You are on page 1of 8

MENGELOLA DALAM LINGKUNGAN GLOBAL

I. PEN DAHU LU AN
Perusahaan yang berdiri dengan baik dan menghadapi tantangan besar ketika
mengembangkan bisnis internasional yang sukses.semua perusahaan ini menganggap
bahwa perluasan perluasan internasional apapun resiko. Sebagian besar penjualan dan
keuntungan dalam jumlah yang cukup signifikan, semuanya bergantung pada binis
internasional.

Perusahaan berbasis internet dengan cepat berekspansi kepasar international, dan


mendapati bahwa, meskipun melalui Web, menjadi global tetap dipenuhi dengan
kesulitan. Perusahaan-perusahaan ini dan perusahaan online lainnya menghadapi
persoalan mulai dari blunder budaya, hingga pelanggaran hukum negara asing.
Seluruh organisasi ini menghadapi persoalan khusus ketika mencoba menyesuaikan
produk dan manajemen bisnisnya dengan kebutuhan unik negara negara asing.
Namun jika mereka berhasil, seluruh dunia akan menjadi pasar mereka.

Seberapa pentingkah bisnis internasional bagi studi manajemen? Jika tidak berpikir
internasional, maka anda tidak berpikir tentang manajemen bisnis.masa depan bisnis
dan masyarakat kita lebih ditentukan oleh hubungan global daripada lokal.

Dalam makalah ini kami akan mengkaji sebagaimana pentingnya atau keterikatan
antara lingkungan global dengan peningkatan keuntungan bagi perusahaan.selain itu,
makalah ini juga memperkenalkan konsep dasar mengenai lingkungan global dan
manajemen internasional. Disini akan dibahas tantangan ekonomi, hukum – politik,
dan sosial – budaya yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam lingkungan bisnis
global. Kemudian, akan dibahas perusahaan multinasional dan juga berbagai jenis
strategi dan teknik yang diperlukan untuk masuk dan berhasil pada pasar luar negeri.

II . MASA LAH P OKOK


1. Memahami cara mengelola dunia tanpa batas
2. Memahami manajemen internasional dalam lingkungan bisnis internasional
3. Mengindikasikan ketidaksamaan dalam lingkungan ekonomi, lingkungan
sosial budaya, dan lingkungan hukum – politik di seluruh dunia yang dapat
mempengaruhi operasi bisnis
4. Menjelaskan strategi masuk pasar yang digunakan sebagai usaha untuk
mengembangkan pasar luar negeri
5. Menjelaskan karakteristik sebuah perusahaan multinasional
6. Menjelaskan tantangan pengelolaan sebuah lingkungan global

II I. PEMBAH AS AN
1. DUNIA TANPA BATAS

Mengapa perusahaan seperti Wal-mart, Federal Express, dan Amerika Online


ingin menjalankan strategi global,terlepas dari kegagalan dan kerugian yang
dihadapi? Mereka mengakui bahwa bisnis menjadi lapangan global yang
menyatu karena hambatan perdagangan telah runtuh, komunikasi menjadi
semakin cepat dan murah, serta selera konsumen dalam segal hal.

Perusahaan yang berpikir secara global memiliki keunggulan kompetitif. Pasar


domestik terbilang matang bagi kebanyakan perusahaan. Satu-satunya potensi
pertumbuhan yang signifikan terletak di luar negeri. Bagi perusahaan online,
pergi ke pasar global juga merupakan kunci pertumbuhan. Prediksi
menyatakan bahwa dalam beberapa tahun mendatang, dua pertiga pengguna
Internet di dunia akan berada diluar AS, Eropa Barat, dan Jepang, yang secara
bersama-sama akan memperoleh hampir seluruh pendapatan e-commerce di
dunia. Kenyataan perusahaan tanpa batas saat ini juga berarti bahwa para
konsumen tidak dapat mengetahui dari negara mana mereka membeli.

