You are on page 1of 5

KONVERGENSI SAK IFRS MENGGANTIKAN SAK ETAP

A. LATAR BELAKANG Ada beberapa standar akuntansi yang berlaku di dunia ini, diantaranya: U.S GAAP (General Accepted Accounting Priciples) dan FASB (Financial Accounting Standard Board), IAS (International Accounting Standard), IASB (International Accounting Standard Board), IFRS (International Financial Reporting System) dan yang ada di Indonesia yakni PSAK (Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan).

Di Indonesia, tahun 2012 menjadi tahun konvergensi IFRS. Sebenarnya PSAK sejak 1994 disusun dengan menggunakan referensi utama

International Accounting Standard. Namun dalam PSAK tidak menyebutkan secara eksplisit jika standar tersebut mengadopsi International Accounting Standard. Dalam perkembangannya setelah 1994, PSAK juga menggunakan referensi lain. Ada beberapa PSAK khusus industri disusun untuk digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan dalam industri tersebut padahal dalam IAS/IFRS, standar tersebut tidak ada.

Setelah Indonesia mengadopsi penuh IFRS, PSAK khusus industri dihapus. PSAK industri yang saat ini telah dicabut adalah PSAK 32 Akuntansi Kehutanan, PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan

PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol, PSAK 31 (revisi 2000 Akuntansi Perbankan dan PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek. IFRS adalah standar yang disusun dengan basis transaksi dan perlakukan khusus elemen laporan keuangan bukan industri, sehingga semua standar yang

terkait dengan industri dihapus. PSAK yang tidak ada rujukannya dalam IFRS juga dicabut diantaranya akuntansi waran, anjak piutang, restrukturisasi

BONY FERYANTO MARYONO A31110279

KONVERGENSI SAK IFRS MENGGANTIKAN SAK ETAP

utang piutang bermasalah. Standar ini dicabut karena telah tercakup dalam pengaturan PSAK 50 dan 55 tentang Instrumen Keuangan.

Standar lain yang telah ada namun tidak sesuai dengan IFRS direvisi dan disesuaikan dengan pengaturan dalam IFRS terbaru. Contohnya PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan, disesuaikan dengan IAS 1, PSAK 22 tentang Penggabungan usaha berubah naman menjadi Kombinasi Usaha dan disinya disesuaikan dengan IFRS 3 Business Combination. Beberapa standar baru yang sebelumnya tidak ada dalam PSAK diterbitkan Sebagai contoh PSAK 13 Properti Investasi yang mengadopsi dari IAS 40 Investment Properties.

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah makalah ini adalah: 1. Bagaimana kendala yang dialami dalam konvergensi SAK IFRS menggantikan SAK ETAP. 2. Bagaimana pentingnya standar akuntansi internasional.

C. PEMBAHASAN Konvergensi IFRS di Indonesia tidak berjalan lancar. Ada beberapa kendala yang dihadapi yakni kurang siapnya infrastruktur seperti DSAK sebagai financial accounting standard setter di Indonesia. Masalah yang kedua adalah kondisi peraturan perundang-undangan yang belum tentu sinkron dengan IFRS. Selain itu, kurang siapnya sumber daya manusia dan

BONY FERYANTO MARYONO A31110279

KONVERGENSI SAK IFRS MENGGANTIKAN SAK ETAP

dunia pendidikan di Indonesia menjadi faktor penghambat konvergensi SAK IFRS.

Kurangnya

perhatian

dan

keterlibatan

pemerintah

baik

dalam

memberikan pendanaan maupun bantuan teknis dalam penyusunan standar akuntansi dan pelaporan keuangan menjadikan konvergensi SAK IFRS jauh dari apa yang diharapkan sehingga proses konvergensi SAK IFRS tidak berjalan dengan baik.

Keputusan IAI mengadopsi IAS dan IFRS secara penuh di Indonesia dikhawatirkan tidak akan memberikan dampak positif terhadap dunia investasi, malah dapat menimbulkan masalah jika tidak dikawal dengan baik. Pengadopsian penuh IFRS juga mengharuskan adanya penyesuaianpenyesuaian terhadap peraturan perpajakan, perseroan terbatas, investasi, pasar modal dan lain-lain yang harus dilakukan oleh pemerintah.

D. KESIMPULAN Indonesia memutuskan untuk berkiblat pada Standar Pelaporan

Keuangan Internasional atau IFRS. Konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu didukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal. Pengakuan maksimal ini didapat dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini. Jurang pemisah terdalam PSAK dengan IFRS telah teratasi yaitu dengan diperbolehkannya penggunaan nilai wajar (fair value) dalam PSAK.

BONY FERYANTO MARYONO A31110279

KONVERGENSI SAK IFRS MENGGANTIKAN SAK ETAP

Mengapa harus mengadopsi International Financial Reporting Standards (IFRS)? Dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan manfaat dari meningkatnya kredibilitas pasar modal Indonesia di mata investor global, meluasnya pasar investasi lintas batas negara dan meningkatkan efisiensi alokasi modal. Teknologi informasi yang berkembang pesat telah mengubah lingkungan pelaporan keuangan. Kemajuan ini membawa jutaan investor (jika tidak milyaran) ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia. Antusiasme para investor tidak akan terhalangi oleh batasan negara, misal: Investor dr Amerika bisa dengan mudah berinvestasi di Eropa atau di Singapore atau bahkan di Indonesia. Bukan hanya investor & analis yang membutuhkan informasi seperti ini, melainkan jg dibutuhkan oleh stakeholder lainnya. Upaya pemerintah Untuk meningkatkan kualitas IFRS akan melindungi investor dalam negeri, karena dengan penerapan standar internasional akan meningkatkan kepercayaan internasional untuk investasi di Indonesia.

Konvergensi IFRS ke dalam PSAK akan berdampak besar bagi dunia usaha, terutama dari sisi pengambilan kebijakan perusahaan yang didasarkan kepada data-data akuntansi. Suatu perusahaan akan memiliki daya saing yang lebih besar ketika mengadopsi IFRS dalam laporan keuangannya.

BONY FERYANTO MARYONO A31110279

KONVERGENSI SAK IFRS MENGGANTIKAN SAK ETAP

DAFTAR PUSTAKA

Martiani,

Dwi.

2012.

Dampak

Implementasi

IFRS,

(http://

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/pendidikan/artikel-psak/dampakimplementasi-ifrs/, diakses 9 Februari 2013).

Purba, Marisi P. 2011. International Financial Reporting Standards: Konvergensi & Kendala Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Graha Ilmu.

Subrata,

Made

Wahyudi.

IFRS

dan

Konvergensi

IFRS

di

Indonesia,

(http://madewahyudisubrata.blogspot.com/2012/11/ifrs-dan-konvergensiifrs-di-indonesia.html/, diakses 10 Februari 2013)

BONY FERYANTO MARYONO A31110279

You might also like