You are on page 1of 16

Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Alhamdulillah laporan KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) Individu UNSIQ (Universitas Sains Quran) Wonosobo ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Dalam melaksanakan kegiatan KPM dan penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah ikut serta dalam penyusunan laporan ini yaitu : 1. Kedua orang tua dan keluarga kami yang tercinta. Terima kasih atas doa, semangat, motivasi, pemahaman, pengertian, dukungan spiritual maupun material, serta kasih sayang yang tak terhingga. 2. 3. .............................................................................. Semua perangkat Desa Bantarwaru Banjarnegara yang telah menjadi mentor dan membantu kami selama proses KPM berlangsung. 4. 5. Teman-teman KPM Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis membutuhkan saran dan kritik membangun guna penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Banjarnegara,

Hormat kami,

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar belakang Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan salah satu bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus. Sekaligus sebagai proses pembelajaran serta mengabdi kepada masyarakat yang sedang membangun dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang sedang dihadapi. KPM dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dalam upaya meningkatkan misi dan bobot pendidikan pada Mahasiswa untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar pada Pendidikan Tinggi. KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat)

dilaksanakan di masyarakat di luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan. Teknologi agama serta seni untuk melaksanakan pembangunan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi Mahasiswa tentang relevansi antara landasan teori yang diperoleh dibangku perkuliahan untuk diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat secara nyata. Bagi Mahasiswa kegiatan KPM merupakan pengalaman belajar baru yang tidak diperoleh dalam bangku kuliah. Dengan berakhirnya KPM, Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan , kemampuan dan kesadaran baru tentang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Secara sosiologis dalam diri manusia bahwa interaksi sosial adalah kebutuhan yang paling mendasar dalam menjalankan proses hidupnya. Interaksi sosial ini terbangun sebagai konsekuensi logis dari kesadaran manusia bahwa kebutuhan pada sisisisi tertentu kemanusiannya tidak dapat tercapai tanpa interaksi dengan sesamanya. Artinya manusiapun harus cerdas untuk menemukan model komunikasi yang mampu menjawab segala kebutuhankebutuhan tersebut tanpa ada diskriminasi atau dengan kata lain komunikasi

yang terbangun harus mampu mengakomodir semua kepentingan, menyatukan dan mensinergiskan gerakan segala elemen masyarakat dalam struktur sosial yang sangat kompleks. Tolong-menolong, saling menghargai, adanya pengakuan terhadap hak-hak individu, munculnya simpati, empati dan kepedulian sosial serta segala bentuk tindakan sosial yang banyak kita saksikan dalam aktivitas keseharian kita adalah manifestasi dari cita-cita muliauntuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Makanya pranata sosial yang terbangun dalam masyarakat (community) harus dapat menciptakan keteraturan sosial, menjamin stabilitas sosial, jaminan rasa aman yang di peroleh setiap anggota masyarakat, menciptakan suasana yang nyaman dan tentram serta jaminan keselamatan lain. Pendidikan Tinggi merupakan benteng terakhir dalam menghadapi segala goncangan dan problematika kebangsaan. Pendidikan Tinggi harus mampu berperan sebagai produsen pengetahuan, laboratorium pengujian kebenaran, menjaga aset pengetahuan, mampu mendiagnosa penyakit dan prolematika kebangsaan serta menformulasi resep alternatif yang solutif terhadap penyakit dan problematika tersebut, secara aktif dan kreatif menyusun metodologi yang proporsional dan profesional untuk mengaplikasikan segala gagasan dalam bentuk tindakan yang riil di masyarakat. Secara umum konsep operasional itu tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) adalah salah satu bentuk mengejawantahan tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat karena mahasiswa diberi kesempatan secara langsung

bersosialisasi dengan masyarakat untuk mengaplikasikan segala bentuk pengetahuan yang telah diperoleh di perguruan tinggi sekaligus Kuliah Pengabdian Masyarakat adalah ruang pembelajaran yang baru bagi mahasiswa untuk pengembangan dirinya.