Perusahaan dapat berpartisipasi dalam arena internasional pada berbagai


tingkatan, dan proses globalisasi umumnya berjalan melalui empat tahapan
yang berbeda sebagai berikut :
1. pada tahapan domestik, potensi pasar terbatas pada negara asal, dengan
seluruh fasilitas produksi dan pemasaran terletak di negara asal.
2. pada tahapan internasional, ekspor meningkat dan perusahaan umunya
menggunakan pendekatan multidomestik, mungkin menggunakan sebuah
divisi internasional untuk melakukan pemasaran produk di beberapa
negara secara terpisah
3. pada tahapan multinasional, perusahaan memiliki fasilitas pemasaran dan
produksi yang terletak di banyak negara, dengan lebih dari sepertiga
penjualannya datang dari luar negara asal
4. tahapan global, dari perkembangan internasional perusahaan melampaui
satu negara asal. Pada tahapan ini, kepemilikan, kontrol, dan manajemen
puncak cenderung terdiri atas beberapa kebangsaan.

Seiring dengan peningkatan jumlah perusahaan tanpa negara, kesadaran akan


batas-batas nasional juga akan semakin berkurang, yang tercermin dalam
frekuensi partisipasi asing pada tingkat manajemen. Manajer yang naik
diharapkan mengetahui bahasa kedua atau ketiga, dan hendaknya memiliki
pengalaman internasional. Kebutuhan akan manajer global sangat. Perusahaan
di seluruh dunia menginginkan kandidat yang paling cerdas dan terbaik untuk
manajemen global, dan para manajer muda yang ingin kariernya maju
mengakui pentingnya pengalaman global.

2. LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL

Manajemen internasional (internasional management) adalah manajemen


atas operasi bisnis yang dilakukan di lebih dari satu negara. Tugas mendasar
manajemen bisnis, termasuk pendanaan, produksi, dan distribusi produk serta
jasa, tidak berubah secara substansif ketika sebuah perusahaan melaukuan
transaksi bisnis yang melintasi batas-batas internasional. Fungsi dasar
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian tetap terlepas
dari cara perusahaan beroperasi secar domestik atau internasional. Namun
demikian, para manajer akan mengalami kesulitan dan resiko yang lebih besar
ketika melakukan fungsi-fungsi manajemen ini pada skala internasional.

3. LINGKUNGAN EKONOMI, HUKUM-POLITIK, DAN SOSIAL-


BUDAYA

- LINGKUNGAN EKONOMI

Lingkungan ekonomi merupakan kondisi ekonomi di negara organisasi


internasional beroperasi. Bagian dari lingkungan ini meliputi beberapa
faktor, seperti perkembangan ekonomi, infrastruktur; pasar sumber daya
dan produk; kurs nilai tukar; serta inflasi, tingkat suku bunga, dan
pertumbuhan ekonomi.

Perkembangan Ekonomi (Economic Development) ini sangat berbeda-


beda di berbagai negara dan wilayah di dunia. Sejumlah negara dapat
digolongkan sebagai negara negara maju atau negara berkembang. Kriteria
yang digunakan secara tradisional untuk menggolongkan negara sebagai
negara maju atau berkembang adalah pendapatan per kapita, yaitu
pendapatan yang diperoleh dari produksi barang dan jasa suatu negara
dibagi dengan jumlah penduduk.

Infrastruktur(Fasilitas fisik suatu negara yang mendukung kegiatan


ekonominya) mencakup fasilitas transportasi seperti bandar udara, jalan
raya, dll; fasilitas komunikasi, seperti saluran telepon. Infrastruktur yang
tidak berkembang menjadi peluang bagi beberapa perusahaan yang
bisnisnya meliputi mesin jet, sistem pendingin udara, dll.

Pasar Sumber Daya Dan Produk. Ketika beroperasi di negara lain,


manajer perusahaan harus mengevaluasi permintaan pasar akan produk
mereka. Jika permintaan pasar tinggi, manajer dapat memilih untuk
mengekspor produk ke negara tersebut. Namun demikian, untuk
membangun pabrik, pasar sumber daya untuk memasok bahan baku
dantenga kerja harus tersedis.

