You are on page 1of 30

PEMILU INDONESIA

Oleh : 1. Anis Hajar R 2. Rini Ardiana Sari 3. Rohmatul Aulia 4. M.Choirudin

Kelas XII IPA 1

MAN 1 PONOROGO TAHUN AJARAN 2012/2013


1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PEMILUINDONESIA ini dengan baik. Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata pelajaran SEJARAH . Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, maka kami selaku penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk penyempurnaan makalah ini. Kami akan terima dan sambut dengan kerendahan hati. Atas saran dan kritiknya kami sampaikan terima kasih.

Hormat Kami, Penyusun

Daftar Isi
Halaman judul. 1 Kata pengantar 2 Daftar isi.. 3 BAB I Pendahuluan4 A. B. C. D. A. B. C. D. E. Latar belakang masalah .4 Rumusan masalah.. 5 Tujuan penelitian... 5 Manfaat...6 Pengertian pemilu.. 7 Sejarah Singkat Pemilu di Indonesia .7 Pemilu 1971-1977(Masa Orde Baru)..11 Pemilu 1999- 2009..15 Asas pemilu.24

BAB II Pembahasan. 7

BAB III Penutup A. Kesimpulan25 B. Saran..25 Daftar Pustaka26

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Setelah bubarnya Uni Soviet di masa akhir perang dunia ke-2, berimbas pada bubarnya persekutuan negara-negara blok Timur, posisi rakyat kembali diperhatikan dalam hal menentukan kepemimpinan politik. Salah satu wujud keterlibatan rakyat dalam proses politik adalah dengan adanya pemilihan umum. Pemilihan umum atau seterusnya akan disingkat menjadi pemilu, merupakan sarana bagi rakyat untuk ikut menentukan kriteria dan arah kepemimpinan negara dalam periode waktu tertentu. Ide demokrasi diartikan sebagai menjad sesuatu yang dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maka ketika demokrasi mendapat perhatian yang luas dari masyarakat dunia, penyelenggaraan pemilu yang demokratis menjadi syarat penting dalam pembentukan kepemimpinan sebuah negara. Indonesia sendiri telah melakukan 10 kali pemilu (pemilihan umum) ini berdasarkan sejarah yang tercatat, meskipun sebenarnya sebelum pemilu pertama kali pada tahun sebelum 1955 Indonesia juga pernah melakukan pemilu. Namun hanya berkisar lokal seperti pada pemilu pada tahun 1948 di Yogyakarta, 1951 di Minahasa dan Sangihe Talaud, tahun 1952 di Makasar dan masih banyak lagi pemilu-pemilu yang dilakukan di Indonesia. Dari sejak itu sampai sekarang pemilu selalu digunakan untuk menyalurkan aspirasi masyarakat dalam memilih para wakilnya untuk dapat duduk di kursi penguasa.

Pasa awalnya pemilu Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah amamdemen keempat UUD 1945 pada tahun 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden yang semula dilakukan oleh MPR dilakukan langsung oleh rakyat, sehngga pilpres pun masuk ke dalam ranah pemilu. Dewasa ini, istilah pemilu di masyarakat lebih sering merujuk pada pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden yang diadakan setiap lima tahun sekali.

B.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas dapat kita rumuskan berbagai masalah yang dihadapi dalam penggunaan handphone,diantaranya:
1. Bagaimana sejarah pemilu di Indonesia? 2. Pada tahun berapa saja pemilu berlangsung dan siapa saja partai politik yang ikut ? 3. Siapa saja calon presidennya ? 4. Apa saja asas pemilunya ? C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas,tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Mengetahui sejarah pemilu Indonesia 2. Mendeskripsikan calon presiden dan wakil presiden

D. Manfaat Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara, 1. Teoritis Bagi penulis, makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan dan pemahaman dalm materi mata kuliah Demokrasi Pemilu khususnya mengena sejarah pemilu dan posisi pemilu di Indonesia. 2. Praktis Bagi almamater, makalah ini dapat menambah referensi yang ada dan dapat digunakan oleh semua pihak yang membutuhkan, terutama yang berkaitan dengan mata kuliah Demokrasi Pemilu. Bagi pembaca, makalah ini dapat menjadi bahan bacan penambah wawasan dan sumbangan kepustakaan bagi pembaca yang memiliki minat lebih dalam materi yang serupa atau berkaitan dan dapat dijadikan acuan dalam penelitian dengan bahasan yang serupa maupun penelitian lanjutan di masa yang akan datang.

BAB II PEMBAHASAN

A.

Pengertian Pemilu
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di pelbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata pemilihan lebih sering digunakan.Sistem pemilu digunakan adalah asas luber dan jurdil. Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan programprogramnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.,Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.

