You are on page 1of 9

Penyakit Tiroid

Hipertiroidisme
Adalah kelainan atau penyakit dari kelenjar tiroid yang disebabkan karenapeningkatan hormon tiroid tetapi TSH turun. Gejala dari hipertiroidisme ini adalahintoleransi terhadap panas, keringat berlebih, penurunan berat badan, tremor,palpitasi, emosi tidak stabil, bergerak aktif, diare, dan dapat insomnia.Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan hipertiroidisme adalah Graves Disease, nodul toksik, goiter multinoduler toksik, badai tiroid. 1).Graves Disease

Karakteristik dari Graves disease ini adalah tirotoksikosis, goiter difus,oftalmopati, dermopati (miksedema pretibial). Penyakit ini dapat merupakan penyakitkeluarga atau keturunan, perempuan lebih banyak dari lelaki (5:1), dan puncak kejadian antara usia 40 dan 60 tahun.Penyebab pastinya masih belum diketahui, diduga adanya faktor autoimun.Namun, kondisi seperti masa postpartum, kelebihan iodin, terapi litium, infeksi virus dan bakteri diduga merupakan pencetus dari Graves disease ini. Menurut penelitian,faktor genetik juga ikut berperan sebagai penyebab Graves disease, karena berhubungan dengan human leukocyte antigen (HLA) haplotypes.Thyroid-stimulating antibodies menstimulus tirosit untuk pertumbuhan danmensintesis hormon tiroid berlebihan.Manifestasi klinik dari penyakit ini adalah intoleransi terhadap panas, peningkatanrasa lapar dan haus, turunnya berat badan walaupun intake kalori sudah mencukupi.Peningkatan rangsangan adrenergik dapat memberikan gambaran berupa palpitasi,gugup, kelelahan, emosi tidak stabil, hiperkinesis, dan tremor. Gejala dari sistemgastrointestinal, yaitu peningkatan frekuensi defekasi dan diare. Pada wanita dapatmenjadi amenore, dan infertilitas. Pada anak-anak dapat mempercepat kematangandari tulang, sedangkan pada lansia dapat berkomplikasi ke sistem kardiovaskuler,yaitu atrial fibrilasi dan gagal jantung kongestif Sekitar 50%, pasien Graves disease tampak adanya oftalmopati , pada mata juga dapat ditemukan lid lag (von Graefes sign), kelopak mata tidak da pat menutup (Dalrymples sign). Selain itu, terdapat edema periorbital, edema dan kongesti konjungtiva (kemosis), proptosis, keratitis, dan bahkan kebutaan yang disebabkanadanya gangguan pada nervus optikus.Oftalmopati yang terjadi disebabkan oleh pengeluaran sitokin dari limfosit Tkiller sensitized dan antibodi sititoksik. Dan dermopati disebabkan oleh depositglikosaminoglikan pada kulit yang tebal di regio pretibial dan dorsum pedisPada pemeriksaan fisik ditemukan berat badan turun, wajah kemerahan, kulitteraba lembut dan halus, takikardi, tremor, otot-otot yang mengecil, dan kelemahanotot-otot proximal dengan reflex temdon yang meningkat juga sering ditemukan.Tiroid yang membesar biasanya difus dan simetris karena lobus pyramidal yangmembesar. Adapula bruit,thrill , dan detakan vena yang kencang yang dapatditemukan pada pemeriksaan fisik.Diagnosis dapat ditegakkan melalui tanda dan gejala klinis yang didapatkan.Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah dengan

