You are on page 1of 8

B.

Beberapa cara memasuki pasar global (internasional)


Ekspansi internasional dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
1. Ekspor
Perusahaan-perusahaan industrial memulai ekspansi internasionalnya
dengan mengekspor barang-barang atau jasa ke negara-negara lain.
Keuntungan yang diperoleh melalui ekspor diantaranya adalah
melakukan ekspor tidak memerlukan biaya untuk membangun kegiatan
operasi di negara tuan rumah dan juga pada ekspor yang dilakukan
pada negara tetangga dapat diperoleh kemudahan dalam biaya
transportasi. Sedangkan kelemahan dari teknik ekspor adalah :
- para eksportir harus membangun beberapa sarana untuk
memasarkan dan mendistribusikan produk-produk mereka
biasanya melalui perjanjian kontrak dengan perusahaan-
perusahaan tuan rumah
- biaya transportasi tinggi dan pajak yang dikenakan pada barang-
barang yang masuk
- eksportir kurang memiliki kontrol terhadap pemasaran atau
menginzinkan distributor untuk menambahkan biaya untuk
menutupi biaya yang keluar dan mendapatkan laba

2. Pemberian lisensi
Perjanjian lisensi memungkinkan sebuah perusahaan asing untuk
membeli hak untuk memproduksi dan menjual produk-produk
perusahaan dalam negara tuan rumah atau sejumlah negara. Pihak yang
memberi lisensi mendapatkan royalti untuk setiap unit yang diproduksi
dan dijual. Pihak yang menerima lisensi mengambil resiko dan
menginvestasikan dananya dalam fasilitas-fasilitas untuk
memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan barang-barang dan
jasa akibatnya, pemberian lisensi merupakan salah satu bentuk jaringan
organisasional yang semakin umum dilakukan, khususnya diantara
perusahaan-perusahaan kecil. Pemberian lisensi juga merupakan salah
satu cara untuk memperluas tingkat laba yang didasarkan pada inovasi-
inovasi sebelumnya. Contohnya Sony dan Philips bekerjasama dalam
merancang CD dan saat ini dapat dilihat hasil karyanya dengan
melisensikan hak-hak kepada perusahaan-perusahaan untuk membuat
CD dan kedua perusahaan tersebut medapat royalti dari perusahaan
yang memproduksi.
Kelemahannya adalah
- rawannya terhadap pembajakan sehingga mempengaruhi omset
penjualan CD, ironinya karena dengan kemajuan teknologi hal
tersebut mudah dilakukan
- pemberian lisensi membuat perusahaan tidak dapat terlalu
mengontrol pabrikasi dan pemasaran produk-produknya ke negara-
negara lain
- pemberian lisensi memberikan potensi laba minimal karena laba
harus dibagi antara pemegang lisensi dan pemberi lisensi.
- Pada situasi yang tidak menguntungkan, perusahaan internasional
dapat mempelajarai teknologi dan menghasilkan serta menjual
produk kompetitif yang serupa setelah lisensi itu jatuh tempo

3. Aliansi strategis
Aliansi strategis memungkinkan perusahaan untuk berbagi resiko dan
sumber daya yang diperlukan untuk memasuki pasar-pasar
internasional, selain itu dapat memfasilitasi pengembangan kompetensi
inti baru yang dapat menentukan daya saing strategis perusahaan di
masa yang akan datang. Aliansi dapat diawali dengan cara perusahaan
dari negara tuan rumah yang mengetahui dan memahami kondisi-
kondisi persaingan, hukum dan norma-norma sosial dan kekhasan
budaya dari negara tersebut yang akan membantu perusahaan dalam
membuat dan memasarkan sebuah produk yang kompetitif, sebaliknya
perusahaan tuan rumah akan melihat akses teknologinya yang baru dan
produk-produk inovatifnya sebagai hal yang menarik. Contoh aliansi
strategis yaitu British Telecommunication berencana untuk membangun
mal belanja virtual di Spanyol melalui usaha bersama denga Banco
Popular yakni sebuah bank Spanyol yang bergerak dibidang eceran
dengan basis klien yang kuat di kalangan perusahaan-perusahaan
berukuran kecil dan sedang, kedua perusahaan ini bekerja sama
mengembangkan sebuah situs untuk transaksi bisnis untuk bisnis,
kedua perusahaan ini menggunakan portal Arrakis, operasi internet
British Telecommunication di Spanyol dengan tujuan untuk
mengembangkan suatu basis klien yang terdiri dari 300.000 perusahaan
kecil dan sedang.