B. Sejarah Singkat Pemilu di Indonesia 1. Pemilu 1955 Tiga bulan setelah kemerdekaan diproklamasikan oleh Soekarno dan Hatta pada 17 Agustus1945, pemerintah waktu itu sudah menyatakan keinginannya untuk bisa menyelenggarakan Pemilu pada awal tahun 1946, sebagai pemilu pertama kali bagi negara baru Indonesia. Hal itu dicantumkan dalam Maklumat Wakil Presiden Mohammad Hatta No. X tanggal 3 Nopember 1945, yang berisi anjuran tentang pembentukan partai-partai politik. Maklumat tersebut menyebutkan, pemilu untuk memilih anggota DPR dan MPR akan diselenggarakan bulan Januari 1946. Akan tetapi, rencana tersebut tidak bisa direalisasikan. Seba Indonesia belum memiliki perangkat yang memadai untuk menyelenggarakan sebuah prosesi demokrasi yang tidak sederhana. Selain itu, perlawanan terhadap ancaman kemerdekaan dari imperialis Belanda yang hendak kembali menjajah Indonesia, tidak memungkinkan pemilu diselenggarakan. Pada tahun 1955, sepuluh tahun setelah kemerdekaan,baru siap menyelenggarakan pemilihan umum Indonesia. Pemilu 1955 dilaksanakan pada masa Demokrasi Parlementer pada kabinet Burhanuddin Harahap dari Partai Islam Masyumi. Pemungutan suara 2 kali, yaitu untuk memilih anggota DPR pada 29 September 1955 dan untuk memilih anggota Dewan Konstituante pada 15 Desember 1955.
7

Peserta Pemilu 1955 Pemilu anggota DPR diikuti 118 peserta yang terdiri dari 36 partai politik, 34 organisasi kemasyarakatan, dan 48 perorangan. Sedangkan untuk Pemilu anggota Konstituante diikuti 91 peserta yang terdiri dari 39 partai politik, 23 organisasi kemasyarakatan, dan 29 perorangan. Partai politik tersebut antara lain : 1. Partai Komunis Indonesia (PKI), berdiri 7 Nopember 1945, diketuai oleh Moh.Yusuf Sarjono 2. Partai Islam Masjumi, berdiri 7 Nopember 1945, diketuai oleh dr. Sukiman Wirjosardjono 3. Partai Buruh Indonesia, berdiri 8 Nopember 1945, diketuai oleh Nyono 4. Partai Rakyat Djelata, berdiri 8 Nopember 1945, diketuai oleh Sutan Dewanis 5. Partai Kristen Indonesia (Parkindo), berdiri 10 Nopember 1945 diketuai oleh DS. Probowinoto 6. Partai Sosialis Indonesia, berdiri 10 Nopember 1945 diketuai oleh Mr. Amir Syarifudin 7. Partai Rakyat Sosialis, berdiri 20 Nopember 1945 diketuai oleh Sutan Syahrir 8. Partai Katholik Republik Indonesia (PKRI), berdiri 8 Desember 1945, diketuai oleh J. Kasimo. 9. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) diketuai oleh JB. Assa 10. Gabungan Partai Sosialis Indonesia dan Partai Rakyat Sosialis, menjadi Partai Sosialis pada 17 Desember 1945, diketuai oleh Sutan Syahrir, Amir Syarifudin dan Oei Hwee Goat. 11. Partai Republik Indonesia, Gerakan Republik Indonesia dan Serikat Rakyat Indonesia menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI) 29 Januari 1946, diketuai oleh Sidik Joyosuharto. Hasil Pemilu 1955 Pemilu 1955 dimaksudkan untuk menghasilkan dua lembaga perwakilan politik: DPR dan Dewan Konstituante. Anggota DPR berjumlah 257 dan anggota Dewan Konstituante berjumlah 520. Hasil Pemilu 1955 untuk anggota DPR:

No Partai/Nama daftar Daftar Partai Nasional 1.


Indonesia (PNI)

Suara 8.434.653
7.903.886 6.955.141 6.179.914 1.091.160 1.003.326

% 22,32
20,92 18,41 16,36 2,89 2,66

Kursi 57
57 45 39 8 8

2. 3. 4. 5. 6.

Masyumi
Nahdlatul Ulama (NU) Partai Komunis Indonesia (PKI) Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) Partai Kristen

7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
27.

28. 29.

