputusan investasi modal sering berkaitan dengan masalah investasi dalam
aktiva modal jangka panjang. Kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur
manfaatnya dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan.
Untuk membuat suatu keputusan investasi modal, seorang manajer harus
mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai resiko investasi, dan
mempertimbangkan dampak proyek tersebut terhadap laba peruhaan. Salah satu tugas
manajer adalah mengestimasi arus kas. Proyeksi harus dibuat bertahun-tahun kedepan.
Dalam membuat proyeksi manajer harus mengidentifikasi dan menguantifikasi
manfaat yang berhubungan dengan proyek yang diusulkan. Contohnya; sistem
penyimpanan kas yang dilakukan secara otomatisasi dapat memberikan manfaat berikut
(dibanding sistem manual): pengurangan biaya bank, peningkatan produktivitas,
pengurangan biaya kertas, peningkatan integritas data, pengurangan biaya pelatihan,
serta penghematan waktu yang dibutuhkan memeriksa dan merekonsiliasi bank/kas.
Jumlah dolar dari manfaat-manfaat tersebut harus dinilai.

D. Alat-alat keputusan investasi
Untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan terdapat dua alat keputusan
yaitu :
1. Model Nondiskonto dam;
2. Model diskonto
a. Model nondiskonto
Model nondiskonto adalah alat keputusan yang mengabaikan nilai mata uang.
Model ini hanya berfoks pada investasi terhadap suatu proyek atau usaha bisa
kembali secepatnya.
Alat keputusan investasi untuk model nondiskonto adalah Periode Pengembalian
(Payback period) dan Tingkat Pengembalian Akuntansi
1) Periode Pengembalian (payback period)
Periode pengembalian (payback period) adalah teknik penilaian terhadap
jangka waktu pengembalian kembali dari investasi suatu proyek atau usaha.
Perhitungan ini tidak melihat perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap
tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah
dengan penyusutan. Perhitungan periode pengembalian (payback period)
terbagi atas 2 metode yaitu :
a) Apabila arus kas setiap tahun sama
Apabila arus kas dari suatu proyek diasumsikan tetap jumlahnya,
maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

PP =
In:cstosi scmulo
Arus Kos Iounon
x 1 toun

Dalam penentuan investasi suatu proyek atau usaha memiliki kriteria
tertentu yaitu :
1) Investasi suatu proyek diterima apabila priode pengembalian kurang
dari atau sama dengan periode pembayaran kembali maksimum yang
diterima
2) Investasi suatu proyek ditolak apabila periode pengembalian lebih
dari periode pembayaran kembali maksimum yang diterima
Jadi, periode pembayaran kembali yang terpendek dan itulah yang dipilih.

Contoh :
Proyek A membutuhkan investasi sebesar Rp. 200.000.000,- selama 5
tahun. Arus kas diperkirakan sebesar 40.000.000 pertahun.

Penyelesaian :
PP =
2uu.uuu.uuu
4S.uuu.uuu
x 1 toun = 4,4 toun
= 4 tahun 4 bulan

b) Apabila arus kas setiap tahun berbeda
Apabila arus kas dari investasi suatu proyek atau usaha berbeda, maka
dapat dihitung dengan menggunakan rumus :



PP = n +
o
b
x 1 toun

Keterangan :
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas belum bisa menutup investasi
mula-mula
a = jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke - n
c = Jumlah kumlatif arus kas pada tahun n + 1

contoh :
suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600.000.000,- dengan umur
ekonomis 5 tahun, syarat periode pengembalian 2 than dan arus kas per
tahun adalah sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah)
TAHUN ARUS
KAS
ARUS
KUMULATIF
0 600 600
1 300 300
2 250 550
3 200 750
4 150 900
5 100 1000

Penyelesaian :
PP = 2 +
6uu SSu
7Su SSu
x 1 toun = 2 toun S bulon

2) Tingkat pengembalian akuntansi
Tingkat pengembalian investasi adalah dengan mengukur pengembalian
atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumus perhitungan tingakt pengembalian akuntansi adalah sebagai
berikut:
In:cstosi roto roto =
ncstus uwuI
2


b. Model diskonto
Model diskonto adalah alat keputusan yang mempertimbangkan nial mata uang
secara eksplisit dan memasukkan arus kas masuk dan arus kas keluar.
Alat alat pengambilan keputusan yang dipakai dalam menyelesaikan model
diskonto adalah :
1. Payback period (dengan mempertimbangkan nilai uang)
2. Net Present Value
3. Internal rate of return (IRR) dan modified Internal rate of return (MIRR)
4. ARR (Average rate of return)
5. Profitability Index (PI)

E. Manfaat investasi modal
F. Kelebihan Dan Kelemahan Alat-Alat Pengambilan Keputusan
1. Kelebihan
a. Periode pengembalian(Payback Period)
Kelebihan dari PP adalah :
1) Mudah dimengerti
2) Lebih mengutamakan investasi yang menghasilkan arus kas yang lebih
cepat
3) PP beranggapan bahwa semakin lama waktu pengembalian, semakin tinggi
resikonya
4) Cukup akurat untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan
dengan beberapa kasus dan bagi pembuat keputusan.
b. NPV
Kelebihan dari NPV adalah :
1) Memperhatikan nilai waktu uang
2) Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
3) Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
c. IRR
Kelebihan metode ini adalah
d. ARR
e. PI
G. Soal-Soal Dan Penyelesaian




















DAFTAR PUSTAKA

Garrison, Noreen, Brewer. 2007. Managerial accounting (Akuntansi Manajerial)
buku ke 2,edisi 11. Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, Mowen, 2005. Manajemen Accounting (Akuntansi Manajemen) buku ke 2
edisi 7. Salemba Empat. Jakarta

You might also like