You are on page 1of 25

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena saya dapat menyelesaikan

makalah ini . Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas fisika tentang lingkungan. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang masalah pencemaran udara dan dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan serta penanggulangan tentang mengatasi dampak pencemaran udara tersebut Dalam makalah ini kami akan memaparkan secara khusus tentang pengertian pencemaraan udara sendiri, penyebab nya, dampaknya dan cara penanggulangannya . Dalam makalah ini kami membuat dengan bahasa yang jelas dan semoga para pembaca dapat mengerti dan memahami. Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Tetapi kami sangat mengharapkan agar pembaca dapat mengerti dan menambah wawasan untuk mengetahui tentang pencemaran udara dan cara penanggulannga dampaknya .

Medan, 23 Februari 2012 penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR1 BAB 1..3 BAB 2..6 BAB 3.12 BAB 4.14 BAB 5..19 KESIMPULAN24 DAFTAR PUSTAKA25

BAB 1
DEFINISI POLUSI UDARA Banyak kotakota didunia dilanda oleh permasalahan lingkungan,paling tidak adalah semakin memburuknya kualitas udara.terpapar oleh polusi udara saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.Informasi yang ada menunjukkan bahwa pedoman kualitas udara dari WHO secara teratur telah disebar diberbagai kota, bahkan di beberapa tempat Tersebar luas. Angka yang didapat dari kota-kota yang sedang berkembang dan umumnya banyak diantara mereka tidak ada ukuran pengontrol polusi, kemungkinan akan terjadi pencemaran bagi buruh,dan kualitas hidup sebagian besar penduduk kota akan semakin memburuk. Walaupun beberapa kemajuan talah dicapai dalam pengendalian polusi udara dinegara-negara Industri lebih dari dua dekade terakhir ini, Kualitas udara terutama sekali dikota-kota besar negara sedang berkembang lebih buruk. Sejak tahun 1974, World Health Organization (=WHO)telah bekerja sama dengan Global Environment Monitoring System (=GEMS) bagian udara yang mengoperasikan jaringan pengontrol udara diperkotaan. GEMS menjalankan jaringannya keseluruh dunia untuk mengontrol kualitas udara dan air, dibantu oleh WHO dan United Nation Environment Programme (=UNEP). Baru-baru ini komisi kesehatan dan lingkungan WHO yang telah merampungkan tugasnya, mengidentifikasi polusi udara diperkotaan sebagai masalah pokok kesehatan lingkungan yang patut mendapatkan prioritas utama untuk diatasi. Pusat koordinasi untuk GEMS didirikan dibawah UNEP pada tahun 1975. Berdasarkan data data dari GEMS bagian udara dan informasi tambahan,WHO dan UNEP menerbitkan dua cara penilaian kualitas udara perkotaan diseluruh dunia tahun 1980 yaitu : Polusi Udara Perkotaan tahun 1973-1980 pada 1984 dan penilaian kualitas udara tahun 1989. Artikel ini berisikan kutipan kutipan terbaru dari laporan laporan GEMS udara ; poluisi udara dikota-kota metropolitan didunia yang diterbitkan atas nama WHO dan UNEP oleh penerbit Blackwell tahun 1992. (http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-yusniwarti.pdf)

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan bumi.komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi adalah air dalam bentuk H2O dan karbondioksida (CO2). jumlah uap air yang berada di udara bervariasi tergantung cuaca dan suhu. (Fardiaz,Srikandi,1992:91) Polusi atau pencemar merupakan masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam lingkungan yang menyebabkan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam. Polusi dapat juga diartikan sebagai masuknya bahan pencemar (Polutan) sebagai akibat dari kegiatan manusia atau proses alam yang ditemukan di tempat, saat, dan jumlah yang tidak selayaknya. Pencemaran udara merupakan kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau

biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan makhluk hidup lainnya, mengganggu estetika dan kenyamanan dalam kegiatan

beraktifitas manusia, serta dalam kondisi tertentu dapat merusak properti.Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun dari kegiatan manusia seperti kegiatan aktivitas pabrik dan industry industry besar. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Definisi lain menyebutkan bahwa polusi udara adalah penambahan komponen di udara atau pula suatu bahan kimia yang kehadirannya dalam jumlah tertentu dapat membahayakan organisme suara. Sumber polusi udara dibedakan menjadi dua yakni yang tergolong pencemaran primer dan pencemaran sekunder Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemaran primer merupakan Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pencemar sekunder dapat dijelaskan pula sebagai berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara
4

otomatis ataupun dengan cara bantuankatalisator, seperti sinar matahari. Pembentukan ozon (O3) dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global yang mempengaruhi.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara)

