You are on page 1of 15

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERHITUNGAN BESARAN-BESARAN FISIS GERAK PADA BIDANG MIRING DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Jayani Achmad

Alumni Angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Hamidillah Ajie, S.Si, MT Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Drs. Pitoyo Yuliatmojo, MT Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Laode Abdul Arief Soniangka Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer. No.Reg. 5235116405
Abstract This research aims to design and realize the physics learning media using Microcontroller. Instructional media is used as a source of learning physics in mastering the concepts and application of uniformly accelerated motion. This research was conducted in the Laboratory of Electronic Engineering, Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, State University of Jakarta in October 2011 to August 2012. This research uses experimental methods of a microcontroller Atmega8535 (L) which is programmed to be able to run the industry is made through a special software program that codevision AVR assembler or CVAVR-based language called C. Pilot testing phase of learning media in the Electronics Engineering Laboratory calculate physical quantities uniformly accelerated motion on the field niring using microcontroller. After dilakukkan testing of the instructional media acceleration calculation results obtained (a) in units of m / s, final velocity (vt) in units of m / s with time (t) in the second unit and the height (h) in units of cm are calculated automatically by the sensor and the results displayed on the LCD screen in which all the functions work according to the principles of the formula. Then it can thus be concluded that the media is worthy of learning physics to be used as a source of learning physics.

Kata Kunci : Hakikat Pembelajaran, Media Pembelajaran Fisika, Gerak Lurus Berubah Beraturan, Mikrokontroler

Pengembangan Media Pembelajaran Perhitungan Besaran-Besaran Fisis Gerak pada Bidang Miring ( Jayani Achmad )

Hakikat Pembelajaran Dalam kamus Bahasa Indonesia belajar diartikan sebagai usaha untuk memperoleh yang kepandaian oleh atau ilmu, berubahnya tingkah laku atau tanggapan disebabkan pengalaman. Pendidikan merupakan hal penting bagi setiap manusia. Dengan pendidikan kita dapat mempelajari dan memahami ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Begitu penting pendidikan sehingga orang dapat merancang masa depan dan mencapai apa yang diinginkannya. Dengan pendidikan yang dimiliki seseorang menunjukkan menjalani berkemampuan sikap positif kehidupannya untuk dalam Pendidikan

dibutuhkan dunia kerja adalah lembaga pendidikan formal seperti sekolah menengah kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Indonesia adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang banyak mencetak tenaga kerja dan telah menerapkan serta melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Secara khusus pemerintah telah merancang struktur kurikulum tersebut menjadi tiga komponen yang bersifat: Normatif, Adaptif, dan Produktif. Realita yang ada ditingkat sekolah menengah kejuruan memperlihatkan dalam proses pembelajaran yang kurang optimal baik di dalam memanfaatkan maupun memberdayakan karena dalam sumber proses pembelajaran, pembelajaran

sangat berperan dalam mencetak tenagatenga kerja produktif dan berkemampuan dalam menjawab kebutuhan kerja. Hal inilah yang kemudian menjadi pemikiran setiap orang sebagi pelajar (siswa). Demi cita-cita ingi memasuki dunia kerja, itu yang sesuai mereka berlomba-lomba untuk mencari lembaga pendidikan dengan minatnya dan tentunya berkaitan dengan persiapannya dalam menjawab kebutuhan akan dunia kerja. Salah satu lembaga pendidikan yang mampu dalam mempersiapkan caloncalon 2 tenaga kerja yang banyak

cenderung masih berpusat pada guru (teacher centered) dan berpusat pada buku teks (textbook centered). Salah diterapkan satu untuk solusi yang dapat hasil meningkatkan

belajar siswa adalah metode dan sumber belajar yang dapat merangsang keaktifan siswa dalam belajar, menurut Sudirman N (1997:4). Metode yang diterapkan guru harus berkembang metode bahan salah satunya adalah tugas. dimana Metode guru pemberian pembelajaran

pemberian tugas adalah cara penyajian

Pevote, Vol.7, No.13, September 2012 : 1-14

memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas lebih merangsang siswa untuk belajar lebih banyak, baik pada waktu di kelas maupun di luar kelas. Dalam memberikan tugas permasalah yang perlu dibahas dapat dipahami siswa agar pemberian tugas tidak dirasakan siswa sebagai tekanan atau beban berat, guru hendaknya memberikan Media Pembelajaran Fisika Dalam Kamus Besar Bahasa

bimbingan dan dorongan kepada siswa yang mengalami kesulitan atau salah arah dalam mengerjakan tugas dan inisiatif dan tugas. bertujuan Metode untuk pemberian memperoleh memupuk

memperluas juga melatih

pengetahuan, meningkatkan hasil belajar, tanggung jawab akan tugas yang diberikan.

