You are on page 1of 5

HAMA - HAMA YANG PENTING DI INDONESIA Hama Sundep (Scirpophaga innotata) Tanda-tanda hama ini dimulai dengan melakukan

n invasi (terbangnya ribuan kupu-kupu kecil berwarna putih pada sore dan malam hari) setelah 35 hari masa hujan. Kupu-kupu ini melakukan terbang sekitar dua minggu, menuju daerah-daerah persemaian tanamaan padi. Selanjutnya telur-telur (170-240 telur) diletakkan dibawah daun padi yang masih muda dan akan menetes menjadi ulat perusak tanaman padi setelah seminggu Ulat Penggerek (Scahunobius bipunctifer) Gangguan dan kerusakan pada tanaman padi gandu, terutama daerah pegunungan, daya pengrusakannya tertuju pada bagian-bagian pucuk tanamaan sehingga mematikan tanaman padi. Daur hidup mirip dengan S. innotata, biasanya 30 hari tetapi tidak memiliki diapause sehingga meningkatkan kupu-kupu betina (warna kuning muda) dan jantan (warna sawo matang) dengan jumlah telur (150 butir) yang diletakkan di bagian bawah daun padi muda yang ditutupi oleh lapisan bulu. Ulat akan menggerek batang padi yang muda menuju titik tumbuh yang masih lunak. Hama Putih (Nymphula depunctalis) Menyerang dan bergelantungan pada daun padi sehingga berwarna keputi putihan, bersifat semi aquatil (menggantungkan hidup pada air untuk bernafas dan udara). Kerusakan yang ditimbulkannya dapat mematikan tanaman padi disebabkan: 1. Gerakan invasi melibatkan banyak hama yang menyerang tanaman padi sebagai sumber makanannya. 2. Tanaman padi yang diserang kebanyakan berasal dari bibit-bibit lemah. Hama putih akan menjadi kepompong, sarung/kantong yang selalu dibawanya akan ditanggalkan dan dilekatkan pada abtang padi, kemudian dimasukinya lagi dan tidak keluar sampai menjadi kepompong (sekitar 2 minggu). Pembasmian hama ini dapat dilakukan dengan mempelajari siklus hidup, mengeringkan petakan-petakan sawah, membiarkan petak sawah berair dan diberi minyak lampu atau penggunaan insektisida ramah lingkungan Hama Wereng Coklat (Nilapervata lugens) Hama ini selalu menghisap cairan dan air dari batang padi muda atau bulir-bulir buah muda yang lunak, dapat meloncat tinggi dan tidak terarah, berwarna coklat, berukuran 3-5 mm, habitat ditempat lembab, gelap dan teduh. Telur banyak yang ditempatkan dibawah daun padi yang melengkung dengan masa ovulasi 9 hari menetas, 13 hari membentuk sayap dan 2 minggu akan bertelur kembali. Hama ini meluas serangannya dilihat dari bentuk lingkaran pada atnaman dalam petakan padi.

Wereng Hijau (Nephotettix apicalis) Merusak kelopak-kelopak dan urat-urat daun padi dengan alat penghisap pada moncong yang kuat. Bertelur (sebanyak 25 butir) yang ditempatkan dibawah daun padi selama tiga kali sampai dia mati. Cara pemberantasan hama dilakukan dengan insektisida, pembunuhan hama, rotasi tanaman, perangkap lampu jebak dan lainnya. Walang Sangit (Leptocorixa acuta) Binatang ini berbau, hidup bersembunyi direrumputan, tuton, paspalum, alang alang sehingga berinvasi pada tanaman padi muda ketika bunting, berbunga atau berbuah. Walang sangit menempatkan telurnya (14-16 telur hingga 360 butir telur sepanjang hidupnya) secara berjajaran pada daun. Pembasmian dilakukan pada malam hari menggunakan lampu petromaks; memakai umpan bangkai bangkai ular, katak, ketam; dan memanfaatkan insektisida. Lembing Hijau (Nezara viridula) Berkembang pada iklim tropis, hidupnya berkoloni, betina berukuran kecil (16 mm) dengan 1100 telur selama hidupnya, lama penetasan 6-8 minggu, jantan berumur 6 bulan. Serangannya tidak sampai menghampakan padi, tetapi menghasilakn padi berkualitas jelek (goresan-goresan membujur pada kulit gabah dan pecah pabila dilakukan penggilingan/penumbukkan). Pembasmian hama dilakukan menggunakan insektisida sesuai aturan. Ganjur (Pachydiplosis oryzae) Berkembang di daerah persawahan RRC, India dan Asia Tenggara. Menyerang tanaman padi yang penanamannya terlambat, sekitar bulan Februari dan April. Menempatkan telur-telurnya pada kelopak daun padi, larva-larva bergerak menuju dan memasuki batang-batang padi, daun-daun membentuk kelongsong sehingga padi mati. Pembasmiannya dilakukan mengurangi pengairan di sawah (padi jangan sampai terendam), menggunaakn lampu petromaks, pembinasaan dan penyemprotan insektisida dengan dosis tepat secara teratur. Thrips.Sp Hama thrips merupakan hama penghisap cairan pada bagian pucuk, tunas tanaman dan bunga. Hama ini menyebabkan terjadinya pernyakit keriting daun pada tanaman cabai. Pada umumnya menyerang dan berkembang pesat pada musim kemarau, dengan gejala serangan : daun menggulung keatas, bagian daun yang menggulung jika dibuka akan terlihat butir-butir putih halus yang merupakan telur thrips, bunga cabai rontok, pertumbuhan pucuk atau tunas muda terhambat, inisiasi pembungaan lambat, buah terdapat bercak coklat dan bentuk buah tidak sempurna.dapat menurunkan produksi hingga 85%, jika terjadi pada saat sebelum pembungaan dapat memperbesar potensi gagal panen. hama Tungau (Tetranychus Sp) Pada umumnya hama tungau merusak bagian daun, pucuk atau tunas tanaman.

