You are on page 1of 12

MAKALAH UTILITAS

AIR PROSES PADA PABRIK GLISEROL

Nama

Aria Hikmadi Maulana Akbar Yudha Angkasa

(2010710450009) (2010710450003)

Fakultas Jurusan

: :

Teknologi Industri Teknik Kimia

Universitas Jayabaya Jakarta 2012

~1~

KATA PENGANTAR

Makalah ini yang berjudul, Air Proses Pada Pabrik Gliserol, yang membahas tentang bagaimana struktur air proses dapat mempengaruhi sistem operasi dalam suatu pabrik.Garis besar makalah ini antara lain pendahuluan, isi dan pembahasan, simpulan dan saran serta daftar pusaka . Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan pada waktunya . Maaf bila dalam makalah ini ada kata kata dan penulisan yang salah mohon dimaafkan. Terima kasih kepada orang tua yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini , dan juga kepada teman teman yang saya sayangi . Serta terima kasih kepada dosen kami Bu Donna Imelda, S.T. yang telah menerangkan teoriteori kepada kami. Dan terima kasih juga kepada beberapa orang yang tidak dapat saya sebutkan namanya masing-masing . Penulis menyadari betul bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar penulisan karya tulis selanjutnya lebih baik. Pada akhir kata , penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat dan memberikan tambahan ilmu bagi penulis dan pembaca.

Jakarta, 8 November 2012

Penyusun

~2~

BAB I PENDAHULUAN
Unit pendukung proses atau lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan unit penunjang proses produksi yang merupakan bagian penting untuk menunjang berlangsungnya proses yang terdapat pada suatu pabrik. Yang termasuk utilitas dalam suatu pabrik antara lain air, steam, listrik, udara, inert gas, refrigerasi, waste disposal. Pada unit utilitas sebagian besar bahan yang digunakan adalah air, karena air sangat mudah ditemukan. Hampir adalah air. Air sangat dari bumi

mudah terkontaminasi oleh zat-zat pada waktu bersentuhan atau

berkontak. Secara umum air uang baik memiliki ciri-ciri tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Ada banyak jenis air yang dipakai dalam suatu pabrik. Air itu adalah air pendingin, air sanitasi, air pengisi ketel, dan air proses. Air pendingin digunakan untuk mendinginkan peralatan. Faktor-faktor yang menyebabkan air dapat digunakan sebagai pendingin adalah karena air mudah diatur, tidak terdekomposisi, tidak mudah menyusut dan masih banyak lagi. Yang harus diperhatikan pada ai pendingin adalah hardness, besi, silika, dan minyak. Air sanitasi dalam suatu pabrik digunakan untuk keperluan minum, masak, mandi, dan lainnya. Air sanitasi harus memenuhi kwalitas yang terdiri dari physik (suhu, warna, rasa, bau, kekeruhan, pH), kimia (zat terlarut dan zat yang agresif), Bakteriogas (angka kuman dan bakteri Coli). Air pengisi ketel yang harus diperhatikan adalah zat-zat yang menyebabkan korosi, zat yang menyebabkan foaming, zat yang menyebabkan scale forming. Air proses adalah air yang masuk ke dalam proses. Air proses tergantung dari jenis proses yang digunakan. Secara umum yang harus diperhatikan adalah : keasaman, alkalinitas, ammonia, calcium, magnesium, CO2, O2, pH, Chlorida, kekeruhan, warna, conductivity, timbal, tembaga, flourida, besi, Mn, Ni, Nitrit, minyak, gemuk, phosphat, residu tersaring, terlarut, BOD, COD, silica, natrium, sulfat, sulfit, tanin, dan sebagainya. Air yang diambil dari alam tidak dapat langsung pakai. Oleh karena itu air tersebut harus diproses agar dapat digunakan dalam produksi. Air yang digunakan harus diproses terdahulu agar sesuai dengan standart yang diperlukan.

~3~

BAB II ISI

II.1 Utilitas
Utilitas di pabrik gliserol dirancang antara lain meliputi unit penyediaan dan pengolahan air, unit pembangkit steam, unit penyedia udara tekan, dan unit penyediaan listrik.

1. Unit penyediaan dan pengolahan air Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air sebagai berikut : a. b. Air pendingin Air konsumsi umum dan sanitasi

2. Unit penyedia umpan boiler dan bahan bakar Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam sebagai media pemanas untuk heater dan evaporator. Selain itu juga menyediakan bahan bakar untuk diesel.

3. Unit penyedia udara tekan. Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan instrumentasi pneumatic dan untuk penyediaan udara tekan di bengkel.

