You are on page 1of 5

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar yang paling besar di dunia berisikan lima pulau utama dan sekitar

300 kepulauan yang lebih kecil. Semuanya ada 13,667 pulau yang sangat kecil dan sekitar 6000 pulau yang dihuni. Secara pisiografis, pulau Sumatra, jawa dan Kalimantan berdempetan dengan dangkalan sunda dari benua asia. Pada wilayah ini kedalaman airnya tidak lebih dari 200 meter. Ke bagian timur irian jaya dan puloau aru ada dangkalan sahul. Yang juga bagian dari benua Australia. Sekitar 60 batuan sedimentasi periode tersier, terbentang dari Sumatra di dalam barat ke jaya irian di dalam timur adalah milik Indonesia. Sejauh ini hanya 38 batuan yang telah diselidiki dan dibor untuk minyak tanah dan 14 yang tersisa kini menghasilkan minyak dan gas. 73 % dari batuan endapan terletak di lepas pantai, sekitar sepertiganya berada di laut yang lebih dalam, dengan kedalaman air yang melebihi 200 m. jadi masih banyak dari batuan endapan kita yang belum termanfaatkan secara optimal. 1.1 Sejarah Dari Studi Yang Berhubungan Dengan Geologi. Jadi pada awalnya riset pertama geologi di lakukan oleh pemerintahan colonial Belanda yang secara bertahap penelitian dan risetnya merembah ke daerah Indonesia. Awal terjadinya penelitian adalah pada tahun 1850 -1950 yang mana tim ahli geoloogi sudah tersebar di Indonesia yang bermarkas di bandung dan kota Tambang di Batavia. Tokoh utama selama penelitan tersebut Jaarboek van Mijnwizen di terbitkan di Batavia. Geologi tentang Indonesia banyak di kemukakan oleh para peneliti Belanda sampai dengan menerbitkan buku-buku. Buku yang paling awal terbit adalah buatan Brouwer tahun 1925. Rutten member satu rangkaian ceramah kuliah di tahun 1925 sampai 1932 dan buku ini membawa perhatian dari dunia pada daerah yang mempesona dari asia tenggara. Pengarang yang selanjutnya memberikan pengetahuan tentang Indonesia adalah Umogrove (1949) termasuk ringkasan corak Indonesia yang terkenal. Van Bemmelen merupakan tokoh yang berarti bagi para ahli geologi Indonesia dan Asia Tenggara yang menjadi terkenal. Berhubungan dengan geologi dari Netherlanda Indies sejak 1927 dan telah membuata naskahnya di bandung pada tahun 1941 di saat penyerbuan jepang yang menjadikan naskah tersebut hilang dan tak ditemukan kembali. Literatur dari daerah Indonesia adlah kaya dan bervariasi tetapi untuk kebanyakan orang Van Bemmelen (1970) akan menyediakan suatu ringkasan. Kemjuan ilmu geologi di Indonesia di

