You are on page 1of 17

Perilaku dan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit Mengenai Penyakit Kanker Serviks

Disusun oleh : Kelompok 3 Kelas B

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) 2012/2013

Kelompok 3 : 1. Muhammad Denthafajar 2. Mutia Muchlisah 3. Mutiara Caesarivana Utha 4. Mutiara Febriyanti 5. Mynda Gustiwati 6. M. Adityo Nugroho 7. Natalia Yosephine 8. Ni Wayan Asti Saraswati 9. Nisrina Hanifah 10. Novi Dwimukti Ratnasari 11. Nur Amany Burhan 12. Nur Arsya Mugis 13. Nur Azmina 14. Nur Silmi Istiqomah 15. Nurul Fadhilah Harahap 16. Palda Aptriany 17. Piani Ananda 18. Prasita Naraswari 19. R. Khairunisa Priskilla 20. Rachmatika Putri Soleha 21. RR. Adinda Dianerezki

NIM 2012-11-101 2012-11-102 2012-11-103 2012-11-104 2012-11-105 2012-11-106 2012-11-107 2012-11-108 2012-11-109 2012-11-110 2012-11-111 2012-11-112 2012-11-113 2012-11-114 2012-11-115 2012-11-116 2012-11-117 2012-11-118 2012-11-119 2012-11-120 2011-11-113

FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas karunianya telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul Promosi kesehatan di rumah sakit mengenai penyakit kanker serviks. Maksud dan tujuan kami membuat makalah mengenai promosi kesehatan di rumah sakit dengan mengangkat penyakit kanker serviks selain untuk memenuhi tugas juga dapat menambah pengetahuan bagi kami dan pembaca untuk lebih memahami kanker serviks dari segi promosi kesehatan di rumah sakit. Umumnya masyarakat berpendapat bahwa rumah sakit cenderung bersifat rehabilitatif,padahal rumah sakit juga menjadi salah satu sarana kesehatan yang bersifat preventif. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang lebih mengenai rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang bersifat preventif dan tidak hanya fokus ke rehabilitatif. Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Budi Harto atas kuliah dan pemahaman yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami meminta maaf bila dalam makalah ini terjadi kesalahan-kesalahan baik dalam segi materi maupun penulisan. Diharapkan masukkan atau pendapat yang membangun kami sehingga dapat lebih baik kedepannya. Terima kasih.

FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

DAFTAR ISI Anggota kelompok Kata pengantar Daftar isi Abstrak Pendahuluan Pembahasan Pengertian,tujuan promkes di rumah sakit Proses promosi kesehatan Sasaran promkes rumah sakit Definisi, gejala, pencegahan, penyebab, cara penularan Kanker Serviks Metode promkes di rumah sakit Pertanyaan diskusi Daftar Pustaka 2 3 4 5 6 7 7 8 11 12 13 16 17

FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

ABSTRAK Promosi kesehatan di rumah sakit merupakan upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok masyarakat supaya mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat. Promosi kesehatan merupakan sarana yang diberikan kepada masyarakat agar dapat mengetahui informasi tentang penyakit khususnya kanker serviks. Kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik yang menyerang leher rahim. Gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh. Tujuan dari promosi kesehatan agar pasien, keluarga pasien, dan seluruh masyarakat di lingkungan rumah sakit mengalami peningkatan perilaku sehat untuk mengurangi risiko kanker serviks. Kata kunci: promosi kesehatan, rumah sakit, kanker serviks

FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

PENDAHULUAN Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang dapat mematikan kaum perempuan. Banyak dari masyarakat yang belum mengetahui tentang apa dan bagaimana penularan serta pencegahan penyakit kanker serviks. Rumah sakit sebagai lembaga kesehatan berkewajiban memberikan informasi tentang hal tersebut dengan kegiatan promosi kesehatan. Promosi kesehatan merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan dengan melakukan perubahan perilaku yang disertai perubahan lingkungan yang dapat mendukung terwujudnya perilaku sehat. Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat.1 Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna2, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan mencakup kegiatan promosi (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), maupun rehabilitasi.1 Organisasi Rumah sakit harus memiliki kebijakan tertulis untuk promosi kesehatan di rumah sakit (PKRS) yang diimplementasikan sebagai bagian dari peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat Rumah sakit secara keseluruhan.2 Akan tetapi, rumah sakit cenderung menjalankan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif, sehingga kegiatan promosi kurang dapat dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Oleh sebab itu, diperlukannya perencanaan dan penatalaksanaan promosi kesehatan serta pemahaman tentang pendekatan yang digunakan agar kegiatan promosi kesehatan dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena promosi kesehatan belum dapat terlaksana dengan baik, diperlukannya analisis masalah yaitu dengan mengetahui tujuan, sasaran, isi, dan metoda yang digunakan dalam kegiatan promosi kesehatan di rumah sakit terutama tentang penyakit kanker serviks. Dengan mengetahui hal tersebut diharapkan terjadinya perubahan perilaku dari pasien, pengunjung, dan masyarakat di rumah sakit serta sekitarnya.

FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

PEMBAHASAN Promosi kesehatan di rumah sakit adalah upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompokkelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Standar dari PKRS antara lain2: 1) Kebijakan manajemen, 2) Tempat kerja yang bersih dan nyaman, 3) Mengkaji kebutuhan masyarakat rumah sakit, 4) Pemberdayaan masyarakat rumah sakit, 5) Kemitraan. Tujuan dari diadakannya promosi kesehatan di rumah sakit adalah agar terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku pasien/klien RS serta pemeliharaan lingkungan RS dan termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan RS. Dalam pembahasan ini, promosi kesehatan di rumah sakit lebih ditekankan kepada penyakit kanker serviks. Kanker serviks adalah keganasan yang bermula pada sel-sel serviks (leher rahim). Kanker serviks dimulai pada lapisan serviks. Terjadinya kanker sangat perlahan. Pertama, beberapa sel normal berubah menjadi sel-sel prakanker, kemudian berubah menjadi sel kanker. Perubahan ini disebut dispalasia dan biasanya terdeteksi dengan tes pap smear. Oleh karena itu, tujuan PKRS mengenai kanker serviks antara lain: 1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat rumah sakit tentang penyakit kanker serviks. 2. Menurunkan angka penderita kanker serviks. 3. Terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 4. Termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan di Rumah Sakit. 5. Meningkatkan sikap dan perilaku deteksi dini. Kegiatan promosi kesehatan diselenggarakan melalui proses pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dimana di setiap proses tersebut menentukan

FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

berjalannya suatu promosi kesehatan1. 1. Tahap pengkajian Tahapan pertama dalam perencanaan promosi kesehatan adalah pengkajian tentang apa yang dibutuhkan klien atau komunitas untuk menjadi sehat. Proses tersebut dimulai dari pengkajian kualitas hidup, masalah kesehatan, masalah perilaku, faktor penyebab, sampai keadaan internal dan eksternal. Di dalam tahapan pengkajian ini juga terdapat diagnosis masalah serta analisis dari faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya perilaku kesehatan yang menimbulkan penyakit kanker serviks1. Menurut Green, perilaku kesehatan terbentuk oleh 3 faktor utama: 1) Predisposising factor, faktor yang mempermudah terjadinya perilaku kesehatan. a. Umur Resiko kanker serviks pada usia 1416 tahun sangat rentan karena masih mengalami perubahan hormon yang besar, dan selama masa pubertas kondisi leher rahimnya masih immature (belum berkembang sempurna) serta selsel rahimnya masih sangat aktif, oleh karena itu resiko infeksi HPV meningkat3. b. Jenis kelamin Kanker serviks adalah penyebab kematian terbanyak pada wanita Indonesia dan diperkirakan terjadi 200.000 kasus baru di dunia setiap tahun. Sekitar 99,7 % kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV4. c. Pekerjaan Pekerjaan individu juga berpengaruh, penularan secara seksual sudah jelas sangat beresiko pada para pekerja malam/panggilan, dan mereka menularkan virus HPV kepada pelanggan atau para pecinta seks bebas. d. Kebiasaan merokok Kandungan zat dalam rokok, salah satunya zat karsinogen dan berpengaruh bagi tubuh manusia adalah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. 30 % kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok3,4,5. e. Status gizi Orang yang kurang asupan nutrisinya beresiko untuk mudah menderita peyakit, di karenakan sistem imune yang lemah. Kekuatan daya tahan tubuh dan respon immunologik terhadap penyakit sangat dipengaruhi gizi. FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

