You are on page 1of 88

Pengembangan Butir Soal

Kelompok 1. Dayu Ardhiyatmita N.R 2. Dewi Supraba 3. Evie Nuria Hayati

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL

1. Pengantar 2. Teknik Penilaian dan Prosedur Pengembangan Tes

I. PENGANTAR
Bentuk Penilaian Kriteria Bahan Ujian Soal Yang Bermutu

Bentuk penilaian

TES

NON TES

Bentuk penilaian
TES
NON TES

Penilaian melalui tes meliputi : tes lisan, tertulis(bentuk uraian, pilihan ganda, jawaban singkat, isian, menjodohkan, benar salah), dan tes perbuatan yang meliputi : kinerja(performance), penugasan(projek), dan hasil karya(produk) Langkah-langkah pengembangan tes : 1. Menentukan tujuan penilaian 2. Menentukan kompetensi yang diujikan 3. Menentukan materi penting pendukung kompetensi 4. Menentukan jenis tes yang tepat (tertulis, lisan dan perbuatan) 5. Menyusun kisi-kisi, butir soal, dan pedoman penskoran 6. Melakukan telaah butir soal

Bentuk penilaian
TES
NON TES

Meliputi : penilaian sikap, minat, motivasi, penilaian diri, portofolio, life skill. Penilaian non tes dilakukan melalui pengamatan dengan langkah-langkah : 1) Menentukan tujuan penilaian 2) Menentukan kompetensi yang diujikan 3) Menentukan aspek yang diukur 4) Menyusun tabel pengamatan dan pedoman penskorannya (rubrik) 5) Melakukan penelaahan

Kriteria bahan ujian


1. Terdapatnya kesesuaian materi yang diujikan dan target kompetensi yang harus dicapai melalui materi yang diajarkan 2. Bahan ulangan/ujian hendaknya menghasilkan informasi atau data yang dapat dijadikan landasan bagi pengembangan standar sekolah, standar wilayah, atau standar nasional melalui penilaian hasil belajra proses belajar-mengajar

Soal yang bermutu


Kelebihan : dapat meningkatkan pembelajaran dan memberikan informasi dengan tepat tentang siswa mana yang belum atau sudah mencapai kompetensi Ciri : dapat membedakan setiap kemampuan siswa

II. TEKNIK PENILAIAN DAN PROSEDUR PENGEMBANGAN TES


A. Teknik penilaian : metode atau cara penilaian yang dapat digunakan guru untuk mendapatkan informasi B. Prosedur pengembangan tes

A. TEKNIK PENILAIAN
Teknik penilaian melalui tes Teknik penilaian melalui observasi

Teknik penilaian melalui wawancara

TEKNIK PENILAIAN MELALUI TES


Tes tertulis Tes lisan Tes perbuatan

TEKNIK PENILAIAN MELALUI TES


Tes tertulis Tes lisan Tes perbuatan

Pengertian Tes yang soal-soalnya harus dijawab peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis Jenis a.Tes obyektif, ex : pilihan ganda, benar salah, jawaban singkat, bentuk menjodohkan b.Tes uraian

TEKNIK PENILAIAN MELALUI TES


Tes tertulis Tes lisan Tes perbuatan
Pengertian Tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara guru dan murid

Kelebihan 1)Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan peserta didik, sikap serta kepribadiannya 2)Dapat menolong peserta didik yang relatif lambat kemampuan berfikirnya 3)Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik
Kelemahan 1)Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes 2)Waktu pelaksanaan yang diperlukan relatif cukup lama

TEKNIK PENILAIAN MELALUI TES


Tes tertulis Tes lisan Tes perbuatan

Pengertian Tes yang penugasannya disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau unjuk kerja.

TEKNIK PENILAIAN MELALUI OBSERVASI ATAU PENGAMATAN


Pengertian Observasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik dengan cara mengamati tingkah laku dan kemampuannya selama kegiatan observasi berlangsung Format pengamatan Berisi: perilaku-perilaku yang akan dinilai dan batas waktu pengamatan

TEKNIK PENILAIAN MELALUI WAWANCARA


Tujuan Mengungkapkan atau menanyakan hal-hal yang kurang jelas informasinya Kegunaan Alat untuk menelusuri kesukaran yang dialami peserta didik tanpa ada maksud untuk menilai