Indonesia (Parkindo) 7. Partai Katolik Partai Sosialis Indonesia (PSI) Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Partai Rakyat Nasional (PRN) Partai Buruh Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS) Partai Rakyat Indonesia (PRI) Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI) Murba Baperki Persatuan Indoenesia Raya (PIR) Wongsonegoro Grinda Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) Persatuan Daya (PD) PIR Hazairin Partai Politik Tarikat Islam (PPTI) AKUI Persatuan Rakyat Desa (PRD) Partai Republik Indonesis Merdeka (PRIM) Angkatan Comunis Muda (Acoma) R.Soedjono Prawirisoedarso Lain-lain

770.740 753.191 541.306

2,04 1,99 1,43

6 5

4
4 2 2 2 2 2 2

483.014 242.125 224.167 219.985 206.161 200.419 199.588 178.887 178.481

1,28 0,64 0,59 0,58 0,55 0,53 0,53 0,47 0,47

1
1

154.792 149.287

0,41 0,40

1 1

146.054 114.644 85.131 81.454 77.919 72.523

0,39 0,30 0,22 0,21 0,21 0,19

1 1 1 1

1
1

64.514 53.306 1.022.433 37.785.299

0,17 0,14 2,71 100,00

1 1

257

Jumlah

Hasil Pemilu 1955 untuk Anggota Konstituante.

No Partai/Nama daftar Daftar Partai Nasional 1.


Indonesia (PNI)

Suara
9.070.218 7.789.619 6.989.333 6.232.512 1.059.922 988.810 748.591 695.932 544.803

%
23,97 20,59 18,47 16,47 2,80 2,61 1,99 1,84 1,44

Kursi
119 112 91 80 16 16 10 10 8

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.

Masyumi
Nahdlatul Ulama (NU) Partai Komunis Indonesia (PKI) Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) Partai Kristen Indonesia (Parkindo) Partai Katolik Partai Sosialis Indonesia (PSI) Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Partai Rakyat Nasional (PRN) Partai Buruh Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS) Partai Rakyat Indonesia (PRI) Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI) Murba Baperki Persatuan Indoenesia Raya (PIR) Wongsonegoro Grinda Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) Persatuan Daya (PD) PIR Hazairin Partai Politik Tarikat Islam (PPTI) AKUI Persatuan Rakyat Desa (PRD) Partai Republik Indonesis Merdeka

465.359 242.125 224.167 219.985 206.161 200.419 199.588 178.887 178.481

1,23 0,64 0,59 0,58 0,55 0,53 0,53 0,47 0,47

7 2 2 2 2 2 2

1
1

154.792 149.287

0,41 0,40

1 1

146.054 114.644 85.131 81.454 77.919 72.523

0,39 0,30 0,22 0,21 0,21 0,19

1 1 1 1

1
1

10

(PRIM)

27. 28. 29.

Angkatan Comunis Muda (Acoma) R.Soedjono Prawirisoedarso Lain-lain Jumlah

64.514 53.306 1.022.433 37.837.105

0,17 0,14 2,71

1 1

514

C. Pemilu 1971-1997 (Masa Orde Baru) 1. Pemilu 1971 Pemilu 1971 merupakan pemilu kedua yang diselenggarakan bangsa Indonesia. Pemilu 1971 dilaksanakan pada pemerintahan Orde Baru, tepatnya 5 tahun setelah pemerintahan ini berkuasa. Pemilu yang dilaksanakan pada 5 Juli 1971 ini diselenggarakan untuk memilih Anggota DPR. Sistem Pemilu 1971 menganut sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan sistem stelsel daftar, artinya besarnya kekuatan perwakilan organisasi dalam DPR dan DPRD, berimbang dengan besarnya dukungan pemilih karena pemilih memberikan suaranya kepada Organisasi Peserta Pemilu. Peserta Pemilu 1971 : Pemilu 1971 diikuti oleh 10 partai politik, yakni: 1. Partai Nahdlatul Ulama 2. Partai Muslim Indonesia 3. Partai Serikat Islam Indonesia 4. Persatuan Tarbiyah Islamiiah 5. Partai Nasionalis Indonesia 6. Partai Kristen Indonesia 7. Partai Katholik 8. Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia 9. Partai Murba 10. Sekber Golongan Karya

11

Hasil pemilu 1971 adalah sebagai berikut : No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.


Partai

Golkar NU Parmusi PNI PSII Parkindo Katolik Perti IPKI Murba Jumlah

Suara 34.348.673 10.213.650 2.930.746 3.793.266 1.308.237 733.359 603.740 381.309 338.403 48.126 54.669.509

% 62,82 18,68 5,36 6,93 2,39 1,34 1,10 0,69 0,61 0,08 100,00

kursi 236 58 24 20 10 7 3 2 360

2. PEMILU 1977 Pemilu kedua pada pemerintahan Orde Baru ini diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 1977. Sama halnya dengan Pemilu 1971, pada Pemilu 1977 juga menggunakan sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan stelsel daftar. Peserta Pemilu Pada Pemilu 1977, ada fusi atau peleburan partai politik peserta Pemilu 1971 sehingga Pemilu 1977 diikuti 3 (tiga) peserta Pemilu, yaitu : 1) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan fusi/penggabungan dari: NU, Parmusi, Perti, dan PSII. 2) Golongan Karya (GOLKAR). 3) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) merupakan fusi/penggabungan dari: PNI, Parkindo, Partai Katolik, Partai IPKI, dan Partai Murba. Hasil Pemilu 1977 adalah sebagai berikut: No 1. 2. 3. Partai Golkar PPP PDI Jumlah Suara 39.750.096 18.743.491 5.504.757 63.998.344 % 62,11 29,29 8,60 100,00 Kursi 232 99 29 360 %(1971) 62,80 27,12 10,08 100,00 Keterangan - 0,69 + 2,17 - 1,48