dibahas. diperoleh,

Setelah

informasi

tersebut kelompok

masing-masing

mempresentasikan hasil tugasnya di depan kelas. Maksudnya agar siswa turut aktif dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan diadaka suatu penelitian tindakan kelas. Dari bagi : 1. Para guru audio video diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran hasil di kelas guna meningkatkan belajar siswanya, hasil penelitian yang

Indonesia kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara berbagai hafiah jenis berarti perantara atau dalam pengantar. Media pembelajaran adalah komponen lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk berfikir. Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar teori dasar elektronika siswa dengan metode pemberian tugas melalu sumber belajar dari internet. Adapun tindakan yang peneliti lakukan adalah membentuk kelompok belajar sehingga terdapat tujuh kelompok. Masing-masing kelompok ditugaskan mencari situs teori dasar elektronika di Internet yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan

dilakukan diharapkan dapat bermanfaat

mengingat internet bukan hal yang baru lagi dalam kehidupan siswa sekolah. 2. Mahasiswa lain yang ingin meneliti ini dapat menjadi bahan suatu penelitian tindakan kelas diharapkan penelitian sejenis. 3 masukkan dan refrensi untuk penelitian

Pengembangan Media Pembelajaran Perhitungan Besaran-Besaran Fisis Gerak pada Bidang Miring ( Jayani Achmad )

Individu mempunyai potensi untuk belajar sehingga ia dapat berkembang memperkaya didi dalam hal pengetahuan, budaya dan bidang lainnya. Dengan belajar dapat tingkah diartikan laku sebagai yang usaha baru yang sebagai dilakukan untuk memperoleh perubahan pengalaman individu. Dalam proses belajar seseorang melakukan aktivitas aktivitas mental, yang merupakan pada perubahan

Hasil dari proses belajar adalah terjadinya tingkah laku kearah yang lebih baik. Perubahan tersebut sifatnya menetap untuk jangka waktu yang panjang. Hasil belajar mencakup berbagai aspek yaitu berupa ataupun kecakapan, pengertian, sikap, kebiasaan yang seperti

dinyatakan oleh Nasution (1994) dalam bukunya bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja mengenai pengetahuan tetapi juga untuk membentuk kecakapan, penghargaan dalam diri pribadi yang belajar, menurut S Nasution (1994:10). Hasil dari proses pembelajaran dari teori dasar elektronika adalah apabila hasil belajar siswa telah memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan sekolah. Dalam standar kompetensi teori dasar elektronika terdapat lima kompetensi dasar, yaitu : sama dalam 1. Teori Listrik 2. Membaca 3. Matematik Rumusnya 4. Rangkaian Elektronika Dasar 5. Elektronika Optik Kompetensi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika. Sementara diharapkan: kompetensi dasar yang dan Mengidentifikasikan Dasar dan Komponen Elektronika Teknik

umumnya konsisten. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh W.S Winkel dalam bukunya Psikologi Pengajaran (1991) bahwa belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan konsisten dan menetap dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap, menurut W.S Winkel (1991:8). Pendapat belajar merupakan yang hampir perubahan dikemukakan oleh Witherington bahwa kepribadian, dimanifestasikan

sebagai pola-pola respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan, menurut N.S Sukmadinata yang (2007:8). Sedangkan manusia secara menurut Gagne, belajar merupakan proses memungkinkan tingkah lakunya memodifikasi

permanen, menurut Hariyono (1995:8). 4

Pevote, Vol.7, No.13, September 2012 : 1-14

1. Siswa 2. Siswa 3. Siswa

mampu mampu mampu

membaca membaca membaca

dan dan dan

semakin cepat. Kini, perhatikanlah gambar di bawah yang menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t) sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan dipercepat.