memeriksakadar TSH, FT4, dan FT3. Didapatkan TSH menurun dengan FT4 atau FT3 yangnormal atau meningkat. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaanantiTg dan anti-TPO antibodi, namun pemeriksaan ini tidak spesifik. Pemeriksaanthyroidstimulating hormone receptor (TSH-R) atau TSAb, dan didapatkan meningkatpada 90% pasien, pemeriksaan ini dapat merupakan salah satu diagnosis. Penatalaksanaan Graves disease ini terdiri dari tiga pengobatan, yaitu obat antitiroid, radioterapi (I), dan tiroidektomi. Pemilihan terapi bergantung pada usiapasien, derajat keparahan penyakit, ukuran kelenjar, adanya oftalmopati, keinginanpasien, konversi perifer T4 menjadi T3. Obat ini juga dapat menembus plasenta,menghambat fungsi tiroid fetus, dan dapat mengalir melalui ASI. Biasanya gejala dapat berkurang setelah pengobatan selama 2 minggu dan menjadi eutiroid setelah 6minggu. Selain obat antitiroid, juga memakai beta blocker untuk menghambat responkatekolamin, obat yang dipakai adalah propanolol dengan dosis 20-40 mg, empat kalisehari. Pengobatan dengan radioaktif atau radioterapi ( I) dapat menghindari tindakanoperasi dan mengecilkan risiko. Dosis I yaitu 8-12 mCi. Indikasi terapi ini, yaitupasien yang lebih tua dengan ukuran goiter kecil atau moderat, pasien yang kambuhsetelah minum obat antitiroid atau operasi. Kontaindikasi dari terapi ini adalah wanitahamil dan menyusui.Pengobatan selanjutnya adalah operasi, yaitu tiroidektomi. Indikasi dilakukannyaoperasi bila RAI dikontraindikasikan pada pasien; kanker tiroid atau yang dicurigaikanker, usia muda, wanita hamil, alergi pada obat antitiroid, goiter yang besar hinggamenekan organ disekitarnya. Tiroidektomi terdiri dari tiga macam, yaitu lobektomipada satu sisi, subtotal tiroidektomi pada sisi kontralateral lobus dengan menyisakankira-kira 4 g jaringan, dan tiroidektomi total atau tiroidektomi hampir total. 2).Goiter Multinodular Toksik Pada pasien biasanya didapatkan beberapa nodul yang dipalpasi. Biasanya terjadipada usia di atas 50 tahun yang memiliki riwayat goiter multinodular nontoksik.Gejala lokal yang didapatkan yaitu, susah untuk bernapas, susah menelan.Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu, TSH, FT4,dan FT3. Kadar TSH akanmenurun dengan FT4 dan FT3 dapat normal.Operasi adalah terapi untuk multinodular toksik ini, metode yang digunakanadalah tiroidektomi subtotal yang merupakan standar prosedur. RAI dilakukan untuk pasien yang berusia tua. 3).Thyroid Storm (Badai Tiroid) Ini merupakan keadaaan hipertiroidisme disertai dengan demam, agitasi ataudepresi (SSP), disfungsi kardiovaskular yang dapat dicetuskan oleh infeksi, operasi,dan trauma. Badai tiroid biasanya disebabkan karena konsumsi amiodaron. Kondisiini besar kemungkinan untuk terjadi mortalitas yang tinggi, maka dari itu diperlukanperawatan yang lebih intensif di ICU

Oksigen diperlukan dalam hal ini, kemudian status hemodinamik harusdiperhatikan. PTU dan beta blocker diberikan pada badai tiroid ini. Kortikosteroiddapat diberikan untuk mencegah gangguan pada adrenal dan juga menghambatkonversi hormon tiroid di hepar.

Hipotiroidisme
Adalah suatu keadaan kurangnya atau defisiensi dari kadar hormone tiroid.Manifestasi klinik dari hipotiroidisme pada dewasa adalah tidak tahan panas, beratbadan bertambah, konstipasi, menorragia, kulit kasar dan kering, bahkan sampaiberwarna kekuningan. Rambut menjadi kering dan rapuh, bahkan sampai mudahrontok.Gambaran klinik lain yang didapatkan adalah libido dan fertilitas menurun padakedua jenis kelamin. Pada sistem kardiovaskular akan didapatkan adanya bradikardi,kardiomegali, efusi perikardial, berkurangnya kardiak output, dan efusi pulmonal.Apabila perkembangan dan fungsi dari kelenjar tiroid ini gagal, maka anak yanglahir dapat menjadi kreatinisme dan muka terlihat sama dengan anak Down syndromedan dwarfisme. Gagal tumbuh dan retardasi mental juga dapat terjadi. Hipotiroidismeyang terjadi pada anak-anak dan remaja dapat menyebabkan delay development,distensi abdomen, hernia umbilikalis, dan prolapsus rekti.Pemeriksaan laboratorium yang didapat yaitu, rendahnya kadar T4 dan T3, TSHmeningkat.Pengobatan dari hipotiroidisme ini adalah tiroksin, sebagai pengobatan pilihan(treatment of choice). Dosis yang dipakai 50-200 g per hari, tergantung dari ukurandan kondisi pasien. Dosis awal mulai dari 100 g, sedangkan untuk pasien yang lebihtua dan memiliki riwayat penyakit jantung dosis dimulai dari 25-50 g.Penyakit yang dapat menyebabkan hipotiroidisme, yaitu tiroiditis (akut, subakut,dan kronik). 1).Tiroiditis Tiroiditis merupakan penyakit inflamasi pada kelenjar tiroid dan diklasifikasikan menjadi akut, subakut, dan kronik (Hashimotos thyroiditis). Tiroiditis Akut (Supuratif) Kelenjar tiroid sangat susah untuk terjadi infeksi karena aliran darah dan limfatik yang banyak, kandungan iodida yang banyak, dan kapsula fibrosa. Namunmikroorganisme tetap dapat menembus kelenjar tiroid, dengan cara; (1) melalui jalurhematogen dan limfogen; (2) melalui fistula sinus piriform persisten dan kista duktustiroglossus; (3) adanya trauma tajam pada kelenjar tiroid; (4) imunosupresi. Sekitar70% bakteri yang sering menyebabkan adalah Streptococcus dan anaerob. Bakterilain yang didapat dari kultur, yaitu E.coli ,P.aeruginosa, H.influenza , Eikenella corrodens , Corynebacterium ,Coccidiomycosis .Tiroiditis supuratif akut sering menyerang anak-anak dan dapat didahului denganISPA atau otitis media. Gejala-gejala yang ditemukan; nyeri leher hebat yangmenyebar ke dagu atau telinga, demam, menggigil, odinofagi, dan disfoni. Sepsissistemik, rupture trakeal atau esophagus, thrombosis vena jugular, kondritis laryngealatau perikondritis, dan paralisis simpatik merupakan komplikasi yang jarang terjadi.Diagnosis dapat ditegakkan dengan

