You are on page 1of 6

PENGOLAHAN BUAH COKLAT (THEOBROMA CACAO) SEBAGAI PRODUK MAKANAN MINIATUR PAKAIAN ADAT BATIK KHAS SULAWESI SELATAN

Rezeki Suci Maryaningsih Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Biji buah cokelat merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mampu memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah Sulawesi Selatan. Dalam pengolahan biji cokelat didapatkan dua macam jenis cokelat yaitu Cocoa powder( bubuk cokelat) dan Cocoa butter (lemak cokelat). Pada pembuatan produk makanan miniatur pakaian adat bermotif batik ini menggunakan jenis olahan cokelat berupa Cocoa Powder (bubuk cokelat). Biji cokelat yang akan digunakan untuk pembuatan miniatur ini dipanggang pada temperatur 1220C untuk mendapatkan cita rasa, aroma, dan warnan cokelat yang dibutuhkan.Proses selanjutnya adalah penghalusan, pemisahan dengan biji dan kulitnya, penggilingan cokelat yang telah terpisah hingga menjadi pasta cokelat, tahapan yang terakhir adalah penghalusan hingga menjadi ukuran butir cokelat yang diinginkan (Cocoa Powder atau bubuk cokelat). Cocoa powder dilelehkan dan dicetak dalam pencetak. Miniatur cokelat berbentuk baju adat Sulawesi Selatan ini diberi ukiran batik. Miniatur cokelat ini menjadi alternatif kreativitas produksi olahan makanan dari cokelat yang bisa dijadikan daya tarik wisata kuliner dari Provinsi Sulawesi Selatan. Kata Kunci : Biji Cokelat, Cocoa Powder

PENDAHULUAN Latar belakang Buah coklat merupakan salah satu komoditi yang cukup banyak dimanfaatkan untuk dunia industri. Biji dari buah coklat ini dapat diolah menjadi
1

berbagai macam produk. Produk utama dari biji coklat adalah bubuk dan lemak coklat yang dapat diolah menjadi beberapa produk baru bernilai ekonomi tinggi. Kota Makassar merupakan kota yang mempunyai daya tarik pariwisata. Pembangunan di sektor pariwisata selalu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah. Keberhasilan dari sektor pariwisata ini ditandai dengan laju jumlah kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara, berkunjung di daerah Makassar semakin meningkat. Kerajinan batik merupakan kebudayaan yang sudah lama dikenal di Indonesia. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan pengembangan batik hanya dilakukan pada masa Kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan pada zaman dahulu. Pada awalnya kerajinan hanya dilakukan dilingkungan kraton, sekarang kerajinan batik ini dibawa mereka keluar kraton, dan lama-lama kerajinan ini ditiru oleh masyarakat luas dan menjadi pekerjaan kaum wanita. Sehingga pakaian dari kerajinan batik ini digemari oleh rakyat luas dan wisatawan mancanegara. Penulisan paper ini dilatar belakangi sebagai usaha dalam meningkatkan daya tarik wisata dari Kota Makassar, maka pembuatan permen batik Makassar ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai kunjungan wisatawan baik mancanegara atau nusantara . Rumusan masalah Bagaimana cara pengolahan Biji Buah Cokelat (Theobroma cacao) menjadi produk makanan miniatur pakaian adat Sulawesi Selatan bermotif batik? Tujuan penulisan a. Mengetahui bagaimana cara pengolahan dari biji buah cokelat menjadi produk makanan miniatur pakaian adat Sulawesi Selatan bermotif batik?

b. Mengetahui bagaimana kualitas cokelat yang baik digunakan untuk pembuatan produk makanan miniatur pakaian adat Sulawesi Selatan bermotif batik? Manfaat penulisan a. Sebagai bahan referensi atau sumber ilmu pengetahuan, khususnya untuk pengembangan kreativitas pengolahan cokelat. b. Sebagai sumber kajian pengolahan produk makanan miniature pakaian adat bermotif batik c. Sebagai salah satu referensi kreativitas produk oleh-oleh khas dari provinsi Sulawesi Selatan

GAGASAN Kondisi kekinian Pohon cokelat merupakan salah satu komoditas pertanian yang peranannya sangat penting bagi perekonomian daerah. Sulawesi selatan yang terkenal dengan wisata baharinya ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Makassar yang merupakan ibukota dari Sulawesi Selatan. Cokelat merupakan salah satu komoditi yang penting juga dalam perdagangan internasional. Biji cokelat ini biasa diolah menjadi sebuah produk makanan, minuman, dan kosmetik. (Hariyadi, 2009) Perkebunan cokelat yang ada di Sulawesi Selatan, menjadi salah satu perkebunan cokelat rakyat terbesar dan memberikan kontribusi yang besar terhadap nilai cokelat di Indonesia(Hariyadi, 2009) Cokelat yang menjadi salah satu penghasil pendapatan daerah Sulawesi Selatan, karena di ekspor.(Hariyadi, 2009) Namun belum ada pemanfaatan lebih terhadap melimpahnya cokelat yang ada untuk produksi dalam negeri. Produksi cokelat dalam negeri ini cenderung kurang dilakukan. Cokelat hanya akan
3