mengidentifikasi komponen resistor. mengidentifikasi komponen kapasitor. mengidentifikasi komponen inductor. Adapun KKM yang ditetapkan pada kompetensi menidentifikasi sebesar 78,09. Gerak Lurus Berubah Beraturan GLBB menempuh adalah lintasan gerak lurus yang yang dasar membaca dan komponen elektronika

kecepatanya mengalami perubahan yang sama setiap selang waktu tertentu. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan lama ke tidak waktu benda berubah, semakin mengalami istilah benda semakin waktu kita

vo = kecepatan awal (m/s) vt = kecepatan akhir (m/s) a = percepatan t = selang waktu (s) Perhatikan bahwa selama selang waktu t , kecepatan benda berubah dari vo menjadi vt sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:

cepat/lambat...sehingga gerakan benda dari percepatan/perlambatan. Dalam artikel ini, menggunakan untuk gerak perlambatan diperlambat. Kita tetap saja menamakannya percepatan, hanya negatif. Contoh sehari-hari GLBB adalah peristiwa jatuh bebas. Benda jatuh dari ketinggian tertentu di atas permukaan tanah. Semakin lama benda bergerak saja nilainya sama negatif. Jadi perlambatan dengan percepatan

Kita tahu bahwa kecepatan rata-rata :

Pengembangan Media Pembelajaran Perhitungan Besaran-Besaran Fisis Gerak pada Bidang Miring ( Jayani Achmad )

diberikan

kepadanya.

Artinya,

bagian itu ini untuk

terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi sendiri dan dapat disederhanakan menjadi : yang programmer. menginstruksikan adalah dibuat program oleh seorang

Program komputer

melakukan jalinan yang panjang dari aksiS = jarak yang ditempuh seperti halnya dalam GLB (gerak lurus beraturan) besarnya jaraktempuh juga dapat dihitung dengan mencari luasnya daerah dibawah grafik v - t Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita akan dapatkan persamaan GLBB yang ketiga..... aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

Mikrokontroler Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi elemen dan dasar komputer yang mainframe, Secara Piranti input menyediakan informasi mikrokontroler dibangun dari elemensama. sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan. Seperti mengerjakan umumnya adalah komputer, alat yang yang mikrokontroler kepada sistem komputer dari dunia luar. Dalam sistem komputer pribadi, piranti input yang paling umum adalah keyboard. Komputer mainframe menggunakan keyboard dan pembaca kartu berlubang sebagai piranti inputnya. Sistem dengan mikrokontroler umumnya menggunakan piranti input yang jauh lebih kecil seperti saklar 6 atau keypad kecil.

instruksi-instruksi

Pevote, Vol.7, No.13, September 2012 : 1-14

Hampir

semua

input

melakukan konversi ini disebut dengan DAC (Digital to Analog Converter). CPU adalah otak dari sistem komputer. Pekerjaan utama dari CPU adalah mengerjakan program yang terdiri atas instruksi-instruksi yang diprogram oleh programmer. Suatu program komputer akan menginstruksikan CPU untuk membaca informasi dari piranti input, menulis membaca informasi ke dari dan menulis informasi ke memori, dan untuk informasi output. Dalam mikrokontroler umumnya hanya ada satu program yang bekerja dalam suatu aplikasi. CPU M68HC05 mengenali hanya 60 instruksi yang berbeda. Karena itu sistem komputer ini sangat cocok dijadikan model untuk mempelajari dasar dari operasi komputer karena dimungkinkan untuk menelaah setiap osilator operasi Sistem clock yang untuk dikerjakan. menggunakan memicu CPU komputer

mikrokontroler hanya dapat memproses sinyal input digital dengan tegangan yang sama dengan tegangan logika dari sumber. Level nol disebut dengan VSS dan tegangan positif sumber (VDD) umumnya adalah 5 volt. Padahal dalam dunia nyata terdapat banyak sinyal analog atau sinyal dengan tegangan level yang bervariasi. Karena itu ada piranti input yang mengkonversikan sinyal analog menjadi sinyal digital sehingga komputer bisa mengerti dan menggunakannya. Ada beberapa mikrokontroler yang dilengkapi dengan piranti konversi ini, yang disebut dengan terpadu. Piranti output digunakan untuk berkomunikasi informasi maupun aksi dari sistem komputer dengan dunia luar. Dalam sistem komputer pribadi (PC), piranti output yang umum adalah monitor CRT. Sedangkan mempunyai beeper. sistem output mikrokontroler yang jauh dari lebih kata ADC, dalam satu rangkaian