f. Keadaan sosial ekonomi Keadaan sosial ekonomi berkaitan erat dengan pendidikan, keadaan sanitasi lingkungan, gizi dan akses terhadap pelayanan kesehatan. Penuruna pendapatan dapat menyebabkan kurangnya kemampuan daya beli dalam memenuhi konsumsi makanan sehingga akan berpengaruh dengan status gizi. Apabila status gizi buruk akan mengakibatkan memudahkan terinfeksi virus HPV. g. Perilaku Perilaku dapat terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan penderita kanker serviks yang kurang tentang cara penularan, bahaya dan cara mengobatinya. 2) Enabling factor, faktor yang mendukung terjadinya perilaku kesehatan. a. Lingkungan fisik Lingkungan yang bersih, sehat, jauh terhindar dari penyakit. Lingkungan yang taraf ekonominya baik, pemberian nutrisi juga baik, pengetahuan akan penyakit juga baik karena tingkat pendidikan yang memadai bagi seorang wanita penting pula sosialisasi mereka terhadap penerimaan informasi yang lebih akurat mengenai HPV. b. Sarana & prasarana kesehatan Rumah sakit yang menangani kanker, banyak seminarseminar kesehatan yang sudah disosialisasikan, serta pembuatan pembalut pencegahan kanker serviks merupakan program pencegahan kanker serviks. Jika sarana & prasarana tersebut tersedia, maka masyarakat akan lebih peduli terhadap penyakit kanker tersebut. 3) Reinforcing factor, faktor yang memperkuat terjadinya perilaku kesehatan. Perilaku petugas dalam pemberian sosialisasi mengenai kanker serviks sangat penting karena sikap dan sifat serta penampilan mereka dalam memberikan informasi sangat berpengaruh dengan pemahaman mereka, sehingga mereka dapat menerapkan hal yang ditujukan kehidupan mereka untuk hidup sehat. Hal tersebut sangat berkaitan erat dengan performa dari tenaga kesehatan. 2. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan penting untuk memastikan bahwa promosi keshatan yang akan FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

dilakukan terfokus pada prioritas kerja yang sesuai dengan tujuan/goal yaitu memberikan layanan keperawatan terbaik pada klien meliputi individu, kelompok, maupun masyarakat1. Pada tahap perencanaan diperlukan: 1) Pengkajian kebutuhan promosi kesehatan. 2) Penentuan tujuan mengenai apa yang akan dicapai. 3) Penentuan target berhubungan dengan tepat hasil. Target harus SMART (Seasific, Measurable, Achieveable, Realistic, Time-limited). 4) Pemilihan metode atau strategi yang akan digunakan dalam pencapaian tujuan. 5) Evaluasi hasil. 3. Tahap Implementasi Tahap implementasi atau pelaksanaan adalah tindakan penyelesaian yang diperlukan untuk memenuhi tujuan yakni untuk mencapai kesehatan optimal. Pelaksanaan promosi kesehatan di rumah sakit dilakukan dalam rangka membantu orang sakit atau pasien dan keluarganya serta masyarakat RS agar mereka dapat mengatasi masalah kesehatannya, khususnya mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. Promosi kesehatan di rumah sakit sebaiknya harus menciptakan kesan rumah sakit tersebut menjadi tempat yang menyenangkan, tempat untuk beramah tamah, dan sebagainya. Oleh karena itu, pelaksanaan promkes yang dapat dilakukan adalah1: a. Pemberian contoh. b. Penggunaan media. 4. Tahap Evaluasi Di dalam tahapan evaluasi, hal penting yang harus diperhatikan adalah standar ukuran yang digunakan untuk dijadikan suatu pedoman evaluasi. Standar ini diperoleh dari tujuan dan hasil yang diharapkan diadakannya suatu kegiatan tersebut. Standar evaluasi pada promosi kesehatan yang mencakup tujuan serta hasil yang diharapkan selalu dibuat berdasarkan latar belakang kegiatan. Dengan demikian, standar evaluasi pada promosi kesehatan di rumah sakit mengenai penyakit kanker serviks adalah dengan berkurangnya angka penderita kanker serviks dan bertambahnya jumlah masyarakat yang berperilaku sehat agar terhindar dari penyakit tersebut. Pada tahap evaluasi ini juga dilakukan pengkajian ulang yang lebih dipusatkan pada pengkajian objektif dan subjektif klien atau FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