4. Unit penyediaan listrik Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, peralatan utilitas, peralatan elektronik atau listrik, AC, maupun untuk penerangan. Listrik disuplai dari PLN dan dari generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan.

~4~

II.2 Unit Penyediaan dan Pengolahan Air A. Air Pendingin Sumber air diambil dari air permukaan yaitu dari air sungai yang mengalir dekat pabrik sebagai raw water. Alasan digunakannya air sebagai media pendingin adalah karena faktor-faktor sebagai berikut : a. Air dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah. b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya. c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi. d. Tidak terdekomposisi. Air pendingin ini digunakan sebagai pendingin pada jaket pendingin reaktor, kondensor, dan cooler. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air pendingin : a. kesadahan (hardness), yang dapat menyebabkan kerak. b. Adanya zat besi, yang dapat menimbulkan korosi. Pada penggunaan air pendingin melibatkan penggunaan cooling tower yaitu untuk mendinginkan kembali air pendingin yang telah digunakan sebagai media pendingin.

Jumlah Air Untuk Air Pendingin Jumlah yang dibutuhkan adalah sebesar 427553,65 kg/jam atau laju alir sebesar 427,5537 m3/jam.

Pengolahan air sungai Air yang berasal dari sungai pada umumnya belum memenuhi persyaratan yang diperlukan, biasanya mengandung lumpur atau padatan serta material penyebab foaming, oksigen bebas dan kadang mengandung asam, sehingga harus menjalani proses pengolahan terlebih dahulu. Tahapan pengolahan air sungai menjadi air pendingin meliputi : 1. Penggumpalan, merupakan proses kimia untuk memisahkan padatan-padatan atau lumpur yang terdapat di dalam air dengan menggunakan alum, Pada waktu penyedotan air ke bak penggumpalan, dilakukan penginjeksian : a. Alum, yang berfungsi sebagai flokulan. b. Soda abu untuk membantu proses flokulasi oleh alum.

~5~

Kemudian dialirkan ke dalam Clarifier untuk mengendapkan gumpalan-gumpalan dari bak penggumpal. 2. Penyaringan, yaitu air dilewatkan melalui sand filter (pada tangki penyaring), untuk menyaring partikel-partikel kotoran halus yang masih ada. Kemudian air tersebut ditampung dalam tangki penampungan. Dari sini, air mengalami perlakuan didasarkan pada penggunaannya.

B.

Air Konsumsi Umum Dan Sanitasi Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi berasal dari sumber air dari sungai. Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium, kantor, perumahan dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis. Syarat fisik: a. suhu di bawah suhu udara luar b. warna jernih c. tidak mempunyai rasa dan tidak berbau.

Syarat kimia: a. tidak mengandung zat organik maupun anorganik b. tidak beracun

Syarat bakteriologis : Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri yang patogen.

Jumlah air untuk konsumsi dan sanitasi Jumlah yang dibutuhkan adalah sebesar 912,08 kg/jam atau laju alir sebesar 0,83 m /jam.
3

Pengolahan air untuk konsumsi dan sanitasi. Pengolahan air untuk kebutuhan konsumsi dan sanitasi merupakan unit yang terangkai dengan unit air proses. Proses pengolahan yang dilakukan yaitu proses pengendapan, aerasi, penyaringan dan klorinasi. Pengendapan dilakukan untuk menghilangkan padatan dengan menggunakan gaya gravitasi. Sedangkan aerasi

~6~

bertujuan untuk menghilangkan gas-gas terlarut dan mengoksidasi kandungan ion ferro untuk diubah menjadi ion ferri dalam bentuk ferri hidroksida yang tidak larut dalam air. Endapan ferri hidroksida dibuang dengan cara blow down, dan sisanya yang tidak terendapkan disaring. Ke dalam air produk penyaringan selanjutnya diinjeksikan larutan kalsium hipoklorit untuk mematikan kandungan biologis air. Konsentrasi kalsium hipoklorit dijaga sekitar 0,81,0 ppm. Untuk menjaga pH air minum, ditambah larutan Ca(OH)2 sehingga pH-nya sekitar 6,8 7,0.

Jumlah air sungai yang digunakan Jumlah air sungai yang dibutuhkan sebagai media pendingin, kebutuhan untuk steam, serta sanitasi adalah sebesar : = 101106,31 kg/jam = 101,11 m3/jam = 800761,95 m3/ tahun C. Air umpan boiler Untuk kebutuhan umpan boiler sumber air yang digunakan sama dengan air untuk proses, yaitu berasal dari air sungai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah sebagai berikut: a. Kandungan zat yang dapat menyebabkan korosi. Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air mengandung larutanlarutan asam dan gas-gas yang terlarut. b. Kandungan zat yang menyebabkan kerak (scale forming ). Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat. c. Kandungan zat yang menyebabkan pembusaan ( foaming ). Air yang digunakan pada proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada boiler karena adanya zat-zat organik, anorganik, dan zat-zat yang tidak larut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi.