mengerjakan satu instruksi ke instruksi berikutnya dalam alur yang berurutan. Setiap beberapa langkah clock kecil untuk dari operasi mikrokontroler memakan waktu satu atau melakukannya. Ada beberapa macam tipe dari memori komputer yang digunakan untuk beberapa tujuan yang berbeda dalam sistem komputer. Tipe dasar yang sering ditemui dalam mikrokontroler adalah 7

sederhana seperti lampu indikator atau Frasa kontroler memberikan atau mikrokontroler penegasan komputer

bahwa alat ini mengontrol sesuatu. Mikrokontroler mengolah sinyal secara digital, sehingga untuk dapat memberikan output analog diperlukan proses konversi dari sinyal digital menjadi analog. Piranti yang dapat

Pengembangan Media Pembelajaran Perhitungan Besaran-Besaran Fisis Gerak pada Bidang Miring ( Jayani Achmad )

ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random digunakan boleh Access sebagai Memory). media ROM penyimpan tidak ada pada

dalam

sistem Suatu

mikrokontroler mikrokontroler

tetapi dapat

diperlukan dalam sirkuit osilator clock. didefinisikan sebagai sistem komputer yang lengkap termasuk sebuah CPU, memori, osilator clock, dan I/O dalam satu rangkaian terpadu. Jika sebagian elemen dihilangkan, yaitu I/O dan memori, maka chip ini akan disebut sebagai mikroprosesor.

program dandata permanen yang tidak berubah yang meskipun tegangan diberikan

mikrokontroler. RAM digunakan sebagai tempat penyimpan data sementara dan hasil kalkulasi selama proses operasi. Beberapa mikrokontroler mengikutsertakan tipe lain dari memori seperti EPROM (Erasable Programmable Read Only Program hasil imajinasi Only Memory) dan EEPROM Memory). digambarkan seorang sebagai (Electrically Erasable Programmable Read

awan karena sebenarnya program adalah programmer. Komponen utama dari program adalah instruksi-instruksi dari instruksi set CPU. Program disimpan dalam memori dalam sistem komputer di mana mereka dapat secara berurutan dikerjakan oleh CPU. Setelah dipaparkan bagian-bagian dari suatu sistem komputer, sekarang akan dibahas mengenai mikrokontroler. Digambarkan sistem komputer dengan bagian yang dikelilingi oleh garis putusputus. Bagian inilah yang menyusun mikrokontroler. Bagian yang dilingkupi kotak bagian bawah adalah gambar lebih detail dari susunan bagian yang dilingkupi garis putus-putus. Kristal tidak termasuk 8 Tujuan Penelitian 1. Untuk ekperimen guna membuktikan hubungan antara ketinggian, waktu, percepatan dan kecepatan akhir terhadap benda bergerak pada bidang miring. 2. Untuk mengetahui ketinggian dalam kemiringan yang menggunakan ADC yang langsung ditampilkan kelayar LCD. 3. Untuk perhitungan kecepatan, percepatan dan waktu maka digunakan sensor sebagai komponen indikator penentu star dan stop. Hasil pehitungan

Pevote, Vol.7, No.13, September 2012 : 1-14

kecepatan, percepatan, dan waktu secara otomatis langsung ditampilkan pada layar LCD.

9. Memasukkan Program ke dalam mikrokontroler 10. Menguji sistem kerja peralatan 11. Perhitungan arus dan tegangan setiap bagian peralatan 12. Menguji untuk kerja alat 13. Melakukkan evaluasi

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dan Pengujian alat ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Elektronika pada jurusan Teknik Elektro, Fakultas Tknik. Universitas Negeri Jakarta di mana tempat penelitian dan penulisan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Agustus 2012. Metode Penelitian 1. Studi Literatur 2. Perancangan Sistem 3. Eksperimen atau pengujian dan Analisis Rencana Penelitian 1. Membuat disain alat 2. Membuat dan mrnguji Mekanik 3. Membuat dan menguji catu daya 5 volt DC 4. Membuat dan menguji SISMIN Atmega8535(L) 5. Membuat dan menguji sensor penentu waktu dengan infra merah 6. Membuat koneksi LCD ke SISMIN Atmega8535(L) 7. Merangkai seluruh bagian alat 8. Membuat program dengan perangkat lunak Code Vision AVR