mulai setalah kemerdekaan Indonesia. Buku karangan Hamilton tahun 1979 diringkas dan banyak di gunakan untuk menginterpretasikan daerah Indonesia pada Istilah Lempeng tektonik modern. Katalis adalah salah satu dari geolog Indonesia lainya yang menyumbangkan terbitan terutama dibidang tektonik. Asosiasi geolog Indonesia didirikan pada tahun 1960 dan Asosiasi Minyak Tanah Indonesia yang didirikan pada tahun 1971 menerbitkan cara bekerja dari konvensi yang tahunan mereka dengan dokumen teknis penting yang mana banyak geolog mengacu padanya. 1.2 Kerangka Dasar Tektonik Regional Kepulauan Indonesia diposisikan pada atas bagian tenggara perluasan dari perpanjangan lempeng Eurasia. Kepulauan ini dibatasi oleh laut hindia mulai dari selatan hinggga barat dan pada bagian timur dibatasi oleh laut Filipina dan Lempeng Pasifik. Jarak antara lempeng adalah tumbukan lempeng pada zona sepanjang daerah tersebut menghasilkan area vulkanik dan pembentukan struktur-struktur kecil secara tidak langsung dan dengan tekanan. Daerah dangakalan sunda land membentang kearah barat dan dangkalan sahul mementang kearah timur yang dipisahkan oleh daerah geografis komplek berupa batuan pada laut dalam dan daerah pulau. Jadi dangkalan tersebut menyediakan beberapa kemiripan dari init benua yang membentang dari arah timur hingga arah barat dari kepulauan. Daerah dangakalan sahul bagian dari samudara Hindia, lempeng benua Australia dilanjutkan melalui irian jaya, Laut Arafuru dan bagian timur dari laut timor dan menuju ke selatan Australia.. Dangkalan sunda merupakan bagian dari lempeng benua Eurasia yang berada dibawah permukaan laut pada bagian tenggara serta meliputi selat malaka, sebagian Sumatra, jawa dan Kalimantan, sebagian dari Jawa dan bagian selatan laut cina selatan. Wilayah dangkalan mengandung endapan batuan sedimen, Kristal dan batu metamorphosis yang secara tektonik terbentuk semenjak periode ke-3. Bagian-bagian yang tidak tetap telah

menyatu dengan batuan gunung pada periode ke 3 dan menimbulkan adanya pergerkan-pergerkan dan secara sendirinya membentuk vulkanik/ loncatan magnetic serta bagian non-vulkanik dari pulau vulkanik. Wilayah non vulkanik meliputi pulau-pulau di bagian barat Sumatra dan daerah sub marine di selatan jawa. Bagian barat Indonesia merupakan area hasil endapan lumpur pada periode ke 3 sedangkan bagian timur Indonesia merupakan area utama zaman Paleozoik akhir dan Mesozoik. anggapan pembentukan structural pulau Sumatra, pulau jawa, laut banda dengan dua benua utama dari dangkalan sunda dan sahul telah dapat diterima pada masa lalu, namun sekarang muncul anggapan

baru bahwa proses pembentukannya merupakan hasil dari proses pembentukan lempeng sebenarnya terjadi dalam kurun waktu yang lama. Ketika konsep baru tentang lempeng tektonik global diperkenalkan pada 1967, bagian barat Indonesia menjadi perhatian utama untuk menjadi bahan inventigasi berikutnya. Wilayah ini dengan laut dalam yang merupakan rangkaian vulkanik, batuan endapan berada di titik pertemuan dari pergerakan lempeng samudra Hindia kea rah utara di bawah lempeng benua Eurasia. Model zona-zona structural sepanjang bagian Sumatra dan jawa adalah: Zona aktif Area vulkanik Gua-gua batuan

Daerah subduksi telah bergerak secara sistematis semakin menjauh dari benua menuju samudra Hindia. Zona magmatic juga menunjukkan penyusunan masing-masing zona tetapi usia zona vulkanik dan magnetic tidak berarti menjadi lebih muda dari samudra. Permaslahan ini menjadi titik awal penyelidikan pertama hingga muncul teori tentang penyusunan konsentris dari orogens, tetapi dijelaskan oleh dengan perkiraan bahwa lubang-lubang dari zona benioff bervariasi dengan waktu.