TEKNIK PENILAIAN DAN BENTUK INSTRUMEN


Teknik penilaian
Tes tertulis

Bentuk instrumen
Tes pilihan : pilihan ganda, benarsalah, menjodohkan dll Tes isian : isian singkat dan uraian Daftar pertanyaan Tes identifikasi Tes simulasi Tes uji petik kinerja Pekerjaan rumah Projek Lembar penilaian portopolio Buku catatan jurnal Kuisioner/lembar penilaian diri Lembar penilaian antar teman

Tes lisan Tes praktik (tes kinerja)

Penugasan individual atau kelompok Penilaian portopolio Jurnal Penilaian diri Penilaian antar teman

B. PROSEDUR PENGEMBANGAN TES

BAGAN

Menentukan tujuan penilaian Memperhatikan standar kompetensinya

BAGAN PROSEDUR PENGEMBANG AN TES

Menentukan KD-nya (KD 1, KD 2, KD 3 dll)


tes Non tes

Menentukan materi penting/pendukung KD : UKRK

Tepat diujikan secara tertulis/lisan?


tepat Bentuk objektif Bentuk uraian Tidak tepat Tes perbuatan Kinerja, penugasan , hasil karya dll

Ikuti kaidah penulisan soal dan susunlah pedoman penskorannya

C. PENENTUAN MATERI POKOK


Langkah langkah: 1. Menentukan kompetensi yang akan diukur 2. Menentukan materi yang akan diuji

Kriteria penentuan materi pokok: 1. Urgensi (mutlak dikuasai) 2. Kontinuitas (berkelanjutan) 3. Relevansi (saling berkaitan) 4. Keterpakaian (nilai terapan tinggi)

II. PENYUSUNAN BUTIR SOAL


A. Penentuan Perilaku yang Akan Diukur
Bergantung pada tuntutan kompetensi (standar kompetensi dan kompetensi dasar). Perilaku yang tepat untuk diujikan adalah perilaku yang sesuai dengan kemampuan peserta didik di kelas

B. Penentuan dan Penyebaran Soal


No 1 2 3 4 5 6 7 8 Kompetensi dasar 1.1 1.2 1.3 2.1 2.2 3.1 3.2 3.3 Materi Jumlah soal tes tulis Pilihan ganda 6 3 4 5 8 6 -8 40 Uraian -1 -1 1 -2 -5

Jumlah soal Praktik


--1 --1 --2

Jumlah soal

C. Penyusunan Kisi - kisi


Merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan Tujuannya adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal

Jenis sekolah : ... Mata pelajaran: . Kurikulum : .

Jumlah soal : Bentuk soal/tes: . Penyusun : 1. .. 2.

No Standar . Kompetensi

Kompeten si Dasar

Kls/smt

Materi pokok

Indikato r soal

Nomor soal

Syarat kisi kisi yang baik: dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi Komponen komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya

D. Perumusan Indikator Soal


Syarat indikator yang baik: Menggunakan kata kerja operasional yang tepat Menggunakan satu kata kerja operasional untuk soal objektif dan satu atau lebih kata kerja operasional untuk soal uraian/tes perbuatan Dapat dibuatkan soal atau pengecohnya

Penulisan indikator yang lengkap mencakup: A = audience (peserta didik) B = behaviour (perilaku yang harus ditampilkan) C = condition (kondisi yang diberikan) D = degree (tingkatan yang diharapkan)

Model penulisan indikator: 1. Menempatkan kondisinya di awal kalimat Contoh: Indikator: Diberikan rumus struktur suatu senyawa turunan benzena, siswa dapat mengidentifikasi nama senyawa turunan benzena yang bersangkutan

Di bawah ini merupakan rumus struktur suatu senyawa turunan benzena:

Nama senyawa turunan benzena dengan struktur seperti di atas adalah A. 1-hidroksi-2,4-dinitrofenol B. 1,3-dinitrofenol C. 2,4-dinitrobenzena D. 2,4-dinitrofenol E. 2,4-dinitrotoluena

2.

