You are on page 1of 29

CAIRAN AMNION

AMNION
Adalah membran janin paling dalam dan berdampingan dengan cairan amnion permukaan dalam. Yang dibasahi oleh cairan amnion, adalah selapis rapat sel epitel kuboid yang diperkirakan berasal dari ektoderm

embrionik . Lapisan paling luar amnion adalah zona spongiosa.


2

CAIRAN AMNION
Rongga yang diliputi selaput janin disebut

sebagai RONGGA AMNION. Di dalam ruangan ini terdapat cairan amnion (likuor amnii).
Asal cairan amnion : diperkirakan terutama

disekresi oleh dinding selaput amnion / plasenta, kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi juga dikeluarkan ke dalam rongga amnion.
3

Volume cairan amnion pada saat cukup bulan =

1000 1500 mL. Warna putih, agak keruh, bau khas, agak amis dan manis. Pada saat partus bwarna kehijau-hijauan mekonium. BJ = 1,008 Terdiri atas :
98% air Sisanya : garam anorganik, rambut lanugo, sel-sel

epitel, verniks kaseosa. Protein = 2,6 % g/L albumin.


4

Dalam satu jam didapatkan perputaran

500 mL Siklus cairan amnion :

Ekskresi cairan ketuban

Ditelan oleh janin diabsorpsi usus plasenta masuk peredaran darah ibu.
5

Bagaimana mengetahui kecukupan jumlah cairan ketuban??


Jumlah cairan ketuban dapat dipantau melalui USG, tepatnya menggunakan parameter AFI (Amniotic Fluid Index). Pada

dasarnya, cairan ketuban sudah bisa dideteksi begitu seorang ibu terlambat haid dan dengan USG sudah terlihat kantung janin karena itu berarti sudah terbentuk cairan ketuban. Pada kehamilan normal, saat cukup bulan, jumlah cairan ketuban sekitar 1.000 cc.
6

1. Single pocket
Menempatkan USG di bagian rahim mana saja. Kalau kantong air ketubannya lebih dari 8 cm maka berarti termasuk kategori

hidramnion. Sebab, kantong air ketuban yang normal berukuran kurang dari 8 cm. "Dengan ukuran lebih dari 8 cm, maka jarak janin dari dinding rahim berarti semakin jauh. Padahal normalnya berjarak antara 18 cm."
7

2. Cara 4 kuadran
Umumnya dilakukan bila usia kehamilan di atas 8 bulan. "Dengan menempatkan alat USG di empat posisi rahim, maka akan

kelihatan indeks cairan ketubannya. Bila setelah dijumlahkan lebih dari 25 cm berarti masuk kategori hidramnion. Sebab, yang normal antara 10-25 cm."

KELAINAN CAIRAN AMNION


1. Hidramnion atau Polihidramnion
Definisi : keadaan dimana banyaknya air

ketuban >2000 cc.

Hidramnion akut : Penambahan air ketuban mendadak dalam beberapa hari trimester kedua kelahiran prematur. Hidramnion kronik : peningkatan secara perlahan-lahan trimester ketiga solusio plasenta dan perdarahan postpartum.
9

Kelainan kongenital :

SSP GI Track
Kehamilan ganda DM Preeklamsia dan eklamsia. produksi air ketuban Pengaliran air ketuban terganggu. + air kencing janin + cairan otak pada anensefalus.
10

Faktor Predisposisi :

Etiologi

2. Oligohidramnion Definisi : cairan ketuban <500 cc. Ciri-ciri :


Cairan kental Keruh

Kuning kehijau-hijauan Renal agenesis janin.


Uterus tampak lebih kecil Detak jantung terdengar lebih dini dan jelas.

Efeknya :
Gangguan pertumbuhan janin Pergerakan anak akan menyulitkan ibu.
11

FUNGSI AMNION
1. Proteksi : melindungi janin terhadap trauma

dari luar
2. Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi

janin
3. Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu

dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin.
12

4. Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan


dalam seluruh ruangan intrauterin (terutama pada persalinan).