B. Tujuan dan kegunaan Adapun tujuan dan kegunaan kegiatan KPM UNSIQ Wonosobo program pemberdayaan masyarakat, yaitu : 1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu di Universitas Sains Quran (UNSIQ) Wonosobo 2. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar. 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memperhatikan, menjaga, dan memelihara lingkungan hidup, khususnya lingkungan sekitar. 4. Merintis pembentukan lembaga/institusi peduli lingkungan hidup. 5. Merintis program pembinaan lingkungan hidup. 6. Sebagai implementasi dari pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan & pengajaran, Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 7. Memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan. 8. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan mahasiswa. 9. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri. 10. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat

BAB II PERUMUSAN MASALAH DAN PERENCANAAN KEGIATAN

A. Materi kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mahasiswa UNSIQ (Universitas Sains Quran) diselenggarakan sebagai salah satu kegiatan pengabdian terhadap masyarakat, di mana setiap mahasiswa dituntut untuk berperan aktif terhadap kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar masyarakat, di tempat penyelenggaraan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Mahasiswa diharapkan dapat beradaptasi, dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh lapisan masyarakat, dapat membantu warga masyarakat sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki, serta diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah didapat ke dalam bentuk program kerja kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat sesuai dengan masalah yang timbul. Berdasarkan survey dan observasi yang penulis lakukan di Desa Bantarwaru Banjarnegara, baik dari sektor fisik maupun non fisik, maka

penulis mencoba untuk membantu masyarakat sesuai dengan kemampuan penulis. Wujud bantuan tersebut dengan menginterpretasikan permasalahan ke dalam dengan masalah yang timbul. Rencana program dan kegiatan yang dilakukan selama Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mahasiswa Universitas Sains Quran (UNSIQ) Tahun 2013 tertuang di bawah ini antara lain : 1. Pengajian Umum 2. Bimbingan belajar (Bahasa Arab)

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan a. Lokasi Wilayah pelaksanaan kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Universitas Sains Quran (UNSIQ) Wonosobo berlokasi di Kabupaten

Banjarnegara. Pada kesempatan ini penulis selaku peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) ditempatkan di Desa Bantarwaru Madukoro Banjarnegara dengan beranggotakan sebanyak 12 mahasiswa dari berbagai jurusan seperti Tarbiyah, Teknologi Informasi, Sastra Inggris dan Syariah. b. Waktu Kegiatan Waktu pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mahasiswa UNSIQ dilakukan selama kegiatan program itu berjalan yaitu selama 40 (empat puluh) hari mulai tanggal 23 Maret s.d 1 Mei 2013.

C. Sasaran Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013 mempunyai tiga kelompok sasaran kegiatan, yaitu mahasiswa, masyarakat, dan anak-anak. Dari ke tiga sasaran di atas mempunyai manfaat masing-masing dari pelaksanaan KPM, yaitu sebagai berikut : 1) Mahasiswa a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya

ketergantungan dan kerjasama antar sektor. b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang manfaat IPTEKS yang dipelajari bagi pelaksanaan pembangunan. c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. d. e. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat. Memperoleh manfaat dari bantuan tenaga mahasiswa dalam

melaksanakan program dan proyek pembangunan. 2) Masyarakat bersama Lembaga Pernerintah Desa dan Lingkungannya a. Memperoleh bantuan pemikiran IPTEKS dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang ada di desa.

b.

Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan, pendidikan, lingkungan dan keamanan warga masyarakat.

c.

Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat yang berkembang.

d. e.

Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan dalam masyarakat. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam

melaksanakan program dan proyek pembangunan. 3) Siswa siswi a. Menambah wawasan pengetahuan siswa-siswi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. b. c. d. Sebagai modal dalam proses belajar di sekolah dan di luar sekolah. Mampu mengembangkan potensi diri anak dalam hal belajar Sebagai motivasi dalam proses belajar peserta didik.