Menempatkan siswa dan perilaku yang harus ditampilkan di awal kalimat Contoh: Indikator: Siswa dapat memberi contoh kegunaan senyawa karbon di kehidupan sehari hari Soal: Senyawa haloalkana berikut yang dapat digunakan sebagai obat bius adalah A. halotan B. karbon tetraklorida C. iodoform D. diklor difenil trikloro E. etil klorida etana

E. Langkah langkah Penyusunan Butir Soal


Menentukan tujuan tes Menentukan kompetensi yang akan diujikan Menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan kompetensi, materi, dan bentuk penilaiannya Menyusun kisi kisinya Menulis butir soal Memvalidasi butir soal / menelaah secara kualitatif Merakit soal menjadi perangkat tes Menyusun pedoman penskorannya Uji coba butir soal Analisis butir soal secara kuantitatif dari data empirik hasil uji coba Perbaikan soal berdasarkan hasil analisis

F. Penyusunan Butir Soal Tes Tertulis


Penyusunan butir soal tes tertulis didasarkan rumusan indikator soal dan kaidah penulisan soal bentuk objektif maupun uraian

keunggulan Soal pilihan ganda Soal uraian Dapat mengukur kemampuan/perilaku secara objektif Dapat mengukur kemampuan mengorganisasikan gagasan dan menyatakan jawaban menurut kalimatnya sendiri

Kelemahan Sulit untuk menyusun pengecohnya Sulit untuk menyusun pedoman penskorannya

BENTUK INSTRUMEN

TES

NON TES

TES FORMAL

TES NONFORMAL

ANGKET/KUISIONE R
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF LAINNYA

PILIHAN GANDA ASOSIASI PILIHAN GANDA SEBAB AKIBAT


LEMBAR OBSERVASI UNJUK KERJA LEMBAR PENILAIAN KINERJA PSIKOMOTOR

MELENGKAPI URAIAN OBJEKTIF URAIAN NON OBJEKTIF MENJODOHKAN

SYARAT-SYARAT INSTRUMEN TES YANG BAIK


SYARAT UMUM SYARAT KHUSUS

Syarat-syarat umum
Materi soal sesuai indikator

Materi soal sesuai dengan jenjang sekolah dan tingkatan kelas

Ada petunjuk pengerjaannya

Antar soal tidak saling berkait, kecuali soal kolektif

Menggunakan bahasa baku

Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda

Syarat-syarat khusus
Sesuai dengan jenis soalnya sebagai berikut:

1. Syarat butir soal bentuk pilihan ganda jenis melengkapi satu pilihan
Hal yang paling sulit adalah menuliskan pengecohnya. Pengecoh yang baik adalah pengecoh yang tingkat kerumitan atau kesederhanaannya seta panjang-pendeknya relatif sama dengan kunci jawaban

Langkah-langkah:

Menuliskan pokok soal Menuliskan kunci jawaban Menuliskan pengecoh

Dasar pernyataan Pokok soal

Pilihan jawaban

Diketahui unsur X dengan nomor atom 11. Konfigurasi elektron dari X+ adalah.... (A)1s2 2s2 2p6 3s2 Pengecoh (B)1s2 2s2 2p5 3s1 Kunci (C)1s2 2s2 2p6 jawaban 2 2 5 (D)1s 2s 2p Pengecoh (E)1s2 2s2 2p4

Kaidah penulisan soal pilihan ganda


Materi

Soal harus sesuai dengan indikator

Konstruksi

Pengecoh harus berfungsi Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar

Bahasa

Pokok soal jelas dan tegas Rumusan pokok soal dan jawaban harus pernyataan yang sesuai Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar

Materi

Pokok soal tidak mengandung jawaban yang bersifat negatif ganda Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi

Konstruksi

Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan semua pilihan jawaban salah atau benar

Bahasa

Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun urut dan kronologis
Grafik, gambar, tabel, diagram pada soal harus jelas dan berfungsi

Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan yang bermakna tidak pasti
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya

Materi

Setiap kata menggunakan bahasa Indonesia yang baku

Konstruksi

Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda

Bahasa

Pilihan jawaban tidak mengulang katafrasa yang bukan merupakan kesatuan pengertian

Pedoman utama
Option harus logis baik dari segi ini maupun hubungan dengan stem Option diusahakan homogen Option harus berurutan jika menggunakan bilangan Dihindari penggunaan pernyataan yang bersifat negatif Menghindari option dengan pilihan semua jawaban salah atau benar Pokok soal terdiri atas hal-hal yang diperlukan saja Hanya ada satu jawaban yang paling benar Semua pengecoh berfungsi Usahakan tidak memberi petunjuk ke jawaban yang benar Tidak menggunakan ungkapan yang bersifat tidak tentu Butir soal satu dan lainnya tidak saling tergantung Jawaban yang benar tersebar secara acak diantara alternatif jawaban

Contoh soal
Pada pembakaran 1 mol gas metana pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm, dibebaskan kalor sebesar 802 kJ. Persamaan termokimianya adalah .
(A) 2 CH4(g) + 4 O2(g) 2 CO2(g) + 4 H2O(l) (B) CH4(g) + 2 O2(g) CO2(g) + 2 H2O(l) (C) CO2(g) + 2 H2O(g) CH4(g) + 2 O2(g) (D) C(s) + 2 H2(g) + 2 O2 (g) CO2(g) + 2 H2O(l) (E) 2 C(s) + 4 H2(g) + 4 O2(g) 2 CO2(g) + 4 H2O(l) H = 802 kJ H = 802 kJ H = 802 kJ H = 802 kJ H = 802 kJ

3. Bahasa a) Setiap soal harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baku. b) Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. c) Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.