pemeriksaan laboratorium darah dandidapatkan leukositosis dan FNAB (fine needle aspiration biopsy) untuk pewarnaanGram, kultur, dan sitologi. Antibiotik adalah pengobatan yang terpilih. Tiroiditis Subakut Gejala yang didapatkan dapat nyeri ataupun tidak. Penyebab pasti dari penyakitini tidak diketahui, tiroiditis yang nyeri disebabkan oleh infeksi virus yang diawalioleh respon inflamasi postvirus. Genetik juga dapat berperan sebagai penyebab,dihubungkan dengan HLA-B35 haplotipe.Patogenesis terjadinya tiroiditis ini adalah adanya infeksi virus atau antigenlainnya difagosit oleh makrofag, merangsang limfosit T sitotoksik dan akhirnyamerusak sel-sel folikel tiroid.Tiroiditis yang bersifat nyeri ini sering terjadi pada wanita usia 30-40 tahundengan gejala nyeri leher yang tiba-tiba pada leher yang menyebar ke mandibula atau telinga. Kelenjar tiroid yang meradang ini akan membesar, adanya nyeri tekan dankeras.Fase pertama dari penyakit ini, TSH menurun, T4 dan T3 meningkat karenafolikel yang rusak dan LED meningkat lebih dari 100 mm/jam. Tiroiditis yangbersifat nyeri merupakan self-limited disease , oleh karena itu terapi bersifatsimptomatik. Untuk menghilangkan nyeri dengan aspirin atau golongan NSAIDlainnya. Operasi dilakukan apabila tidak sembuh dan selalu kambuh.Sedangkan tiroiditis yang bersifat tidak nyeri lebih sering ditemukan pada wanitausia 30-60 tahun. Penyebabnya diduga karena autoimun. Pemeriksaan fisik yangditemukan adalah adanya sedikit pembesaran kelenjar tiroid atau normal, konsistensisedikit keras, tidak ada nyeri tekan. Hasil laboratorium sama dengan tiroiditis yangbersifat nyeri, namun LED normal.Pengobatan yang dilakukan dapat berupa hormon replacement terapi, betablocker. Operasi dan radioterapi dilakukan pada pasien dengan kekambuhan. Tiroiditis Kronik (Hashimotos Thyroiditis) Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh proses autoimun yangmengaktivasi limfosit CD4+ (T helper). Hipotiroidisme yang terjadi bukan hanyatirosit yang rusak karena sel T sitotoksik, tapi juga karena autoantibodi yang terjadidari komplemen yang terrangsang dan aktivasi dari natural killer cell atau memblok reseptor TSH. Apoptosis (kematian sel terprogram) juga berpengaruh padapathogenesis pada penyakit ini. Hashimotos thyroiditis sering pada wanita dengan rasio lelaki: wanita 1:10-20,dan di antara usia 30 dan 50 tahun.Kelenjar tiroid yang membesar dapat difus, kelenjar berkonsistensi keras, iniditemukan pada pemeriksaan fisik. Ketika Hashimotos thyroiditis sudah ditegakkan diagnosis, maka pemeriksaanyang didapat yaitu, peningkatan TSH, turunnya kadar T4 dan T3, serta ditemukanautoantibodi tiroid. FNAB diindikasikan pada pasien dengan nodul soliter ataupembesaran goiter yang cepat. Pengobatan yang dianjurkan untuk penyakit ini adalah terapi penggantianhormone tiroid. Operasi dilakukan apabila dicurigai nodul tersebut adalah suatukeganasan, nodul menekan organ-organ di sekitarnya, atau untuk keperluan kosmetik.