Kurs Nilai Tukar(Nilai yang menjadi dasar pertukaran mata uang satu
dengan negara dengan negara lain)perubahan kurs nilai tukar dapat
menimbulkan implikasi yang besar terhadap keuntungan operasi
internasional yang mempertukaran jutaan dollar ke dalam mata uang lain
setiap harinya.

- LINGKUNGAN HUKUM – POLITIK

Dunia bisnis pasti berkaitan dengan sistem politik yang tidak dikenal, juga
pengawasan dan regulasi pemerintah yang lebih banyak, ketika mulai
memasuki pasar internasional.beberapa perhatian hukum-politik utama
yang mempengaruhi bisnis internasional adalah sbb :
Risiko Dan Instabilitas Politik .Risiko Politik yang diartikan sebagai
resiko kehilangan aktiva, daya untuk menghasilkan, atau kontrol
manajemen terkait dengan peristiwa atau tindakan yang berbasis politik
oleh pemerintah negara tuan rumah. Resiko politik mencakup
pengambilalihan properti oleh pemerintah, atau tindak kekerasan yang
ditujukan kepada properti atau karyawan perusahaan.masalah bagi
perusahaan internasional lainnya yang sering terjadi adalah Instabilisasi
Politik seperti kerusuhan, revolusi, kekacauan sipil, dsb. Instabillitas
politik meningkatkan ketidakpastian dan mempengaruhi operasi sebuah
perusahaan internasional.

HUKUM DAN REGULASI. Hukum dan aturan pemerintah berbeda


antara satu negara dengan negara lain, dan menjadi tantangan tersendiri
bagi perusahaan internasional ketika melakukan kegiatan
bisnis.perusahaan internasional ini harus mempelajari aturan dan
mematuhinya. Perubahan paling jelas dalam faktor hukum- politik muncul
dalm bentuk perdagangan internasional dan sistem aliansi dagang
internasional yang berbeda.

LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA

Budaya suatu bangsa meliputi pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai, serta


model umum perilaku dan cara berpikir yang dianut bersama di antara
anggota masyarakat. Budaya tidak berwujud, tersebar luas, dan sulit untuk
dipelajari, merupakan hal-hal yang benar benar wajib bagi bisnis dan
manajer internasional untuk memahami budaya lokal dan berhubungan
secaraefektif dengan budaya lokal setempat.

1. Nilai-nilai Sosial
Ada empat dimensi sistem nilai nasional yang mempengaruhi hubungan
kerja organisasi dan karyawan.
1. Jarak Kekuasaan (Power Distance). Jarak kekuasaan yang tinggi
berarti orang menerima ketidaksetaraan kekuasaan di antara institusi,
organisasi, dan orang. Jarak kekuasaan yang paling rendah berarti
orang mengharapkan kesetaraan dalam kesempurnaan,
2. Penghindaran Ketidakpastian (Uncertainty avoidance). Berarti
anggota dalam suatu masyarakat merasa tidak nyaman dengan
ketidakpastian dan ambiguitas, sehingga mendukung keyakinan yang
menjanjikan kepastian dan kecocokan.
3. Individualisme dan kolektivisme (Individualism and collectivism).
Individualisme mencerminkan nilai terhadap ikatan kerangka sosial
yang longgar, di mana masing-masing orang diharapkan untuk
mengurus diri mereka sendiri. Kolektivisme berarti preferensi terhadap
ikatan kerangka sosial yang sangat ketat, dimana setiap individu
memerhatikan satu sama lain dan organisasi melindungi kepentingan
anggotanya.
4. Maskulinisme/Feminisme(Maskulinity/Femininity). Maskulinitas
berarti preferensi budaya terhadap pencapaian, kepahlawanan,
ketegasan, berpusat pada pekerjaan dan keberhasilan dalam hal materi.
Feminisme mencerminkan nilai-nilai hubungan, kerjasama, dan
pengambilan keputusan terhadap keputusan dalam kelompok, dan
kualitas hidup.

