Professional Documents
Culture Documents
MARUBA TAMBA SAMUEL LIMBONG AFRIANI SIPAYUNG HICCA RANI SIHOMBING PUNGKA P. LUMBANTORUAN FEBRIAN YUDHISTIRA CHANIAGO HOSBORN TWELVE FEBRIANTO SIJABAT
A. Pengertian Filsafat
Filsafat berasal dari kata bahasa Yunani Filosophia.
dengan mendalam. Jadi, Filsafat dapat diartikan cinta kepada kebijaksanaan. Menurut Harum Nasution (1975), filsafat ialah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat dogma serta agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar persoalan.
B. Cabang-cabang Filsafat
Epistemologi (Filsafat Pengetahuan) Etika (Filsafat Moral) Estetika (Filsafat Seni) Metafisika Politik (Filsafat Agama) Filsafat Ilmu Filsafat Pendidikan Filsafat Hukum Filsafat Sejarah Filsafat Matematika
C. Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu merupakan bagian dari epistemologi
(filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Filsafat Ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu :
Apa yang dikaji oleh pengetahuan itu? (ontologi) Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut? (epistemologi) Apa kegunaan dari pengetahuan itu? (aksiologi)
D. Dasar-dasar Pengetahuan
1.
Penalaran Penalaran merupakan suatu proses berfikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Berfikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar.
Ciri-ciri Penalaran sebagai kegiatan berfikir: Logis (menurut suatu pola tertentu atau menurut logika tertentu) Analitik (berdasarkan langkah-langkah tertentu)
nonanalitik yang tidak mendasarkan diri kepada suatu pola berfikir tertentu. Wahyu merupakan pengetahuan yang ditawarkan atau diberikan (oleh Tuhan), dalam hal ini manusia bersifat pasif sebagai penerima pemberitaan tersebut, dan kemudian dipercaya atau tidak dipercaya berdasarkan masing-masing keyakinannya.
kegiatan penalaran harus diisi dengan materi pengetahuan yang berasal dari sumber kebenaran, yakni; rasio dan fakta. Mereka yang berpendapat bahwa rasio adalah sumber kebenaran mengembangkan paham yang disebut rasionalisme. Mereka yang berpendapat bahwa fakta adalah sumber kebenaran mengembangkan paham yang disebut empirisme.
2. Logika
Logika didefenisikan sebagai pengkajian untuk berfikir secara sahih. Logika dibedakan menjadi dua yaitu :
kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. (kasus -> umum) Deduksi merupakan cara berfikir dengan menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari berbagai kasus yang bersifat umum. (umum -> khusus)
3. Jenis-jenis Pengetahuan a. Pengetahuan Tahayul atau Mitos Mitos adalah suatu penjelasan atau fakta yang tidak ada kebenarannya, hanya diduga dan dipercaya begitu saja. b. Pengetahuan Ilmiah Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dengan pengamatan panca indera dan penalaran akal budi disusun secara matematis untuk menjelaskan fakta yang sedang dihadapi yang merangsang panca indera dan pikiran manusia.
Pengetahuan Ilmiah
Benar, Objektif
Salah, Subjektif
Pengetahuan Supernatural Pengetahuan Supernatural adalah pengetahuan yang tidak termasuk tahayul dan pengetahuan ilmiah, namun mempunyai fakta. d. Pengetahuan Ilmiah Semu (Pseudoscience) Pengetahuan yang berdasarkan fakta ilmiah tetapi dicampur dengan kepercayaan dan hal-hal yang supernatural.
c.
4. Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan yang telah teruji kebenarannya melalui metode ilmiah. Ilmu Pengetahuan adalah kebenaran ilmu, yaitu sesuatu itu dianggap benar bila ditinjau baik secara deduktif maupun secara induktif adalah benar.
Ciri Ilmu Pengetahuan, yaitu : Objektif = Ada kesesuaian atau dbuktikan dengan hasil penginderaan atau empirik. Metodik = diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu dan terkontrol. Sistematik = tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh. Universal = tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimen yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.
Metode Ilmiah memiliki empat langkah yakni : Perumusan Masalah : masalah berupa pertanyaan apa mengapa bagaimana dengan batasan yang jelas. Penyusunan Hipotesis : Menentukan kemungkinankemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang ditentukan. Pengujian Hipotesis : pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan. Penarikan Kesimpulan : didasarkan pada penilaian melalui analisis fakta-fakta (data), untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Bila hipotesis diterima maka kesimpulan merupakan ilmu pengetahuan yang baru.
IPA adalah ilmu pengetahuan yang objeknya adalah alam dengan segala isinya, termasuk bumi, tumbuh-tumbuhan, hewan serta manusia yang ditinjau dari segi fisik.
Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
Ilmu Alam
Ilmu Hayat
SEKIAN