3. Goiter
Goiter merupakan suatu pembesaran jinak (benign) pada kelenjar tiroid. Goiter dapatdifus , uninoduler atau multinoduler. Defisiensi iodin menyebabkan terjadinya goiter.Penyebab dari goiter ini adalah multifaktorial atau kemungkinan karena pengaruh genetik dan lingkungan.Goiter sering menyebabkan gejala kompresi lokal, gejala yang dirasakan adalah susahbernapas dan sulit menelan. Obstruksi venous return pada toraks dari goiter substernal yang merupakan Pembertons sign. Pasien dengan goiter kadar TSH dapat normal, begitpundengan kadar FT4. FNAB dilakukan pada pasien dengan nodul yang dominan atau satunodul yang nyeri atau membesar, yang dicurigai suatu karsinoma. CT scan dapat dilakukanuntuk mengevaluasi kompresi saluran pernapasan.Pengobatan dengan radioaktif iodine (I) tidak efektif pada goiter yang eutiroid.Indikasi operasi dilakukan bila ada kompresi lokal. Tiroidektomi subtotal merupakan terapipilihan dan pasien dengan terapi hormon selama hidupnya untuk mencegah kekambuhan.

4.Keganasan
Karsinoma Papiller Karsinoma papiller terjadi sekitar 80% dari semua keganasan pada tiroid dananak-anak sering terkena kanker jenis ini dan juga sering pada orang setelah terkenaradiasi. Karsinoma papiller banyak terjadi pada wanita, dengan rasio wanita : lelaki2:1. Rata-rata usia kejadian pada usia 30-40 tahun.Kebanyakan pasien dengan karsinoma papiller kadar hormonnya eutiroid danbenjolan di leher tersebut perkembangannya lambat tanpa nyeri. Disfagi, dispnea, dandisfoni berhubungan dengan masa yang invasive. Metastasis limfonodus seringmenjadi manifestasi klinik yang didapatkan, terutama pada anak-anak dan remaja. Diagnosis pasti dari kanker ini adalah dengan FNAB dari masa tiroid atau limfenodi. Secara mikroskopik ditemukan sel epitel kuboid yang pucat, nuklei yang ramai,inklusi sitoplasma intranuklear.Untuk menentukan stadium pada karsinoma papiller ini dapat digunakan denganklasifikasi sistem TNM (T= tumor, N= nodus limfe, M= metastasis). Setelahditentukan stadium, maka dapat ditentukan pula tindakan atau tatalaksana yang harusdilakukan. dengan operasi dilakukan bila tumor dengan risiko tinggi dan tumorbilateral, dengan total Pengobatan atau hampir total tiroidektomi. Bila karsinoma papiller bersifatminimal, maka dapat dilakukan lobektomi tiroid unilateral dan isthmusektomi. Totaltiroidektomi dilakukan bila; (1) Tidak dapat menggunakan radioaktif iodine; (2)mengeliminasi adanya kekambuhan; (3) mengurangi 1% risiko untuk menjadi kankertiroid undifferentiated atau anaplastik; (4) mengurangi untuk operasi kembali bila adakomplikasi.Lobektomi diindikasikan bila; (1) total tiroidektomi risiko komplikasi lebih tinggidibandingkan dengan lobektomi; (2) untuk terjadi kekambuhan itu kecilkemungkinannya; (3) prognosis jauh lebih baik; (4) pasien yang dilakukan minimalprosedur seperti lobektomi, prognosisnya akan bagus.