D. Prosedur Kegiatan 1) Analisis Situasi Desa Bantarwaru Madukoro Kabupaten Banjarnegara dikelilingi oleh pegunungan dan berbukitan. Lingkungan kampung yang sangat dinggin sekali dengan jalan yang agak rusak sedikit membuat kondisi lingkungan dan masyarakatnya tidak sedikit yang teratur. Terdapat banyak sawah dan kebun di desa Bantarwaru serta pohon-pohon yang rindang untuk pemandangannya, terutama yang mendominasi adalah sawah untuk tanaman padi serta kebun untuk tamanan kedelai. Selain itu banyak untuk dibudidayakan tanaman lainnya seperti tomat, jambu mete, cabe dankomoditas sayuran lain. Banyaknya kebun di desa ini lebih disebabkan suhu dingin dan udara sejuk yang sangat mendukung untuk bertanam sayuran. Lingkungan kampung masih terasa rapi, tetapi jumlah pohon yang banyak rindang dibandingkan wilayah desa yang luas yang lainnya. Hal tersebut menjadikan jalan-jalan di kampung sudah banyak yang bagus

karena diperbaiki beberapa waktu yang lalu. Di desa ini juga banyak ditemukan kandang kambing yang terletak di sekitar rumah warga karena sebagian besar masyarakat berternak kambing, di samping itu ada yang berternak hewan lain seperti sapi, kerbau, kuda dan hewan yang lainnya. Air di desa ini sangat melimpah. Mayoritas air yang dipakai masyarakat berasal dari mata air gunung yang sangat jernih. Akan tetapi ada pemandangan yang cukup mencolok saat melalui jalan utama yaitu belum adanya pagar untuk pembatasan jalan dengan kuburan umum desa Bantarwaru. Hal ini berpengaruh pada pemandangan kuburan yang tidak terlihat rapi dan bersih. Generasi muda cukup banyak, namun hanya sebagian kecil yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dari sekolah dasar. Hal ini dikarenakan kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Bantarwaru kurang memadai, sehingga mayoritas kaum muda lebih memilih mencari uang dari pada sekolah. Kebersihan lingkungan di Desa Bantarwaru dirasa kurang. Rutinitas penduduk pergi ke kebun dan sawah pada pagi hari dan baru pulang sore hari menjadi salah satu faktor penyebab terabaikannya kebersihan lingkungan. Faktor lain yang sangat berpengaruh adalah pendidikan penduduk yang relatif rendah sehingga kurangnya pengetahuan dalam menjaga lingkungan. Banyaknya peternakan kambing dan sapi di desa Bantarwaru yang ditunjang dengan pengetahuan yang relatif minim tentang lingkungan diduga berpengaruh pada kondisi lingkungan. Hal ini terlihat dengan ditemukannya kotoran sapi dan kambing di beberapa jalan umum dan gang-gang yang ada di lingkungan Desa Bantarwaru. Kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan juga terlihat dari belum adanya tempat-tempat penampungan air yang banyak di setiap RW. 2) Permasalahan Kesadaran warga khususnya warga Desa Bantarwaru akan

pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan terlihat masih kurang. Hal ini disebabkan karena kesibukan mereka dalam

menjalankan rutinitas pekerjaan yang banyak menyita waktu. Rata-rata aktivitas keseharian mereka adalah berangkat ke kebun, sawah pada pagi hari dan pulang pada sore hari. Hal ini mengakibatkan waktu yang tersisa untuk mengurusi urusan lain diluar pekerjaan sangat sedikit, termasuk mengurusi lingkungan sekitar. Sehingga lingkungan terlihat kurang terawat karena rendahnya kepedulian penduduk terhadap kebersihan lingkungan. Dari uraian di atas, mahasiswa KPM UNSIQ dengan rencana program kerja di Desa Bantarwaru Madukoro Kabupaten Banjarnegara memfokuskan program kerja pada masalah, yaitu: a) Pemagaran kuburan umum di Desa Oo yang terdiri dari dua dusun yaitu dusun Oo dengan dusun Langgentu. b) Kebersihan lingkungan di Desa Oo yang terdiri dari yaitu Jumat bersih dengan Kebersihan Lingkungan Desa Oo melalui gang dan parit-parit yang ada di Desa Oo. c) Pengembangan pendidikan melalui bimbingan belajar untuk anak-anak sekolah di SDN, SMP, dan SMA. d) Pengembangan di bidang olahraga dengan mengadakan Pertandingan Futcal antar Club di Desa Oo.