Pedoman Utama Pembuatan Butir Soal Bentuk Pilihan Ganda


Alternatif pilihan jawaban harus logis Diusahakan agar pilihan jawaban homogen, baik dari segi materi maupun panjang pendeknya pernyataan Jika pilihan jawaban merupakan bilangan maka diurutkan dari yang kecil ke yang besar atau sebaliknya Dihindari penggunaan pernyataan yang bersifat negatif Dihindari penggunaan pilihan jawaban; Semua jawaban di atas benar atau Semua jawaban di atas salah Pokok soal (stem) terdiri atas hal-hal yang diperlukan saja

Untuk setiap soal hanya ada satu jawaban yang paling benar

Pedoman Utama Pembuatan Butir Soal Bentuk Pilihan Ganda


Semua pengecoh dalam soal hendaknya berfungsi

Diusahakan tidak memberi petunjuk untuk jawaban benar Di dalam pokok soal (stem) diusahakan tidak menggunakan ungkapan yang bersifat tidak tentu
Diusahakan agar butir soal yang satu tidak bergantung pada jawaban butir soal lain Dalam merakit soal, diusahakan agar jawaban yang benar (kunci jawaban) tersebar secara acak diantara alternatif jawaban

Syarat Butir Soal Bentuk Pilihan Ganda jenis Melengkapi satu pilihan
Aspek Persyaratan Materi Persyaratan yang Baik 1. Soal harus sesuai dengan indikator 2. Tiap pengecoh harus benar-benar berfungsi 3. Hanya ada satu pilihan jawaban yang benar

Konstruksi

1. Pokok soal dan pilihan dirumuskan dengan spesifik, jelas, dan tegas 2. Pokok soal diusahakan tidak menggunakan pernyataan negatif 3. Pilihan jawaban homogen 4. Hindari menggunakan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah 5. Pilihan jawaban dalam bentuk bilangan, diurutkan
1. Mengunakan bahasa baku 2. Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda

Bahasa

Contoh soal pilihan ganda melengkapi satu pilihan


Petunjuk : Pilihlah salah satu pilihan jawaban yang pailng tepat, dengan cara memberikan tanda silang pada A, B, C, D, E yang tersedia.
Kelompok senyawa berikut yang semuanya merupakan senyawa polar yaitu . . . . (A) HCl, HBr, NH3, H2O (B) CO2, Cl2, Br2, H2O (C) H2, O2, CO, HCl (D) MgO, NH3, CO, CO2 (E) SO2, Cl2, N2, NH3

Syarat Butir Soal Bentuk Pilihan Ganda jenis Asosiasi pilihan ganda
Aspek Persyaratan
Materi

Persyaratan yang Baik


1. Soal harus sesuai dengan indikator 2. Tiap pengecoh harus benar-benar berfungsi 3. Ada satu atau lebih opsi yang benar 1. Pokok soal dan pilihan dirumuskan dengan spesifik, jelas, dan tegas 2. Pokok soal diusahakan tidak menggunakan pernyataan negatif 3. Pilihan jawaban homogen 4. Antar opsi tidak saling berhubungan 5. Ada petunjuk yang jelas mengenai cara pengerjaannya 1. Mengunakan bahasa baku 2. Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda

Konstruksi

Bahasa

Contoh soal asosiasi pilihan ganda


Petunjuk : Pada lembar jawaban yang telah tersedia, silanglah huruf: A. Jika pilihan (1),(2), dan (3) benar B. Jika pilihan (1) dan (3) benar C. Jika pilihan (2) dan (4) benar D. Jika hanya pilihan (4) yang benar E. Jika semua pilihan benar Diantara pasangan berikut ini yang merupakan pasangan asam-basa konjugasi adalah. . . . (1) HCO3- dan CO32(2) H20 dan H3O+ (3) H2PO4- dan HPO42(4) NH3 dan NH4+