Siklus Penelitian Penelitian metode Classroom ini menggunakan Research. Action

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Menurut Lewin, konsep pokok penelitian tindakan kelas terdiri dari empat komponen yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi, menurut Kusuma dan Dwitagama (1995:53). Perencanaan (Planning) Dalam atau focus tahap peristiwa perhatian menyusun yang khusus perlu untuk sebuah perencanaan ini peneliti menentukan titik mendapatkan diamati,

kemudian

membuat

instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Perancanaan yang 9

Pengembangan Media Pembelajaran Perhitungan Besaran-Besaran Fisis Gerak pada Bidang Miring ( Jayani Achmad )

matang

perlu

dilakukan

setelah

kita

dengan suatu PTK yang dilaksanakan, menurut Kusuma dan Dwitagama (1995:55). Refleksi dilakukan dengan

mengetahui masalah dalam pembelajaran. Tindakan (Acting) Tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi perencanaan. Dalam hal pelaksanaan harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam perencanaan, tetapi harus pula berperilaku wajar dan tidak dibuat-buat. Pengamatan (Observising) Kegiatan pengamatan dilakukan oleh tentu pengamatan tidak itu sendiri, ketika pengamat sedang melakukan tindakan sempat menganalisis peristiwanya yang sedang berlangsung. Oleh karena itu kepada pelaksana yang berstatus melakukan sebagai pengamat balik agar atau pengamatan

kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi. Jika peneliti tindakan kelas dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan. Hasil Pengamatan Dari hasil pengamatan sebelumnya, hal ini sesuai dengan kegiatan penelitian yang akan dilakukan, yakni penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas dengan sumber informasi dari internet. Kegiatan penelitain dilakukan melalui siklus Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Perencanaan Perencanaan 2009 dan 05 Agustus pembelajaran 2009 telah dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus didiskusikan terlebih dahulu guru pamong sebagai kolaborator dan berpegang kepada program kerja guru pamong, dan akan dilakukan di kelas X Audio Video 2 (untuk selanjutnya disingkat AV). Adapun sub

mencatat sedikit demi sedikit terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini peneliti dibantu dengan guru mata diklat teori dasar elektronika sebagai pengamat. Refleksi (Reflecting) Yang dimaksud dengan istilah refleksi ialah perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti yang terkait 10

Pevote, Vol.7, No.13, September 2012 : 1-14

pokok bahasan yang diberikan pada siklus ini adalah pengertian jenis-jenis resistor resistor dan dan fungsinya,

disampaikan adalah tentang pengertian resistor, fungsi resistor dan pembacaan kode warna pada resistor dengan menggunakan bantuan media laptop dan LCD sehingga seluruh siswa focus kepada materi serta metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode diskusi. 3. Peneliti kepada memberikan kelompok hasil yang kesempatan kedua untuk tugasnya disampaikan

rangkaian resistor dengan kompetensi dasar agar siswa dapat membaca dan mengidentifikasi resistor berdasarkan kode warna, siswa dapat memahami jenis-jenis resistor yang ada, dan siswa dapat menganalisa rangkaian resistor. Peneliti terlebih dahulu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun bersama kolaborator. Tindakan Kegiatan pembelajaran pada siklus ini dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2009 dimulai pada pukul 13.15 s/d 14.45 WIB dan tanggal 5 Agustus 2009 dimulai pada pukul 11.15 s/d 13.15 WIB (istirahat 40 menit) dengan tahap pelaksanaan sebagai berikut: 1. Pada tanggal 3 Agustus 2009, peneliti mempersiapkan media Laptop dan LCD yang akan digunakan dalam pembelajaran. Peneliti terlebih dahulu mengadakan pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai materi yang akan diberikan. 2. Peneliti kepada memberikan kelompok kesempatan untuk belajar yang pertama hasil materi