4. Akuisisi
Dengan semakin meluasnya perdagangan bebas di pasar global,
akuisisi lintas perbatasan telah semakin penting peranannya. Akuisisi
secara khusus semakin populer di Eropa, akuisisi digunakan
perusahaan-perusahaan Eropa untuk membangun kekuatan pasar
mereka dan memperluas jangkauan merek di seluruh Uni Eropa.
Perusahaan perusahaan asing menggunakan akuisisi untuk memasuki
pasar Uni Eropa dan mendapatkan kedudukan dalam perdagangan.
Keuntungan akuisisi diantaranya adalah :
- akuisisi dapat menyediakan akses cepat ke sebuah pasar yang baru
- akuisisi dapat memberikan jalan untuk ekspansi internasional
sedangkan kelemahan dari akuisisi adalah :
- pendanaan yang mahal sehingga seringkali diperlukan pendanaan
melalui utang
- negosiasi internasional untuk akuisis dapat menjadi kompleks
karena dihadapkan pada syarat-syarat hukum dan perundang-
undangan di negara tuan rumah dan perusahaan sasaran dan
mendapatkan informasi yang tepat untuk menegosiasikan
perjanjian

5. Anak perusahaan baru yang dimiliki sepenuhnya


Pembentukan sebuah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya
disebut sebagai Greenfield Venture atau usaha ladang-hijau. Tindakan
ini merupakan sebuah proses yang kompleks dan berpotensi akan
memakan biaya besar, tetapi strategi ini memiliki keunggulan karena
memiliki kontrol maksimum kepada perusahaan sehingga jika berhasil
berpotensi memberikan laba di atas rata-rata. Hal ini secara khusus
benar untuk perusahaan yang memiliki kapabilitas tidak berwujud yang
kuat sehingga dapat didayagunakan melalui usaha ladang-hijau.
Kelemahannya adalah risiko yang tinggi dengan biaya yang tinggi.

C. Dinamika cara memasuki pasar


Pilihan untuk masuk ke pasar internasional oleh perusahaan-perusahaan
sifatnya disesuaikan dengan kondisi yang ada, seperti kondisi persaingan industri,
situasi negara dan kebijakan pemerintah serta sumber daya, kapabilitas dan
kompetensi inti perusahaan. Pabrikan mobil Jepang seperti Honda, Nissan dan Toyota
telah memiliki posisi yang kuat di USA melalui usaha ladang-hijau, sementara Korea
mahir melakukan akuisisi dalam perekonomian yang berkembang. Perbedaan-
perbedaan dalam memasuki pasar karena pasar yang mereka tuju juga berbeda
sehingga membutuhkan strategi yang berbeda pula.

E. Hasil daya saing strategis


1. Diversifikasi dan laba internasional
Diversifikasi internasional merupakan strategi tingkat perusahaan
internasional yang utama. Melalui strategi ini perusahaan terlibat dalam
proses pabrikasi dan penjualan berbagai produk yang berbeda.
Diversifikasi internasional adalah sebuah strategi yang digunakan oleh
sebuah perusahaan untuk memperluas penjualan barang-barang dan
jasanya ke lintas perbatasan dari wilayah-wilayah dan negara-negara
dunia ke dalam lokasi dan beroperasi dan pentingnya pasar-pasar itu bagi
perusahaan menunjukkan tingkat diversifikasi yang akan dilakukan
perusahaan secara internasional. Persentase total penjualan seringkali
digunakan untuk mengukur pentingnya sebuah wilayah atau negara
tersebut bagi perusahaan.
Keuntungan dari diversifikasi internasional yaitu
- berkaitan erat dengan tingkat laba yang diperoleh perusahaan,
karena adanya reaksi positif dari pasar saham yang peka terhadap
investasi pasar internasional
- potensi ekonomi dan pengalaman
- keunggulan lokasi
- meningkatnya ukuran pasar dan peluang untuk menstabilkan laba
karena stabilisasi laba akan membantu mengurangi resiko secara
keseluruhan risiko perusahaan
2. Diversifikasi dan inovasi internasional
Pengembangan teknologi baru menjadi pusat kekuatan dari daya
saing strategis. Michael Porter menyebutkan bahwa daya saing suatu
bangsa tergantung pada kapasitas industrinya untuk melakukan inovasi
dan bahwa perusahaan mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar-
pasar internasional melalui inovasi. Diversifikasi internasional
menyediakan potensi bagi perusahaan untuk mencapai tingkat laba
yang lebih besar untuk inovasinya sehingga menurunkan tingkat risiko
yang substansial dari investasi dibidang penelitian dan pengembangan.
Karena itu, diversifikasi internasional memberikan insentif bagi
perusahaan untuk melakukan inovasi. Selain itu, diversifikasi
internasional diperlukan juga untuk menghasilkan sumber daya yang
diperlukan untuk mempertahankan skala operasi penelitian dan
pengembangan yang besar. Melakukan investasi pada teknologi yang
baru di dalam lingkungan yang keusangan teknologinya berlangsung
dengan cepat bukan keputusan yang mudah dan kegiatan operasi yang
intensif modal diperlukan agar investasi itu bermanfaat. Relasi antara
diversifikasi, laba dan inovasi merupakan relasi yang kompleks
sifatnya. Pada tingkat kinerja tertentu diperlukan sumber daya untuk
menghasilkan diversifikasi internasional yang nantinya akan
menghasilkan insentif dan sumber daya untuk melakukan investasi di
bidang penelitian dan pengembangan.

