You are on page 1of 3

Definisi Serviks adalah bagian bawah dari uterus atau biasa disebut juga dengan uterin serviks.

Bagian yang ada di atas dari serviks adalah tempat pertumbuhan janin sedangkan bagian bawahnya adalah jalan lahir dari janin. Jadi, seriviks adalah penghubung uterus dengan vagina. Serviks memiliki dua bagian, yaitu bagian serviks yang dekat dengan badan uterus atau endoserviks. Sedangkan bagian yang dekat dengan jalan lahir adaah eksoserviks atau ekstoserviks. Jenis sel yang ada pada bagian eksoserviks adalah jenis sel squamous sedangkan pada bagian endoserviks adalah sel granular. Termpat pertemuan dari kedua jenis sel ini pada serviks disebut dengan zona transform. Tumbuhnya sel kanker pada serviks akan dimulai dari zona transform ini. Kanker pada servikal tidak akan langsung tumbuh menjadi sel kanker, biasanya akan tumbuh menjadi sel pre-kanker terlbih dahulu. Dokter yang melakukan pemeriksaan kemudian akan menemukan adanya sel pre-kanker ini jika dilakukan deteksi sel kanker dini misalnya melalui test PAP Smear. Dengan penemuan sel pre-kanker maka dokter akan memberikan terapi preventif yang mencegah pertumbuhan sel tersebut menjadi kanker pada tahap selanjutnya. Pada dokter biasanya menggunakan istilah lain untuk sel pre-kanker ini, yaitu: 1. Cervical intraepithelial neoplasia (CNI) 2. Squamous intraepitheliah lesion (SLI) 3. Sel displasia

Kanker serviks memiliki 2 tipe yang paling mendominan sesuai dengan jenis sel yang ada pada servikal yaitu kanker serviks tipe sel squamous dan adenokarsinoma. Jenis kanker sel squamous adalah jenis yang paling banyak ditemukan, sekitar 80-90 persen dari seluruh penderita kanker serviks. Jenis yang kedua, yaitu adenokarsinoma biasanya yang jenis yang paling banyak ditemukan pada penderita usia 20-30 tahun. Asal dari kanker ini adalah kelenjar penghasil mukus di sekitar endoserviks. Epidemiologi American Cancer Society menduga di USA di 2013 akan ditemukan: 12.340 kasus baru dari kanker serviks invasif dari pemeriksaan seksama oleh tim dokter Sekitar 4.830 wanita akan meninggal oleh karena kanker serviks

Estimasi lainnya adalah akan ditemukannya kanker serviks non-invasif atau yang biasa disebut karsinoma in situ, akan 4 kali lebih banyak muncul dibandingkan kanker serviks invasif.

Kanker serviks paling banyak muncul pada pertengahan usia wanita. Kasus terbanyak adalah pada wanita yang berusia kurang dari 50 tahun dan jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun. Pada usia yang sudah tidak produktif juga dapat ditemukan dikarenakan akibat dari gaya hidup yang tidak baik dan kurangnya kesadaran untuk melakukan skrining ketika masih berusia muda. Pada populasi usia di atas 65 tahun ditemukan sekitar 20 persen adalah penderita kanker serviks. Populasi terbanyak dari penderita kanker serviks adalah pada kaum Hispanic dan African American. Faktor Resiko 1. Human papilloma virus infection Dari jenis HPV ada beberapa yang memberikan resiko terjadinya kanker serviks. Yang beresiko rendah adalah HPV 6 dan HPV 11 sedangkan yang beresiko tinggi adalah HPV 16, HPV 18, HPV 31, HPV 33, HPV 45. Dua pertiga dari kasus kanker serviks yang disebabkan oleh virus ini adalah yang bergenotif 16 dan 18 2. Perokok Seseorang dengan kebiasaan merokok akan memiliki resiko terserang kanker serviks dua kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak perokok aktif. Produksi dari tembakau dalam rokok banyak ditemukan pada mukus servikal yang merusak DNA dari serviks. Selain itu, hubungan seseorang dengan kebiasaan sebagai perokok aktif adalah adanya penurunan sistem kekebalan tubuh yang kemudian dapat dikaitkan dengan mudahnya terkena oleh HPV. 3. Imunosupresan Seorang penderita HIV, yang sedang menjalani terapi untuk autoimun atau transplantasi organ memiliki resiko besar untuk kanker serviks dikaitkan dengan terinfeksi HPV. 4. Klamedia Dapat menyebabkan inflamasi pada pelvis yang kemudian dapat menyebabkan infertilitas yang kemudian memudahkan paparan infeksi pada genitalia lainnya. 5. Diet Seseorang yang kurang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran atau seseorang dengan berat badan berlebih (overweigh). 6. KB oral Penggunaan KB oral lebih dari 5 tahun akan beresiko untuk kanker serviks akibat tingginya kadar estrogen yang ada dalam jenis

kontrasepsi tersebut. Disebutkan ketika seorang wanita berhenti menggunakan KB jenis ini, keadaan normal servikal akan kembali seperti semula setelah 10 tahun dari masa penghentian penggunaan tersebut. 7. Jika ia mengandung pertama kali dibawah usia 17 tahun akan memiliki resiko 2 kali lebih tinggi dibandingkan wanita yang mengandung pertama kali pada usia lebih dari 25 tahun. Hal ini dapat juga dihubungkan dengan jika seorang wanita melakukan hubungan seksual pertama kali pada usia kurang dari sama dengan 17 tahun, ia akan memiliki resiko 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan ketika hubungan seksual pertamanya pada usia lebih dari sama dengan 20 tahun. 8. Jika dalam keluarganya, ibu dan kakak kandung perempuannya memiliki riwayat terkena kanker serviks, ada peningkatan resiko 2-3 kali lebih tinggi pada wanita tersebut.

Sumber:

American Cancer Society. Cervical Cancer 2013. Atlanta, Ga: American Cancer Society; 2013. Available at : www.cancer.org

You might also like