Karsinoma Folikuler Karsinoma folikuler sekitar 10% kasus yang terjadi. Wanita lebih banyak terkenadengan rasio wanita:laki-laki 3:1 dan rata-rata usia terkena karsinoma folikuler 50tahun. Karsinoma ini biasanya ditemukan nodul yang soliter, dengan riwayat nodulyang membesar dengan cepat, dan goiter yang lama. Tidak biasa ada nyeri, kecualibila sudah ada perdarahan di dalam nodul.Tidak seperti kanker tiroid papiller, kanker ini jarang ditemukan adanyalimfadenopati servikal (sekitar 5%), walaupun metastase sudah jauh. Kurang dari 1%kasus, karsinoma folikuler dapat menjadi hiperfungsional, sehingga gejala dan tandadari penyakit ini adalah tirotoksikosis. FNAB tidak dapat menjadi patokan apakah inikanker jinak yang dapat menjadi ganas atau malignansi. Oleh karena itu, diagnosiskanker preoperatif itu sulit ditegakkan, kecuali sudah sampai metastasis. Tumorfolikel besar (> 4 cm) pada lelaki usia tua biasanya merupakan suatu keganasan ataumalignansi.Karsinoma folikuler biasanya lesi soliter yang dilapisi oleh kapsul. Secarahistologi, folikel terlihat, namun lumen folikel sedikit yang mengandung koloid.Keganasan ditandai dengan adanya kapsula dan invasi vaskuler

Pengobatan dengan operasi dilakukan bila tumor dengan risiko tinggi dan tumorbilateral, dengan total atau hampir total tiroidektomi. Bila karsinoma papiller bersifatminimal, maka dapat dilakukan lobektomi tiroid unilateral dan isthmusektomi. Totaltiroidektomi dilakukan bila; (1) Tidak dapat menggunakan radioaktif iodine; (2)mengeliminasi adanya kekambuhan; (3) mengurangi 1% risiko untuk menjadi kankertiroid undifferentiated atau anaplastik; (4) mengurangi untuk operasi kembali bila adakomplikasi.Lobektomi diindikasikan bila; (1) total tiroidektomi risiko komplikasi lebih tinggidibandingkan dengan lobektomi; (2) untuk terjadi kekambuhan itu kecilkemungkinannya; (3) prognosis jauh lebih baik; (4) pasien yang dilakukan minimalprosedur seperti lobektomi, prognosisnya akan bagus.

Karsinoma Folikuler Karsinoma folikuler sekitar 10% kasus yang terjadi. Wanita lebih banyak terkenadengan rasio wanita:laki-laki 3:1 dan rata-rata usia terkena karsinoma folikuler 50tahun. Karsinoma ini biasanya ditemukan nodul yang soliter, dengan riwayat nodulyang membesar dengan cepat, dan goiter yang lama. Tidak biasa ada nyeri, kecualibila sudah ada perdarahan di dalam nodul.Tidak seperti kanker tiroid papiller, kanker ini jarang ditemukan adanyalimfadenopati servikal (sekitar 5%), walaupun metastase sudah jauh. Kurang dari 1%kasus, karsinoma folikuler dapat menjadi hiperfungsional, sehingga gejala dan tandadari penyakit ini adalah tirotoksikosis. FNAB tidak dapat menjadi patokan apakah inikanker jinak yang dapat menjadi ganas atau malignansi. Oleh karena itu, diagnosiskanker preoperatif itu sulit ditegakkan, kecuali sudah sampai metastasis. Tumorfolikel besar (> 4 cm) pada lelaki usia tua biasanya merupakan suatu keganasan ataumalignansi.Karsinoma folikuler biasanya lesi soliter yang dilapisi oleh kapsul. Secarahistologi, folikel terlihat, namun lumen folikel sedikit yang mengandung koloid.Keganasan ditandai dengan adanya kapsula dan invasi vaskuler Pasien yang telah didiagnosa dengan karsinoma folikuler dengan FNABdilakukan lobektomi tiroid karena kurang lebih 80% pasien ini akan mengalamiadenoma jinak. Beberapa ahli bedah merekomendasikan untuk dilakukannya totaltiroidektomi pada pasien yang lebih tua dengan lesi lebih dari 4 cm karena berisikountuk terkena kanker (50%). Pemeriksaan frozensection intraoperatif tidak efektif dilakukan, namun apabila ada kapsula atau ada invasi vaskuler atau adanyalimfadenopati maka dapat dilakukan frozen-section. Tiroidektomi total dapatdilakukan apabila sudah didiagnosis kanker.Mortalitas dari karsinoma folikuler ini kirakira sebesar 15% pada usia 10 tahundan 30% pada usia 20 tahun. Prognosis buruk bila usia lebih dari 50 tahun, ukurantumor lebih dari 4 cm, stadium tinggi, invasi ke vaskuler, invasi ekstratiroidal, danmetastasis jauh. Karsinoma Meduler Karsinoma meduler terjadi sekitar 5% dari semua kanker tiroid dan berkembangdari parafolikuler atau sel C tiroid. Sel ini ditemukan di superolateral dari lobustiroid, dimana karsinoma meduler ini biasanya berkembang. Sel C ini menghasilkankalsitonin, suatu polipeptida 32-asam-amino yang dapat membuat kadar serumkalsium rendah Kebanyakan karsinoma meduler ini terjadi secara sporadik. Pasien dengankarsinoma meduler biasanya terdapat adanya masa pada leher dengan adanyalimfadenopati servikal (15-20%). Nyeri lokal merupakan gambaran sering yangdidapatkan pada pasien dengan kanker ini, dan invasi lokal menimbulkan gejaladisfagi, dispnea, atau disfoni. Metastasis jauh ke hepar, tulang, dan paru biasanyaterjadi kemudian pada penyakit ini.Rasio wanita:lelaki sebesar 1,5:1, kebanyakan pasien berusia antara 50 dan 60tahun. Tumor meduler tiroid ini tidak hanya mensekresi kalsitonin dancarcinoembryogenic antigen (CEA), tetapi juga peptide lainnya seperti calcitoningene-related peptide (CGRP), histaminadases, prostaglandin E2dan F 2 , danserotonin. Pasien yang sudah metastase dapat timbul gejala diare.Karsinoma meduler