mempresetasikan adapun materi

dengan waktu kurang lebih 25 menti, adalah tentang jenis-jenis resistor tetap dan resistor yang nilai tahanannya berubah-ubah (variable resistor) dengan menggunakan bantuan media laptop dan LCD sehingga seluruh siswa focus kepada materi serta metode pembelajaran yang digunakan metode diskusi. 4. Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasil tugasnya maka peneliti menjelaskan kembali seluruh materi yang telah disampaikan oleh kedua kelompok. 5. Peneliti memberikan penutup berupa motivasi tambahan kepada kelompok lain yang akan mempresentasikan tugas kelompoknya agar lebih baik. Setelah itu istirahat. 6. Setelah istirahat selesai, peneliti terlebih dahulu memberikan lembar 11

mempresentasikan menit, adapun

kelompoknya selama kurang lebih 25

Pengembangan Media Pembelajaran Perhitungan Besaran-Besaran Fisis Gerak pada Bidang Miring ( Jayani Achmad )

job sheet kepada siswa mengenai praktikum yang akan dilaksanakan, yakni tentang membaca kode warna pada resistor dan mengukurnya dengan multimeter (Ohmmeter). 7. Peneliti memberikan instruksi kepada seluruh siswa bahwa praktik hari ini hanya seputar pembacaan kode warna resistor dan mengukurnya (Ohmmeter). dengan Untuk multimeter

11. Setelah selesai praktikum, peneliti menyimpulkan praktikum. 12. Kemudian peneliti memberikan motivasi kepada kelompok lainnya untuk lebih baik mempresentasikan materi yang akan disampaikan, yaitu pengertian kapasitor, jenis-jenis kapasitor dan rangkaian kapasitor. Observasi Hasil observasi ditulis berdasarkan hasil pengamatan kolaborator dengan peneliti. Adapun kesimpulan awal yang diamati dan didiskusikan peneliti dengan kolaborator selama kegiatan pembelajaran berlangsung sebagai berikut : 1. Keingintahuan siswa tentang materi yang akan dibahas sudah terlihat dari sejak dilakukan pre test. 2. Ada 6 siswa yang tidak mengikuti pembelajaran pada hari pertama (3 Agustus 2009) dan ada 4 siswa yang tidak mengikuti pembelajaran pada hari kedua (5 Agustus 2009). 3. Masih kurangnya siswa untuk bertanya dan kurangnya perhatian peneliti terhadap siswa yang mengobrol di tujuan diadakan

mengetahui kebenaran nilai resistansi sebuah resistor antara pembacaan kode warna dengan hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur, yaitu multimeter (Ohmmeter). 8. Peneliti memperhatikan seluruh siswa ketika praktik dan ternyata ada beberapa siswa yang tidak mengerti bagaimana menentukan gelang pertama pada sebuah resistor, urutan kode warna resistor dan mengisi table sesuai dengan job sheet yang telah peneliti berikan. Selama kegiatan praktik berlangsung seluruh siswa aktif baik ketika membaca warna resistor, 9. Mengukur sheet. 10. Peneliti mengawasi praktik siswa serta ketika member melakukan mengerti. resistor maupun ketika mengisi lembar jawaban pada job

belakang. 4. Kurangnya persiapan yang dilakukan oleh kelompok sehingga presentasikan tidak berlangsung secara maksimal.

pengarahan jika ada siswa yang tidak

12

Pevote, Vol.7, No.13, September 2012 : 1-14

5. Kurangnya

kerjasama

diantara

7,809 dan nilai kesepakatan antara peneliti dengan kolaborator yaitu 8,00. Dilihat dari Lembar Pengamatan Guru Kolaborator (LPGK), LPGK yang diamati oleh pengamat sebesar 72 % untuk cara mengajar guru, Lembar Pengamatan Guru Mengajar (LPGM) yang diamati oleh peneliti sebesar 62 % untuk keaktifan / responden siswa, dan rata-rata nilai Kuesioner Kepuasan siswa dalam proses pembelajaran sebesar 3.16. Atas kesepakatan kolaborator, perlu