Syarat Butir Soal Bentuk Pilihan Ganda jenis Sebab-Akibat


Aspek Persyaratan Materi Persyaratan yang Baik 1. Mengandung ketegasan mengenai kebenaran atau kesalahan dari pernyataan (yang disengaja, atau dibuat sebagai pernyataan salah) 1. Terdiri dari 2 pernyataan, kalimat pertama berissi penyebab dan pernyataan kedua berperan sebagai akibat atau alasan 2. Kedua pernyataan dihubungkan dengan kata SEBAB atau KARENA 3. Sebagai alternatif, bisa kedua pernyataan tidak berhubungan sebab akibat, bisa salah satu pernyataan justru salah, bahkan bisa dibuat kedua pernyataan salah 4. Ada petunjuk yang jelas mengenai cara pengerjaannya (mengenai jenis hubungan atar dua kalimat soal yang diharapkan sebagai jawaban benar) 1. Mengunakan bahasa baku 2. Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda

Konstruksi

Bahasa

Contoh soal sebab-akibat


Petunjuk : Kerjakan soal-soal berikut dengan memberi tanda silang pada huruf A, B, C, D, E yang tersedia dengan alasan: A. Jika pernyataan betul dan alasan betul dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat B. Jika pernyataan betul dan alasan betul, tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat C. Jika pernyataan betul dan alasan salah D. Jika pernyataan salah dan alasan betul E. Jika pernyataan dan alasan, keduanya salah HCl dapat dibuat dengan cara memanaskan NaCl dengan H2SO4 pekat tapi HI tidak dapat dibuat dengan memanaskan NaI dengan H2SO4 pekat. SEBAB H2SO4 pekat mudah mengoksidasi I- menjadi I2.

Kaidah Utama Penyusunan Soal Bentuk Melengkapi


1. 2. 3. 4. Soal harus sesuai dengan indikator Jawaban yang benar yang hanya satu Rumusan kalimat soal harus komunikatif Rumusan soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Syarat Butir Soal Bentuk Melengkapi (Isian/Jawaban Singkat)


Aspek Persyaratan Materi Konstruksi Persyaratan yang Baik 1. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas 1. Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat terbuka yang hanya memerlukan satu atau beberapa kata sebagai jawaban kunci 1. Mengunakan bahasa baku 2. Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda

Bahasa

Contoh soal Isian singkat atau melengkapi


Petunjuk: Lengkapilah soal-soal berikut dengan isian singkat dan tepat! 1. Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap merupakan teori yang dikemukakan oleh . . . 2. Elektron terluar pada suatu atom disebut . . .

Syarat butir soal bentuk uraian


Ketepatan Diperlukan Materi yang ditanyakan tepat diujikan dengan bentuk uraian, yaitu menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan dengan cara mengemukakan atau mengekspreksikan gagasan secara tertulis menggunakan kata-katanya sendiri

Kelengkapan

Kelengkapan perilaku yang diukur dan digunakan untuk menetapkan aspek yang dinilai dalam pedoman penskorannya.

Syarat butir soal bentuk uraian


Metode Penskora n-nya Uraian Objektif

Soal atau pertanyaan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep tertentu, sehingga penskorannya dapat dilakukan secara objektif. Artinya perilaku yang diukur dapat diskor secara dikotomus (benar-salah atau 1-0).
Suatu soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep menurut pendapat masing-masing peserta didik, sehingga penskorannya sukar untuk dilakukan secara objektif. Untuk mengurangi tingkat kesubjektifan dalam pemberian skor ini, maka dibuat rubriknya.

Uraian Nonobjektif

Kaidah Penulisan Soal Uraian


Materi
Soal harus sesuai dengan indikator Setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan pengukuran Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas

Konstruksi
Menggunakan kata tanya/ perintah yang menuntut jawaban terurai Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal Setiap soal harus ada pedoman penskorannya Tabel, gambar, grafik, peta, ata sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi

Bahasa
Rumusan kalimat soal harus komunikatif Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku) Tidak menimbulkan penafsiran ganda Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu Tidak mengandug kata/ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik

(A) Syarat butir soal bentuk uraian objektif


Aspek Persyaratan
Materi Konstruksi

Persyaratan yang Baik


1. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas 1. Menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang jawaban/ tanggapannya tidak terurai, misalnya hitunglah, tafsirkan, buat kesimpulan, dan sebagainya 2. Ada petunjuk mengerjakan soal, kunci jawaban, dan pedoman penskoran