Kemudian, Hofsede dan para koleganya mengidentifikasi dimensi kelima


yaitu, Orientasi Jangka Panjang (Long Term Orientation) versus
Orientasi Jangka Pendek(Short Term Orientation). Orientasi jangka
panjang mencakup perhatian yang lebih besar terhadap masa depan dan
sangat menghargai sikap hemat dan kerja keras. Orientasi jangka pendek
mencakup perhatian terhadap masa lalu dan masa kini, serta menempatkan
nilai yang tinggi terhadap tradisi dan pemenuhan kewajiban sosial.

2. Karakteristik Budaya Lainnya


Karakteristik budaya lainnya yang mempengaruhi organisasi internasional
lainnya adalah bahasa, agama, tingkah laku, organisasi sosial, dan
pendidikan. Tingkah laku yang disebut sebagai Ethnosentris mengandung
arti memiliki kecenderungan untuk menganggap budaya sendiri lebih
unggul dan memandang rendah budaya lainnya, dan ini akan berimbas
kepada sulitnya sebuah perusahaan asing untuk beroperasi di dalam suatu
negara.

4. MEMULAI AKTIVITAS INTERNASIONAL

Perusahaan kecil menengah memiliki beberapa cara untuk terlibat secara


internasional. Semua ini disebut sebagai Strategi Masuk Pasar (Market Entry
Stategy) yaitu strategi suatu organisasi untuk memasuki pasar di luar negeri
antara lain sbb :

Outsourcing
Global outsourcing berarti melakukan pembagian tenaga kerja secara
internasional, sehingga proses manufaktur dapat dilakukan di negara yang
memiliki sumber tenaga kerja dan pasokan yang paling murah, berasal dari
negara manapun.

Kegiatan Ekspor
Melalui Kegiatan ekspor (Exporting), perusahaan mempertahankan fasilitas
produksinya di negara asal dan mengirimkan produknya untuk dijual ke luar
negeri. Ekspor memungkinkan suatu negara untuk memasarkan produknya di
negara lain dengan biaya sumber daya yang relatif rendah dan dengan resiko
yang terbatas. Namun, ekspor tetap memiliki sejumlah persoalan yang timbul
dari jarak fisik, aturan pemerintah, mata uang asing, dan perbedaan budaya,
namun tetap relatif tidak terlalu mahal dibandingkan bila perusahaan
menggunakan modalnya sendiri untuk membangun pabrik di negara tuan
rumah.
Bentuk kegiatan ekspor yang lazim bagi negara berkembang disebut
sebagai Imbal Dagang (Countertrade), dimana terjadi barter antara suatu
produk dengan produk lain, dan bukan penjualan untuk mendapatkan mata
uang.
Lisensi dan Waralaba
Dengan Lisensi(Licencing), sebuah perusahaan pemberi lisensi di suatu
negara dapat memastikan sumber daya tertentu tersedia untuk perusahaan di
negara lain (Penerima lisensi). Sumber daya ini meliputi teknologi, keahlian
manajemen, dan atau hak paten, serta merek dagang. Ini semua
memungkinkan penerima lisensi untuk memproduksi dan memasarkan produk
yang serupa dengan yang telah diproduksi oleh pemberi lisensi. Perjanjian ini
memberikan kesempatan kepada pemberi lisensi untuk berpartisipasi dalam
produksi dan penjualan produk di luar negara asalnya dengan biaya yang
relatif lebih rendah.
Waralaba (franchising) merupakan bentuk khusus lisensi yang terjadi
jika terwaralaba membeli paket lengkap yang terdiri atas material dan jasa.
Apabila melalui lisensi sebuah penerima lisensi tetap mempertahankan nama
perusahaan dan sistem operasinya sendiri, maka suatu terwaralaba
menggunakan nama dan sistem dari pewaralaba.
Lisensi dan Waralaba menawarkan kepada sebuahperusahaan akses yang
relatif mudah untuk memasuki pasar internasional dengan biaya yang rendah,
namun sekaligus membatasi partisipasinya di dalam, dan pengendalian
terhadap perkembangan di pasar – pasar tersebut.