12

3. PEMILU 1982 Pemilu 1982 merupakan pemilu ketiga yang diselenggarakan pada pemerintahan Orde Baru. Pemilu ini diselenggarakan pada tanggal 4 Mei 1982. Sistem Pemilu 1982 tidak berbeda dengan sistem yang digunakan dalam Pemilu 1971 dan Pemilu 1977, yaitu masih menggunakan sistem perwakilan berimbang (proporsional). Peserta Pemilu 1982 1) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 2) Golongan Karya (Golkar). 3) Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Hasil Pemilu 1982 adalah sbb No Partai 1. Golkar 2. PPP 3. PDI Jumlah Suara 48.334.724 20.871.880 5.919.702 75.126.306 % 64,34 27,78 7,88 100,00 Kursi %(1977) 242 62,11 94 29,29 24 364 8,60 100,00 Keterangan + 2,23 - 1,51 - 0,72

4. PEMILU 1987 Pemilu keempat pada pemerintahan Orde Baru dilaksanakan pada tanggal 23 April 1987. Sistem Pemilu yang digunakan pada tahun 1987 masih sama dengan sistem yang digunakan dalam Pemilu 1982, yaitu menganut sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan stelsel daftar. Peserta Pemilu 1987 1) Partai Persatuan Pembangunan. 2) Golongan Karya 3) Partai Demokrasi Indonesia. Hasil Pemilu 1987 sebagai berikut: No 1. 2. 3. Partai Golkar PPP PDI Jumlah Suara 62.783.680 13.701.428 9.384.708 85.869.816 % 73,16 15,97 10,87 100,00 Kursi 299 61 40 400 %(1982) 68,34 27,78 7,88 100,00 Keterangan + 8,82 - 11,81 + 2,99

13

5. PEMILU 1992 Pemilu kelima pada pemerintahan Orde Baru dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 1992. Sistem Pemilu yang digunakan pada tahun 1992 masih sama dengan sistim yang digunakan dalam Pemilu 1987, yaitu menganut sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan stelsel daftar. Peserta Pemilu 1992 1) Partai Persatuan Pembangunan. 2) Golongan Karya. 3) Partai Demokrasi Indonesia. Hasil pemilu 1992 No Partai Suara % 1. Golkar 66.599.331 68,10 2. 3. PPP PDI Jumlah 16.624.647 17,01 14.565.556 14,89 97.789.534 100,00

Kursi 282 62 56 400

%(1987) Keterangan 73,16 - 5,06 15,97 10,87 100,00 + 1,04 + 4.02

6. PEMILU1997 Pemilu keenam pada pemerintahan Orde Baru ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1997. Sistem Pemilu yang digunakan pada tahun 1997 masih sama dengan sistem yang digunakan dalam Pemilu 1992, yaitu menganut sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan stelsel daftar. Peserta Pemilu 1997 1) Partai Persatuan Pembangunan. 2) Golongan Karya. 3) Partai Demokrasi Indonesia. Hasil Pemilu 1997 No 1. 2. 3. Partai Golkar PPP PDI Jumlah Suara 84.187.907 % 74,51 Kursi 325 89 11 425 %(1992) Keterangan 68,10 + 6,41 17,00 14,90 100,00 + 5,43 - 11,84

25.340.028 22,43 3.463.225 3,06 112.991.150 100,00

14

D. Pemilu 1999-2009 (Masa Reformasi) 1. Pemilu1999 Pemilu 1999 merupakan pemilu pertama pada masa reformasi. Pemungutan suara dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1999 secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Sistem Pemilu 1999 sama dengan Pemilu 1997 yaitu sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan stelsel daftar. Peserta Pemilu 1999. Peserta Pemilu tahun 1999 diikuti oleh 48 Partai Politik, yaitu : 1. Partai Indonesia Baru. 2. Partai Kristen Nasional Indonesia. 3. Partai Nasional Indonesia. 4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia. 5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia. 6. Partai Ummat Islam. 7. Partai Kebangkitan Umat. 8. Partai Masyumi Baru. 9. Partai Persatuan Pembangunan. 10. Partai Syarikat Islam Indonesia. 11. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. 12. Partai Abul Yatama. 13. Partai Kebangsaan Merdeka. 14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa. 15. Partai Amanat Nasional. 16. Partai Rakyat Demokratik. 17. Partai Syarikat Islam Indonesia 1905. 18. Partai Katholik Demokrat 19. Partai Pilihan Rakyat. 20. Partai Rakyat Indoneia. 21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi. 22. Partai Bulan Bintang. 23. Partai Solidaritas Pekerja. 24. Partai Keadilan. 25. Partai Nahdlatul Umat. 26. PNI-Front Marhaenis. 27. Partai Ikatan Pendukung kemerdekaan Indonesia 28. Partai Republik. 29. Partai Islam Demokrat. 30. PNI-Massa Marhaen. 31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak. 32. Partai Demokrasi Indonesia. 33. Partai Golongan Karya. 34. Partai Persatuan. 35. Partai Kebangkitan Bangsa. 36. Partai Uni Demokrasi Indonesia. 37. Partai Buruh Nasional. 38. Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR). 39. Partai Daulat Rakyat. 40. Partai Cinta Damai. 41. Partai Keadilan dan Persatuan. 42. Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia. 43. Partai Nasional Bangsa Indonesia. 44. Partai Bhinneka Tunggal Ika.

