You are on page 1of 14

KONSEP SAKIT

Dimensi Penyakit

Penyakit bukan saja berkaitan dengan gaya hidup (life style) melainkan juga mempunyai dimensi psikososialemosional baik bagi pesakit maupun keluarga. Penyakit juga memberi dimensi yang luas dari segi ekonomi, terutama penyakit dapat disebabkan oleh kemiskinan atau bahkan penyakit dapat menyebabkan kemiskinan. Tidak kalah penting penyakit juga mempunyai dimensi sosio-budaya yang berakar dari nilai dan kepercayaan (believe) dalam sesebuah masyarakat.

Sakit atau tidak ??


Kondisi sehat fisik, mental dan spritual adalah kondisi yang diharapkan Sehat berarti mampu berfungsi secara maksimal dalam melakukan semua peran dan hubungan antar manusia. Keadaan sehat dan sakit dapat digambarkan pada satu kontinum

Sehat

Sakit

Definisi Sakit
Ada perbedaan persepsi dalam mendefinisikan sakit. Sakit kata satu orang akan berbeda dengan sakit yang dikatakan orang lainnya. (sakit buat petani dan manager)
Perbedaan ini membawa konsekwensi dalam penyembuhan

Sakit atau penyakit, merupakan suatu keadaan yang dianggap mengganggu, atau keadaan tidak mengenakkan secara badani, yang pada gilirannya dapat mengganggu kondisi emosional/psikologis pasien dan keluarganya, bahkan dapat mengganggu hubungan-hubungan sosial mereka dalam lingkungannya

Penyebab Penyakit

Keadaan sehat dan sakit akan lebih jelas kalau kita tahu penyebab sakit. Ada persepsi yang berbeda-beda ttg penyebab penyakit. - Penyebab Biologis Vs alam gaib - Penyebab Fisik Vs alam gaib - Penyebab Fisik Vs psiko sosial

Permasalahan Sosial dan Emosional


A. Reaksi Emosional pasien dan Keluarga. Penyakit yang diderita seseorang akan menimbulkan reaksi emosional yang berbeda-beda satu sama lainnya. Reaksi emosional akan tergantung pada bagaimana orang tersebut memaknai sakit yang dideritanya. Reaksi ini ditentukan oleh tingkat kedewasaan, pengetahuan dan pengalaman orang serta sistem nilai atau kepercayaan yang dianut

Reaksi grieving
Elizabeth Kubler Ross , ada 5 tahap reaksi orang terhadap kehilangan : 1. penolakan (denial) 2. sikap marah dan gelisah (rage and anger) 3. Tawar menawar (bargaining) 4. Depresi 5. Penerimaan (acceptance)

De Vaul, Zisook (1979), ada tiga tahapan : 1. Shok, disbelief dan penolakkan 2. somatic akut dan ketidaknyamanan emosi, penarikan diri secara sosial 3. Restitusi

B. Kondisi Sosial Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi mempengaruhi pola-pola penyakit dan status kesehatan masyarakat. Kemiskinan mal-nutrisi, rendahnya kualitas lingkungan. Kemampuan ekonomi masyarakat menjangkau dan memanfaatkan sumber pelayanan.

C. Kondisi Sosial Budaya

Sistem nilai dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat dimana pasien tinggal, mempengaruhi reaksi terhadap penyakit yang dideritanya. Kepercayaan ini menentukan tindakan yang akan dilakukan

D. Permasalahan dalam pelayanan rumah sakit


1.

Fase Intake Pertama kali pasien masuk rumah sakait membawa berbagai persoalan, karena ketidak pastian yang dihadapi yg mereka hadapi ttg penyakitnya, nasibnya, biaya-biaya pengobatan dan faktor-faktor penghambat penyembuhan,

2.

Fase Hospitalisasi Persoalan-persoalan relasi interpersonal antara pasien dengan dokter, pasien dengan perawat,atau antara pasien dengan keluarganya, dan persoalan kecemasan lainnya seperti kesepian, katkutan akan kematian dll

3. Fase Release dan After care. Ada perubahan situasi yang berbeda pada saat dia pulang ke rumah. Misalnya , pulang harus dengan gaya hidup baru, cacat, diet ketat dll

E. Akses Terhadap sistem Pelayanan Kesehatan


Ruang lingkup penanganan peksos disini adalah : 1. Ketidak tahuan masyarakat akan sumber pelayanan 2. Ketidak mampuan masyarakat dalam menjangkau sumber pelayanan 3. Relasi interpersonal pemberi pelayanan dengan keluarganya

You might also like