Investasi Langsung
Tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dalam perdagangan internasional adalah
investasi langsung dalam fasilitas manufaktur di suatu negara asing. Investasi
langsung (Direct Investing) berarti perusahaan terlibat dalam pengelolaan
aktiva aktiva produktif, yang membedakannya dari strategi masuk pasar
lainnya, yang hanya memungkinkan kontrol manajerial yang terbatas.
Saat ini, jenis investasi langsung yang paling populer adalah
melakukan aliansi strategis dan kemitraan. Dalam sebuah Usaha Patungan
(Joint Venture), suatu perusahaan membagi biaya dan resiko bersama dengan
perusahaan ialin, yang umumnya berasal dari negara tuan rumah, umtuk
mengembangkan produk baru, membangun fasilitas produksi ataumembuat
jaringan penjualan dan distribusi.
Pilihan lainnya adalah memiliki Perusahaan afiliasi luar negri ysng
dimilki penuh (Wholly owned foreign affiliate), dimana perusahaan memiliki
kontrol penuh terhadapnya. Bentuk investasi langsung yang paling mahal dan
beresiko adalah Greenfield Venture

5. PERUSAHAAN MULTINASIONAL

Volume bisnis internasional yang besar dilakukan di dalam dunia yang terlihat
tanpa batas oleh bisnis internasional yang berukuran sangat besar dan
seringkali disebut sebagai perusahaan global, perusahaan tanpa negara, atau
perusahaan transnasional yang besar ini umumnya disebut sebagai
Perusahaan Multinasional(multinational corporations-MNC). MNC dapat
memindahkan kekayaan aktiva dari satu negara ke negara lain dan
mempengaruhi perekonomian, politik, serta budaya nasional.
Meskipun tidak ada definisi yang tepat, suatu perusahaan multinasional
umumnya menerima lebih dari 25 persen dari total penjualannya di luar negara
asal induk perusahaan. MNC juga memiliki karakteristik manajemen yang
berbeda sebagai berikut :
1. Sebuah MNC dikelola sebagai sistem bisnis yang terintegrasi di seluruh dunia.
Hal itu berarti bahwa perusahaan afiliasi luar negri bertindak dalam aliansi dan
kerja sama yang erat satu sama lain.
2. MNC utamanya dikendalikan oleh otoritas manajemen tunggal yang membuat
keputusan strategi kunci yang terkait dengan induk perusahaan dan seluruh
afiliasi.
3. Manajer puncak MNC diminta untuk melaksanakan perspektif global.

6. MENGELOLA LINGKUNGAN GLOBAL

Mengelola di luar negri sangat menantang. Para manajer harus memahami


bahwa mereka akan menghadapi tantangan pribadi yang besar. Manajer yang
bekerja di luar negri harus sensitif terhadap kerumitan budaya dan memahami
bahwa cara untuk menunjukkan kepemimpinan yang memadai, pengambilan
keputusan, motivasi, dan kontrol dapat berbeda-beda di budaya yang berbeda.

Tantangan pribadi bagi manajer Global


Manajer akan sangat berhasil dalam penugasan luar negri jika mereka bersikap
fleksibel secara budaya dan dengan mudah beradaptasi terhadap situasi dan
cara mengerjakan segala sesuatu yang berbeda. Manajer dapat berhenti untuk
bersikap etnosentris dan menghargai budaya lainnya.
Kebanyakan manajer dalam penugasan luar negri menghadapi periode rindu
dengan tempat asal, rasa sendirian, dan culture shock karena tiba-tiba berada
dalam sebuah budaya dengan perbedaan total dalam bahasa, makanan, nilai,
keyakinan, dan cara melakukan pekerjaan. Kejutan Budaya (Culture Shock)
mengacu pada rasa frustasi dan kecemasan yang timbul karena terus menerus
menghadapi kondisi yang aneh dan tidak dikenal sebelumnyamengenai apa
yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.