15

45. Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia. 46. Partai Nasional Demokrat. 47. Partai Umat Muslimin Indonesia 48. Partai Perkerja Indonesia Hasil Pemilu 1999 No. 1. 2. 3 4 5 6. 7. 8. 9. 10. 11 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. Nama Partai PDIP Golkar PPP PKB PN PBB Partai Keadilan PKP PNU PDKB PBI PDI PP PDR PSII PNI Front Marhaenis PNI Massa Marhaen IPKI PKU Masyumi PKD PNI Supeni Krisna Partai KAMI PUI PAY Partai Republik Partai MKGR PIB Partai SUNI PCD PSII 1905 Masyumi Baru PNBI PUDI PBN Suara DPR 35.689.073 23.741.749 11.329.905 13.336.982 7.528.956 2.049.708 1.436.565 1.065.686 679.179 550.846 364.291 345.720 655.052 427.854 375.920 365.176 345.629 328.654 300.064 456.718 216.675 377.137 369.719 289.489 269.309 213.979 328.564 204.204 192.712 180.167 168.087 152.820 152.589 149.136 140.980 140.980 Kursi Tanpa SA 153 120 58 51 34 13 7 4 5 5 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Kursi Dengan SA 154 120 59 51 35 13 6 6 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 -

16

37. 38. 39. 40. 41 42 43. 44. 45. 46. 47. 48.

PKM PND PADI PRD PPI PID Murba SPSI PUMI PSP PARI PILAR JUMLAH

104.385 96.984 85.838 78.730 63.934 62.901 62.006 61.105 49.839 49.807 54.790 40.517 105.786.661

--

462

462

Catatan: 1. Jumlah suara partai yang tidak menghasilkan kursi mencapai 9.700.658. atau 9,17 persen dari suara yang sah. 2. Apabila pembagian kursi dilakukan dengan sistem kombinasi jumlah partai yang mendapatkan kursi mencapai 37 partai dengan jumlah suara partai yang tidak menghasilkan kursi hanya 706.447 atau 0,67 persen dari suara sah. 2. Pemilu 2004 Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama yang memungkinkan rakyat memilih langsung wakil mereka untuk duduk di DPR, DPD, dan DPRD serta memilih langsung presiden dan wakil presiden. Pemilu 2004 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 5 April 2004 untuk memilih 550 Anggota DPR, 128 Anggota DPD, serta Anggota DPRD (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2004-2009. Sedangkan untuk memilih presiden dan wakil presiden untuk masa bakti 2004-2009 diselenggarakan pada tanggal5 Juli 2004 (putaran I) dan 20 September 2004 (putaran II). Pemilu 2004 dilaksanakan dengan sistem yang berbeda dari pemilupemilu sebelumnya. Pemilu untuk memilih Anggota DPR dan DPRD (termasuk didalamnya DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota) dilaksanakan dengan sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan sistem daftar calon terbuka. Partai politik akan mendapatkan kursi sejumlah suara sah yang diperolehnya. Perolehan kursi ini akan diberikan kepada calon yang memenuhi atau melebihi nilai Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). Apabila tidak ada, maka kursi akan diberikan kepada calon berdasarkan nomor urut. Pemilu untuk memilih Anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak.