3. Kompleksitas pengelolaan perusahaan multinasional


Meskipun beragam manfaat yang terwujud dengan menerapkan
sebuah strategi internasional, namun strategi internasional bukanlah
pekerjaan yang mudah tetapi sangat kompleks dan dapat menghasilkan
ketidakpastian yang tinggi. Kompleksitasnya terletak pada sifat dari
pasar global yang kompetitif, lingkungan budaya majemuk, pergeseran
yang cepat dalam nilai mata uang yang berbeda dan kemungkinan
tidak stabilnya pemerintahan nasional tertentu sehingga hal demikian
menyebabkan tingginya ketidakpastian.

F. Risiko dalam lingkungan internasional


Diversifikasi menuai banyak resiko, ekspansi internasional sulit untuk
diimplementasikan karena berbagai macam faktor. Situasi persaingan dan faktor-
faktor lain seperti politik, ekonomi maupun budaya turut menentukan daya saing
strategis perusahaan. Berikut risiko-risiko dalam lingkungan internasional :
1. Risiko politik
Risiko politik berkaitan dengan ketidakstabilan pemerintahan nasional dan
perang baik secara sipil maupun internasional. Ketidakstabilan pemerintahan
nasional menciptakan sejumlah masalah diantaranya adalah risiko ekonomi
dan ketidakpastian yang berkaitan dengan peraturan pemerintah, keberadaan
otoritas hukum yang berpotensi saling bertentangan dan adanya potensi
nasionalisai terhadap aktiva swasta. Misalnya perusahaan-perusahaan asing
yang melakukan investasi di Rusia dapat mengkhawatirkan stabilitas
pemerintahan nasional dan apa yang akan terjadi terhadap investasi atau aktiva
mereka di negara tersebut jika terjadi perubahan besar dalam pemerintahan
negara itu. Berbeda kondisinya dengan Cina yang mendukung penuh
perusahaan asing untuk berinvestasi di negaranya dengan memberikan
jaminan kepastian hukum dan iklim investasi yang kondusif untuk investor,
contohnya adalah Cina memberikan izin terhadap pendirian pabrik herbisida
di sebelah Timur propinsi Jiangsu oleh Zeneca yang merupakan perusahaan
kimia dari Inggris.
2. Risiko ekonomi
Risiko politik berbanding lurus dengan risiko ekonomi, risiko teratas di
antara risiko ekonomi dari diversifikasi internasional adalah perbedaan dan
fluktuasi nilai mata uang yang berbeda. Nilai mata uang yang berbeda
mempengaruhi daya saing perusahaan di pasar-pasar global karena dampaknya
pada harga barang-barang di negara-negara yang berbeda. Peningkatan nilai
dollar dapat berdampak buruk bagi ekspor ke pasar-pasar internasional karena
harga produk yang berbeda-beda.
3. Batas ekspansi internasional : masalah manajemen
Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan cenderung menerima laba
positif pada diversifikasi internasional ditingkat awal, tetapi seringkali laba
tersebut menurun dan menjadi negatif ketika diversifikasi meningkat sampai
melewati titik tertentu. Beberapa alasan yang membatasi dampak positif dari
diversifikasi internasional diantaranya adalah :
- penyebaran geografis yang lebih besar secara lintas perbatasan
negara tersebut meningkatkan biaya koordinasi antara unit-unit dan
biaya distribusi produk
- hambatan-hambatan perdagangan, biaya logistik, keragaman
budaya dan perbedaan lain menurut negara masing-masing
- biaya tenaga kerja dan modal yang berbeda
- sulit untuk menerapkan, mengelola dan mengontrol operasi
internasional perusahaan dengan efektif.
Masalah manajemen lainnya adalah bahwa perusahaan terbiasa dengan dengan
pasar domestik dengan tingkat kompetitif tinggi mengalami lebih banyak
kompleksitas di pasar-pasar internasional dikarenakan pasar global sangat
kompetitif dengan besarnya jumlah pesaing yang datang dari berbagai negara
dengan membawa keunggulannya masing-masing. Masalah lain adalah relasi
antara pemerintah tuan rumah dan perusahaan multinasional sehingga untuk
meminimalisir hambatan tersebut dilakukan jaringan-jaringan antar organisasi
yang memungkinkan mereka berbagi sumber daya dan risiko tetapi sekaligus
juga membantu dalam pembentukan fleksibilitas.

You might also like