BAB III PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN


A. Pelaksanaan dan Pembahasan KPM adalah bentuk kongkrit pelayanan mahasiswa terhadap masyarakat. Dalam proses pelaksanaan KPM, mahasiswa selaku pelaksana KPM selalu menawarkan program-program kerja yang ingin dilaksanakan. Programprogram tersebut di bagi menjadi dua kategori yaitu kegiatan nonfisik dan fisik. Demikian juga halnya yang dilakukan oleh mahasiswa KPM di desa Bantarwaru Madukoro Kabupaten Banjarnegara. 1. Program Non Fisik a. Bimbel ( bimbingan belajar ) Bahasa Inggris Sesuai dengan rencana program yang dicanangkan Mahasiswa KPM UNSIQ bahwa kegiatan yang dilaksanakan di Desa Bantarwaru adalah melaksanakan kegiatan bimbel. Sasaran kegiatan bimbel tersebut adalah pelajar SD, SMP dan SMA dengan tujuan untuk memberikan tambahan pelajaran diluar jam sekolah dengan membagi jadwal untuk SD setiap hari selasa sore dan untuk pelajar SMP dan SMA setiap hari kamis sore. Jadwal bimbel tersebut pun dibagi lagi bergilir per minggunya karena lokasi kegiatan terdiri dari dua tempat yakni ................... dengan materi bahasa inggris yang lebih beragam dan lebih menyenangkan. Rincian kegiatan bimbel dapat dirumuskan dalam tabel di bawah ini :
No. Hari, tanggal Nama Kegiatan Materi Pemateri Sasaran Lokasi Ket

3. Program Fisik a. Pemagaran Makam Umum Desa Bantarwaru Pemagaran makam umum desa adalah salah satu program fisik yang dilaksanakan oleh mahasiswa KPM Desa Bantarwaru. Hasil fisik yang didapat adalah pagar berbahan dasar bambu sepanjang 200 M dan bercat putih lengkap dengan plang makam.

b. Pengecetan Pengecatan pagar desa pun termasuk dalam program andalan Mahasiswa KPM UNSIQ Tahun 2013. Program ini secara langsung tertuju pada pagar Kantor Desa yang berukuran 50 M yang sudah nampak pudar, sehingga mahasiswa berkeinginan untuk mengecat kembali pagar tersebut. c. Kebersihan Lingkungan ( Jumat Bersih) Kegiatan rutin ini diadakan setiap hari Jumat dengan sasaran empat dusun yang ada di Desa Bantarwaru. Pembersihan lingkungan ini selalu di ikuti oleh masyarakat tiap dusun tersebut dan masjid umum Desa Bantarwaru. d. Pertandingan FUTSAL Kegiatan olahraga ini beroreantasi pada pertandingan antar club di Desa Bantarwaru. Kegiatan ini diprakarsai oleh Mahasiswa KPM Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013 dan didukung oleh pemuda dan tokoh-tokoh desa. Kegiatan yang menarik perhatian masyarakat desa ini diadakan melalui beberapa tahapan yakni tahap pendaftaran yang diadakan mulai tanggal ....... s.d ........ 2013. Pertandingan babak penyisihan pun dimulai pada tanggal ... dan mencapi final pada tanggal .......... 2013 dengan lancar dan tampa hambatan berarti. Rincian kegiatan yang dilaksanakan dalam program kerja KPM Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013 dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Hari,tgl Nama Program Jenis Kegiatan Sasaran Lokasi Hanbatan Ket