Peserta Pemilu 2004. 1. Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD tahun 2004 diikuti oleh 24 partai. Berikut nama-nama partai peserta pemilu 2004 sesuai dengan nomor urutnya.: 1. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme) 2. Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD) 3. Partai Bulan Bintang (PBB) 4. Partai Merdeka

17

5. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 6. Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PDK) 7. Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) 8. Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) 9. Partai Demokrat 10. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia) 11. Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) 12. Partai Persatuan Nahdatul Ummah Indonesia 13. Partai Amanat Nasional (PAN) 14. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 15. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 16. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 17. Partai Bintang Reformasi (PBR) 18. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 19. Partai Damai Sejahtera 20. Partai Golongan Karya (Partai Golkar) 21. Partai Patriot Pancasila 22. Partai Sarikat Indonesia 23. Partai Persatuan Daerah (PPD) 24. Partai Pelopor Hasil perolehan suara dan perolehan kursi DPR RI Pemilu 2004 sebagai berikut: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Nama Parpol 20.Partai Golkar 18.PDIP 15.PKB 5.PPP 9.Partai Demokrat 16.PKS 13.PAN 3.PBB 17.PBR 19.PDS 14.PKPB 10.PKPI 6.PDK 8.PNBK 21.PP Pancasila 1.PNI Marhaenisme 12.PNUI 24.Partai Pelopor 11.PPDI 4.Partai Merdeka 22.PSI 7.PIB 23.PPD 2.PBSD Total Suara 24,480,757 21,026,629 11,989,564 9,248,764 8,455,225 8,325,020 7,303,324 2,970,487 2,764,998 2,414,254 2,399,290 1,424,240 1,313,654 1,230,455 1,073,139 923,159 895,610 878,932 855,811 842,541 679,296 672,952 657,916 636,397 113,462,414 % 21.58 18.53 10.57 8.15 7.45 7.34 6.44 2.62 2.44 2.13 2.11 1.26 1.16 1.08 0.95 0.81 0.79 0.77 0.75 0.74 0.60 0,59 0.58 0.56 100.00 Kursi 128 109 52 58 57 45 52 11 13 12 2 1 5 1 0 1 0 2 1 0 0 0 0 0 550 % 23.27 19.82 9.45 10.55 10.36 8.18 9.45 2.00 2.36 2.18 0.36 0.18 0.91 0.18 0.00 0.18 0.00 0.36 0.18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100.0

18

0 2) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2004 Tahun 2004 adalah tahun pertama Indonesia menyelenggarakan pemilihan Presiden secara langsung. Selama Orde Baru, Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang saat itu berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara. Sebagai lembaga tertinggi negara, MPR memiliki wewenang mengangkat dan memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden. Setelah reformasi, banyak perubahan mendasar terjadi dalam sistem ketatanegaraan kita. Salah satunya terkait dengan mekanisme pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Sejak tahun 2004, Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004 putaran I (pertama) sebanyak 5 (lima) pasangan, adalah sebagai berikut: No Urut 1. 2. Nama Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Putaran I H. Wiranto, SH. dan Ir. H.Salahuddin Wahid Hj. Megawati Soekarnoputri dan K. H. Ahmad Hasyim Muzadi Prof. Dr. H. M. Amien Rais dan Dr. Ir. H. Siswono Yudo Husodo H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla Dr. H. Hamzah Haz dan H. Agum Gumelar, M.Sc

3.

4.

5.

Pemilu putaran pertama diselenggarakan pada tanggal 5 Juli 2004, dan diikuti oleh 5 pasangan calon. Berdasarkan hasil Pemilihan Umum yang diumumkan pada tanggal 26 Juli2004, dari 153.320.544 orang pemilih terdaftar, 122.293.844 orang (79,76%) menggunakan hak pilihnya. Dari total jumlah suara, 119.656.868 suara (97,84%) dinyatakan sah, dengan rincian sebagai berikut: No. 1. Pasangan Calon H. Wiranto, SH. Ir. H. Salahuddin Wahid Hj. Megawati Soekarnoputri H. Hasyim Muzadi Prof. Dr. HM. Amien Rais Jumlah Suara 26.286.788 Persentase 22,15%

2.

31.569.104

26,61%

3.

17.392.931

14,66%

19

4.

5.

Dr. Ir. H. Siswono Yudo Husodo H. Susilo Bambang Yudhoyono Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla Dr. H. Hamzah Haz H. Agum Gumelar, M.Sc.

39.838.184

33,57%

3.569.861

3,01%

Karena kelima pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden putaran I (pertama) belum ada yang memperoleh suara lebih dari 50%, maka dilakukan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden putaran II (kedua), dengan peserta dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memperoleh suara terbanyak pertama dan terbanyak kedua, yaitu: 1. Hj. Megawati Soekarnoputri dan K. H. Ahmad Hasyim Muzadi 2. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla Pemilu putaran kedua diselenggarakan pada tanggal 20 September 2004, dan diikuti oleh 2 pasangan calon. Berdasarkan hasil Pemilihan Umum yang diumumkan pada tanggal 4 Oktober 2004, dari 150.644.184 orang pemilih terdaftar, 116.662.705 orang (77,44%) menggunakan hak pilihnya. Dari total jumlah suara, 114.257.054 suara (97,94%) dinyatakan sah, dengan rincian sebagai berikut: No. Pasangan Calon Jumlah Suara Persentase 2. Hj. Megawati Soekarnoputri H. Hasyim Muzadi H. Susilo Bambang Yudhoyono Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla 44.990.704 39,38%

4.