Tungau menyerang pada musim kemarau dan penghujan. Bagian yang terserang akan tumbuh tidak normal, terjadi perubahan warna daun dan menyebabkan daun menjadi keriting. Lalat Buah (Dacus dorsalis) Hama lalat buah menyerang bagian buah tanaman cabai yang menyebabkan penurunan produksi cukup tinggi berkisar antara 50-80% Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon),

Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacangkacangan. Kutu daun (Aphis cracivora Koch) Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L) Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji. Ulat bunga (Maruca testualis) Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Penyakit Antraknose (jamur Colletotricum lindemuthianum) Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keeping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman. Penyakit mozaik (virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV). Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. Penyakit sapu (virus Cowpea Witches-broom Virus Cowpea Stunt Virus.)

Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum) Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyebabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan pemusnahan. Tikus Tikus merupakan hama utama tanaman padi (Oryza sativa L.) yang dapat menurunkan hasil produksi cukup tinggi. Pada umumnya, tikus sawah (Rattus argentiventer) tinggal di pesawahan dan sekitarnya, mempunyai kemampuan berkembangbiak sangat pesat. Secara teoritis, satu pasang ekor tikus mampu berkembangbiak menjadi 1.270 ekor per tahun. Walaupun keadaan ini jarang terjadi,tetapi hal ini menggambarkan, betapa pesatnya populasi tikus dalam setahun (Harysaksono dkk : 2008).

KEPIK HIJAU (Nezara viridula) Hama pengisap polong pada tanaman kedelai yang disebabkan oleh kepik hijau (Nezara viridula) dapat menyebabkan penurunan hasil dan bahkan dapat menurunkan kualitas biji. Akibat dari isapan hama pengisap polong dapat menyebabkan kehampaan, terlambat tumbuh dan terbentuk biji-biji yang cacat bentuknya yang biasanya memiliki bekas isapan. Nezara viridula tersebar luas di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia, selain menyerang tanaman kedelai, serangga ini juga menyerang tanaman padi, jagung, tembakau, kentang, cabe, kapas dan berbagai jenis tanaman berpolong Ulat tanah ( Agrotis SP) Hama ini menyerang tanaman jagung yang masih muda yaitu dengan cara memotong batang didekat permukaan tanah.batang Cara mengendalikannya: Pengolahan tanah dengan baik sebelum penanaman Bertanam secara serempak Penggenangan air sebelum tanam Ulat yang menyerang dikumpulkan dan dimatikan Sisa tanaman yang terserang dimusnahkan dengan dibakar Pemasangan umpan beracun pada tempat-tempat yang diduga menjadi sarang larva. Umpan yang digunakan antara lain dedak, hancurkan tongkol jagung dan cacahan ubi jalar yang dicampur dengan pestisida dengan dosis sesuai anjuran. Lalat bibit ( Atherigona exigua)

Hama lalat bibit menyerang tanaman jagung yang baru tumbuh, terutama pada pada bagian titik tumbuh tanaman. Tanaman yang terserang pertumbuhannya menjadi kerdil dan nampak kekuning-kuningan. Cara mengendalikannya: Bertanam secara serempak pada awal musim hujan Pergiliran tanaman dengan tanaman selain jagung dan padi Tanaman disemprot dengan insektisida dengan dosis sesuai anjuran. Ulat grayak ( Spodoptera maurita) Hama ini menyerang daun dan batang tanaman jagung yang masih muda yaitu dengan cara memakan daun hingga tinggal tulang daun, batang tanaman terpotongpotong. Cara mengendalikannya: Sisa tanaman dan gulma dibakar sebelum pengolahan tanah Pengolahan tanah dengan baik sebelum penanaman Bertanam secara serempak Tanaman disemprot dengan insektisida dengan dosis sesuai anjuran Musuh alami Trichogamma sp., Telemanus sp., atau Sarellius sp. Penggerak batang (Ostrinia Furnacalis) Hama ini menyerang daun -daun tanaman jagung yaitu daun muda yang masih menggulung serta daun -daun yang terlindung oleh daun-daun yang terbuka. Cara penyerangan yaitu hama dewasa membor bagian buku dan masuk kedalam batang, kemudian membor bagian atas. Namun hama ini sering juga menyerang pucuk tongkol dan jambul,dan pada hama dewasa menyerang tongkol serta biji jagung. Keong mas (Pomacea canaliculata) Keong mas dengan bahasa latin Pomacea canaliculata merupakan salah satu hama utama tanaman padi. Keong mas warnanya memang sangat menarik, namun dibalik warna keemasannya keong tersebut juga dapat membawa malapetaka bagi petani yang menanam padi terutama pada lahan sawah beririgasi. Akibat hama keong mas pertanaman padi di lapangan yang terserang akan menjadi banyak bibit yang hilang di pertanaman. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian yang baik dan benar

You might also like