You are on page 1of 3

Anggraini Surya Putri 25010110120123 KL-A

Timbal
Timbal (Pb) secara alami terdapat sebagai sulfide, timbal karbonat, timbal sulfat dan klorofosfat. Kandungan timbal dalam beberapa batuan kerak bumi sangat beragam. Batuan eruptif masam seperti granit dan ryolit memiliki kandungan timbal kurang lebih 20 ppm, kandungan timbal batuan intermedier misalnya andesit, relative sama dengan batuan eruptif masam yaitu 20 ppm, batuan metamorfosa seperti schist dan batuan sedimen tertentu misalnya liat mempunyai kadar timbal berkisar antara 15-20 ppm, sedangkan kandungan ratarata dalam sandstone dan limestone berkisar 7-10 ppm. Timbal banyak digunakan untuk berbagai keperluan karena sifatnya yaitu timbal mempunyai titik cair yang rendah sehingga jika digunakan dalam bentuk cair dibutuhkan teknik sederhana dan tidak mahal, timbal merupakan logam yang lunak sehingga mudah diubah menjadi berbagai bentuk, sifat kimia timbal menyebabkan logam ini dapat berfungsi sebagai pelindung jika kontak dengan udara lembab. Timbal dalam air Timbal muncul dalam air dalam bentuk Pb2+ . Timbal ini muncul dari sejumlah sumber industry dan pertambangan. Timbal berasal dari bahan bakar bertimbal yang merupakan sumber utama dari timbal atmosfer dan daratan dan kebanyakan dari logam ini dapat masuk ke dalam sistim perairan alami. Timbal yang berasal dari batuan kapur dan galena (PbS) dapat merupakan sumber dalam perairan alami. Timbal dalam air dapat bersumber dari tanah dan batuan yang mengandung timbal, debu dan limbah. Sumber utama masuknya timbal ke dalam perairan adalah berasal dari atmofer melalui hujan. Aliran permukaan yang ditimbulkan akibat hujan yang lebat akan mampu membawa timbal dalam jumlah besar dalam larutannya , yang juga mengalami penambahan selama proses alirannya. Selanjutnya mobilitas dalam perairan seperti logam-logam berat yang

lain dipengaruhi oleh pengomplekan dengan bahan organic, jerapan-jerapan hidroksida, mineral-mineral liat, sedangkan bentuk-bentuk timbal yang terjadi di perairan dipengaruhi oleh pH. Pada pH rendah Pb akan larut dan mobil. Timbal dalam air dapat berasal dari udara, tanah, dan limbah. Translokasi timbal ke dalam lingkungan yang lain dapat melalui perantaraan hujan dan angin. Skema lengkapnya sebagai berikut :

Pengaruh timbal pada manusia Timbal masuk ke tubuh manusia memalui pernafasan, diserap dan diedarkan melalui darah dan terakumulasi dalam hati, pamkreas serta tulang. Dalam beberapa kondisi rata-rata Pb diambil 300 mikro gram dari makanan padat, 20 mikrogram dari cairan dan 10-100 mikrogram dari udara. Bila tikbal terakumulasi dalam tubuh manusia dapat meracuni atau merusak fungsi mental, perilaku, anemia dan bila tingkat keracunan yang lebih berat dapat menyebabkan muntah-muntah serta kerusakan yang serius pada system syaraf dan memungkinkan gangguan dalam system otak. Timbal dapat merusak dengan berbagai cara seperti pengurangan sel-sel darah merah, penurunan sintesa hemoglobin dan menghambat sintesa heme yang menimbulkan anemia. Timbal juga dapat mempengaruhi system syarat intelegensia, dan pertumbuhan anakanak. Hal ini karena timbal dalam tulang dapat mengganti kalsium yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Setiap kenaikan 1 g/m3 dapat menurunkan 0,975 skor IQ pada anak.

Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas Air masuk kedalam kelas I II dan III dengan persyaratan jika kandungan timbal di dalam air sebanyak 0.03 mg/L, sedangkan masuk ke golongan kelas IV jika kandungan timbal dalam air sebanyak 1 mg/L. Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Pb 0,1 mg/L. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air presiden republik indonesia.

You might also like