objek kegiatan setelah dilakukannya promosi kesehatan. Pada kegiatan promosi kesehatan di rumah sakit diperlukan sasaran yang tepat agar promosi kesehatan tersebut dapat mendatangkan manfaat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Sasaran-sasaran pada kegiatan promosi kesehatan di rumah sakit terdiri dari: 1. Sasaran primer (primary target) Sasaran promosi ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment), yaitu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan mengatasi masalah kesehatannya sendiri serta untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya (Notoatmodjo, 2007). Sasaran primer untuk promkes di RS tentang penyakit kanker serviks adalah kelompok yang menderita penyakit kanker serviks dan masyarakat yang sudah memiliki gejala kanker serviks. 2. Sasaran sekunder (secondary target) Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh adapt, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapa setelah diberikan promosi kesehatan, maka masyarakat tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada masyarakat sekitarnya. Sasaran sekunder ini sejalan dengan strategi dukungan sosial (social support)5. Sasaran sekunder pada promkes di RS adalah keluarga/penunggu pasien guna memberikan dukungan terhadap pasien, serta pengunjung rumah sakit lainnya. 3. Sasaran tersier (tertiary target) Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatn adalah pembuat keputusan (decision maker) atau penentu kebijakan (policy maker). Hal ini dilakukan dengan harapan agar kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy). Strategi advokasi merupakan sebuah upaya yang dilakukan dengan memengaruhi para pembuat kebijakan untuk membuat FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

peraturan-peraturan yang bisa berpihak pada kesehatan dan peraturan tersebut dapat menciptakan lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sehat dapat terwujud di masyarakat (Kapalawi, 2007)5. Sasaran tersier pada promkes di RS antara lain para tim medis, paramedis, dan non-medis.

Hal yang harus diperhatikan dalam promosi kesehatan antara lain adalah isi dari promosi kesehatan. Isi dari promosi kesehatan mencakup: a) Definisi Kanker serviks merupakan penyakit kanker oleh virus HPV yang terjadi di daerah leher rahim pada organ reproduksi wanita, dan dapat menyebar ke organ lain di tubuh penderita. b) Penyebab Penyakit ini disebabkan oleh kebiasaan merokok, pemakaian pil KB, menikah atau memulai hubungan seksual pada usia muda, berganti-ganti pasangan seksual, dan kebersihan vagina yang buruk. c) Cara penularan Melalui cairan pada saat bersenggama; melalui sentuhan kulit pada WC yang sudah terkena virus HPV. d) Gejala klinis Umumnya baru muncul setelah stadium lanjut. 1) munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim, 2) keputihan yang berlebihan dan tidak normal, dan 3) perdarahan diluar siklus menstruasi. e) Pencegahan 1) Melakukan vaksin HPV, 2) Menjaga kebersihan organ reproduksi, 3) Tidak melakukan hubungan seksual di usia terlalu muda dan berganti-ganti partner 4) Tidak merokok, 5) melakukan test pap smear atau infeksi visual 6) Memperbaiki nutrisi, dan 7) Segera hubungi dokter bila terjadi gejala kanker serviks.

FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

Agar promosi kesehatan di rumah sakit dapat diterima dengan baik oleh sasaran, diperlukannya metode yang tepat dalam pemberian promosi kesehatan tersebut. Metode-metode yang dapat digunakan oleh rumah sakit dalam pemberian promosi kesehatan antara lain dengan: a) b) Pemberian contoh Penampilan bangunan fisik yang rapi, termasuk warna cat. Kamar mandi dan WC yang bersih, tak berbau, dan higinies. Tersedianya tempat sampah yang memada, baik di dalam maupun di luar rumah sakit. Tersedianya taman hidup yang cukup. Penampilan petugas/karyawan RS yang bersih dan rapi, terutama yang berhubungan dengan pasien dan keluarga. Penggunaan media Penggunaan media dalam kegiatan promosi kesehatan di rumah sakit merupakan metode yang dilakukan secara tidak langsung, yaitu dapat dilakukan dengan menggunakan: Media cetak seperti poster, leaflet atau selebaran, yang dipasang pada tempat umum di RS seperti di ruang tunggu, kamar mandi dan WC, serta ruang praktek. Media elektronik seperti melalui kaset video tentang kanker serviks yang ditayangkan di ruang tunggu atau melalui internet pada halaman website rumah sakit tersebut. c) Melakukan penyuluhan langsung Penyuluhan yang dilakukan secara langsung dibedakan berdasarkan sasaran yang dituju, yakni: Individu Promosi kesehatan terhadap suatu individu dapat dilakukan dengan cara melakukan konseling dengan dokter dari rumah sakit tersebut. Kelompok Promosi kesehatan terhadap suatu kelompok dapat dilakukan melalui ceramah atau role play. Misalkan pada penyuluhan yang dilakukan kepada kelompok Majelis Talim atau ibu-ibu PKK yang berada di sekitar lingkungan rumah sakit. Massa FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

Promosi kesehatan terhadap massa dapat dilakukan dengan memajang poster di dalam atau luar rumah sakit, atau melalui spanduk yang ditampilkan di halaman depan rumah sakit6. Berikut ini merupakan contoh metoda secara tidak langsung.