kelompok saat diskusi berlangsung. 6. Penyampaian materi kelompok terlalu cepat. 7. Ada beberapa siswa yang belum mengerti 8. Penggunaan tentang media materi LCD yang dalam kelompok berikan. pembelajaran perlu dimaksimalkan. 9. Untuk keaktifan siswa bertanya hanya ada 6 orang siswa. 10. Penyampaian materi oleh peneliti secara keseluruhan pada siklus yang berlangsung cepat. Refleksi Berdasarkan kesulitan siklus seperti perencanaan, tindakan dan observasi maka kegiatan pembelajaran pada siklus dapat dikatakan berhasil namun kurang maksimal. Siswa juga terlihat belum siap ketika sebelum memulai pembelajaran diadakan pre test karena banyak yang belum mengerti materi pengertian resistor dan fungsinya, jenis-jenis resistor dan rangkaian resistor yang akan didiskusikan terlihat dari hasil pre test siswa yang kurang memuaskan, yakni 5,05 namun pada saat post test mereka sudah dapat mengerjakan dengan benar yakni dengan nilai rata-rata 7,68 tetapi masih di bawah nilai KKM yang ditentukan sekolah yaitu

diadakan siklus kedua, bahkan ketiga, karena selain ingin melihat meningkatnya keaktifan dan kerjasama siswa dalam diskusi secara merata, peneliti ingin juga meningkatkan nilai hasil belajar sampai 8,00. Untuk dapat mencapai hal yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian, maka peniliti perlu melakukan tindakan sebagai berikut : 1. Agar lebih meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, peneliti harus memberikan pujian pada siswa yang bertanya dan mampu menjawab pertanyaan. 2. Peneliti harus lebih tegas menegur siswa yang mengobrol selama proses pembelajaran di kelas. 3. Peneliti harus meningkatkan lagi pengarahan dalam memberikan tugas sehingga hasil tugas kelompok sesuai

Pengembangan Media Pembelajaran Perhitungan Besaran-Besaran Fisis Gerak pada Bidang Miring ( Jayani Achmad )

13

dengan tugas yang peneliti berikan sebelumnya. Dalam menyampaikan materi peneliti agar lebih tenang dan jangan terlalu cepat. Saran

ditampilkan secara digital pada layar LCD. 1. Bergeraknya benda pada saat

meluncur dipastikan tidak terjadi dalam hal ini, sebaiknya bahan alas Kesimpulan Dari serangkaian proses pembuatan alat pengukuran ini dapat besaran-besaran ditarik fisis GLBB kesimpulan teknologi bahasa yang sebuah 3. lintasan harus licin sehingga benda dapat bergerak dengan stabil. 2. Untuk mendapatkan waktu yang sesuai sebaiknya saat benda melalui sensor waktu awal benda menerapkan dan komputer kedalam benar-benar baru mulai bergerak sehingga diperoleh t0=0 s. Di usahakan gerakan pada lintasan arahnya sejajar dengan lintasan (tidak belok-belok) waktunya sehingga perhitungan panjang sesuai dengan

sebagai berikut. 1. Dengan elektronika pemprograman dimasi=ukkan

mikrochip Atmega8535(L) maka instruksi-instruksi yang dibutuhkan untuk alat penghitung pada GLBB seperti kemiringan bidang, besaran kecepatan akhir, percepatan maka data-data instruksi diolah untuk mendapatkan nilai besaran yang dibutuhkan GLBB. 2. Alat penghitung yang GLBB hasil dalam perhitungan

lintasan yang sebenarnya. Daftar Pustaka Arsyad, Persada. Budiharjo, Widodo. 2008. 10 Proyek Robot Spektakuler. Jakarta: Elex Media Komputindo. Bueche, Frederick J. Ph.D. dan Hecht, Eugene Ph.D. 2006. Schaums Ouline Teori dan Soal-Soal Fisika Universitas Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga. Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo

rancangan ini dapat melakukkan perhitungan dilakukkan dengan cara mengatur ketinggian bidang miring yang dapat diubahubah dari ketinggian 1cm sampai ketinggian maksimum 100 cm dimana perubahan ketinggian

14

Pevote, Vol.7, No.13, September 2012 : 1-14

Hristian. 2009. Bonus PCB Minimum Sistem CV-40. Jakarta: Bumi Aksara. Dwijo Kustoro, Bambang. 2008. Modul Praktikum Fisika Terapan. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Pengembangan Media Pembelajaran Perhitungan Besaran-Besaran Fisis Gerak pada Bidang Miring ( Jayani Achmad )

15

You might also like