diekspor guna memenuhi konsumsi produksi cokelat luar negeri. Indonesia hanya mengimpor cokelat yang telah diolah tersebut, seperti cokelat-cokelat batangan. Solusi yang Pernah Diterapkan terhadap Pengolahan Biji Buah Cokelat Biji buah cokelat ini pernah dimanfaat untuk penggunaan ekstrak biji cokelat dalam penghambatan pertumbuhan Streptococcus mutans.(Devi, dkk. 2010) Sedangkan Coklat butter digunakan sebagai pembuatan cokelat sebagai kosmetik dan cokelat bubuk digunakan sebagai bahan utama pembuatan produk makanan cokelat. Kulit buah cokelat ini juga biasa digunakan untuk pakan hewan ternak. Dan pada seludang bijinya digunakan untuk bahan pembuatan minuman. (Hariyadi, 2009) Biji buah cokelat juga pdapat dijadikan untuk ransum untuk pakan domba (Zain, 2009) Perkembangan pengolahan biji buah cokelat sebagai produk makanan Bubuk cokelat juga dapat dibuat cokelat batangan. Dan cokelat yang telah berbentuk batangan dicairkan dan dicetak akan menghasilkan sebuah bentuk cokelat yang unik. Produk unik ini dapat berupa cokelat serut, cokelat daun, cokelat marmer, dan cokelat sarang laba-laba (Julius, 2005) Pengolahan biji buah cokelat menjadi produk makanan miniatur pakaian adat bermotif batik Cokelat yang menjadi komoditi ini, bisa dimanfaatkan sebagai makanan ringan yang mengundang daya tarik para wisatawan baik mancanegara maupun nusantara yang berkunjung ke Sulawesi Selatan. Olahan cokelat ini dibuat menjadi miniatur pakaian adat Sulawesi selatan dan diukir dengan ukiran lukis batik pada miniaturnya. Miniatur ini dalam rangka memperkenalkan kebudayaan dari Sulawesi Selatan sendiri dengan memanfaatkan coklat yang banyak dihasilkan di daerah Sulawesi Selatan. Lukisan batik pada miniatur dibuat sebagai promosi adanya bati sebagai kebudayaan asli Indonesia yang dapat diterima di seluruh antero nusantara.

Proses pembuatan cokelat ini dimulai dari biji cokelat yang dipotong dari pohonnya dan dibuka. Biji yang ada dalam buah dikeluarkan, dicuci, dikeringkan. Dari proses pengolahan ini didapatkan aroma, rasa, dan warna. Ketika biji cokelat ini dipanggang pada temperature 2500F atau 1220C agar aroma, rasa, dan warnanya meningkat. Setelah didinginkan, seluruh cokelat dilebur dengan tujuan adalah untuk mengupas kulitnya dan membuang dengan menggunakan arus udara, atau proses ini penyaringan. Proses ini merupakan proses yang dinamakan pecahan-pecahan cokelat. (Nusyirwan, 2009) Selanjutnya pecahan cokelat ini msuk ke proses selanjutnya yaitu penggilingan untuk menjadi pasta coklat. Keseluruhan cokelat merupakan lemak sehingga karena dari proses penggilingan ini akan menjadi pasta yang cair. Tahapan selanjutnya adalah penghalusan, yang bertujuan untuk

menghasilkan tekstur produk cokelat yang bermutu tinggi. Setelah penghalusan hingga sesuai dengan ukuran yang diinginkan karena akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan miniatur dan menjadi bentuk pasta cair yang kental. Pasta cokelat ini merupakan produk setengah jadi. Kemudian pasta cokelat ini di cetak dalam pencetak yang telah dibentuk menjadi miniatur pakaian adat Sulawesi Selatan. (Misnawi, 2008) Cokelat batangan yang sudah jadi bisa langsung digunakan dalam pebuatan miniatur pakaian adat bermotif batik ini. Cokelat dilelehkan, kemudian dicetak dalam wadah pencetak yang telah berbentuk pakaian adat Sulawesi Selatan ini. Simpan dalam mesin pendingin agar cokelat membeku. Dan dengan pengukir, ukirlah motif batik pada cetakan cokelat yang telah mengeras. Siapkan white cokelat yang telah dilelehkan sebelumnya untuk mengecat pada uliran batik yang telah dibuat. Simpah kembali dalam mesin pendingin agar white cokelat tersebut mengeras. Miniatur Pakaian Adat Motif Batik Sulawesi Selatan siap dipasarkan dan menjadi makanan khas atau daya tarik wisata kuliner yang dapat meningkatkan nilai pariwisata dan pendapatan daerah provinsi Sulawesi Selatan.

DAFTAR PUSTAKA
5

Devi Ayu, dkk. 2010. Konsentrasi Ekstra Biji Kakao sebagai Material Alam dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus mutans. Surabaya: Jurnal PDGI Vol. 59. No. 1 (14-18) Hariyadi, dkk. 2009. Identifikasi Permasalahan dan Solusi Pengembangan Perkebunan Kakao Rakyat di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Hasil-hasil Penelitian IPB Julius, Arya. 2005. Penggunaan Coating Chocolate dalam Party Decoration Product. Semarang: DinamikaKepariwisataan Vol. 3 No. 1 (291-303) Misnawi dan J. Selamet. 2008. Cita Rasa, Tekstur, dan Warna Cokelat . Jember: Warta Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Vol. 21 (3) M. Zain. 2009. Subtitusi Rumput Lapangan dengan Kulit Buah Cokelat Amoniasi dalam Ransum Domba Lokal. Padang: Jurnal Media Peternakan Vol. 32 No. 1 (47-52) Nisyirwan Ismail. 2009. Prospek Menggiurkan Investasi Budidaya Kakao. Samarinda: Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Timur

You might also like