Stratigraphy Regional Kepulauan Indonesia pada dasarnya terbentuk dari gabungan du benua,masingmasing merupakan suber terbentuknya lempeng eurasia di barat lempeng Australia di timur,dan munculnya area tumbukan periode ke-3 di tengah-tengah wilayah yang di hasilkan dari pergesekan bebatuan pada periode ke-3 memungkinkan diadakannya penyelidikan pada 2 dekade terakhir. Tipe-tipe orogenis utama di Indonesia bisa dikenali sebagai berikut: 1. Tipe Sunda 2. Tipe Makassar 3. Tipe Banda Paleozoic Sebagian dari Asia Tenggara membuktikan adanya paleozoik atau zaman pembentukan benua yang lebih tua.Rangkaian gubung barisan di Sumatera memperlihtakan

bagian aksial dari pulau dan merupakan hasil komposisi dari permo karboniferus hingga batu mesozoiak.Mereka telah bermetamorfosis dan terus berubah menjadi vulkanik dan vulkaniklastik,batu-batu tulis,batu-batu kapur. Di dalam Kalimantan adalah batu gamping dan pualam mengapit suatu unit yang berisikan batu tulis,phyllite dan kwarsit dengan akik merah tua menyusun greenschist facies kumpulan.Di dalam Irian Jaya adalah Kariem yang Paleozoic dan Awitagoh formasi dipertimbangkan untuk kepunyaan batu karang yang paling tua di dalam pulau itu. Mesozoic Pada bagian barat Indonesia,pada dasarnya jenis batuan ini muncul di Sumatera,Jawa dan Kalimantan.Batu kapur Triassic di temukan di sumatera barat di atas batu kapur permian.Batu-batu mesoik terlihat dibeberapa pada daerah timur Indonesia yang ternyata batu-batu tersebut berperan besar dalam membentuk benua.Di Sulawesi batu mesozoik muncul di bagian barat,tenggara,timur,pada bagian barat,batu-batuannya sangat

ekstrim,bentuknya dari rendah ke tinggi yaitu berupa batu metamorfik yang diambil dari benua eurasia,bentuk benua yang memanjang ke arah tenggara mengindikasikan adanya batuan endapan teristial yang kemungkinan berasal dari benua Australia. Pulau Buru dan seram di anggap sebagai benua kecil yang di batasi lembah batu banda,endapan mesozoik yang ada pada pulau tersebut berupa unsur klastik dan karbonat.Peristiwa pergesekan di Timor dan Pulau sekitarnya selama era Neogene menghasilkan batuan mesozoik hasil pergesekan dari batuan banda dan batuan mesozoik yang berasal dari benua Australia. Batu karang yang mesozoik mengarah dibeberapa daerah timur Indonesia yang ternyata batu-batu tersebut berperan besar dalam membentuk benua.Di Sulawesi batu mesozoik muncul di bagian barat,tenggara,timur,pada bagian barat,batu yang terdapat disana sangat ekstrim,bentuknya dari rendah ke tinggi yaitu berupa batu metamorfik yang diambil dari benua eurasia.Suatu peristiwa benturan di daerah Timor dan menghasilkan batuan mesozoik hasil yang berasal dari benua Australia. Kainozoik Pada zaman tersier urutan sedimen terdapat di Indonesia sebagian besar diam dan tidak cocok pada zaman tersier dari kristal yang jernih. Daerah Sunda yang distabilkan ke

arah akhir dari waktu Mesozoik.Tepinya nampak telah di hancurkan oleh balok karena terjadi kesalahan.Kebanyakan dari ladang minyak Indonesia terdapat pada garis lengkung semacam cekungan evolusi dan siklus sedimentasi yang mungkin inferred untuk bangunan lengkung.Dari cekungan Indonesia timur,sama tuanya pada zaman palezoikum tetapi pada umumnya meliputi prepliocense.
Kesimpulan Jadi pada intinya disiplin ilmu geologi merupakan disiplin ilmu yang sangat penting, yang dengan adanya perkembangan disiplin ilmu tersebut, karkter dan struktur geologi di wilayah Indonesia dapat di ketahui. Banyak manfaat dari ditemukan dan berkembangnya ilmu geologi di Indonesia. Perkembangan disiplin ilmu geologi di Indonesia memiliki beberapa tahapan, dan pada setiap tahapan tersebut memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Banyak faktor yang menjadikan ilmu geologi di indonesai berkembang dan maju.

You might also like