You are on page 1of 6

ALAT UKUR TEKNIK : DIAL GAUGE Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak.

Ada alat ukur pneumatik, mekanik , hidrolik maupun yang elektrik. Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur yang sering digunakan. Dalam hal ini kita akan membahas DIAL GAUGE.

DIAL GAUGE atau ada yang menyebutnya dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit. CARA PEMBACAAN DAN PENGGUNAAN ALAT Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus

terhadap benda kerja yang akan diukur. Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil

merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar. Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari : skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm. Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan. Metode Pengukuran 1. Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block. 2. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros. 3. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0". 4. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer. Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut: (a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam. (b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam. (c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam

BAB 1 PENDAHULUAN Dalam melakukan suatunpekerjaan, manusia memiliki keterbatasan dimana terdapatnya pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan secara efektif dan efesien tanpa adanya faktor penunjang. Oleh karena itu dibutuhkan yang namanya fasilitas penunjang agar pekerjaan yang rumit bisa menjadi lebih mudah dan dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat. Peralatan kerja bengkel adalah sekumpulan alat/perkakas yang sering dipakai oleh mekanik dalam melakukan pekerjaan di bengkel, misalnya dalam kegiatan-kegiatan produksi, perawatan, perbaikan dan reparasi. Bagi seorang jmekanik yang sehari-harinya melakukan aktifitas tersebut, jelas memerlukan peralatan guna membantu agar pekerjaannya terselesaikan secara efektif dan efesien, penggunaan peralatan yang benar dan sesuai fungsinya merupakan keharusan. Secara umum peralatan kerja dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian utama yaitu: alat-alat tangan, alat-alat ukur dan alat-alat khusus. BAB II Kajian Teori Meurut anonimus (2008) dail indikator digunakan untuk mengukur atau memeriksa kerataan, kesejajaran, kebundaran, kehalusan, kebengkokan, kelurusan dan ketirusan dari suatu benda kerja. Dail indikator dapat melakukan pengukuran dengan ketelitian hingga 0,0005 mm. Metode dial indikator adalah metode yang paling banyak di lakukan, karena ketelitian cukup dapat dipertanggung-jawabkan, terutama jika dilakukan dengan professional. Dan harga alat relativ murah. cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui suatu kerataan benda kerja : 1. penggaris/mistar, lehih murah, mudah tapi sangat kasar. 2. optical, laser, lebih akurat, mudah tapi peralatan mahal, Keuntungan metode Dial: 1. Metode ini cukup akurat. 2. Cukup efisien untuk poros berdiameter besar maupun kecil 3. Dengan menggambar atau mudah melihat posisi kedua poros 4. Dapat dilakukan untuk kedua poros yang dapat diputar ataupun hanya satu 5. Alat cukup murah dibanding alat lacer atau alat lain, 6. Mudah di gambar, dibuat perhitungan-perhitungan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat . 7. Cukup sesuai untuk mesin-mesin besar, putaran tinggi, Kerugian2 : 1. Mengerjakanya harus sangat teliti / hati2, pemasangan dial harus kokoh, sehingga dapat

dihindari salah baca / salah penunjukan. 2. Toleransi, run-out, sag harus diketahui atau di chek dulu. 3. Jika permukaan kopling tidak rata atau run-out nya besar, maka penunjukan dial indicator menjadi tidak sebenarnya, sehingga selanjutnya perhitungan-perhitungan menjadi salah. 4. Aksial clearence sangat mempengaruhi kesalahan. Komponenen-komponen dial indikator 1. Plunjer 2. Sekrup pengkalibrasi 3. Skala utama 4. Skala nonius 5. Poros penyangga 6. Sambungan 7. Sekrup penyetel posisi plunjer 8. Dudukan magnet 9. Saklar magnet

Cara Mengkalibrasi 1. Letakkan dial indikotor pada tempat yang datar

2. Amatilah pada skala utama dan skala nonius 3. Jika pada skala utama tidak menunjukkan pada angka 0 (nol), maka putarlah sekrup pengkalibrasi baik searah jarum jam atau sebaliknya, tergantung dari kebuthan, sampai jarum skala utama menunjukkan pada angka 0 (nol) 4. Kemudian amatilah pada skala nonius, jika tidak tepat pada angka 0 (nol), maka putarlah ring pada skala nonius hingga jarum pada skala nonius menunjukkan angka 0 (nol) Contoh penggunaan -siapakan sepasang V blok, dan diletakkan secara berjajar -bersihkan dulu benda kerja yang akan diukur, baik dari debu, gemuk, dll -kalibrasilah DTI -letakkan out put shalf di celeh-celah V blok -kemudian letakkan DTI di sisi V blok dan hidupkan medan magnetnya -aturlah DTI sehingga sedemikian rupa hingga plunyer telah pasti menyentuh benda kerja -kalibrasi ulang DTI -putarlah banda kerja sebesar 360, -selama proseses pemutaran benda kerja berlangsung amatilah skala nonius dan skala utama pada DTI -catat hasilnya yang menunjukkan angka tertinggi Contoh Setelah benda kerja diputar-putar pada skala nonius menunjukkan angka 0.12 mm dan skala utama nol (0) maka kelengkungan poros tersebut adalah 0,12 mm.

Kesimpulan Dial indikator adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu kerataan, kebengkokan, kebundaran dan lain sebagainya. Dial indikator memiliki ketelitian dari 0,01-0,0005 mm, tetapi alat ini hanya mampu mengukur kebengkokan 1,5 cm/15 mm saja. DTI biasanya diterapkan pada bengkel-bengkel mobil/motor, diler mobil/motor, dan prusahaan otomotif.

Sumber Artikel: http://einsteinfisika.blogspot.com/2011/06/alat-alat-ukur-dialindikator.html#ixzz2PwLSBPXT

You might also like