dapat unilateral (80%) pada pasien dengan penyakit sporadik,dan multisenter pada kasus keluarga. Riwayat keluarga dapat berhubungan denganhiperplasia sel C, yang merupakan suatu lesi premalignansi. Secara mikroskopik,tumor terdiri dari sel-sel neoplastik infiltrate yang dipisahkan oleh kolagen danamiloid. Sel tampak poligonal atau seperti berbentuk
spindle. Adanya amiloid inimerupakan suatu temuan diagnosis, namun immunohistochemistry untuk kalsitoninlebih umum dipakai sebagai penanda tumor (tumor marker).

Diagnosis untuk menentukan karsinoma meduler ini dengan anamnesis,pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yangditemukan adalah meningkatnya serum kalsitonin atau CEA, dan dilakukan FNAsitologi pada masa tiroid. Riwayat penyakit keluarga penting untuk ditanyakanmengingat sekitat 25% pasien karsinoma meduler memiliki riwayat keluarga yangterkena penyakit yang sama. Kalsitonin merupakan penanda tumor yang lebihsensitif, namun CEA merupakan prediksi yang bagus untuk menentukan prognosis.Untuk menentukan stadium dapat digunakan klasifikasi sistem TNM sepertikarsinoma papiller dan folikuler.Tiroidektomi total merupakan pilihan terapi untuk karsinoma meduler karenainsidennya tinggi terhadap multisenter, lebih agresif, dan terapi I biasanya tidak efektif. Pada pasien dengan nodus servikal yang terpalpasi atau nodus di tengahleher, ipsilateral atau bilateral, diseksi leher radikal modifikasi direkomendasikan. Pasien dengan tumor lebih dari 1,5 cm harusnya dilakukan diseksi leher radikalmodifikasi profilaksis, karena lebih dari 60% pasien ini sudah metastase ke nodus.Dan sekitar 30% juga bermetastasis ke nodus kontralateral.

Karsinoma Anaplastik Dari semua keganasan tiroid, sekitar 1% merupakan karsinoma anaplastik diAmerika Serikat. Perempuan lebih banyak terkena dan kebanyakan tumor terjadi padadekade 7 dan 8 usia kehidupan. Karakteristik pasiennya yaitu, masa di leher yang lama, yang mana pembesarannya cepat dan dapat bersifat nyeri. Gejala yang biasanyamuncul seperti, disfoni, disfagia, dan dispnea.Tumor berukuran besar dan terfiksir pada organ-organ sekitar. Nodus limfebiasanya terpalpasi. Secara mikroskopik, sel berbentuk spindle, poligonal, ataumembesar, sel yang bermultinukleasi.Tumor ini adalah salah satu keganasan tiroid, dengan 6 bulan bertahan hidup.Pengobatan pada karsinoma anaplastik ini kebanyakan mengecewakan. Bilakarsinoma anaplastik dapat direseksi, maka dapat dilakukan tiroidektomi.Kombinasi terapi radioaktif dengan kemoterapi sebagai terapi adjuvant. Trakeostomi dapat dilakukan apabila ada obstruksi saluran napas

You might also like