Bahasa

1. Menggunakan bahasa baku 2. Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda

Contoh Soal Uraian Objektif: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut 1. Tulislah rumus struktur untuk:
a. 2,3-dibromobifenil b. 2-kloro-3-nitrobifenil

(B) Syarat butir soal bentuk uraian non-objektif


Kelemahan:
Penskoran sering dipengaruhi oleh subjektivitas penilai Memerlukan waktu yang lama untuk memeriksa lembar jawaban Cakupan materi yang diajukan sangat terbatas Jawaban tiap soal tidak panjang, sehingga bisa mencakup materi yang banyak Tidak melihat nama peserta ujian Memeriksa tiap butir secara keseluruhan tanpa istirahat Menyiapkan pedoman penskoran

Cara menghindari kelemahan:

Langkah membuat tes uraian non objektif Menulis soal berdasarkan kisi-kisi pada indikator Mengedit pertanyaan:
Apakah pertanyaan mudah dimengerti? Apakah data yang digunakan benar? Apakah tata letak keseluruhan baik? Apakah pemberian bobot skor sudah tepat? Apakah kunci jawaban sudah benar? Apakah waktu untuk mengerjakan tes cukup?

Analitik
Penskoran

Penskoran dilakukan bertahap sesuai kunci jawaban


Penskoran dilakukan dengan dibaca keseluruhan untuk mengetahui ide pokok dari jawaban kemudian diberi skor

Global

Aspek Persyaratan Materi

Persyaratan yang Baik 1. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas

Konstruksi

1. Rumusan kalimat dalam bentuk perintah atau tanya yang menuntut jawaban atau tanggapan terurai, ialah salah satu contoh: mengapa. Deskripsikan, urIKn dsb 2. Tidak menggunakan kata tanya dengan jawaban terbatas, seperti apa? siapa>? 1. Menggunakan bahasa baku 2. Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda

Bahasa

Contoh Soal Uraian non-Objektif: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut pada lembar yang tersedia 1. Sebut dan jelaskan peranan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari!

(B) Syarat butir soal bentuk menjodohkan


Aspek Persyaratan Materi Persyaratan yang Baik 1. Soal harus sesuai indikator 2. Jumlah alternatif jawaban lebih banyak daripada premis 3. Alternatif jawaban harus berhubungan secara logis dengan premisnya 4. Batasan pasangn yang dijodohkan harus jelas 1. Berupa pasangan antara satu seri jawaban atau pertanyaan dua seri pertanyaan bersesuaian 2. Pertanyaan ini benar-benar seri, dalam satu lingkup bahasan 3. Seri jawaban selalu mempunyai jumlah yang lebih banyak dibandingkan metabolisme 1. Menggunakan bahasa baku 2. Rumusan kalimat soal 3. Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda

Konstruksi

Bahasa

Contoh soal menjodohkan


Berikut adalah unsur pada periode ketiga
1. Memiliki jari-jari atom terbesar 2. Memiliki energi ionisasi terbesar 3. Memiliki keelektronegatifan terbesar 4. Memiliki sifat amfoter 5. Memiliki sifat metaloid a. b. c. d. e. f. g. h. Cl P S Si Ar Al Mg Na

Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)


A. MELENGKAPI DENGAN SATU PILIHAN
Tersusun atas pokok soal dengan empat atau lima alternatif jawaban

contoh soal: Apa yang dihasilkan dalam elektrolisis larutan NaCl ? (a) H2, Cl2, dan Na (b) H2, Cl, dan NaOH (c) H2 dan Cl2 (d) Na dan Cl2 (e) H2, Cl2, Na, dan NaOH

B. ANALISIS HUBUNGAN (SEBAB-AKIBAT)


Tersusun atas pokok soal yang terdiri dari dua pernyataan yang berdiri sendiri dan dipisahkan dengan kata sebab. Sedangkan alternatif jawabannya berupa pilihan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara kedua pernyataan tersebut. Model soal ini tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari hanya sekedar ingatan.

contoh soal Air yang banyak mengandung zat pencemar mempunyai harga BOD yang tinggi SEBAB BOD adalah ukuran banyaknya oksigen yang terlalut dalam air