5. Pada persalinan : membersihkan / melicinkan

jalan lahir, dengan cairan yang steril, sehingga


melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.
13

14

KETUBAN PECAH DINI ( K.P.D )

Definisi : - Pecahnya ketuban sebelum inpartus minimal > 1 jam sebelum inpartu - Pecahnya ketuban sebelum inpartu bila diameter serviks pd primi < 3 dan multi <5. - Pecahnya ketuban pada umur kehamilan > 28 minggu sebelum waktu persalinan. (PROM & PPROM). Etiologi : Belum jelas, dapat dikarenakan : - Faktor ketuban itu sendiri - Faktor infeksi
16

Faktor predisposisi KPD : - Faktor ketuban itu sendiri - Adanya infeksi - Kelainan kehamilan - Trauma & tekanan intra abdominal - Faktor Lain ( paritas, umur, makanan )

17

Patofisiologi : Menurut Tylor patofisiologi berkaitan dengan faktor Predisposisi

18

Pengaruh KPD pada kehamilan - Timbulnya persalinan - Lamanya persalinan

19

Pengaruh KPD pada Janin - Prematuritas - Infeksi inteauterin - Peningkatan Morbiditas dan Mortalitas janin

20

Pengaruh KPD pada ibu - Infeksi partal - Infeksi nifas - Peritonotis dan septikemia - Dry labor - Prolonged labor - Atonia uteri - Perdarahan postpartum - Chorioamnionitis - Kematian ibu karena septikemia
21

Anamnesis - keluhan keluarnya cairan jernih dari vagina tanpa disadari. - Tdk terdapat kontraksi uterus dan rasa nyeri

22

Pemeriksaan fisik : - Pmrx an umum suhu N kec tdp infeksi - Pmx abdomen Uterus lunak, nyeri tekan (), Oligohidramnion - Pmx pelvis Inspeculo cairan dari kanalis servisis/ bag ketuaban yg pecah, pd cairan tdp mekonium, vernixs caseosa

23

Pemeriksaan penunjang - Tes kertas nitrazin (lakmus) biru - Tes kristalisasi gambaran daun pakis (bentuk kristal) - Amniosintesis untuk biakan & uji sensitifitas - Pmrx an darah tepi Leukosit >15000, mungkin tdp infeksi - USG

24

Penatalaksanaaan 1. Konservatif,dilakukan pada kehamilan cara konservatif dilakukan pada kehamilan yang belum aterm Pada kehamilan < 32 minggu. Tindakan :

tirah baring atau bed rest dengan posisi trandleburg monitoring tanda-tanda adanya infeksi intrapartum yaitu : suhu tubuh ibu meningkat ( 38 0C) ; leukositosis ; ketuban berbau. Dirawat atau dirujuk ke RS Bila pasien menolak dirujuk maka disarankan untuk istirahat dengan posisi miring dan diberi antibiotik penisilin prokain 1,2 juta IU im /12 jam dan ampisilin 1gram per oral 4x500 mg atau eritromicin.

26

Bila umur kehamilan 32 - 37 minggu :


diberikan sedatif fenobarbital 3X 30 mg Antibiotik selama 5 hari Glukokortikosteroid Dexametason 12 mg sehari

selama 2 3 hari, dexametason im 6 mg setiap 6 jam sebanyak 4 kali. Glukokortikosteroid diberikan umtuk membantu kematangan paru-paru janin. Tokolitik untuk menekan kontraksi uterus Vit C 1000mg/ hari USG untuk menentukan usia kehamilan dan jumlah air ketuban. Test kematangan paru janin Bila ada tanda infeksi chorioamnionitis maka segera induki persalinan.
27

Aktif, tindakan aktif dilakukan bila umur kehamilan > 36 minggu dimana janin sudah viable untuk hidup dan untuk menghindari terjadinya infeksi. Termnasi kehamilan dapat dilakukan dengan cara :

Pervaginam :

Masa laten sama dengan kala I dalam persalinan maka untuk menghindari infeksi harus cepat diinduksi dengan Oksitosin. Lakukan pematangan servic dan bila score pelvic >5 dapat dilakukan persalinan pervaginam. Dan untuk menghidari infeksi dapat diberikan antibiotik.

Perabdominal :

Cara perabdominal atau SC dilakukan bila induksi partus gagal, adanya indikasi-indikasi obstetrik, dan pelvic score < 5
28

Prognosis Prognosis KPD tergantung dari cara penatalaksanaannya dan komplikasikomplikasinya yang timbul serta umur dari kehamilan.

29

Kesimpulan:
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban secara spontan pada saat pasien belum inpartu dimana diameter serviks pada primigravida 3 cm dan multigravida < 5cm. Ketuban pecah dini berhubungan dengan persalinan preterm dan infeksi intrapartum KPD dapat mempengaruhi kehamilan dengan menimbulkan persalinan dan mempercapat persalinan. Pada janin dapat menyebabkan prematuritas dan infeksi. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan cairan ketuban dari vagina dan oligohidramnion. Penatalaksanaan kasus KPD dengan dua cara yaitu konservatif dan aktif tergantung dari umur kehamilan dan komplikasi yang terjadi serta indikasi-indikasi obstetrik lainnya. Prognosis KPD tergantung Penatalaksanaannya dan komplikasi yng menyertai.

30

You might also like