BAB 2 JENIS JENIS PENCEMAR UDARA


Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. 1. Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi udara dalam konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut bersal dari komponen udara alamiah seperti karbon dioksida, yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau sesuatu yang tidak biasanya, ditemukan dalam udara, misalnya timbal. 2. Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi kimia antar komponen-komponen udara Sumber bahan pencemar primer dapat dibagi lagi menjadi dua golongan besar : 1. Sumber alamiah Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, dan lainlain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas, dan debu.

gambar 1.0 Gunung berapi meletus

2. Sumber buatan manusia (Anthropogenik) Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar bermacam-macam antara lain adalah kegiatan-kegiatan berikut : a. Pembakaran Seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).

Gambar 1.1 Pembakaran Hutan b. Proses peleburan Seperti proses peleburan baja, pembuatan soda,semen, keramik, aspal. Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkannya antara lain adalah debu, uap dan gas-gas. c. Pertambangan dan penggalian Seperti tambang mineral and logam. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.

Gambar 1.2 Lahan Pertambangan d. Proses pengolahan dan pemanasan Seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu, dan bau. e. Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk. (Prabu : 2008 ) Secara umum definisi udara tercemar adalah perbedaan komposisi udara aktual dengan kondisi udara normal dimana komposisi udara aktual tidak mendukung kehidupan manusia. Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam bentuk gas dapat dibedakan menjadi: Golongan belerang (sulfur dioksida, hidrogen sulfida, sulfat aerosol). Golongan nitrogen (nitrogen oksida, nitrogen monoksida, amoniak, dan nitrogen dioksida). Golongan karbon (karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon). Golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa uap).

Sedagkan jenis pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi tiga, yaitu: Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah. Bahan organik yang terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, benzene. Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing. Sementara itu, jenis pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu: Pencemaran udara bebas meliputi secara alamiah (letusan gunung berapi, pembusukan, dan lain-lain) dan bersumber kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan bermotor. Pencemaran udara ruangan meliputi dari asap rokok, bau tidak sedap di ruangan. Zat Pencemar Udara Udara di daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan industri dan teknologi serta lalu lintas yang padat, udaranya relatif sudah tidak bersih lagi. Udara di daerah industri kotor terkena bermacam-macam pencemar. Dari beberapa macam komponen pencemar udara, maka yang paling banyak berpengaruh dalam pencemaran udara adalah komponen-komponen berikut ini : 1. Karbon monoksida (CO) 2. Nitrogen oksida (NOx) 3. Belerang oksida (SOx) 4. Hidrokarbon 5. Partikulat a. Emisi Karbon Monoksida (CO) Karbon monoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu dibawa -129oC. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara, berupa gas buangan. Kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Selain itu dari gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain-lain. Secara umum terbentuk gas CO adalah melalui proses berikut ini :