C. MELENGKAPI BERGANDA (ASOSIASI PILIHAN BERGANDA)


*Perintah pengerjaan soal jenis ini untuk 4 alternatif jawaban sebagai berikut : Pilihlah : (A) Jika pilihan (1), (2) dan (3) benar (B) Jika pilihan (1) dan (3) benar (C) Jika pilihan (2) dan (4) benar (D) Jika hanya pilihan (4) yang benar (E) Jika semua pilihan benar *Perintah pengerjaan soal jenis ini untuk 3 alternatif jawaban sebagai berikut : Pilihlah : (A) Jika jawaban (1) dan (2) benar (B) Jika jawabann (1) dan (3) benar (C) Jika jawaban (2) dan (3) benar (D) Jika jawaban (1), (2) dan (3) yang benar

Contoh Soal : 1. Pembuatan SO3 dengan proses kontak dinyatakan dengan persamaan reaksi berikut. 2 SO2(g) + O2(g) 2SO2(g) Pernyatan tentang persamaan reaksi di atas yang benar adalah ... (1) Jumlah atom atom reaktan sama dengan jumlah atom produk (2) Perbandingan volume reaktan dengan produk adalah sama (3) Jumlah mol reaktan lebih besar dibandingkan jumlah mol produk (4) Jumlah molekul reaktan sama dengan jumlah molekul produk Jawaban : B 2. Perubahan kimia dapat diamati dari peristiwa... (1) besi dibakar (2) es mencair (3) ketela menjadi tape (4) besi berkarat

D. PILIHAN BERGANDA DUA TINGKAT (Two-tier multiple choice test)


Untuk menyelidiki pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan juga kesalahan konsepnya. Pertama dikembangkan oleh David F. Tragust Tahap pertama peserta didik diminta untuk memilih jawaban yang berkaitan dengan pokok soal (terdiri dari 2 sd 3 pilihan jawaban) Tahap kedua, memilih jawaban yang merupakan alasan dari jawaban yang berkaitan dengan pokok soal tahap pertama (terdiri dari 4 sd 5 pilihan jawaban)

Contoh Soal : 1. Sodium atoms are ionised to form sodium ions as follows : Na(g) Na(g) + e Once the outermost electron is removed from the sodium atom forming the sodium ion (Na +), the sodium ion will not combine with electron to reform the sodium atom. (A) True (B) False (C) I do not know the answer Reason :

(1) Sodium is strongly electropositive, so it only loses electrons


(2) The Na+ ion has a stable/noble gas configuration, so it will not gain an electron to lose its stability (3) The positively-charged Na+ ion can a negatively-charged electron (4) ..............................................................................................................

IV. Pedoman Penskoran


Penskoran Soal Pilihan Ganda

Penskoran Soal Uraian


Pembobotan Soal Uraian Pembobotan Soal Bentuk Campuran

Penskoran Soal Bentuk Pilihan Ganda


1. Penskoran tanpa koreksi terhadap jawaban tebakan Jumlah skor yang diperoleh peserta didik = banyaknya butir yang dijawab benar
Skor = B / N x 100

B = banyaknya butir yang dijawab benar N = banyaknya butir soal

2. Penskoran dengan koreksi terhadap jawaban tebakan


Skor = [(B (S/P-1)) / N] x 100

B = banyaknya butir soal dijawab benar S = banyaknya butir soal dijawab salah P = banyaknya pilihan jawaban tiap butir N = banyaknya butir soal

Penskoran Soal Uraian


Contoh penskoran soal uraian kimia 100 ml larutan HCl tepat bereaksi dengan Ba(OH)2 0,2 M. Tentukan volume Ba(OH)2 yang diperlukan?
No 1 2 3 Aspek-aspek yang dinilai Menuliskan persamaan reaksi 2HCl(aq) + Ba(OH)2(aq) BaCl2(s) + 2H2O(l) Menentukan jumlah mol HCl Mol HCl = 0,1 M x 100 ml = 10 mmol Menentukan jumlah mol Ba(OH)2 berdasarkan perbandingan koefisien reaksinya. Mol Ba(OH)2 = x 10 mmol = 5 mmol Menentukan volume Ba(OH)2 yang diperlukan berdasarkan jumlah mol dan konsentrasi Ba(OH)2 Volume Ba(OH)2 = 5 mmol / 0,2 M = 25 ml SKOR MAKSIMUM Skor 2 2 3

10

Pembobotan Soal Uraian


1.
2.