Jumlah air sebagai umpan boiler

Jumlah air yang digunakan adalah sebesar 49344,54 kg/jam atau laju alir sebanyak 49,344 m3/jam. Jumlah air ini digunakan hanya pada awal start up pabrik,

~7~

untuk kebutuhan selanjutnya hanya air make up saja yang diperlukan. Jumlah air untuk keperluan make up air umpan boiler adalah sebesar 9868,91 kg/jam atau laju alir 9,8689 m3/jam. Air umpan boiler biasanya digunakan lagi setelah digunakan dan terkondensasi.

Pengolahan air umpan boiler.

Air yang berasal dari air sungai pada umumnya belum memenuhi persyaratan yang diperlukan, biasanya mengandung material penyebab foaming, oksigen bebas dan kadang mengandung asam, sehingga harus menjalani proses pengolahan terlebih dahulu. Tahapan pengolahan air menjadi air proses dan air umpan boiler meliputi :

1. Pengendapan, merupakan proses mekanis untuk memisahkan padatan-padatan atau lumpur yang terdapat di dalam air dengan menggunakan gaya gravitasi, pada bak pengendapan dilengkapi dengan penyekat yang berfungsi untuk memisahkan padatan yang telah jatuh sehingga tidak terikut oleh aliran air.

2. Aerasi, merupakan proses penghembusan air dengan udara. Proses aerasi dilakukan dalam suatu unit yang disebut aerator. Untuk menaikkan pH air ditambahkan NaOH sehingga air pada keadaaan netral. Pada waktu penyedotan air dari bak pengendap ke aerator, dilakukan penginjeksian : a. Alum, yang berfungsi sebagai flokulan. b. Kalsium hipoklorit yang berfungsi sebagai disinfektan. Aerator ini sekaligus berfungsi sebagai clarifier untuk mengendapkan floc-floc yang terbentuk. Lumpur yang diendapkan di blow down, sedangkan air keluar dari bagian atas.

3. Penyaringan, Air ini dilewatkan melalui sand filter (pada tangki penyaring), untuk menyaring partikel-partikel kotoran halus yang masih terikut.

4. Demineralisasi, merupakan unit penukar ion untuk menghilangkan mineral terlarut dalam air yang berupa ion positif (kation) atau ion negatif (anion). Untuk menyerap ion-ion positif dan negatif digunakan resin penukar ion yang berupa

~8~

campuran resin Amberlite dan IRA. Dimana resin Amberlite digunakan untuk meyerap ion-ion positif, sedangkan IRA untuk menyerap ion negatif. Kemudian air tersebut ditampung dalam tangki penampungan. Dari sini, air mengalami perlakuan didasarkan pada penggunaannya, yaitu diinjeksikan bahan-bahan kimia, antara lain : a. fosfat, berguna utuk mencegah timbulnya kerak b. dispersant, berguna untuk mencegah terjadinya penggumpalan/ pengendapan fosfat.

Pemompaan air sungai

Untuk memompakan air sungai dengan jumlah di atas dan untuk mengatasi perbedaan tekanan karena beda elevasi dan penurunan tekanan pada perpipaan, maka diperlukan jenis pompa dengan spesifikasi : 1. Tipe 2. Jumlah 3. Kapasitas 4. Power pompa 5. Power motor 6. Efisiensi pompa 7. Efisiensi motor 8. Bahan konstruksi 9. Pipa nominal 10.ID pipa : Single Stage Centrifugal Pump : 1 buah : 596,2580 gpm : 11,4 HP : 16 HP : 85 % : 88 % : Commertial Steel : 10 in : 9,064 in

~9~

DIAGRAM AIR PROSES

~ 10 ~

BAB III
KESIMPULAN Ada banyak jenis air yang dipakai dalam suatu pabrik. Air itu adalah air pendingin, air sanitasi, air pengisi ketel, dan air proses. Air proses adalah air yang masuk ke dalam proses. Air proses tergantung dari jenis proses yang digunakan.

~ 11 ~

DAFTAR PUSTAKA

Sirnazman. 1996. Pra Perancangan Pabrik Chloroform (CCl3) dari Carbon Tetrachlorida (CCl4), Serbuk Besi (Fe), dan Asam Clorida (HCl) Kapasitas 20000 Ton/Tahun. Jakarta : Jurusan Teknik Kimia Universitas Jayabaya. Kusnarjo.1979. Utilitas.Surabaya.

~ 12 ~

You might also like