You are on page 1of 4

PENGALAMAN MENERIMA INOVASI PENDIDIKAN BERDASARKAN SALAH SATU MODEL PROSES INOVASI INDIVIDU (Tugas Mata Kuliah Inovasi

Pendidikan)

Inovasi pendidikan adalah ialah suatu ide, metode, alat, yang dianggap atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi dan discovery, yang digunakan untuk memecahkan masalah pendidikan. Berikut ini pengalaman penulis menerima sebuah inovasi pendidikan yang berkaitan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Khusunya mengenai

pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkarakter. Seperti kita ketahui bersama bahwa dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maka setiap guru di haruskan untuk membuat RPP yang berbasis karakter. Introduce Permulaan tahun 2006, pemerintah melakukan perubahan dari sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dengan bergulirnya kurikulum yang baru tersebut menuntut setiap guru harus mampu memberikan pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian yang dimiliki dan harus menyisipkan nilai-nilai keluhuran dari bangsa Indonesia. Nilai keluruhan tersebut adalah nilai-nilai bangsa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Nilai keluhuran tersebut dalam regulasi kurikulum sekarang dikenal dengan nama Karakter Bangsa. Pendidikan karakter adalah sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai pada peserta didik yang mengandung komponen pengetahuan, keadilan individu, tekad serta adanya kemauaan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia.

Erik Santoso Inovasi Pendidikan Program Megister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Bandung

Berdasarkan pendahuluan tersebut maka penulis menyampaikan pengalaman pribadi ketika menerima inovasi berupa pembuatan RPP yang berkarakter, pengalaman tersebut akan penulis uraikan sesuai dengan urutan yang di jelaskan oleh Rogers, yaitu menyadari, menaruh perhatian, menilai, mencoba dan menerima (Adoption). Berikut ini penjelasan yang penulis buat 1. Menyadari Ketika gembar gembornya perubahan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik (KTSP), maka setiap satuan pendidikan harus mengajarkan pendidikan karakter. Permulaannya penulis merasa hal ini sama saja dengan tahun-tahun yang lalu, karena penulis bereanggapan bahwa pendidikan berkarakter hakekatnya sudah kita lakukan, karena pendidikan berkarakter identitik dengan pendidikan akhlak. Penulis beranggapan bahwa ketika kita memberikan salam di awal pembelajaran itupun sudah bagian dari penanaman nilai akhlak seseorang. Seiring bergulirnya waktu, penulis mengikuti kegiatan baik seminar maupun workshop mengenai pendidikan berkarakter, maka penulis mulai menyadari bahwa begitu pentingnya esensi dari pendidikan berkarakter ini. Karena sudah nampak dalam kesaharian bagaimana akhlak anak muda kita sudah sangat jauh dari apa yang diharapkan tawuran dimana, bolos sekolah sering terjadi, dari proses itulah penulis menyadari bahwa pemerintah ingin dengan diberlakukannya pendidikan berkarakter , guru sebagai tenaga pendidik tidak lupa untuk menanamkan nilai karakter bangsa kepada setiap peserta didiknya. Proses penyadaran akhirnya penulis pun menyadari benar sekali bahwa esensi pendidikan berkarakter sangat penting, oleh karena itu dengan adanya pembuatan RPP berkarakter penulis dingatkan setiap waktu bahwa dalam setiap pembelajaran harus menanmkan nilai moral

Erik Santoso Inovasi Pendidikan Program Megister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Bandung

sehingga peserta didik lebih memahami bagaimana pentingnya moral bangsa ini 2. Menaruh Perhatian Tahap selanjutnya dari dari tahapan proses inovasi menurut Rogers adalah menaruh perhatian. Maksud menaruh perhatian disini adalah menaruh perhatian kepada pendidikan berkarkter tersebut khusunya kepada pembuatan RPP berkarakter. Setelah melalui proses penyadaran pentingnya pembuatan RPP berkarakter maka penulis mulai menaruh perhatian, penulis serin berdiskusi mengenai pembuatan RPP tersebut. Lama kelamaan penulis semakin tertarik untuk menaruh perhatian kepada hal tersebut. Dengannya itu maka penulis sudah cukup mengenal mengenai 18 indikator bangsa mulai dari religus, cinta tanah ari dan yang lainnya. 3. Menilai Setelah proses menaruh perhatian tersebut, penulis merasa terpanggil untuk menilai sejauh mana pembuatan RPP itu dalam pengaruhnya dalam pembelajaran. Penulis menganggap masih ada sebagian guru yang menganggap bahwa pembuatan RPP tersebut hanyalah sebagai syarat kelengkapan administrasi tersebut tanpa memperhatikan pentingnya pendidikan berkarakter tersebut. Sehingga guru-guru yang demikian meskipun sudah menerima workshop ataupun seminar cara mengajarnya masih sama dengan pembelaejaran yang sebelumnya, padahal kalau dimaknai lebih dalam lagi pembuatan RPP berkarakter itu sangat penting isinya, bagaimana dalam setiap langkah pembelajaran kita dapat menjelaskan nilai karkater apa yang terkandung dalam langkah pembelajaran tersebut 4. Mencoba Setelah penulis dapat menaruh perhatian, menilai maka penulis pun mulai mencoba untuk membuat RPP berkarakter tersebut. Penulis
Erik Santoso Inovasi Pendidikan Program Megister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Bandung

diberikan contoh baik contoh dari dinas pendidikan maupun dari instansi yang terkaitnya, setelah penulis mencoab kemudian memperhatikan bahwa karakter bangsa itu penting adanya sehingga benar-benar dalam setiap pembelajaran yang kita sampaikan terdapat pesan moral/akhlak kepada peserta didik 5. Menerima (Adoption) Setelah penulis menaruh perhatian, kemudian menilai dan diakhiri dengan mencoba maka penulis mulai menerima bahwa setiap guru diharuskan untuk membuat RPP berkarakter. Hal ini penulis sampaikan karena dengan membuat RPP tersebut penulis menjadi tahu setiap langkah dalam pembelajaran dan hubungannya dengan nilai karakter bangsa tersebut. Seperti contoh ketika dalam RPP disebutkan bahwa guru mengawali pembelajaran dengan ucapan salam itu merupakan nilai karakter religi, kemudian ketika guru mengecek kesiapan belajar siswa itu merupakan nilai karakter yang berupa disiplin.

Erik Santoso Inovasi Pendidikan Program Megister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Bandung

You might also like