Mengelola Lintas Budaya


Agar dapat efektif dalam tingkat internasional, manajer harus dapat
memahami nilai-nilai dan asumsi budaya mereka sendiri, kemudian mereka
dapat menginterpretasikan budaya negara dan organisasi di mana mereka
bekerja dan mengembangkan sensitivitas yang diperlukan untuk menghindari
kesalahan budaya yang fatal.
Kepemimpinan (leading). Dalam masyarakat yang berorientasi pada
hubungan yang menempati peringkat tinggi dalam kolektivitas, para pemimpin
harus menggunakan pendekatan pribadi yang hangat dengan para
karyawannya.
Pengambilan Keputusan (Decision Making). Di AS, manajer tingkat
menengah dapat membahas suatu persoalan dan mengajukan rekomendasi
kepada atasannya. Di sisi lain, manajer jerman berharap sang atasan
memberikan instruksi khusus.
Pemberian Motivasi (Motivating). Motivasi harus sesuai dengan insentif di
dalam suatu budaya.
Pengendalian (Controlling). Ketika terjadi suatu yang salah, para manajer di
negara asing sering kali tidak mampu memecat karyawan yang tidak
berkompeten. Dalam budaya asing, manajer juga tidak boleh melakukan
kontrol terhadap sesuatu secara tidak tepat.

Pembelajaran Global
Mengelola lintas batas menuntut organisasi untuk belajar lintas batas pula.
Satu alasan mengapa perusahaan jepang begitu berhasil secara internasional
adalah bahwa budaya mereka mendorong pembelajaran dan adaptasi. Secara
umum, di Asia, pengajaran dan pembelajaran sangat dihargai dan peran
manajer dipandang sebagai salah satu yang berperan melakukan proses
pengajaran dan fasilitasi yaitu membantu orang lain di sekitar mereka untuk
belajar.

IV. KESIMPULAN
Makalah ini memberi penekanan pada semakin pentingnya perspektif
internasional bagi manajemen. Perusahaan yang berhasil semakin meluaskan
bisnisnya keluar negri dan sukses dalam persaingan dengan perusahaan
perusahaan asing di tempat asal mereka. Bisnis di dalam arena global
menghadapi resiko dan kesulitan yang khusus karena kekuatan ekonomi,
hukum-politik, dan sosial-budaya yang sangat rumit. Selain itu, lingkungan
global berubah dengan sangat cepat. Alternatif utama lainnya untuk melayani
pasar luar negri adalah melalui ekspor, lisensi, waralaba, dan investasi
langsung berupa usaha patungan atau anak perusahaan yang dimiliki sendiri.
Banyak pertumbuhan dalam bisnis internasional dilaksanakan oleh
usaha besar yang disebut sebagai MNC. Perusahaan besar ini terdapat di dunia
yang hampir tanpa batas, sehingga mendorong arus bebas berupa ide, produk,
proses manufaktur, dan pemasaran di berbagai negara untuk mencapai
efisiensi terbesar. Para manajer dalam MNC, serta yang berada di perusahaan
lebih kecil yang melakukan kegiatan usaha secara internasionalmenghadapi
banyak tantangan. Para manajer seringkali mengalami keterkejutan budaya
ketika dipindahkan keluar negri. Mereka harus belajar menjadi sensitif
terhadap kebudayaan, dan menyesuaikan gaya manajemen mereka dengan
budaya tersebut. Bagi manajer dan organisasi di dunia yang semakin tanpa
batas, belajar lintas batas adalah suatu hal yang penting.

You might also like