You are on page 1of 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena telah
mencurahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Biologi
Pengaruh Air Terhadap Perkecambahan ini sesuai dengan waktunya.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,
terutama Bapak Wayan Tambrig yang telah membimbing kami sehingga pembuatan
laporan Biologi Pengaruh Air Terhadap Perkecambahan ini dapat kami selesaikan
dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna. Seperti
Pribahasa yang mengatakan Tiada gading yang tidak retak begitu pula tiada
kesempurnaan di dunia ini. Kami mohon maaf jika masih banyak kekurangan dari laporan
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Kami
sangat berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi
pelajar.

Semarapura, 20 Agustus 2010

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar. ...................................................................................................

Daftar Isi ..............................................................................................................

ii

BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................................................
1.1 Latar Belakang .................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................
1.3 Hipotesis..........................................................................................................
1.4 Tujuan .............................................................................................................
1.5 Manfaat ...........................................................................................................
1.6 Landasan Teori ...............................................................................................
BAB II
ISI ..........................................................................................................................
2.1 METODE PENELITIAN .....................................................................................
A). Alat dan Bahan ...................................................................................
B). Cara Kerja ............................................................................................
C). Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................
2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................
A). Hasil Pengamatan...............................................................................
B). Pembahasan ......................................................................................

BAB III
PENUTUP ..............................................................................................................
3.1 Kesimpulan......................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................
Lampiran ...............................................................................................................

BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Salah satu ciri mahluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan
perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Namun, proses pertumbuhan
dan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan.
Pertumbuhan adalah peristiwa bertambahnya ukuran ( diantaranya volume,masa
dan tinggi) pada mahluk hidup.Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif. Sedangkan perkembangan merupakan proses menuju keadaan yang lebih
dewasa. Perkembangan bersifat kualitatif sehingga tidak dapat diukur.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan adalah cahaya. Cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis.
Tanpa ada cahaya, tumbuhan tidak dapat menghasilkan makanan. Cahaya juga
mempengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan. Meskipun demikian, intensitas cahaya
yang diterima oleh tumbuhan tidak boleh berlebihan ataupun kurang. Cahaya yang
berlebihan dapat merusak auksin dan klorofil. Akibatnya, pertumbuhan pada tanaman
menjadi terhambat. Sebaliknya, tanaman yang kekurangan cahaya dapat mengalami
etiolasi.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh
perkembangan tumbuhan?

intensitas

cahaya

terhadap

pertumbuhan

dan

C. Hipotesis
Intensitas cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Pada tumbuhan yang berada di tempat terbuka pembentukan batang
tumbuhan lebih kokoh, besar dan berwarna merah pada pangkal batang serta daunnya
lebih tebal dan lebar. Sedangkan pada tumbuhan yang ada pada dalam ruangan
batangnyalebih kurus dibandingkan dengan yang berada di ruang terbuka, serta
daunnya lebih kecil dan terlihat layu. Tumbuhan pada ruang tertutup batangnya paling
panjang diantara keduanya, daunnya berwarna kuning dan kecil sedangkan batangnya
berwarna putih pucat dan tidak kokoh.

D. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan dalam ruangan terbuka, tertutup dan dalam ruangan.
E. Manfaat
Disamping untuk penilaian tugas Biologi, manfaat yang kami dapat adalah
untuk menambah ilmu kami tentang pengaruh intensitas cahaya terhadap
perkecambahan tanaman.

Peranan Cahaya Terhadap Pertumbuhan


I.
II.

III.

Tujuan :
Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
Alat Dan Bahan :
a) Gelas air mineral ( 3 buah )
b) Tanah
c) Biji kacang hijau
d) Kardus
e) Dupa
f) Gunting
g) Pisau
Cara Kerja :
a) Langkah pertama yang kami lakukan adalah melubangi gelas air mineral
dengan dupa pada bagian bawahnya. Hal ini dimaksudkan agar terdapat
sirkulasi udara pada gelas dan agar saat penyiraman dilakukan air tidak
menggenang di dalam gelas tersebut.
b) Kedua, kami memotong gelas air mineral hingga tingginya 5 cm dengan
menggunakan pisau dan gunting. Hal ini kami lakukan agar kami lebih mudah
mengamati saat biji-biji tersebut mulai tumbuh.
c) Kemudian kami mengisi gelas air mineral tersebut dengan tanah humus
sampai setinggi 4 cm. Lalu kami meletakkan biji-biji kacang hijau tersebut
pada setiap gelas yang berbeda dan memberi label nama pada setiap gelas.
d) Lalu kami meletakan gelas pertama pada ruang terbuka yang terkena cahaya
langsung. Gelas kedua kami letakkan di dalam ruangan ( di dekat jendela )
sehingga terkena cahaya secara tidak langsung. Sedangkan gelas ketiga kami
letakkan di dalam kardus yang tertutup sehingga cahaya tak dapat masuk
mengenai biji kacang tersebut.
e) Setelah itu kami mengamati perkecambahan yang terjadi pada setiap biji dan
mencatat tinggi keccambahpada setiap hari.

You might also like