69.266.350

60,62%

1. Pemilu 2009 Pemilu 2009 merupakan pemilu ketiga pada masa reformasi yang diselenggarakan secara serentak pada tanggal 9 April 2009 untuk memilih 560 Anggota DPR, 132 Anggota DPD, serta Anggota DPRD (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 20092014. Sedangkan untuk memilih presiden dan wakil presiden untuk masa bakti2009-2014 diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2009. Pemilu 2009 untuk memilih Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan sistem daftar calon terbuka. Kursi yang dimenangkan setiap partai politik mencerminkan proporsi total suara yang didapat setiap parpol. Mekanisme sistem ini memberikan peran besar kepada pemilih untuk menentukan sendiri wakilnya yang akan duduk di lembaga perwakilan. Calon terpilih adalah mereka yang memperoleh suara
20

terbanyak. Untuk memilih Anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak. Lingkup distrik adalah provinsi, di mana setiap provinsi memiliki 4 (empat) perwakilan. UUD 1945 menyebutkan bahwa Pemilihan Umum dilaksanakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Penyelenggara pemilu ditingkat nasional dilaksanakan oleh KPU, ditingkat provinsi dilaksanakan oleh KPU Provinsi, ditingkat kabupaten/kota dilaksanakan oleh KPU Kabupaten/Kota. Selain badan penyelenggara pemilu di atas, terdapat juga penyelenggara pemilu yang bersifat sementara (adhoc) yaitu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk tingkat desa/kelurahan, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk di TPS. Untuk penyelenggaraan di luar negeri, dibentuk Panitia Pemu-ngutan Luar Negeri (PPLN) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN). Peserta Pemilu 1) PemiluAnggota DPR, DPD, dan DPRD Pemilu 2009 diikuti oleh 44 partai, 38 partai partai nasional dan 6 partai merupakan partai lokal Aceh. Partai-partai tersebut adalah : 1. Partai Hati Nurani Rakyat 2. Partai Karya Peduli Bangsa 3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia 4. Partai Peduli Rakyat Nasional 5. Partai Gerakan Indonesia Raya 6. Partai Barisan Nasional 7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 8. Partai Keadilan Sejahtera 9. Partai Amanat Nasional 10. Partai Perjuangan Indonesia Baru 11. Partai Kedaulatan 12. Partai Persatuan Daerah 13. Partai Kebangkitan Bangsa 14. Partai Pemuda Indonesia 15. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme 16. Partai Demokrasi Pembaruan 17. Partai Karya Perjuangan 18. Partai Matahari Bangsa 19. Partai Penegak Demokrasi Indonesia 20. Partai Demokrasi Kebangsaan 21. Partai Republika Nusantara 22. Partai Pelopor 23. Partai Golongan Karya 24. Partai Persatuan Pembangunan 25. Partai Damai Sejahtera 26. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia. 27. Partai Bulan Bintang 28. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. 29. Partai Bintang Reformasi

21

30. Partai Patriot 31. Partai Demokrat 32. Partai Kasih Demokrasi Indonesia 33. Partai Indonesia Sejahtera. 34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama 35. Partai Aceh Aman Seujahtra (Partai Lokal) 36. Partai Daulat Aceh (Partai Lokal) 37. Partai Suara Independen Rakyat Aceh (Partai Lokal) 38. Partai Rakyat Aceh (Partai Lokal) 39. Partai Aceh (Partai Lokal) 40. Partai Bersatu Aceh (Partai Lokal) 41. Partai Merdeka 42. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia 43. Partai Sarikat Indonesia 44. Partai Buruh Perolehan Kursi DPR Pemilu 2009 memperebutkan 560 kursi DPR. Sebanyak 560 kursi DPR terdistribusi pada 9(sembilan) partai politik sebagai berikut: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Partai Politik Partai Demokrat Partai Golongan Karya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Partai Keadilan Sejahtera Partai Amanat Nasional Partai Persatuan Pembangunan Partai Kebangkitan Bangsa Partai Gerakan Indonesia Raya Partai Hati Nurani Rakyat Jumlah Kursi 148 106 94 57 46 38 28 26 17

Pemilu 2009 dalam Angka Data Pemilu 2009


Jumlah penduduk Pemilih Provinsi Kabupaten/Kota Dapil DPR Dapil DPD Anggota KPU Pusat Anggota KPU Provinsi Anggota KPU Kab/Kota 232 Juta 171.265.442 33 471 77 33 7 5 5 519.920 (maksimal 500 pemilih tiap TPS)

Pemilu 2004
214, 8 Juta 148.000.369 32 416 69 32 9 5 5 579.901 (maksimal 300 pemilih tiap TPS tanpa TPSLN) 25.605 133 212.484

Tempat Pemungutan Suara (TPS), termasuk TPS Luar Negeri Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Panitia Pemungutan