1. Pembakaran bahan bakar fosil. 2. Pada suhu tinggi terjadi reaksi antara karbondioksida (CO2) dengan karbon C yang menghasilkan gas CO. 3. Pad suhu tinggi, CO2 dapat terurai kembali menjadi CO dan oksigen. b. Nitrogen Oksida (NOx) Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx karena oksida nitrogen mempunyai 2 bentuk yang sifatnya berbeda, yakni gas NO2 dan gas NOx. Sifat gas NO2 adalah berwarna dan berbau, sedangakn gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. Warna gas NO2 adalah merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung.Kadar NOx di udara daerah perkotaan yang berpenduduk padat akan lebih tinggi dari daerah pedesaan yang berpenduduk sedikit. Sampai tahun 1999 NOx yang berasal dari alat transportasi laut di Jepang menyumbangkan 38% dari total emisi NOx (25.000 ton/tahun) [4]. NOx terbentuk atas tiga fungsi yaitu Suhu (T), Waktu Reaksi (t), dan konsentrasi Oksigen (O2), NOx = f (T, t, O2). 2. Belerang Oksida (SOx) Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri atas gas SO2 dan gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif. Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang ada diudara untuk membentuk asam sulfat atau H2SO4. Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses perkaratan (korosi) dan proses kimiawi lainnya.Konsentrasi gas SO2 diudara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia(tercium baunya) manakala kensentrasinya berkisar antara 0,3 1 ppm. 3. Emisi HydroCarbon (HC) Pada mesin, emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari bermacam-macam sumber. Tidak terbakarnya bahan bakar secara sempurna, tidak terbakarnya minyak pelumas silinder adalah salah satu penyebab munculnya emisi HC. Emisi HC pada bahan bakar HFO yang biasa digunakan pada mesin-mesin diesel besar akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan mesin diesel yang berbahan bakar Diesel Oil (DO). Emisi HC ini berbentuk gas methan (CH4). Jenis emisi ini dapat menyebabkan leukemia dan kanker. 4. Partikulat Partikel adalah pencemar udara yang berada bersama-sama denagn bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau sempitsebagai bahan pencemar udara yang berbentuk padatan. Namun dalam pengertian yang lebih luas, dalam kaitan dengan masalah pencemaraan lingkungan, pencemarpartikel dapat meliputi
10

berbagai macam bentuk, mulai dari bentuk yang sederhana sampai dengan bentuk yang rumit atau kompleks yang kesemuanya merupakanbentuk pencemaran udara. Sumber pencemaran partikel dapat berasal dari peristiwa alami dan juga dapat berasal dari ulah manusia dalam rangka mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Pencemaran partikel yang bersaal dari alam contohnya adalah : 1. Debu tanah / pasir halus yang terbang terbawa oleh angin kencang. 2. Abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibatletusan gunung berapi. 3. Semburan uap air panas di sekitar daerah sumber panas bumi di daerah pegunungan. (Sumber: Anonim.2006)

11

BAB 3 PARAMETER POLUSI UDARA


Dibawah ini merupakan jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku

mutunudara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 dan pengaruh zat tersebut terhadap makhluk hidup apabila keberadaan zat tersebut di lingkungan telah melebihi ambang batas, yakni meliputi: Sulfur dioksida (SO2) Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular. Karbon monoksida (CO) Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna. Tidak seperti senyawa lain, CO mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu haemoglobin. Nitrogen dioksida (NO2) NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.

12

Ozon (O3) Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm. Hidro karbon (HC) Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker. Khlorin (Cl2) Gas Khlorin (Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini. Partikulat Debu (TSP) Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat tengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. (http://www.defra.gov.uk/News/2008/080124a.html)

13

BAB 4 DAMPAK PENCEMARAN UDARA

Secara umum dampak pencemaran udara Dampak Pencemaran Udara : -Penipisan Ozon - Pemanasan Global ( Global Warming ) - Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan - Terganggunya fungsi reproduksi - Stres dan penurunan tingkat produktivitas - Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak - Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak. ( Susi Efrianti : 2012 ) a. Dampak Kesehatan Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar kini kering dan kotor. Hal ini bila tidak segera ditanggulangi, perubahan tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, kehidupan hewan serta tumbuhan

14

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah masuknya atau dimaksuknya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak memenuhi fungsinya. Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. b. Dampak terhadap tanaman Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar kini kering dan kotor. Hal ini bila tidak segera ditanggulangi, perubahan tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, kehidupan hewan serta tumbuhan

15

Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka udara dikatakan telah tercemar. (Putra : 2009 ) c.Dampak Pertambangan Batu bara Pertambangan batubara menimbulkan kerusakan lingkungan baik aspek iklim mikro setempat dan tanah. Kerusakan klimatis terjadi akibat hilangnya vegetasi sehingga menghilangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air, pengendalian erosi, banjir, penyerap karbon, pemasok oksigen, pengatur suhu. Lahan bekas tambang batubara juga mengalami kerusakan. Kerapatan tanah makin tinggi, porositas tanah menurun dan drainase tanah, pH turun, kesedian unsur hara makro turun dan kelarutan mikro meningkat. baik, dan mengandung sulfat. Lahan seperti ini tidak bisa ditanami. Bila tergenang air hujan berubah menjadi rawa-rawa. D. Hujan Asam pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan. Merusak tanaman. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