Bobot setiap soal mempertimbangkan faktor-faktor yang berkaitan dengan materi dan karakteristik soal tersebut Mempertimbangkan skala penskoran yang mau digunakan

SBS = a x c b
SBS = skor butir soal a = skor mentah yang diperoleh peserta didik per butir soal b = skor mentah maksimum soal c = bobot soal

Contoh
No. Soal Skor mentah peroleh an (a) 1 2 3 4 Jumlah 3 2 1 2 8 Skor mentah maksim um (b) 6 4 2 2 14 Bobot soal Skor Bobot soal (skala 0 sd 10) (SBS) 1,00 1,50 1,50 2,00 6,00 (STP)

(c) 20% 30% 30% 20% 100%

d. Pembobotan soal bentuk campuran


Soal bentuk campuran terdiri dari bentuk pilihan dan bentuk uraian Pembobotan soal ditentukan oleh cakupan materi dan kompleksitas jawaban

Keterangan:

w1 : bobot soal pilihan ganda w2 : bobot soal uraian N1 : skor total soal pilihan ganda N2 : skor total soal uraian n1 : skor soal pilihan ganda yang dijawab benar n2 : skor soal uraian yang dijawab benar

Penyusunan tes psikomotor dan teknik penskorannya


1. Penyusunan Tes Psikomotor A. Bentuk tes psikomotor B. Penyusunan butir soal bentuk daftar cek C. Penyusunan butir soal bentuk skala penilaian 2. Teknik Penskoran Tes Psikomotor

Bentuk Tes Psikomotor


Tes psikomotor adalah tesuntuk mengukur penampilan atau kinerja (performance) yang telah dikuasai peserta didik. Bentuk tes psikomotor berupa:
a. Tes paper and pencil , aktifitas siswa tampak seperti tes tulis namun yang menjadi sasaran adalah kemampuan menampilkan karya, seperti desain grafis, desain alat dan gambar. b. Tes identifikasi, ditujukan untuk mengukur kemampuan dalam mengidentifikasi suatu hal , misalkan menemukan bagian yang rusak/tidak berfungsi dari rangkaian alat. c. Tes simulasi, untuk mengetahui penguasaan keterampilan tertentu dengan bantuan peragaan peralatan tiruan. d. Tes petik kerja (work sample), ditujukan untuk mengetahui apakah siswa sudah mengusai/terampil menggunakan alat.

Penyusunan Butir Soal Bentuk Daftar Cek


Daftar cek berisi seperangkat butir soal yang mencerminkan rangkaian tindakan/perbuatan yang harus ditampilkan oleh peserta ujian, yang merupakan indikator-indikator dari keterampilan yang akan diukur. Apabila tindakan/perbuatan dilakukan oleh siswa maka diberi tanda centang () atau kata ya Contoh: beri tanda () untuk setiap tindakan yang dilakukan peserta didik
1) 2) 3) 4) 5) .....Mencuci alat sebelum digunakan .. Mengambil larutan NaOH secukupnya .. Mencuci buret dengan benar .. Memasukkan larutan NaOH dalam buret 50ml ..Memastikan buret yang berisi larutan NaOH siap digunakan untuk titrasi

Penyusunan Butir Soal Bentuk Skala Penilaian


Penyusunan skala penilaian pada prinsipnya tidak berbeda dengan penyusunan daftar cek, hanya berbeda dari cara penyajiannya.
Contoh: Lingkari angka 5 jika sangat tepat Lingkari angka 4 jika tepat Lingkari angka 3 jika agak tepat Lingkari angka 2 jika tidak tepat Lingkari angka 1 jika sangat tidak tepat untuk setiap tindakan dibawah ini.
54321 54321 54321 54321 54321

Mencuci alat sebelum digunakan Mengambil larutan NaOH secukupnya Mencuci buret dengan benar Memasukkan larutan NaOH dalam buret 50ml Memastikan buret yang berisi larutan NaOH siap digunakan untuk titrasi

Teknik Penskoran Tes Psikomotor


Siswa diharuskan melakukan tugas tertentu yang dapat menggambarkan keterampilanya, contoh Siswa mendemonstrasikan kompetensi dan ketrampilannya, Guru menilai kegiatan menggunakan lembar pengamatan atau skala penilaian untuk aspek yang diamati.

Contoh
Skor minimum: 1 x 6 (aspek yang dinilai) = 6 Skor maksimum: 5 x 6 (aspek yang dinilai) = 30 Kategori kriteria : 4 Rentangan nilai : 30-6/4 = 6
Penentuan kriteria: Skor 24-30, dapat ditetapkan sangat kompeten Skor 18-23, dapat ditetapkan kompeten Skor 12-17, dapat ditetapkan kurang kompeten Skor 6-11, dapat ditetapkan tidak kompeten

You might also like