B. Hambatan dan cara penanggulangan 1. Bimbel ( bimbingan belajar ) Program kegiatan yang berlatarbelakang pendidikan ini, dalam proses pelaksaanya tidak luput dari hambatan. Kurangnya sarana dan prasarana pengajaran, cuaca, dan pembagian waktu yang harus dibagi perminggu secara bergantian antara ......................., menjadi hambatan yamg harus dihadapi oleh mahasiswa KPM. Hambatan tesebut ditanggulangi dengan mengefisienkan jadwal pengajaran dan melengkapi buku panduan dan lebih intens menyosialisasikan program bimbel tersebut dan rutin mengabsen pelajar yang menjadi peserta didik. 2. Pemagaran makam umum desa Program pemagaran makam umum desa adalah program yang paling banyak mendapat hambatan. Hambatan yang paling sulit ditanggulangi adalah kurangnya masyarakat yang berpartisipasi sehinga swadaya masyarakat berupa bambu pun sulit untuk terpenuhi. Hal itu tejadi karena pada saat berlangsungnya program kerja tersebut masyrakat sedang dalam masa panen dan persiapan untuk masa tanam selanjutnya. Masalah tersebut berhasil diatasi dengan menentukan hari yang tepat dimana masyarakat dapat meluangkan waktunya dan menempatkan para kepala dusun, ketua RT dan RW masing-masing sebagai koordinator. 3. Pengecetan pagar kantor desa Program kegiatan pengecatan pagar kantor desa sedikit terhambat karena kurangnya bahan (cat). Masalah ini dapat ditanggulangi dengan merevisi berbagai macam pengeluaran dan ditambah dengan

menjalankan list donatur. 4. Kebersihan Lingkungan ( Jumat Bersih) Program kegiatan kebersihan lingkungan (jumat bersih) sedikit hambatan karena kurangnya koordinasi dan sosialisasi mahasiswa KPM dengan masyarakat ditambah dengan minimnya masyarakt yang terlibat karena waktu mereka tersita oleh kegiatan bertani mereka.

Masalah tersebut dapat teratasi dengan membuat pertemuan dan menjadwalkan waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 5. Pertandingan FUTSAL Program kegiatan pertandingan futsal yang bertujuan untuk memasyarakatkan olahraga futsal ini pun tidak luput dari hambatan dan permasalahan, baik pada saat pendaftaran maupun pada saat pertandingan berlangsung juga dalam hal dana. Proses pendaftaran diawali dengan permasalahan peserta yang tidak setuju dengan jumlah uang pendaftaran, kemudian banyaknya team yang terlambat melunasi biaya administrasi.

Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program Banyak sekali faktor pendukung yang membuat program terlaksana dengan baik, di antaranya adalah sikap positif warga yang menyambut baik kedatangan mahasiswa KPM Mahasiswa UNSIQ Wonosobo Tahun 2013. Selain itu dukungan dari para tokoh masyarakat dan aparat

pemerintah setempat, baik dukungan secara moril maupun materiil. Adapun faktor utama yang membuat program terlaksana dengan baik adalah kekompakan kelompok kami dalam menjalankan program-program KPM. Selain faktor pendukung, kami juga menemui beberapa hambatan dalam melaksanakan program. Di antaranya adalah keterbatasan dana dalam menjalankan beberapa program. Selain itu, saya juga cukup disibukkan dengan kegiatan-kegiatan lain di luar program, di antaranya adalah menjadi panitia kegiatan. Dimana dalam kegiatan ini hampir 80% kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa, sehingga banyak waktu tersita. Hal ini mengakibatkan waktu untuk melaksanakan program sedikit berkurang.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan


Secara keseluruhan, kegiatan KPM berlangsung dengan baik. Program-program yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal dan tepat waktu. Hal ini tidak luput dari kompaknya kerjasama dan dukungan dari semua anggota kelompok KPM Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013. Selain itu, terjalinnya hubungan baik dengan masyarakat Desa Bantarwaru Madukoro Kabupaten Banjarnegara serta partisipasi pihak lain dalam membantu program kerja mahasiswa KPM di Desa Bantarwaru. B. Saran - Saran Program KPM Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013 adalah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus tetap dilestarikan. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi semua pihak. Bagi mahasiswa yang akan diterjunkan, terlebih dahulu harus mengadakan observasi yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Karena langkah awal ini sangat menentukan dalam ketercapaian pelaksanaan program yang akan dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like