6.471 X 5 = 32.355 76.711x 3 =230.

22

Suara(PPS) / Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri (PPSLN) Jumlah Petugas TPS (7 anggota KPPS+2 Tenaga Pengaman Jumlah surat suara DPR, DPD, DPRD Jumlah kotak dan bilik suara* Jumlah Parpol

519.920x 9 = 4.679.280 700-an juta lembar 2,1 juta bilik dan kotak suara (@ 4 bilik&kotak suara/TPS) 44 Parpol (38 Parpol Nasional+6 Parpol Lokal Aceh) 11.215 1.109

4.887.216

600-an juta lembar 2,4 juta bilik dan kotak Suara 24 Parpol

Jumlah Caleg DPR Jumlah Caleg DPD

7.785 920

Sumber: Media Center KPU *Pemilu 2009 menggunakan kotak suara dan bilik suara Pemilu 2004 yang masih bisa digunakan.

2) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Pemilu Presiden 2009 merupakan Pilpres langsung yang kedua kalinya diselenggarakan di Indonesia. Pilpres 2009 diikuti oleh 3 (tiga) pasangan calon, yaitu : a) Hj. Megawati Soekarnoputri dan H. Prabowo Subianto (didukung oleh PDIP, Partai Gerindra, PNI Marhaenisme, Partai Buruh, Pakar Pangan, Partai Merdeka, Partai Kedaulatan, PSI, PPNUI). b) Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono (didukung oleh Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, PKB, PBB, PDS, PKPB, PBR, PPRN, PKPI, PDP, PPPI, Partai78 RepublikaN, Partai Patriot, PNBKI, PMB, PPI, Partai Pelopor, PKDI, PIS, Partai PIB, Partai PDI). c) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla dan H. Wiranto, S.IP. (didukung oleh Partai Golkar dan Partai Hanura). Hasil Pilpres 2009: No Pasangan Calon 1. Megawati-Prabowo 2. Susilo Bambang Yudoyono-Boediono 3. Jusuf Kalla-Wiranto

Suara 32.548.105 2 73.874.562 15.081.814

% 26.79 60.80 12.41

Pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2009 dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2009 dan hanya berlangsung satu putaran saja, karena salah satu pasangan calon yakni SBY-Boediono sudah memperoleh suara lebih dari 50%. Pasangan SBY-Boediono kemudian ditetapkan sebagai pasangan calon Presiden-Wakil Presiden Terpilih dan dilantik pada tanggal 20 Oktober 2009 untuk masa jabatan 2009-2014.

23

2. Pemilu 2014 Berikut adalah daftar 16 partai politik yang telah lolos verifikasi administrasi oleh KPU untuk menjadi peserta Pemilu 2014. Partai-partai ini selanjutnya akan menjalani verifikasi faktual.

Partai NasDem Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan* Partai Kebangkitan Bangsa* Partai Bulan Bintang Partai Hati Nurani Rakyat* Partai Amanat Nasional* Partai Golongan Karya* Partai Keadilan Sejahtera* Partai Gerakan Indonesia Raya* Partai Demokrasi Pembaruan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Partai Demokrat* Partai Persatuan Pembangunan* Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru Partai Persatuan Nasional Partai Peduli Rakyat Nasional

E.Asas Pemilu Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "Luber" yang merupakan singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia".Asal "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru.Langsung berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan.Umum berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara.Bebas berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, kemudian Rahasia berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri

24

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dijabarkan dalam bab sebelumnya, maka didapatlah kesimpulan sebaga berkikut ini: 1. Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah melaksanakan pemilu sebanyak sembilan kali. Yakni pada tahun 1955, 1971, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004 dan terakhir pada tahun 2009 yang lalu. Namun demikian sebelum tahun 1955 Indonesia juga telah melakukan pemilu namun sifatnya masih kedaerahan. 2. Pemilu yang dilaksanakan di Indonesia menandakan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi. Tak ada demokrasi tanpa diikuti pemilu. Pemlu merupakan wujud paling nyata dari demokrasi. B. Saran Pembahasan dalam makalah ini sangatlah sederhana dan diperoleh melalui berbaga sumber, secara keseluruhan makalah ini telah menggambarkan sejarah pemilu secara umum dan posisi pemilu di Indonesia. Oleh karena itu, sekiranya pembaca berkenan memperbaik makalah ini agar menjadi lebih baik. Sebaiknya bagi para pemilih agar memilih calon pemimpinnya secara selektif, karena dengan itulah negara kita akan tetap maju di masa yang akan datang. Kesalahan kita memilih di masa sekarang akan berakibat fatal bagi negara kita sendiri.

25

DAFTAR PUSTAKA

Http://marskrip.blogspot.com/2009/12/pemilu-di-indonesia.html http://id.wikipedia.org/wiki/pemilihan_umum

26

27

28

29

. .

30

You might also like