E. Efek Rumah Kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.

16

Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah: Pencairan es di kutub Perubahan iklim regional dan global Perubahan siklus hidup flora dan fauna

F. Kerusakan lapisan ozon Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan lain dengan bahan pencemar udara Ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk diudara pada ketinggian 30 km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat didaerah panjang gelombang 240-320 nm. Absorpsi radiasi elektromagnetik oleh ozon didaerah ultraviolet dan inframerah digunakan dalam metode-metode analitik. Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. (http://wahyu09industri.blog.mercubuana.ac.id/files/2011/01/Polusi-Udara.pdf)

17

18

BAB 5 PENANGGULANGAN DAMPAK PENCEMARAN UDARA


Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohonpohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik. Berikut di bawah ini merupakan sebgian upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat global utuk mengurangi polusi udara yang terjadi di ingkungab kita, antara lain: 1. Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car pooling). 2. Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak mengotori udara. 3. Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi. 4. Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di mobil agar pemakaian bensin lebih efektif. 5. Meminimalkan penggunaan bahan kimia. 6. Membeli bensin yang bebas timbal (unleaded fuel). 7. Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-CFC. 8. Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau dibakar menimbulkan zat beracun. 9. Tidak merokok. 10 Memilah antara sampah basah dan sampah kering dan menyediakan tempat untuk keduanya.

19

20

(http://www.kpbb.org/download.html)

21

Usaha kuratif (sesudah pencemaran) 1. Menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran lingkungan. 2. Kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansi-instansi untuk membersihkan lingkungan dari polutan. 3. Melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daur ulang. 4. Menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak atau pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara. 5. Mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat pencemaran udara, misalnya menemukan bahan bakar dengan kandungan timbal yang rendah (BBG).

Gambar : Masyarakat yang sedang kerja bakti menanam pohon Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya pencemaran udara, yaitu; 1. Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik. 2. Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya dengan energi alternatif lainnya. 3. Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak layak pakai. 4. Larangan menggunakan gas CFC. 5. Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil trikhloro etana). 6. Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika. 7. Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan lapisan ozon (secara nasional dan internasional).
22

Dan ini juga dapat dijadikan sebagai solusi : - Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara. - Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell. - Menghemat Energi yang digunakan. - Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

(http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya/)

23

KESIMPULAN Dari penyusunan makalah ini saya menyimpulkan bahwa udara adalah komponen yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Namun, seiring laju globalisasi semakin sulit mendapatkan udara sehat d ari alam bebas terutama di kota-kota besar. Dan sebagian besar masalah pencemaran udara disebabkan oleh kendaran-kendaraan yang ada di kota-kota besar umumnya dan semua kenderaan itu mengandung banyak Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (N02),Sulfur Dioksida (S02), CFC,Karbon dioksida (CO2),Ozon (03 ),Benda Partikulat (PM),Timah (Pb), HydroCarbon (HC) Dan menurut saya cara penanggulangan dampak pencemaran udara tersebut ialah kita harus lebih sadar untuk menjaga kelestarian masa depan dunia ini karena generasi kita akan hidup di dunia ini seperti kita . Dan untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohonpohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik. Dampak Polusi Udara bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi:

Mengganggu dan membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Dampak terhadap tanaman Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

merusak estetika mengganggu kenyamanan merusak gedung, kantor, dan perumahan

24

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2006. Pencemaran Udara pada Lingkungan Hidup Sekitar Kita - Gas Beracun CO, CO2,NO,NO2,SOdanSO yang Merusak Kesehatan Manusia http://www.walhi.or.id/ Diakses tanggal 19 Februari 2008
Efrianti,Susi . 2012. Lingkungan Hidup. http://uwityangyoyo.wordpress.com/ diakses tanggal 20/02/2012

Prabu.2008. Pencemaran Udara . http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/12/pencemaranudara/diakses tanggal 20/02/2012


http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara

(http://www.kpbb.org/download.html) (http://www.defra.gov.uk/News/2008/080124a.html) (http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-yusniwarti.pdf) http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya/ (http://wahyu09industri.blog.mercubuana.ac.id/files/2011/01/Polusi-Udara.pdf)

25

You might also like