KESIMPULAN FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

Kegiatan promosi kesehatan tentang kanker serviks merupakan salah satu poin penting dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan agar masyarakat mampu mawas diri terhadap penyakit kanker serviks. Dengan begitu akan timbul dengan sendiri kegiatan pelayanan kesehatan yaitu pencegahan (preventif). Dengan adanya promosi kesehatan di rumah sakit mengenai kanker serviks diharapkan angka penderita kanker serviks dapat menurun, dan untuk seluruh masyarakat, khususnya kaum perempuan, agar tidak terserang penyakit kanker tersebut dengan menerapkan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan. Selain itu, diharapkan pula adanya perubahan perilaku lama seperti tidak tahu mengenai penyakit tersebut, tidak menjaga kebersihan vagina dengan baik, atau melakukan aktivitas yang menjadi pemicu timbulnya kanker serviks, menjadi perilaku baru seperti menjadi tahu tentang kanker serviks, lebih menjaga kebersihan vagina, melakukan tindakan pencegahan, dan mengurangi/berhenti dari aktivitas atau faktor pemicu kanker serviks.

DISKUSI FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

Pertanyaan dari kelompok lain: 1. Mahindra Mahayodha: Apa yang dilakukan dalam promosi kesehatan di rumah sakit? Apakah dengan cara berkunjung ke kamarkamar pasien atau dengan memasang poster di sekitar rumah sakit? Jawab: Mutia Muchlisah: Melakukan promosi secara langsung contohnya melalui sustersuster atau karyawan di RS untuk memberitahu langsung ke pasien. Promosi secara tidak langsung contohnya dengan menempelkan posterposter tentang kanker serviks di lingkungan RS. 2. Femita Rya Gusmadi: Hambatan apa saja yang terjadi pada pelayanan di RS? Jawab: Nur Azmina: Kendalanya di kebijakan RS tersebut. Contohnya orang menengah ke bawah sulit mendapatkan pelayanan kesehatan. Mutiara Febriyanti: Kurangnya kepedulian dari sesama masyarakat dan tidak ada feedback yang didapat antara masyarakat dan pelayanannya. 3. Maria: Bagaimana tindakan kepada orang yang sudah terkena penyakit kanker serviks? Jawab: Mynda Gustiwati: Didalam teori Green ada yang namanya teori penguat. Dalam teori penguat dibutuhkan pelayanan dari susternya yaitu berupa motivasi/support. Keluarga pun juga harus diberikan informasi tentang penyakitnya. 4. Inesza Sylviane Andari: Bagaimana cara menciptakan lingkungan sehat dari lingkungan yang kurang sehat seperti daerah pelosok / pedalaman? Jawab: Rachmatika Putri Soleha: Di pedalaman dilakukan penyuluhan, dokter harus menjelaskan ke masyarakat agar tidak terkena penyakit itu. 5. Juwita Sulastry Sihombing: Apa yang harus dilakukan Departemen Kesehatan agar promosi kesehatan dilakukan di seluruh RS? Jawab: Piani Ananda: Jika RS belum menerapkan promkes, maka akan dikenakan sanksi karena melanggar peraturan di RS itu sendiri. Salah satu persyaratannya yaitu melakukan penyuluhan.

FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

DAFTAR PUSTAKA 1. Purwati S. My life: Tahapan promosi kesehatan. Oktober 2010 [dikutip Februari 2013]. Tersedia di: http://susipurwati.blogspot.com/2010/10/tahapan-promosikesehatan.html 2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Standar promosi kesehatan rumah sakit. Tersedia di: http://www.promkes.depkes.go.iddpw 3. Kanker serviks penyebab, tanda-tanda, cara mencegah dan mengobati kanker Serviks http://www.ingateros.com/2010/04/kanker-serviks-penyebab-tanda-tandacara-mencegah-dan-mengobati-kanker-serviks.html 4. http://bidanku.com/index.php?/kanker-serviks-ciri-ciri-penyebab-dan-pencegahankanker-serviks#ixzz2KUWMXaON 5. http://promkes-promosikesehatan.blogspot.com/2010/12/kanker-servikspenyebab-tanda-tanda.html 6. Prof. Dr. Soekidjo Notoadmodjo. Promosi kesehatan di rumah sakit. Tersedia di: presentasi Prof Budi Harto

FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

18

You might also like